10 PEKERJAAN PALING DICARI DI 2021 VERSI LINKEDIN

Pandemi COVID-19 membuat situasi dunia terus berubah, salah satunya yang berhubungan dengan dunia pekerjaan. Ada 10 pekerjaan yang paling dicari selama 2021 dan tentunya membuka peluang kerja buat kamu di 2021 ini!

Mengutip dari laman Search Engine Journal, pekerjaan dalam bidang digital marketing dan content creator termasuk dalam daftar yang pekerjaan yang paling diminati 2021.

Oke, Getters, jadi inilah 10 pekerjaan yang paling diminati 2021 yang kami rangkum dari situs LinkedIn.

PROFESI DI E-COMMERCE

Profesi di e-commerce berada di posisi pertama pekerjaan paling dicari di 2021. Bagai mana tidak, e-commerce menjadi salah satu industri yang saat ini berkembang pesat di masa pandemi covid-19.

Banyak masyarakat yang mengandalkan berbagai e-commerce untuk memenuhi kebutuhan mereka. Posisi sebagai kurir, personal shopper, hingga supply chain management semakin dibutuhkan.

Menurut catatan Linkedin, pertumbuhan profesi bidang e-commerce ini mencapai 73 persen dari tahun ke tahun. Di LinkedIn sendiri, ada sekitar 40 ribu pekerjaan yang menawarkan pekerjaan bidang e-commerce.

DIGITAL MARKETING PROFESSIONAL

Tak bisa dimungkiri bahwa kini transaksi jual-beli berpindah ke dunia digital. Hal ini membuat profesi sebagai digital marketer menjadi salah satu pekerjaan paling dicari di 2021.

Para ahli digital marketing dibutuhkan untuk meningkatkan penjualan melalui pemasaran digital, seperti mengoptimalkan search engine optimization (SEO Specialist) dan Search Engine Marketing (SEM), analisis data dengan google analytics, serta membaca strategi konten.

TENAGA PENDIDIKAN

Tenaga Pendidikan di sini dapat diartikan guru atau instruktur. Seiring berkembangnya institusi pendidikan digital, tenaga pendidikan jadi profesi paling dicari di 2021.

Tanpa kehadiran para guru, anak-anak tidak mendapatkan akses pengetahuan yang cukup.  Guru, baik di sekolah formal maupun nonformal, sangat penting untuk memajukan pendidikan anak-anak.

Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan guru, pemerintah telah menyiapkan posisi hingga 1 juta guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) kepada guru honorer. Kemendikbud juga telah menyiapkan materi yang bisa dipelajari guru agar bisa lulus seleksi PPPK 2021.

Selain guru sekolah dasar dan menengah, permintaan akan pekerja pendukung dan tutor turut meningkat. Profesi ini tumbuh lebih dari 20 persen antara 2019 hingga 2020.

DIGITAL CONTENT CREATOR

Media sosial mendorong kebutuhan content creator meningkat. Dengan konten yang mengesankan, akun media sosial dapat menggaet banyak pengunjung dan pengikut.  Tujuannya, agar produk atau jasa yang ditawarkan lewat media sosial banyak dibeli masyarakat dan mendatangkan keuntungan.

Content creator saat ini tidak hanya bekerja untuk diri sendiri, tapi saat ini banyak perusahaan membutuhkan content creator. Oleh karena itu, agar bisa bersaing di industri digital, pekerjaan sebagai content creator banyak dicari di 2021.

Dari TikTok, YouTube, blog, hingga podcast, permintaan akan pembuat konten digital tumbuh 49 persen dari tahun ke tahun, karena telah menyediakan aliran media yang konstan dan menghibur bagi kita semua.

PROFESI BIDANG IT

Meningkatnya kebutuhan akan website, aplikasi, hingga game membuat profesi bidang IT banyak dicari di 2021.  Profesi seperti web developer, game developer, frontend developer, Android developer, hingga UI/UX researcher makin banyak disukai di tahun 2021.

Permintaan profesi ini sejalan dengan jutaan orang beralih ke internet dan perangkat mereka untuk dihibur, terhubung, maupun berbelanja. Perekrutan untuk profesi di bidang IT tumbuh 20 persen antara 2019 sampai 2020.

Kabarnya pula, terlebih di masa pandemi covid-19, profesi ini dapat dijalankan dari rumah alias work from home (WFH).

