Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga, Dapat Cuan dari Sini!

Ibu rumah tangga sering mencari usaha sampingan untuk menunjang perekonomian keluarganya. Para ibu terkadang bingung harus memilih dan memulai berjualan apa. Bagi ibu yang sering terbiasa bermain sosial media, padahal dalam genggamannya sudah ada peluang besar yang bisa dimaksimalkan. Bagi para ibu yang belum familiar dengan sosial media pun, bisa dengan mudah belajar dan beradaptasi.

Usaha sampingan untuk para ibu rumah tangga biasanya harus dapat dilakukan di rumah sembari mengurus rumah. Baik sambil memasak, mencuci pakaian, atau mendampingi si buah hatinya. Usaha sampingan yang cocok dengan para ibu rumah tangga salah satunya adalah digital marketing. Ibu-ibu dapat berjualan produk bahkan tanpa memiliki produk sekalipun dengan memaksimalkan digital marketing.

Sosial media kini sudah tidak asing lagi di kalangan ibu rumah tangga. Banyak dari ibu-ibu telah aktif bersosial media. Tentunya, di sosial media ibu-ibu sering mendapatkan iklan berbagai macam produk atau lainnya. Nah, sudah saatnya ibu-ibu juga menggunakan iklan melalui digital marketing untuk mendapatkan cuan sebagai usaha sampingan.

Digital marketing tidak sesulit yang dibayangkan. Ibu rumah tangga yang sering mencari produk di sosial media atau marketplace tentu sering mengetik kata kunci sesuai apa yang ingin dicari. Nah, kata kunci itulah yang sebenarnya menjadi landasan dasar digital marketing. Sebagai salah satu kaum pengguna aktif belanja di dunia digital, tentunya menjadi kelebihan tersendiri bagi para ibu rumah tangga untuk terjun dan mencari cuan di dunia digital marketing untuk usaha sampingan.

Hal tersulit bagi para ibu rumah tangga untuk mencari usaha sampingan terkadang karena takut untuk memulai hal baru. Mengapa takut? Biasanya ibu-ibu minder karena merasa tidak mengerti ilmunya dan kurang mendapatkan pengetahuan dari sekitar.

Maklum saja, biasanya ibu rumah tangga lebih mendedikasikan dirinya untuk keperluan rumah dan keluarga. Padahal semua peluang bisa dipelajari. Terlebih ibu-ibu yang senang mencari cuan, pastinya belajar demi bisa menjalankan usaha sampingan dari rumah tentunya bisa membuat lebih bersemangat belajar.

Sudah saatnya ibu rumah tangga unjuk gigi di dunia digital marketing. Belajar dari rumah, dan hasilkan cuan dari berdagang online. GeTI Incubator adalah sebuah lembaga pendidikan yang juga mitra resmi pemerintah dalam Program Kartu Prakerja memilki kelas-kelas yang mempelajari seputar dunia digital marketing. Ibu-ibu dapat dengan mudah mengakses kelasnya, dan belajar dari rumah.

Materi yang disampaikan dirancang agar mudah dipahami dan diterapkan. Bahkan jika ibu-ibu mendaftar Kelas Prakerja di GeTI Incubator, setelah pelatihan ibu-ibu akan langsung mendapat insentif dari pemerintah untuk mendorong ibu langsung berjualan online dan mempraktekkan ilmu digital marketingnya. Daftar Program Kartu Prakerja, dan dapatkan kelas yang sesuai dengan minat serta kebutuhan ibu di GeTI Incubator, Daftar sekarang!

Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga

Baca juga: RESMI! PRAKERJA GELOMBANG 23 DIBUKA HARI INI!

 

RESMI! PRAKERJA GELOMBANG 23 DIBUKA HARI INI!

Prakerja Gelombang 23 resmi dibuka pada hari ini, Kamis (17/02) oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Peresmian prakerja gelombang 23 ini disiarkan langsung dalam video conference yang tayang di Instagram live akun resmi prakerja. Prakerja Gelombang 23 ini menjadi gelombang pertama di 2022.

“Kartu prakerja telat terbukti secara ilmiah berdampak positif terhadap peningkatan kompetensi, produktivitas kebekerjaan, kewirausahaan, dan pendapatan para penerimanya,” tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Airlangga menjelaskan, paket Kartu Prakerja berupa pelatihan dan insentif, adalah inovasi program Pemerintah Indonesia dalam merespon secara cepat atas dampak daripada pandemi covid 19.

