Apa Menariknya Konten Absurd? 

Ilustrasi Konten Absurd

Ilustrasi Konten Absurd

Apa yang terlintas dalam pikiran kita ketika mendengar kata absurd? Bisa jadi, Getters, kita langsung mengasosiasikan absurd sebagai sesuatu yang tidak jelas.  

Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita justru terheran-heran atau bingung ketika dihadapkan dengan sesuatu yang absurd atau tidak jelas.  

Akan tetapi, sesuatu yang tidak jelas itu ada kalanya membuat kita tertawa. Contoh, ketika kita mendengarkan lelucon yang secara nalar tidak bisa diterima, tapi tetap merasa terhibur. Biasanya, hal semacam ini kita alami saat menonton stand up comedy

Absurditas sendiri, Getters, merupakan kata yang menjelma dari kata absurd itu sendiri. Terus, apa sih yang dimaksud dengan absurditas? 

Pengertian Absurd 

Seperti yang sudah disebut di awal, absurditas berasal dari kata absurd. Bersumber dari Kumparan.com, absurd adalah sesuatu yang aneh. Jika kita membawanya ke dalam konteks filosofis, absurd dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.  

Lantaran hal tersebut, absurditas menjadi sesuatu yang susah buat dipahami, bikin kita pusing pokoknya.

Kenapa sih begitu? Jawaban sederhananya karena hal-hal yang absurd kerap bertentangan dengan pengalaman sehari-hari kita. 

Kendati begitu, Getters, sesuatu yang tidak jelas ini ternyata malah bisa menjadi ide konten! 

Apa itu Konten? 

Seperti yang kita tahu, konten adalah hasil proses kreatif yang umumnya disampaikan secara digital. Masih merujuk Kumparan.com, kita dapat mengetahui ada berbagai jenis konten.  

Misalnya, konten informatif. Dikatakan demikian karena isi kontennya adalah memberikan informasi. Entah itu terkait peristiwa, kejadian, fakta, dan lainnya yang bersifat informatif. 

Jenis berikutnya adalah konten edukatif. Yup, Getters, disebut begitu karena isi kontennya memberikan pengetahuan bagi para audiensnya.  

Sebagai contoh, kamu ahli dalam memainkan gitar dan tertarik membuat konten seputar gitar dan cara memainkannya. Maka, konten yang kamu produksi tergolong sebagai konten edukatif. 

Oleh sebab itu, edukatif dalam konteks ini tidak hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan saja. Akan tetapi, bisa juga berupa ilmu-ilmu lain dalam kehidupan sehari-hari, termasuk tips dan trik. 

Dalam dunia perkontenan, kita juga mengenai jenis konten interaksi. Dalam praktiknya, Getters, orang yang membuat konten ini biasanya kerap mengajak audiensnya dalam berinteraksi. 

Interaksi yang dimaksud bisa berupa tanya jawab, curhat, kuis, atau berbincang-bincang saat sedang live

Lebih lanjut, ada pula jenis konten review. Disebut demikian karena isinya memang memberikan ulasan. Adapun ulasan yang bisa diberikan sangat luas. 

Sebagai contoh, bisa mengulas makanan, minuman, penginapan, kendaraan, kursi, kasur, pakaian, dan masih banyak lagi. 

Terus, konten yang absurd itu gimana? 

Konten Absurd 

Jika kita berpedoman dengan pengertian absurd dan konten, maka absurditas konten dapat kita artikan sebagai konten yang tidak masuk akal, tapi dapat diterima. 

Akan tetapi, konten yang tidak masuk akal yang dimaksud dalam hal ini bukanlah konten yang melanggar hukum negara, hukum agama, dan norma-norma sosial, ya, Getters! Namun, sebagai konten yang sulit diterima secara nalar, tapi tetap menghibur. 

Dan menghibur itulah yang menjadi ruh dari konten absurd. Terus, contoh konten absurd itu kayak gimana?  

Getters mungkin sudah tidak asing lagi bukan dengan komedian Indra Frimawan dan Rigen bukan? Dalam beberapa kesempatan, keduanya sering banget berduet untuk bikin konten. 

Konsep konten yang disuguhkan kepada audiens pun sebetulnya dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti nongkrong sambil main gitar atau ngobrol di warung makan pinggir jalan. 