DATA SCIENCE SPECIALIST

Kini, rasanya tidak ada lembaga yang tidak perlu seorang ahli mengolah data. Maka seorang data scientist jadi posisi penting yang selalu ada di tiap perusahaan.  Mereka mempelajari data-data seperti data konsumen, menganalisanya dan membuat keputusan berdasarkan data yang dimiliki.  Profesi data scientist dapat dipertimbangkan jika ingin cepat dapat pekerjaan.

Pandemi mungkin telah membuat beberapa bisnis lebih bersandar pada ilmuwan data saat mereka menavigasi dunia yang semakin tidak pasti. Di LinkedIn, data science specialist tumbuh hampir 46 persen sejak 2019.

Untuk posisi detail dari data scientist yang dibutuhkan perusahaan adalah ilmuwan data, spesialisasi ilmu data, dan analis manajemen data.

ARTIFICIAL INTELLIGENCE PROFESSIONAL/AHLI KECERDASAN BUATAN

Kecerdasan Buatan mendukung banyak perusahaan bertahan di saat pandemi masih terus berlangsung.  Profesi yang berkaitan dengan AI seperti artificial intelligence specialist dan machine learning researcher, jadi jenis pekerjaan yang banyak di butuhkan di dunia kerja. Tren pertumbuhan pekerjaan dipengaruhi pandemi covid-19 dan keharusan remote demi melaksanakan protokol kesehatan.

Kini, banyak perusahaan melihat AI sebagai cara untuk memenuhi permintaan yang meningkat selama pandemi covid-19. AI juga diperlukan sebagai strategi untuk melindungi bisnis mereka dari gangguan di masa depan. Perekrutan di bidang AI ini tumbuh 32 persen dari tahun ke tahun.

Untuk posisi teratas di bidang AI yakni insinyur pembelajaran mesin, spesialis kecerdasan buatan, serta peneliti pembelajaran mesin.

Nah, itulah 10 pekerjaan yang paling banyak diminati tahun 2021 menurut LinkedIn. Dan jika kita tarik lagi ke atas artikel ini merujuk laporan Search Engine Journal, bahwa pekerjaan dalam bidang digital marketing dan content creator termasuk dalam daftar pekerjaan paling diminati 2021.

Agar siap bekerja sebagai seorang digital marketer dan content creator, kami siap membantumu untuk lebih dulu mengenal pekerjaan ini dan hal-hal yang harus kamu miliki agar siap bersaing di dunia kerja.

Beragam pelatihan lainnya yang disebutkan di atas juga kamu bisa dapatkan di GeTI Incubator, yang bisa kamu akses kapan pun & di mana pun. Menjadilah bagian dari kami untuk bisa menjadi pakar e-commerce global. Pilih kelasnya sekarang di https://online.webdev.geti.id/.

GeTI INCUBATOR BERIKAN PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN EKSPOR

Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kapasitas ekspor Indonesia, GeTI Incubator bergabung ke dalam Asosiasi Platform Digital Ekspor Indonesia (APDEI) dengan program pendampingan dan pelatihan ekspornya.

APDEI sendiri telah diresmikan pada 16 Juni lalu, dihadiri oleh para anggota asosiasi, atase perdagangan RI, dan juga beberapa duta besar dari negara sahabat.

Wadah ini dibentuk berdasarkan semangat bersama mendorong ekspor secara lebih masif melalui platform digital melalui tiga pilar utama yaitu regulasi, digitalisasi dan kolaborasi. Ketiga pilar ini dijalankan bersama melalui gerakan #PDEkspor, yang juga merupakan akronim dari nama asosiasi.

Tagar tersebut mengkampanyekan kebanggaan terhadap buatan Indonesia ke pasar global. PeDe atau percaya diri bahwa produk dan jasa Indonesia mampu bersaing di luar negeri melalui Plaform Digital.

Dengan memanfaatkan perkembangan digital melalui platform, APDEI atau #PDEkspor diinisiasi oleh 14 platform digital ekspor Indonesia yang dan diketuai oleh Hadi Lee, selaku Ketua Umum dari IDNStore.

Adapun kepengurusan lainnya diisi oleh perwakilan dari IndonesiaHub.com, ExportHub.id, Madeinindonesia.com, IndonesiaDirect.org, Blibli.com, Goorita.com dan Andalin.com

Kepengurusan juga diperkuat oleh bidang-bidang yang akan menggelorakan kampanye #PDEkspor dengan dukungan dari Bukalapak, GeTI Incubator, Kadin D-Commerce, Aspenku.com, IndonesiaInYourHand.com, GoPlay, dan juga beberapa platform digital lainnya.