Sejak dibuka pada 11 April 2020, jumlah penerima Program Kartu Prakerja sudah mencapai 11,4 juta peserta dari 22 gelombang pendaftaran. Sebanyak 87 persen penerima belum pernah mengikuti pelatihan sebelumnya. Sehingga pelatihan Prakerja menjadi pengalaman pertama mereka untuk melakukan pelatihan secara online.

Hasil feedback evaluasi yang diberikan peserta, rata-rata mencapai 4.9 dari skala 5, artinya kartu prakerja sesuai dengan minat, kebutuhan dan juga harapan dari peserta program.

“Kuota untuk prakerja gelombang 23 di minggu pertama ini adalah 500.000 peserta,” tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Program prakerja juga akan mengalokasikan kepada 50.000 pekerja migran dan diharapkan dapat meningkatkan kompetensi calon pekerja migran Indonesia.

Pendaftaran bisa dilakukan di website resmi prakerja www.prakerja.go.id, bagi peserta yang sudah lolos diharapkan dapat segera memilih pelatihan yang dibutuhkan.

Yuk bagi getters sekalian yang sudah sangat menunggu program kartu prakerja ini dibuka jangan lupa untuk daftar di sini! Setelah status kepersertaan kamu muncul, jangan lupa untuk beli kelas Geti Incubator di sini!

 

Global Halal Hub Hadir untuk Membantu Ekspor Produk UMKM Halal

Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia memiliki kedudukan penting di bidang market ekspor produk halal global. Karena itu Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi produsen ekspor produk halal global. Capaian ini tentu masih perlu ditingkatkan, sekaligus menjadi peluang besar bagi para pelaku UMKM lokal.

Tahun 2021 lalu, Indonesia telah berhasil ekspor produk halal mencapai US$ 34 Milyar atau setara dengan 483 Trilyun. Hal ini berarti Indonesia telah menguasai 17% market ekspor produk halal global yang mencapai US$ 200 Milyar. Hal ini tentu menjadi peluang sekaligus tantangan bagi UMKM lokal untuk terus memenuhi market ekspor produk halal dunia. Tidak tanggung-tanggung, peluang cuan dari ekspor kebutuhan produk halal ini bisa mencapai ratusan juta per bulan.

Pemerintah beserta seluruh stakeholder terus merupaya menggenjot UMKM halal untuk terus produktif. Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin yang juga merupakan Kyai sekaligus tokoh muslim Indonesia menjadi nakhoda dari program pemerintah yang memudahkan sektor produk halal ini. Berbagai program beliau canangkan demi meningkatkan ekspor produk halal UMKM Indonesia.

Dengan pertimbangan potensi ini, Wapres langsung mencanangkan Global Halal Hub (GHH), sebuah ekosistem yang siap menjadi wadah bagi para UMKM Halal untuk mengembangkan usahanya. Nantinya, GHH akan membina para UMKM halal agar produk halal mereka mampu menembus pasar global. Mengingat perkembangan dunia digital yang terus berkembang pesat, tentunya dapat menjadi media yang makin memudahkan produk halal lokal menembus pasar global.

Wapres berpesan, peluang-peluang ini harus dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja ekspor produk UMKM, seperti melalui digitalisasi pengelolaan dan pemasaran produk halal hingga mampu menembus persaingan pasar global. Wapres juga berharap hadirnya ekosistem Global Halal Hub ini menjadi awalan yang baik untuk mensinergikan berbagai pihak dan membawa semakin banyak produk halal maupun UMKM halal Indonesia ke pasar global. Potensi yang dapat diraih oleh UMKM Halal bisa mencapai ratusan juta per bulan.

Peningkatan nilai ekspor produk halal UMKM Indonesia tentu perlu melibatkan banyak hal dan banyak pihak. Selain peningkatan kualitas produk, tentunya Sumber Daya Manusia (SDM) dari pelaku UMKM itu sendiri juga perlu ditingkatkan.

GeTI Incubator yang juga tergabung dalam ekosistem GHH telah berkomitmen untuk berperan aktif dalam meningkatkan SDM UMKM Halal di Indonesia. Komitmen itu diwujudkan dengan dihadirkannya berbagai kelas edukasi dan peningkatan kemampuan dalam berbagai bidang penunjang ekspor produk halal. Kelas seperti penguasaan dalam ekspor, peningkatan kualitas marketing, sampai teknik sukses berjualan di platform online lokal dan global telah hadir demi meningkatkan kualitas SDM UMKM Halal.