Namun, menariknya dari konten tersebut adalah sosok Indra yang kerap memberikan jawaban nyeleneh atau absurd dalam setiap obrolan bersama Rigen.  

Jawaban tersebut tak pelak bikin Rigen jengkel dan naik darah. Nah, pada bagian inilah audiens biasanya tertawa melihat bagaimana tingkah laku kedua orang itu. 

Gaya Indra dengan komunikasi komedi yang absurd dan Rigen yang diposisikan sebagai punya pola pikir yang sama seperti kebanyakan orang, akhirnya menjadi satu kesatuan yang menghibur para audiensnya. 

Namun, apakah itu betul menghibur? Jawabannya memang belum tentu. Akan tetapi, fakta tidak berbohong, bahwa konten Indra dan Rigen selalu banyak ditonton orang.  

Buktinya dalam channel YouTube VINDES, konten Indra dan Rigen pernah ditonton sampai 2,5 juta kali. Hal ini tentunya bisa menjadi bukti pula kalau konten absurd yang menghibur juga punya penikmatnya di Indonesia.  

Absurditas sebagai hiburan sejatinya memang dapat diterima banyak orang. Dan ketidakjelasan yang ditawarkan itulah, yang menjadi daya tarik konten absurd. Sebab, hal tersebut dianggap sebagai cara lain untuk tertawa. 

Meskipun terkesan aneh, tapi toh bukan soal juga jika kita menikmati konten semacam itu, atau bahkan memproduksinya.  

Nah, ngomong-ngomong soal produksi konten, bukan bualan kalau kita pun juga bisa melakukannya. Pasalnya, siapa saja memang bisa membuatnya. Terpenting, ada kemauan.  

Selain kemauan, kita juga perlu peralatan. Namun, Getters nggak perlu khawatir karena alat-alat untuk produksi konten nggak melulu dengan barang-barang mahal. 

Sebab, kunci utama membuat konten adalah kreativitas, bukan seberapa mahal barang yang digunakan! 

Selain kemauan dan peralatan, agar konten maksimal, kita juga perlu menyiapkan diri dengan keterampilan atau skill terkait. Nah, buat kamu yang mau belajar bisa banget cek kelas konten yang ada di LPK GeTI. Yuk cek kelas-kelasnya di sini

3 Serba-serbi Era Digital 

Ilustrasi Era Digital

Ilustrasi Era Digital

Digitalisasi adalah perkembangan zaman yang memengaruhi semua aspek kehidupan kita. Bahkan, sudah banyak kebiasaan transaksi konvensional yang bergeser ke digital. Pengaruh era digital pun sangat terasa, utamanya bagi yang tidak dapat beradaptasi. 

Sejatinya, kemampuan beradaptasi diperlukan agar kita mampu menghadapi perkembangan zaman. Kalau tidak, sebagaimana disampaikan ahli biologi Inggris Charles Darwin, kita akan lenyap atau tertinggal arus zaman. 

Pasalnya, dia berpandangan makhluk yang dapat bertahan hidup bukanlah spesies yang paling kuat atau paling cerdas, tapi yang mampu beradaptasi dengan perubahan. 

Peluang 

Perubahan peradaban dunia yang cepat sejatinya bisa kita lihat sebagai peluang. Di dunia digital, misalnya, kemajuan yang ada dapat membantu kehidupan kita.  Sementara di bidang pekerjaan, kemajuan digital memberikan peluang pada: 

  • Akses Pasar Global 

Dengan internet dan teknologi, usaha atau bisnis yang dijalankan bisa berkembang pesat. Bahkan, kita pun berpeluang pula bertransaksi di pasar global. Maka itu, perkembangan tersebut membuat peluang ekspor dan ekspansi kian terbuka lebar. 

  • Pekerjaan Fleksibel 

Kemajuan teknologi memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk mengatur jadwal kerja dan istirahatnya secara mandiri. Saat ini pun, bukan menjadi hal baru apabila kita tahu ada orang yang bisa bekerja dari mana saja dan kapan saja. 

  • Inovasi dan Kreativitas 

Di dunia kerja, kemajuan teknologi juga membantu kita untuk melakukan inovasi. Selain itu, teknologi juga mampu membantu kita untuk menemukan ide-ide yang diperlukan. Contohnya, menggunakan kecerdasan buatan, seperti ChatGPT. 

