Tantangan Ekspor Produk Pertanian dalam Era Globalisasi

Awal tahun 2005 ditandai dengan semakin terbuka ekonomi negara – negara di dunia dan semakin lancar efisien fasilitas transportasi dan informasi yang dapat mempelancar hubungan antar negara dan mempercepat terwujudnya globalisasi. Untuk mempercepat aliran barang dan jasa antar negara tersebut adanya berbagai perundingan dan kesepakatan perdagangan menuju perdagangan bebas antara negara-negara. 

Indonesia sejak dulu dan sekarang masih mengembangkan sektor pertanian terutama pangan untuk kesejahteraan masyarakat. Sektor pertanian juga tidak terlepas dari berbagai perjanjian dan kesepakatan bilateral dan multilateral. Pertanian adalah salah satu sektor ekonomi yang sangat penting bagi negara. Ekspor produk pertanian dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi petani dan produsen. Namun, proses ekspor dalam industri pertanian juga dihadapkan dengan sejumlah tantangan yang unik. Getters, dalam artikel ini kita akan menjelajahi beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam ekspor produk pertanian di era globalisasi. 

Ekspor

Tantangan di Era Globalisasi

Globalisasi pasti akan dihadapi oleh seluruh dunia yang membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan negaranya. Meskipun produk pertanian indonesia masih belum siap menghadapi globalisasi, terdapat kesepahaman negara-negara di dunia bahwa produk pertanian merupakan produk perdagangan yang penting baik secara empiris maupun politis sehingga membutuhkan perlindungan. 

1. Peraturan dan Standar Internasional

Negara pasti memiliki aturan yang berbeda terkait dengan kualitas dan keamanan produk pertanian, produsen pertanian perlu memstikan bahwa produk nya sudah memenuhi standar yang diperlukan. 

2. Perubahan Iklim 

Perubahan iklim sangat berdampak besar terhadap produksi pertanian. Bencana alam seperti banjir, kekeringan atau badai dapat menghancurkan tanaman dan menyebabkan penurunan produksi. Ini dapat mengganggu ketersediaan produk yang dapat di ekspor. 

3. Penyakit Tanaman 

Penyakit tanaman dapat merusak produksi pertanian dan membatasi ekspor produk pertanian. Pemeriksaan ketat dan tindakan karantina dapat diberlakukan di beberapa negara penerima untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut. Oleh karena itu, produsen pertanian harus menjaga kebersihan dan keamanan produk mereka. 

4. Persaingan Global 

Persaingan di pasar global sangat ketat, produk pertanian bersaing dengan produk serupa dari berbagai negara. Oleh karena itu, produsen pertanian perlu mengembangkan strategi pemasaran yang kuat untuk membedakan produk mereka dari produk luar. 

Strategi Menghadapi Globalisasi 

Beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam menghadapi tantangan globalisasi yaitu, perlunya harmonisasi dan penyelerasan. Artinya, perlu pemahaman yang menyeluruh dan mendalam tentang perjanjian internasional yang sudah diratifikasi dengan kebijakan domestik. Hal ini perlu dilakukan untuk mencapai manfaat yang optimal dan meminimumkan kerugian. Selain itu, perlu dipahami dengan benar bahwa posisi dan kekuatan domestik digunakan untuk memanfaatkan celah dan peluang, melindungi yang belum siap bersaing dan menetapkan kebijakan yang dapat mempersiapkan pelaku untuk berusaha sesuai mekanisme pasar. 

Ekspor produk pertanian dapat menjadi peluang besar bagi produsen pertanian, tetapi juga dihadapkan pada berbagai tantangan. Memahami dan mengatasi tantangan-tantangan ini adalah kunci untuk memperluas pasar internasional dan meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian. 

Nah, Getters, jika kamu tertarik dan ingin belajar lebih dalam tentang ekspor di dunia pertanian. Yuk! Ikuti kelas “Belajar Mengidentifikasi Peluang Ekspor Produk Pertanian Bagi Broker Komoditas Internasional” hanya di GeTI Incubator. 

Peran Penting Penyelia Halal dalam Sertifikasi Halal

PP No. 39 tahun 2021 menyebutkan penyelia halal adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap proses produk halal perusahaan dan sudah pasti berasal dari internal perusahaan tersebut. Oleh karena itu pengetahuan, pemahaman serta pengalaman sangat dibutuhkan.

Dalam pasal 49 apabila pelaku usaha hendak mengajukan permohonan sertifikat halal wajib untuk memiliki penyelia halal dan menjadi salah satu syarat mutlak untuk mendapatkan sertifikasi halal. Di artikel ini, kita akan membahas seluruh tugas seorang penyelia halal perusahaan untuk mendapatkan sertifikat halal. 