Bagi para UMKM lokal yang memiliki produk halal atau bagi yang baru ingin terjun ke dunia ekspor produk halal, dapat belajar mengupas rahasia cuan di bidang tersebut bersama GeTI Incubator. Kamu dapat memilih sendiri kelas serta materi yang sesuai dengan minat atau kebutuhanmu sendiri. Segera tambah kemampuan diri kamu, dan maksimalkan peluang cuan di bidang ekspor produk halal yang bisa mencapai ratusan juta per bulan! Daftar GeTI Incubator sekarang!

ekspor produk umkm halal

Baca juga: Cuan Besar dengan Memanfaatkan Peluang Bisnis Ekspor

Siapa Pihak yang Mengambil Keuntungan dari Program Kartu Prakerja?

Program Kartu Prakerja telah memasuki tahun ketiganya. Lalu mulai bermunculan pertanyaan, siapa yang mengambil keuntungan dari program ini? Program Kartu Prakerja akan kembali hadir pada bulan Februari ini dan masuk Gelombang 23.

Program Kartu Prakerja sendiri dilaksanakan oleh beberapa mitra pemerintah sebegai operator. Program peningkatan kemampuan diri ini juga memberikan insentif kepada para penerima manfaat program. Penerima Program Kartu Prakerja telah mencapai 11 jutaan jiwa.

Penerima manfaat ini total telah menyerap APBN negara sampai dengan 26 Trilyunan. Angka yang cukup besar bagi sebuah program yang baru bergulir 2 tahun. Lalu siapa yang mengambil keuntungan dari program kartu Prakerja ini? Setiap kebijakan pemerintah tentu banyak pihak yang pro maupun kontra. Tak terkecuali program ini.

Sejak awal wacana sampai pelaksanaannya, Program Kartu Prakerja menjadi sorotan banyak pihak. Nyatanya, setelah berjalan selama dua tahun, program ini telah menjadi salah satu kebijakan strategis dalam membangkitkan ekonomi selama pandemi Covid 19. Bahkan, Program yang dicanangkan langsung oleh Presiden Jokowi ini diklaim sebagai program pemerintah yang paling dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

Jadi, jika ada pihak yang mengambil keuntungan dari Program Kartu Prakerja, sudah tentu masyarakat Indonesia, baik masyarakat penerima manfaat, maupun yang bukan penerima manfaat. Mengapa bisa dikatakan demikian? Karena penerima manfaat jelas akan mendapatkan pengembangan diri agar peluang mendapatkan pendapatan semakin besar serta mendapat insentif sebagai stimulusnya. Lalu yang bukan penerima manfaat akan tetap mendapatkan keuntungan karena berkat program ini akan meningkatkan gairah ekonomi yang tentunya secara langsung maupun tidak akan membantu pihak yang bukan penerima manfaat program.

Masyarakat yang sedang berjibaku dengan pemilihan ekonomi karena dampak dari pandemi Covid 19 jelas sangat membutuhkan pemerintah dalam mengatasi masalah ini. Melalui Program Kartu Prakerja, pemerintah mencoba mengatasi itu.

Masyarakat akan mengambil keuntungan program ini secara langsung maupun tidak langsung. Jadi, bagi masyarakat yang belum mendapatkan keuntungan langsung dari program ini, segeralah mendaftar. Karena Gelombang 23 akan segera dibuka.

GeTI Incubator sebagai mitra resmi pemerintah telah menyiapkan berbagai kelas-kelas pelatihan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan. Cara daftar di GeTI Incubator pun sangat mudah, semuanya dijelaskan secara mendetail.

Segera kembangkan kemampuan diri kamu. Karena perkembangan zaman menuntut kita semua untuk memiliki kemampuan lebih dari sebelumnya jika ingin mendapatkan peluang lebih besar. Daftar di GeTI Incubator untuk ikut Program Kartu Prakerja sekarang!

keuntungan program kartu prakerja

Baca juga: Program Prakerja Berhasil Memberikan Dampak Positif

Cara Mudah Daftar Prakerja Gelombang 23!

Program Kartu Prakerja Gelombang 23 akan segera dilaksanakan. Pemerintah telah mengumumkan pelaksanaan program yang dinanti oleh banyak masyarakat ini, akan diadakan pada bulan Februari.