  • Kemudahan Akses Informasi 

Di era saat ini, informasi bergerak dengan cepat. Persebarannya tidak hanya di media massa, melainkan juga di media sosial. Maka itu, jika kita melihatnya dengan positif, maka kemajuan digital membuat kita menjadi lebih muda mengakses informasi. 

Hal tersebut merupakan kabar baik, sebab informasi diperlukan selain untuk pengetahuan diri sendiri, tetapi juga bisa digunakan untuk meningkatkan keterampilan atau menunjang kebutuhan pekerjaan. 

Tantangan 

Meskipun demikian, kita perlu menyadari kemajuan yang ada juga beriringan dengan munculnya tantangan di dunia digital. Tantangan yang dimaksud, seperti: 

  • Keamanan Data 

Di antara kita, mungkin sudah ada yang mendengar kasus pencurian data atau sejenisnya. Hal tersebut merupakan salah satu kejahatan yang muncul di era digital.  

Adanya kasus serupa itu, sebetulnya tidak perlu kita khawatirkan secara berlebihan. Sebab, bagaimanapun juga kita perlu beradaptasi dengan digitalisasi, daripada menjauhkannya sama sekali. 

Adapun untuk potensi kejahatan digital, maka kita bisa menghindarinya dengan meningkatkan literasi digital. 

  • Ketidakpastian Pekerjaan 

Tentu saja menjadi tantangan bagi kita semua mencari pekerjaan di era digital. Ini seakan-akan lebih sulit karena kemajuan teknologi bisa menghilangkan beberapa pekerjaan. 

Akan tetapi, ketika dihadapkan dengan tantangan itu, ada baiknya kita merespons dengan meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan di era digital. Hal tersebut sejatinya akan membuat diri kita semakin berdaya saing. 

  • Tekanan Terus Belajar 

Maraknya informasi di era digital membuat kita harus terus belajar agar bisa mengikuti perkembangan yang ada. Situasi tersebut tak pelak bisa membuat kita merasa terkenan, bahkan stres. 

Nah, agar Getters tidak tertekan dan stres, alangkah baiknya menentukan keterampilan apa yang ingin dipelajari atau ilmu apa yang ingin didalami. Hal ini penting agar kamu bisa fokus belajar. 

Profesi Baru 

Kendati begitu, era digital juga memberikan berkah. Sebab, dalam perkembangannya, muncul berbagai jenis pekerjaan. Misalnya: 

  • Web Developer 

Orang yang bekerja di bidang ini bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara situs atau laman. Dalam menjalani tanggung jawabnya, seorang web developer memerlukan keterampilan pemrograman dan pengetahuan tentang desain web

  • Digital Marketing 

Profesi ini mengharuskan kita melakukan kegiatan pemasaran atau promosi suatu barang/jasa di media digital. Jenis pekerjaan tersebut di era digital sangat menjanjikan. 

Pasalnya, digital marketing dapat membuat promosi atau iklan lebih efektif dan efisien. Bahkan, menurut Gratner’s Digital Marketing Spend Report, pemasaran dengan cara digital dikatakan bisa menghemat anggaran sampai 40%. 

  • Data Analyst 

Kalau Getters tertarik menjadi seorang data analis, maka pekerjaan yang kamu lakukan tidak jauh dari aktivitas mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data. 

Biasanya, hasil analisis data digunakan sebagai rujukan atau dasar dalam mengambil keputusan dan menentukan strategi. 

  • Content Creator 

Pesatnya era digital membuat perkembangan media sosial menjadi signifikan. Alhasil, beberapa tahun terakhir muncul profesi content creator.  

Tugas content creator biasanya membuat konten, seperti video, artikel, podcast, dan hal terkait yang umumnya berhubungan dengan dunia kreatif. 

  • Virtual Assistant 

Ini adalah profesi baru yang muncul seiring perkembangan era digital. Seorang asisten virtual biasanya bertugas dalam memberikan dukungan administratif kepada kliennya secara online

Nah, Getters, itulah serba-serbi yang bisa kita ketahui tentang era digital. Untuk kamu yang tertarik bekerja di era digital, tentunya bisa banget. Namun, jangan lupa, ya, untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan. 

Sebab, tanpa keterampilan yang memadai, maka peluang kita untuk bekerja di era digital semakin tipis.  