Penyelia Halal

Apa saja tugas – tugas Penyelia Halal?

1. Mengawasi Berjalannya Proses Produk Halal (PPH)

PPH adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan produk termasuk penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan dan penyajian produk dan berperan mengawasi segala macam rangkaian proses yang menyangkut kehalalan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 

2. Mengkoordinasi PPH kepada LPH 

Disetiap perusahaan wajib membuat laporan mengenai proses produksi halal yang ditujukan kepada Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Dengan demikian, penyelia halal dalam perusahaan berperan sebagai koordinator antara pihak perusahaan dengan LPH. 

3. Menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan, bila diperlukan

Wajib disadari bahwa dalam proses produksi tentu adanya terjadi kesalahan. Karena itu, sangat berperan penting dalam mengambil tindakan pencegahan dan perbaikan yang dilakukan oleh perusahaan.

4. Mendampingi Auditor Halal pada saat pemeriksaan

Pada setiap perusahaan akan dilakukan pemeriksaan secara berkala, biasanya tiap enam bulan sekali. Pemeriksaan yang akan dilakukan mengenai proses PPH dalam perusahaan tersebut adalah sebagai pendamping bagi Auditor Halal dari LPH, pendampingan ini dilakukan untuk meminimalisir dan mengantisipasi terjadinya kesalahan saat proses pemeriksaan berlangsung. 

Syarat untuk menjadi Penyelia Halal

Pasal 53 PP 39 tahun 2021 menyebutkan bahwa ada 2 syarat utama yang wajib dimiliki, yaitu :

1. Beragama Islam

2. Memiliki kemampuan tentang seputar Halal.

Nah, Sebelum lanjut ke cara mendapatkan sertifikasi halal, mari kita perkenalan tentang perusahaan yang memberikan fasilitas untuk mendapatkan sertifikasi halal yaitu, Halal Syariah Integrasi (HSI) adalah perusahaan ekosistem halal yang memfasilitasi layanan pelatihan, sertifikasi, jasa dan trading dibidang Halal-Syariah yang meliputi kehalalan produk dan konsultasi manajemen berbasis syariah. 

Lalu, bagaimana sih cara mendapatkan sertifikasi halal tersebut? Yuk, Getters dan Syahabat bagi kamu yang ingin mendapatkan sertifikat halal, kamu dapat membeli kelas “Pelatihan Penyelia Halal” hanya di HSI.

Digital Marketing vs Marketing Konvensional: Mana yang Lebih Efektif?

Saat ingin mengembangkan bisnisnya, pelaku usaha mungkin pernah menghadapi kebingungan dalam menentukan strategi pemasaran yaitu digital marketing atau marketing konvensional? Pengembangan bisnis tentu dapat lebih optimal jika dibarengi dengan strategi pemasaran yang tepat. 

Digital Marketing

Apa sih Digital Marketing itu?

Digital marketing adalah kegiatan pemasaran produk barang atau jasa dengan menggunakan media yang berbasis digital dan dapat juga diartikan sebagai kegiatan pemasaran suatu brand produk atau jasa yang dilakukan melalui media digital. Tujuan pemasaran ini, menjangkau sebanyak – banyaknya customer dengan cara yang relevan dan efisien. 

Keunggulan Digital Marketing

1. Menjangkau Target Pasar yang Lebih Luas, membuat produk bisa dikenal banyak dari berbagai latar belakang baik dari dalam maupun luar negeri, jadi sangat besar potensi pasar yang didapat ketika kamu memutuskan menggunakan strategi pemasaran digital untuk memasarkan produk. 

2. Mendongkrak Angka Penjualan, luasnya jangkauan pasar akan memberi dampak besar pada peningkatan angka penjualan. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi adalah kemudahan informasi yang didapat konsumen tentang suatu produk. 

3. Lebih Hemat, bagi yang memiliki keterbatasan dalam dana, pemasaran digital merupakan salah satu solusi yang pas. Meskipun hasilnya mungkin tidak sebesar dengan digital marketing yang berbayar, tapi kesempatan untuk dikenal banyak orang sudah jelas lebih menjanjikan dibandingkan promosi konvensional. 

Sedangkan, Marketing Konvensional?

Pemasaran konvensional adalah strategi yang sudah dilakukan oleh perusahaan untuk mengiklankan produk atau layanan kepada konsumen yang berpeluang tinggi. Cara ini menggunakan media tradisional yaitu melalui media cetak, radio, televisi dan surat kabar. 