Bagi masyarakat yang akan mengikuti program ini, jangan lupa untuk mendaftar terlebih dahulu. Cara daftar Program Kartu Prakerja ini mudah. Berikut cara mudah daftar Prakerja gelombang 23:

1. Pendaftaran

Siapkan data diri seperti e-mail, NIK, nomor KK dan nomor HP yang masih aktif untuk mendaftar dan mengikuti tata cara daftar selanjutnya.

2. Seleksi

Ikuti tes motivasi & kemampuan dasar untuk bisa mengikuti seleksi gelombang dan tunggu pengumuman hasilnya. Peserta dapat menyiapkan kertas dan alat tulis untuk mengikuti tes.

3. Pilih Pelatihan

Pilih pelatihan yang kamu minati di Mitra Platform Digital dan bayar dengan Kartu Prakerja. GeTI Incubator merupakan salah satu Mitra Platform Digital Program Kartu Prakerja.

4. Ikuti Pelatihan

Selesaikan pelatihan dan dapatkan sertifikat. Kelas dan materi dapat dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan kamu.

5. Beri Rating dan Ulasan

Berikan rating dan ulasan terhadap pelatihan yang telah kamu ikuti. Sampaikan kesan dan pesan untuk masukan pelaksanaan program berikutnya.

6. Insentif Biaya Mencari Kerja

Sambungkan rekening/e-wallet di salah satu Mitra Pembayaran untuk mendapat insentif Rp600rb/bulan selama 4 bulan setelah kamu menyelesaikan pelatihan.

7. Insentif Pengisian Survei Evaluasi

Isi 3 survei yang diberikan dan dapatkan insentif Rp50 ribu untuk setiap survei.

Cara mudah daftar program Prakerja gelombang 23 ini sengaja didesain agar seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat program ini. Perlu diingat, peserta harus lolos seleksi terlebih dahulu untuk mendapatkan pelatihan dan insentif. GeTI Incubator sebagai mitra resmi pemerintah telah menyiapkan berbagai kelas-kelas pelatihan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan.

Cara daftar di GeTI Incubator pun sangat mudah, semuanya dijelaskan secara mendetail. Segera kembangkan kemampuan diri kamu. Karena perkembangan zaman menuntut kita semua untuk memiliki kemampuan lebih dari sebelumnya jika ingin mendapatkan peluang lebih besar. Daftar di GeTI Incubator untuk ikut Program Kartu Prakerja sekarang!

daftar prakerja gelombang 23

Baca juga: Ikut Pendidikan dan Pelatihan Kerja Malah Dapat Insentif!

Cuan Besar dengan Memanfaatkan Peluang Bisnis Ekspor

Indonesia adalah negeri yang sangat kaya, hal ini tentu menjadi peluang bisnis ekspor. Anugrah dari Pencipta yang dilestarikan oleh para leluhur menjadi potensi besar yang tidak semua negara lain miliki.

Hasil bumi seperti pertanian dan perikanan Indonesia sudah dikenal di pasar ekspor global sejak lama. Bahkan bangsa-bangsa Eropa sejak abad 16 telah kepincut dengan hasil bumi bangsa kita. Jauh sebelum itu, peradaban besar seperti Mesir Kuno telah ekspor hasil bumi Nusantara, julukan negeri kita sebelum Indonesia.

Berbicara peluang ekspor sangat luas. Selain hasil bumi, komoditi ekspor yang menjadi peluang dari Indonesia sangat banyak. Barang kerajinan tangan, sampai makanan ringan khas Indonesia telah mampu menembus pasar ekspor global.

Terlalu banyak peluang bisnis ekspor yang berasal dari Indonesia, terkadang bagi orang awam justru akan membuatnya bingung ingin melakukan ekspor produk apa. Kendala lain dari para calon eksportir adalah cara serta administrasi yang mereka anggap sulit. Padahal, ekspor adalah sebuah aktivitas perdagangan yang mudah jika sudah dipelajari dengan baik.

Melirik negara tetangga Indonesia yaitu Singapura, mereka dikenal sebagai salah satu pelaku utama ekspor di Asia. Padahal jika dilihat, mereka tidak begitu banyak memiliki potensi komoditi untuk diekspor, terutama jika dibandingkan dengan Indonesia. Hal yang dapat dipelajari dari negara serumpun kita ini, mereka mampu memaksimalkan peluang bisnis ekspor, sekalipun tidak memiliki produknya. Mereka fokus menjadi trader, dan berhasil menjadi pelaku ekspor yang diperhitungkan di Asia.