Oleh karena itu, meningkatkan skill sangat dibutuhkan. Kamu tentunya dapat melakukan itu dengan belajar di GeTI Incubator! Yuk cek kelasnya di sini

Yuk Kenalan dengan 4 Hal Penting tentang Affiliate Marketing!

Ilustrasi Menjadi Affiliate Marketing

Ilustrasi Menjadi Affiliate Marketing

Di era saat ini, hampir semua hal berkaitan dengan digital, termasuk dalam konteks pemasaran. Terkait itu, dari banyaknya cara pemasaran yang ada, salah satu yang kini menjadi populer adalah affiliate marketing

Getters, untuk diketahui, hal tersebut bisa terjadi karena affiliate marketing termasuk salah satu cara terbaik untuk menghasilkan uang secara online

Maka itu, profesi ini sejatinya cocok untuk kamu yang ingin mencoba memulai bisnis, tapi tidak memiliki modal banyak.  

Sebab, sebagai affiliate, kamu cukup fokus untuk mempromosikan produk pihak lain, yang nantinya menggunakan sistem bagi hasil dari setiap produk yang berhasil kamu jual. 

Nah, untuk kamu yang tertarik, silakan simak ulasan ini karena kita bakal bahas apa itu strategi affiliate lebih dalam.  

Melalui tulisan ini, diharapkan bisa membantu kamu untuk mulai mengeksplorasi peluang yang ada dan memaksimalkan potensi penghasilan. Yuk, kita simak bersama-sama! 

Apa itu Affiliate Marketing? 

Siapa sih yang tidak kenal affiliate marketing? Cara cepat untuk menghasilkan uang secara online tanpa harus ribet bikin produk sendiri.  

Dilansir dari bakrie.ac.id, affiliate marketing merupakan program di mana kamu mempromosikan produk atau jasa dari brand tertentu yang selanjutnya akan mendapatkan komisi dari setiap pembelian yang dilakukan.  

Besar komisi yang didapatkan juga bervariasi, tergantung pada persentase dan harga produk yang dijual. 

Cara Daftar Affiliate 

Nah, mau tau caranya daftar jadi affiliate? Pertama, kamu harus cari dulu program affiliate yang cocok sama bisnis atau konten kamu.  

Untuk yang satu ini, sebetulnya ada banyak banget opsinya, mulai dari e-commerce, hingga brand ternama. Sebagai bahan pertimbangan, kamu bisa memilih opsi yang sesuai sama target audiens kamu. 

Setelah menemukan program yang pas, selanjutnya kamu perlu mendaftarkan diri sebagai affiliate di platform yang kamu pilih. Isi data-data yang diminta dengan benar ya.  

Nah, begitu disetujui, kamu sudah resmi jadi mitra affiliate deh. Tinggal mulai pasang link referral dan promosikan produknya. Mudah bukan? 

Tips Promosi 

Setelah itu, Getters, saatnya mempromosikan produk atau layanan affiliate kamu. Gunakan media sosial, seperti Whatsapp, Instagram, TikTok, blog, atau website untuk membagikan link affiliate.  

Jangan lupa juga untuk selalu update sama konten yang menarik buat followers kamu, ya! 

Perihal konten, sebagai saran, kamu bisa membuat konten yang informatif dan mengajak audiens untuk mencoba produknya.  

Contoh, kamu buat konten di media sosial yang membahas produk kamu secara detail. Namun, jangan lupa juga untuk sertakan link di setiap konten yang kamu buat, ya. 

Selain konten informatif, kamu juga bisa menyisipkan produk yang kamu promosikan melalui konten hiburan. Referensi untuk konten model ini bisa kamu temukan di beragam media sosial yang sedang viral.. 

Nah, kalau kamu sudah melakukan hal di atas, sekarang waktunya raih penghasilan maksimal! Akan tetapi, jangan lupa untuk terus tingkatkan engagement dengan audiens kamu dengan cara memberikan konten yang bermanfaat dan sesuai dengan minat mereka. 

Tips Mendapatkan Penghasilan Maksimal

Siapa yang tidak mau mendapatkan penghasilan tambahan dari affiliate marketing? Nah, biar hasilnya maksimal, ada beberapa tips dan trip yang bisa kamu terapkan! 