Marketing konvensional masih menjadi pilihan bagi para peluang usaha, perusahaan tetap memperhatikan kebutuhan dan preferensi konsumen saat memilih media yang digunakan. Hal ini sangat penting agar kampanye pemasaran dapat tercapai dengan efektif. 

Keunggulan Marketing Konvensional

1. Menjangkau Pelanggan Minim Internet, jika perusahaan hanya fokus pada pemasaran melalui digital mungkin mereka hanya menjangkau audiens yang terhubung dengan internet. Penggunaan promosi melalui pemasaran konvensional akan menghasilkan audiens yang lebih luas, termasuk mereka yang tidak terhubung dengan internet. 

2. Memiliki Kesan yang Kuat, iklan di televisi atau iklan cetak yang berkualitas tinggi dapat menciptakan kesan yang kuat untuk audiens dan membantu dalam memperkuat reputasi perusahaan. Iklan yang menarik dan menonjol dapat membuat audiens terkesan dengan perusahaan dan produk yang ditawarkan. 

Perbedaan Digital Marketing dengan Marketing Konvensional

Secara umum, dua jenis marketing ini dibedakan dari media pemasaran yang digunakan. Sesuai namanya, pemasaran konvensional masih menggunakan media lama seperti surat-menyurat, iklan di radio dan televisi. Sementara itu, digital marketing mencakup penggunaan internet dan produk teknologi yang lebih modern seperti email dan sosial media. 

Mana sih yang paling efektif untuk bisnis? Kamu harus tahu dulu jenis dan kebutuhan bisnismu, jika bisnismu dapat dijalankan dengan lebih optimal melalui pendekatan personal, media konvensional akan memberikan hasil yang lebih maksimal karena bisa menarget segmen pasar yang sempit dalam jangkauan batas. Sebaliknya, jika bisnismu lebih membutuhkan brand awareness secara kuat, lebih baik kamu memilih digital marketing.

Nah, Getters, jika dulu menggunakan marketing konvensional untuk melakukan pemasaran, kini sekarang dengan adanya kemajuan teknologi sudah bisa melakukan pemasaran menggunakan digital dengan mudah lho. Yuk! Mari mengikuti kelas “Sertifikasi Digital Marketing (Pemasaran Daring)” hanya di GeTI Incubator.

Menjadi Sensasi di Era Digital:  Ini Pengaruh Content Creator

Pada era digital saat ini banyak sekali terjadi perubahan yang baru, perubahan yang membuka peluanf bagi para pengguna untuk mencoba hal-hal baru dan terbuka untuk dunia luar. Masyarakat banyak yang mulai membuka diri dan menyesuaikan dengan berkembangnya teknologi yang sekarang. Era digital memberikan kemudahan dan fasilitas untuk melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Pasti kamu pernah melihat seseorang membuat video untuk akun social media nya kan? Nah, itu yang disebut “Content Creator”.

Content Creator

Apa itu Content Creator?

Content Creator adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk setiap informasi di media, terutama media digital yang memiliki target audiens tertentu. Bahkan, mereka orang yang membuat materi dengan menambahkan nilai hiburan dan edukasi untuk audiens nya. Secara sederhana, content creator adalah orang yang membuat konten. Konten yang mereka buat akan disebar ke berbagai platform social media yang mereka punya seperti, YouTube, Instagram, Facebook dan Tiktok. Sebenarnya mereka bukan hanya sekadar pencipta konten semata, mereka memiliki fungsi yang terbilang besar didalam dunia marketing sekarang. 

Content creator mulai beradaptasi di era digital dengan menghasilkan konten yang menarik dan dapat menarik perhatian audiens, dengan cara menuangkan ide-ide di media digital untuk mendapatkan peluang dalam digital marketing dan memiliki konten yang positif. Keberadaan mereka bisa menjadikan sebuah informasi yang lebih menarik dan informatif, mereka tidak hanya sebatas membuat konten saja tetapi juga sebagai orang yang memiliki ide kreatif atau gagasan yang memiliki konsep menarik. Mereka memiliki tanggung jawab atas informasi dan konten yang mereka sebarkan pada media yang menjadi wadahnya. Untuk menjangkau banyak audiens, kebanyakan mereka saat ini tidak hanya membuat satu platform saja sebagai wadah publikasi.

Pengaruh Content Creator 

1. Membentuk opini publik, dapat memengaruhi pandangan dan opini publik melalui konten mereka, baik tentang isu-isu sosial, politik, atau budaya.

2. Pemasaran dan promosi, mereka menjadi alat promosi yang kuat untuk merek dan produk. Kolaborasi bisa memberikan eksposur besar kepada produk atau layanan.