Masyarakat Indonesia perlu melirik peluang bisnis ekspor dengan cermat. Pelajari dan manfaatkan peluang yang ada di sekitar. Berbagai komoditi nyatanya laku dan mampu menembus pasar global. Market akan selalu terbuka lebar, hanya tinggal kita yang perlu sedikit saja untuk mau mulai mempelajari dan memaksimalkan peluangnya.

Belajar ekspor kini dapat diperoleh dari mana saja. Kelas-kelas baik online maupun offline telah tersedia di mana-mana. GeTI Incubator, salah satu lembaga pendidikan yang juga mitra resmi pemerintah dalam Program Kartu Prakerja telah memiliki kelas tentang bisnis ekspor.

Berbagai materi yang disediakan telah siap mengupas cara memaksimalkan peluang bisnis ekspor. Segera pelajari bagaimana cara sampai kamu bisa menjadi eksportir cuan. Ikuti kelas ekspor di GeTI Incubator sekarang!

bisnis ekspor

Baca juga: Rahasia Cara Ekspor Produk UMKM di Era Pandemi

Ikut Pendidikan dan Pelatihan Kerja Malah Dapat Insentif!

Indonesia dianugrahi demografi angkatan produktif yang tinggi. Sayangnya, kebanyakan diantara mereka cenderung belum ikut pendidikan dan pelatihan kerja. Data penduduk tahun 2021 mengatakan, angkatan produktif di Indonesia mencapai 138 juta orang.

Hal ini merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan bagi bangsa ini. Angkatan produktif merupakan masyarakat yang memiliki rentang umur 15 sampai 64 tahun. Masyarakat di periode usia ini dapat dikatakan produktif karena dianggap mampu menghasilkan pendapatan baik dengan bekerja maupun berwirausaha.

Pendidikan dan pelatihan kerja adalah sebuah tangga yang dapat meningkatkan level terutama para angkatan produktif. Indonesia yang diprediksi pada tahun 2030 akan mendapat bonus demografi ditantang harus mendorong para angkatan produktif untuk ikut pendidikan dan pelatihan kerja.

Bonus demografi adalah sebuah fase di mana jumlah angkatan produktif di sebuah negara mencapai puncaknya. Beberapa kekuatan negara baru seperti Korea Selatan, dapat memanfaatkan bonus demografinya dengan baik. Indonesia yang tidak sampai sepuluh tahun lagi akan memasukinya, harus mempersiapkan angkatan produktifnya.

Sebuah riset menunjukkan, Indonesia berada di peringkat kelima di ASEAN dalam hal produktifitas tenaga kerja per orang per bulan. Pekerja di Indonesia menempatkan pendidikan dan pelatihan sebagai prioritas terakhir, ranking 10 dari 10.

Hal ini menunjukkan bahwa para angkatan produktif di Indonesia cenderung belum terdidik dan belum terlatih. Ditambah lagi, hanya 7,7% perusahaan yang menyisihkan anggarannya untuk pendidikan dan pelatihan kerja bagi karyawannya. Fenomena ini akhirnya membuat tidak heran, jika 90% angkatan produktif di Indonesia belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat.

Sebagai angkatan kerja yang digolongkan produktif, sudah saatnya mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan. Sertifikasi menjadi penting demi keahlian dan kemampuan menjadi lebih berkembang dan terlegitimasi. Berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan telah bermunculan dan bisa diikuti. Bahkan pemerintah telah membuat Program Kartu Prakerja, yang dapat menjadi pilihan untuk diikuti.

Para penerima manfaat program nantinya akan dididik dan dilatih sampai menerima sertifikat. Tanpa mengeluarkan biaya, program ini bahkan para pesertanya akan dapat insentif  pelatihan prakerja pada akhir pendidikan dan pelatihan.

GeTI Incubator sebagai mitra resmi pemerintah telah menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan Program Kartu Prakerja. Bersama GeTI Incubator, para peserta nantinya akan dapat ikut kelas-kelas pendidikan dan pelatihan sesuai keinginan.