GeTI sendiri merupakan singkatan dari Global Edukasi Talenta Inkubator dan telah menjadi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang terakreditasi pada tahun 2020. GeTI juga memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dengan 5 Skema Kompetensi yang berlisensi BNSP sebagai berikut; Sertifikasi Online Store Operation, Sertifikasi Digital Marketing, Sertifikasi Digital Creative, Sertifikasi Global E-Commerce, dan Sertifikasi Logistics Administration.

Di dalam APDEI, Kepala LPK GeTI Incubator, Amalia S. Prabowo, dipercaya menjadi Ketua Program Pendampingan dan Pelatihan untuk seluruh pemangku kepentingan di industri ekspor.

“Kami mendengar keprihatinan Bapak Presiden Jokowi mengenai marketplace yang dipenuhi barang impor, karenanya kami berinisiasi mencetak sebanyak-banyaknya anak muda yang memiliki kompetensi sebagai E-Commerce Expert,” kata Amalia dalam keteranganya yang dikutip INDUSTRY.co.id, Selasa (29/6/2021).

“Anak-anak muda ini akan kami ‘kawinkan’ dengan UKM yang telah memiliki toko online.  Perkawinan ini akan mendorong produk-produk UKM agar memiliki toko online baik di skala lokal maupun global yang aktif dan produktif,” tambah Wanita yang pernah dinobatkan sebagai ‘Pejuang Tangguh’ oleh Kick Andy ini.

“Namun yang terpenting adalah, Indonesia membutuhkan banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang paham Global E-commerce ini untuk mendorong ekspor, khususnya melalui platform digital,” tandasnya.

Sumber: industry.co.id

KAFISPOLGAMA BERSAMA EXPORTHUB.ID DAN GeTI INCUBATOR SIAPKAN BIBIT UNGGUL PASAR GLOBAL

Keluarga Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (KAFISPOLGAMA) bersama ExportHub.id dan GeTI Incubator menggelar acara yang bertajuk “Unggul di Persaingan Global Digital Era: Kompetensi Kunci Membangun Kredibilitas Diri”.

Acara tersebut diadakan pada Kamis, 8 Juli 2021, via Zoom yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta lintas alumni dan mahasiswa FISIPOL Universitas Gadjah Mada.

Dihadiri oleh Ketua Umum Kafispolgama, Setya Utama, Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas’udi, Managing Director ExportHub.id, Amalia S. Prabowo, Direktur Alibaba.com Authorized Global Channel Indonesia, Ghafran Cakradiwirya, GM International Business PT Andalan Export Indonesia, Aron Ng’, dan Head of Global Partnership PT AeXI, Irene Marshella.

“Banyak riset dari lembaga terkemuka bahwa banyak jenis pekerjaan yang hilang (job loss) dan jenis pekerjaan yang baru (job gain) di era disrupsi ini, termasuk keterampilan dan kompetensi apa yang dibutuhkan ke depan,” kata Ketua Umum Kafispolgama, Setya Utama, dalam sambutannya.

Riset tersebut menunjukkan bahwa jenis pekerjaan seperti data analis, spesialis big data, spesialis strategi dan pemasaran digital akan semakin meningkat. Sedangkan kebutuhan untuk administrasi, resepsionis, akuntan dan auditor akan semakin menurun.

“Kompetensi mutlak yang perlu dimiliki agar kompetitif di era sekarang adalah cognitive reliability, social and emotional intelligence, complex problem solving, creativity dan tentu saja technology and digital skill,” imbuh Setya.

Pada bulan April lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kontribusi ekonomi digital terhadap perekonomian Indonesia semakin meningkat. Nilai transaksi ekonomi digital di Tanah Air pada tahun lalu mencapai US$44 miliar atau setara Rp638 triliun dengan asumsi kurs Rp14.500 per-dolar AS. Nilai itu menurutnya bisa meningkat menjadi US$124 miliar (setara Rp1.798 triliun) atau tiga kali lipat pada 2025.

“Ekonomi digital ke depan akan didominasi oleh sektor e-commerce, karenanya kita semua harus bersiap dan memiliki modal untuk menghadapi era disrupsi ini. Baik dari pemerintah, industri, lembaga pendidikan dan komunitas masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan digital talent baik social skill maupun digital skill,” ungkapnya.