3. Pendekatan yang lebih personal, memiliki kemampuan untuk berinteraksi secara langsung dengan audiens mereka, menciptakan hubungan yang lebih dekat dan personal dengan pengikut mereka.

4. Pendidikan dan hiburan, mereka dapat berperan sebagai sumber pengetahuan dan hiburan bagi audiens mereka. 

5. Penggunaan platform sosial, mereka mendorong pertumbuhan platform sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube dengan menciptakan konten yang menarik.

Pengaruh content creator di era digital terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Mereka memiliki potensi untuk membentuk budaya, masyarakat, dan bisnis secara signifikan dalam dunia digital saat ini.

Bagaimana sih menjadi content creator yang sukses? Yuk, Getters bisa mengikuti kelas pelatihan reguler di “Menjadi Tiktok Content Creator Viral di Era Digital”.

Mengenal Dunia Copywriting: Panduan Awal untuk Pemula

Dulunya, Copywriter hanya digunakan dalam pembuatan promosi offline seperti koran, iklan, televisi, baliho dan radio. Tapi sekarang, copywriter sudah menjadi salah satu strategis promosi online yang cukup ampuh. Dengan kata lain, fungsi utama copywriter adalah memikat perhatian target audiens melalui tulisan yang menarik sehingga akan membuat target mencari tahu lebih jauh tentang produk yang sedang dipromosikan. 

copywriting

Apa itu Copywriting? 

Kemampuan penulisan untuk meningkatkan penjualan dengan membuat tulisan yang persuasif. Keterampilan menulis teks yang bertujuan untuk memengaruhi konsumen untuk melakukan tindakan tertentu seperti memberi produk atau layanan, mendaftar ke suatu platform dan mengubah pola pikir tentang suatu topik. 

Di era digital, copywriter menjadi semakin penting terutama untuk kamu yang ingin berkarier di dunia digital. Dari website, sosial media, email marketing dan konten blog harus memiliki kemampuan menulis yang menarik dan meyakinkan. Di era digital, bisnis akan sulit berkembang jika penulisan yang kurang efektif dan menarik. 

Jenis – jenis Copywriting

1. Website Copywriting

Jenis pertama ini adalah tulisan yang dibaca dihalaman website dan landing page suatu perusahaan. Setiap halaman pasti memiliki fungsi yang berbeda-beda, ini adalah tantangan untuk kemampuan mengomunikasikan kepada visitor.

2. SEO Copywriting 

Peran SEO ini mirip dengan SEO Content Writer. Tugasnya adalah membuat konten di sebuah website yang keywords-nya dioptimasi. Hal ini untuk memastikan bahwa konten di halaman tersebut bisa memiliki posisi tertinggi di SERP. 

3. Product Copywriting

Jenis yang ini memiliki fokus utama untuk mempromosikan produk. Tulisannya berupa deskripsi produk di halaman produk website. 

4. Ad Copywriting

Tulisan yang dibuat untuk mengiklankan produk dengan objektif, tergantung marketing funnel-nya. Mulai dari awareness, consideration dan purchase. 

5. Sosial media Copywriting

Jenis ini yang biasa sering dilihat di berbagai konten sosial media. Setiap brand memiliki brand voice masing-masing. Maka dari itu, konten sosial media sudah pasti memiliki gaya yang beda. 

6. B2B Copywriting

B2B singkatan dari business to business, sehingga target audiens dari Copywriter adalah perusahaan yang fokus menjual produk atau layanan ke bisnis lain. 

7. B2C Copywriting

B2C singkatan dari business to consumer, sehingga copywriter dibuat untuk mendorong audiens atau konsumen dalam melakukan tindakan hingga pembelian. Untuk bisa membuat B2C yang efektif, copywriter perlu mengetahui audiens dengan baik dan memasarkan produk secara langsung. 

8. Direct Response Copywriting 

Jenis ini menekankan unsur kesegeraan bagi audiens yang melihatnya dan mendorong pembaca untuk melakukan tindakan ketika selesai membaca teks. 

9. Creative Copywriting

Jenis ini sebuah pendekatan dalam membuat copy yang dibuat agar terlihat lebih menonjol dibandingkan copywriter dari kompetitor. Meski begitu, copywriter ini tetap disesuaikan dengan identitas brand agar terdapat konsistensi yang bisa dilihat audiens. 

Jadi, kamu berminat untuk belajar menjadi Copywriter? Yuk, bagi kamu yang ingin memajukan penjualan dan jago dalam hal menulis yang menarik. Mari mengikuti kelas reguler “Jago Menulis Untuk Jualan (Copywriting) Bikin Closing” hanya diGeTI Incubator!