Pada akhir pendidikan dan pelatihan, para peserta akan menerima insentif pelatihan prakerja langsung dari pemerintah. Jadikan diri kamu angkatan produktif yang terdidik dan bersertifikat. Daftar GeTI Incubator sekarang!

insentif pelatihan prakerja

Baca juga: Wapres: UMKM Perlu Naik Kelas dan Masuk Pasar Global

Program Prakerja Berhasil Memberikan Dampak Positif

Program Kartu Prakerja

Program Kartu Prakerja adalah salah satu terobosan dari pemerintahan Joko Widodo. Program ini memiliki tujuan untuk menyiapkan masyarakat Indonesia yang belum memiliki penghasilan untuk menambah kemampuan dirinya. Program Kartu Prakerja mendorong masyarakat agar mampu bekerja atau berwirausaha dengan bekal kemampuan yang cukup. Masalah seperti pengangguran dan kesenjangan ekonomi serta dampak turunannya, telah menjadi domain yang diharapkan mampu dijawab oleh program ini.

Pada awal dicetuskannya, program yang diinisiasi langsung oleh Presiden Joko Widodo pada masa kampanye Pemilu Presiden sempat menuai pro kontra. Banyak pihak yang menilai program ini akan banyak menimbulkan masalah. Namun saat beliau menjabat pada periode kedua, Jokowi, sapaan Bapak Presiden langsung merealisasikan dan kini telah berjalan sampai gelombang 22.

Program yang bertransformasi menjadi format daring akibat dampak pandemi ini, telah menjangkau jutaan masyarakat Indonesia. Bahkan, Program Kartu Prakerja diklaim sebagai program pemerintah yang paling dirasakan oleh masyarakat. Seiring pelaksanaannya, ketimbang menimbulkan banyak masalah, Program Kartu Prakerja justru berhasil memberikan dampak positif.

Dampak Positif Program Prakerja

Sebuah survei telah dilaksanakan yang melibatkan 47.000 responden dari penerima dan non penerima manfaat peserta Kartu Prakerja. Hasil survei tersebut menunjukkan 8% responden tercatat telah memperoleh penghasilan atau pendapatan, baik dengan bekerja atau berwirausaha. Ini berarti dari mereka yang sebelumnya menganggur, kini telah dapat berpenghasilan. Kemudian sebanyak 18% penerima manfaat Program Kartu Prakerja kini lebih berpeluang serta siap mendapatkan pekerjaan.

Hal ini berarti kelas-kelas yang telah diikut penerima manfaat, telah menghasilkan masyarakat yang lebih kompeten dan memiliki bekal keterampilan. Tak hanya itu, sebanyak 30% penerima manfaat program ini telah dapat dikategorikan lebih mungkin untuk memiliki atau membangun usaha. Data ini menunjukkan tingkat efektifitas dari pelaksanaan program.

Cerminan ini juga melegitimasi bahwa pemberian insentif pada peserta prakerja yang mengikuti pelatihan sudah tepat demi mendorong para penerima manfaat benar-benar membangun usahanya. Selain itu, hasil survei menunjukkan rata-rata pendapatan para peserta program pemerintah ini meningkat sebanyak Rp. 122.500 per bulannya. Tentunya ini menjadi dampak positif program prakerja.

Prestasi lain yang berhasil dicetak dari program yang diinisiasi oleh Jokowi ini adalah sebanyak 172% sertifikat oleh para peserta penerima manfaat program. Hal ini tentunya lagi-lagi memiliki dampak positif terhadap para alumni program yang keahliannya lebih dipandang karena telah tersertifikasi.

Data-data yang dihasilkan dari survei ini, menunjukkan efektifitas dari pelaksanaan Program Kartu Prakerja. Alih-alih menimbulkan banyak masalah dan memiliki dampak negatif, justru program ini berhasil menyelesaikan berbagai tantangan keprofesian dan ekonomi di Indonesia. Bahkan, program ini telah diklaim sebagai program pemerintah yang paling terasa manfaatnya oleh masyarakat.

Jadi tunggu apalagi, bagi masyarakat yang belum menerima manfaat program ini, segeralah mendaftar. Saat ini program ini telah memasuki gelombang 23.

Kamu dapat mengakses informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran, info kelas, dan yang lainnya di GeTI Incubator. GeTI Incubator adalah mitra resmi pemerintah yang menjadi salah satu operator pelaksana Program Kartu Prakerja. Yuk, segera daftar sekarang!

dampak positif program prakerja

Baca juga: Usaha Sampingan yang Bisa Dilakukan dari Rumah, Cocok untuk Ibu Rumah Tangga!