Sementara itu, Managing Director ExportHub.id, Amalia S. Prabowo menyampaikan, ExportHub.id merupakan ekosistem perdagangan global yang memiliki tiga pilar yaitu pelatihan berbasis kompetensi digital, akses ke pelanggan global, dan akses ke pasar domestik.

GeTI Incubator yang merupakan salah satu pilarnya merupakan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan juga memiliki Lembaga Pelatihan Sertifikasi (LSP).

“Melalui GeTI Incubator, kami menyiapkan digital talent yang berkompetensi menuju persaingan di pasar domestik maupun global. Dengan metode ajar hybrid di mana materi pelatihan teori 20 persen dan 80 persennya adalah inkubasi (praktik),” Amalia menguraikan.

Untuk diketahui, sebelumnya GeTI Incubator telah menandatangani nota kesepakatan kerjasama dengan FISIPOL UGM untuk program pemagangan dan sertifikasi pada 16 Juni lalu.

“Kami berharap kehadiran kami bisa menjadi percepatan SDM unggul dalam menghadapi era disrupsi dan menjadi pendukung peningkatan transaksi digital ekonomi Indonesia pada tahun 2025 dan seterusnya,” tutupnya.

Sumber: industry.co.id

INDONESIAHUB.COM BERSAMA BELASAN PLATFORM DIGITAL EKSPOR BENTUK ASOSIASI EKSPOR

Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan ekspor Indonesia, IndonesiaHub.com bersama belasan platform digital ekspor lainnya sepakat mendirikan sebuah wadah komunikasi bersama yang bernama Asosiasi Platform Digital Ekspor Indonesia (APDEI).

APDEI diresmikan pada 16 Juni lalu, dihadiri oleh  para anggota asosiasi, atase perdagangan RI dan juga beberapa duta besar dari negara sahabat.

Wadah ini dibentuk berdasarkan semangat bersama mendorong ekspor secara lebih masif melalui platform digital melalui tiga pilar utama yaitu regulasi, digitalisasi dan kolaborasi.

Ketiga pilar tersebut dijalankan bersama melalui gerakan #PDEkspor, yang juga merupakan akronim dari nama asosiasi. Tagar ini mengkampanyekan kebanggaan terhadap buatan Indonesia ke pasar global, PeDe atau percaya diri, bahwa produk dan jasa Indonesia mampu bersaing di luar negeri melalui Plaform Digital.

Dengan memanfaatkan perkembangan digital melalui platform, APDEI atau #PDEkspor diinisiasi oleh 14 platform digital ekspor Indonesia yang dan diketuai oleh Hadi Lee selaku Ketua Umum dari IDNStore. Adapun kepengurusan lainnya diisi oleh perwakilan dari Madeinindonesia.com, IndonesiaDirect.org, Blibli.com, Goorita.com dan Andalin.com

Kepengurusan juga diperkuat oleh bidang-bidang yang akan menggelorakan kampanye #PDEkspor dengan dukungan Bukalapak, GeTI Incubator, Kadin D-Commerce, Aspenku.com, IndonesiaInYourHand.com, GoPlay dan juga beberapa platform digital lainnya.

“Kami sangat antusias sekali dengan momentum ini, karena ujungnya adalah Indonesia yang diuntungkan dengan naiknya kapasitas ekspor kita,” kata Ghafran Cakradiwirya selaku CEO dari PT Andalan Ekspor Indonesia (AeXI) sebagai pemilik platform IndonesiaHub.com yang dikutip INDUSTRY.co.id, Jumat (25/6/2021).

IndonesiaHub.com merupakan platform yang mewadahi hasil produk-produk UKM Indonesia ke pasar global yang sudah dikurasi dan diinkubasi oleh GeTI (Global Edukasi Talenta Inkubator).

“IndonesiaHub.com menjadi salah satu platform di dalam asosiasi yang fokus ke B2B (Business to Business), mengejar kualitas, kuantitas dan kontinuitas dengan minimum pengiriman satu container,” imbuh Ghafran.

Pasar B2B dipilih karena pangsanya di dunia enam kali lebih besar dari pasar B2C (Business to Consumer).

“Kami memilih pasar B2B karena pangsanya di dunia enam kali lebih besar dari pasar B2C, apalagi ekspor Indonesia yang terbilang masih sangat kecil dengan nilai transaksi tidak sampai 1%  dari transaksi global,” katanya.

“Ke depannya kami berharap bisa segera menjadi marketplace B2B pertama milik anak bangsa Indonesia yang diterima pasar global,” tutupnya.

Sumber: industry.co.id