Dorong Potensi Ekonomi Digital Senilai Rp1.700 Triliun, Wapres: Kita Harus Nikmati Buahnya

JAKARTA, iNews.id – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa pemerintah terus mendorong seluruh pihak untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital di Tanah Air. Sebab, potensi tersebut nilainya mencapai Rp1.700 triliun dan masih akan tumbuh ke depan. “Ekonomi digital Indonesia diprediksi akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2025 dengan nilai mencapai Rp1.700 triliun,” ujar Ma’ruf saat mencanangkan Ekosistem Global Halal Hub (GHH) sebagai Gerakan Nasional Sinergitas Menuju Indonesia Pusat Produsen Produk Halal Dunia 2024, Kamis (27/1/2022).

Ma’ruf menambahkan, dengan potensi yang sangat besar tersebut, jangan sampai masyarakat hanya menjadi konsumen. Menurutnya, masyarakat harus menjadi produsen untuk menikmati besarnya potensi ekonomi digital Indonesia. “Kita tidak ingin masyarakat Indonesia sekadar menjadi konsumen. Tapi harus mampu menjadi produsen yang turut menikmati buah dari perkembangan ekonomi digital,” kata dia.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa saat ini perkembangan konektivitas digital juga semakin membukakan peluang bagi pelaku UMKM. Utamanya, untuk mempromosikan produk-produknya pada etalase digital seperti marketplace maupun media sosial. “Peluang-peluang ini harus dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja ekspor produk UMKM. Seperti melalui digitalisasi pengelolaan dan pemasaran produk halal hingga mampu menembus persaingan pasar global,” ucap Ma’ruf.

 

Sumber: Inews.id

global halal hub

Baca juga: Wapres: UMKM Perlu Naik Kelas dan Masuk Pasar Global

Wapres: UMKM Perlu Naik Kelas dan Masuk Pasar Global

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin terus mendorong peningkatan pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Indonesia naik kelas menjadi pengusaha mencegah dan besar. Ini karena dari 64 juta pelaku usaha di Indonesia, jumlah pelaku usaha mikro masih mendominasi sekitar 98,6 persen dan usaha kecil hanya 1,2 persen.

“Karena itu, salah satu upaya yang perlu terus kita dorong adalah meningkatkan jumlah pelaku usaha mikro dan kecil menjadi menengah dan besar,” ujar Wapres saat meresmikan Pencanangan ‘Kick Off’ Ekosistem Global Halal Hub di Tangerang, Banten, Kamis (27/1/2022).

Wapres juga berharap data tersebut menjadi dasar agar usaha mikro dan kecil yang saat ini mendominasi bisa didorong menjadi usaha menengah hingga besar, bahkan bisa masuk ke pasar global.

“Terutama untuk terus bersinergi dan berpartisipasi nyata guna mendukung semakin banyaknya naik kelas, UMKM naik kelas dan masuk ke pasar global, jangan UMKM kita itu terkena penyakit stunting, ya tidak besar-besar. Kerdil terus,” kata Kiai Ma’ruf

Wapres mengatakan, saat ini perkembangan konektivitas digital juga semakin membukakan peluang bagi pelaku UMKM untuk mempromosikan produk-produknya pada etalase digital seperti lokapasar maupun media sosial. Karena itu, ia meminta peluang-peluang ini harus dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja ekspor produk UMKM. Seperti melalui digitalisasi pengelolaan dan pemasaran produk halal hingga mampu menembus persaingan pasar global.

“Saya berharap hadirnya ekosistem global halal hub ini menjadi awalan yang baik untuk mensinergikan berbagai pihak dan membawa semakin banyak produk halal maupun UMKM halal Indonesia ke pasar global,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga berharap pengembangan ekosistem global halal hub mencakup seluruh aspek penting seperti kualitas produk, kuantitas produk, kontinuitas produk hingga pemasaran digital.

“Kita berharap produk-produk UMKM halal nasional akan semakin dikenal dan mudah diperoleh masyarakat internasional.

Saya mengajak kita semua untuk memperkuat kolaborasi sinergi agar kontribusi ekspor UMKM yg saat ini masih sekitar 16 persen bisa meningkat signifikan pada 2024,” kata dia.

 

Sumber: Republika.co.id

global halal hub

Baca juga: Wapres: Masyarakat Harus Nikmati Buah Perkembangan Ekonomi Digital