  1. Pilih produk yang sesuai dengan minat audiens kamu. Jangan asal pasang berbagai macam produk karena nanti malah jadi membingungkan. 
  2. Buat konten yang menarik dan informatif. Jangan cuma jualan terus, tapi juga berikan nilai tambah bagi pengikut kamu. 
  3. Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk affiliate di berbagai kanal, seperti media sosial, blog atau email. Semakin banyak orang yang melihat semakin besar peluang untuk mendapatkan komisi. 
  4. Pantau terus performa kampanye affiliate kamu. Kita bisa lihat mana strategi yang paling efektif dan mana yang perlu diperbaiki. Dengan begitu kamu bisa optimalkan penghasilan.
  5. Bangun relasi dengan sesama affiliate. Tukar pengalaman dan saling dukung satu sama lain. 

Dengan menerapkan tips dan trik di atas, mendapatkan penghasilan sebagai affiliate bukan sekadar mimpi.  

Bahkan, kalau kamu konsisten dan berhasil memberikan nilai tambah, bukan tidak mungkin malah menjadi pemasukan utama. Akan tetapi, kamu harus ingat untuk terus memantau dan mengoptimalkan kinerjanya dari waktu ke waktu, ya! 

Kesimpulan 

Menjadi affiliate marketing sebenarnya tidak sulit. Pada dasarnya, kamu sebagai afiliator akan mempromosikan produk orang lain dan mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang terjadi. 

Nah, strategi affiliate yang paling umum biasanya adalah dengan membuat konten yang menarik dan informatif. Misalnya, membuat artikel, video, atau konten lain yang terkait produk di media sosial.  

Tujuannya, tidak lain agar para audiens tertarik dan akhirnya melakukan aksi dengan membeli produknya lewat kamu.  

Gimana? gampang banget kan? Yuk mulai cari program affiliate yang cocok dan mulai hasilkan duit tambahan! 

Biar pemasaran digital kamu makin ciamik, jangan lupa tambah keterampilannya dengan belajar “Melakukan Aktivitas Pemasaran Daring (Digital Marketing) bagi Spesialis Pemasaran Digital” di GeTI, ya! 

17 Agustus dan Pers Indonesia 

Ilustrasi 17 Agustus dan Pers Indonesia

Ilustrasi 17 Agustus dan Pers Indonesia

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya. Demikian, Getters, satu kalimat yang sering kita dengar.  

Memang benar adanya, sebab sudah sepatutnya kita menghormati dan menghargai para pahlawan yang memerdekakan bangsa ini pada 17 Agustus 1945. 

Tapi, apa hubungannya, ya, 17 Agustus dengan pers Indonesia? 

Sejatinya, hubungan ini terletak pada pendiri bangsa itu sendiri. Ya, Getters, ternyata, tidak sedikit para pahlawan yang bergelut di bidang pers sebagai jurnalis atau wartawan.  

Biar nggak penasaran, yuk simak sama-sama artikel ini sampai selesai! 

Sukarno 

Siapa yang baru tahu kalau presiden pertama Republik Indonesia adalah seorang jurnalis? Yup, Bung Karno memang terbilang jurnalis kawakan.  

Kehidupannya di bidang pers sudah berjalan tatkala dirinya berusia belasan tahun. Saat itu, melansir JPNN.com, Bung Karno menggunakan nama pena Bima untuk menulis di surat kabar Oetoesan Hindia, surat kabar milik H.O.S. Tjokroaminoto. 

Geliat Sukarno di media tidak berhenti sampai di situ. Dia bersama kawan-kawan seperjuangannya kemudian mendirikan majalah Soeloeh Indonesia Moeda. Seakan-akan tidak ingin berhenti, pada medio 1930-an, Bung Karno juga menerbitkan majalah Fikiran Ra’jat

Sebelum majalah tersebut terbit, presiden pertama kita lebih dulu mendirikan surat kabar Persatoean Indonesia, yang terbit saban dua minggu sekali. 

Sebagai jurnalis, Bung Karno banyak menulis ide atau gagasan tentang kemerdekaan Indonesia dan persatuan Indonesia. Melalui karya jurnalistiknya, ia memperjuangkan nasib bangsanya yang kala itu masih dijajah. 

Mohammad Hatta 

Wakil Presiden ke-1 Republik Indonesia juga seorang jurnalis, Getters! Mohammad Hatta, dalam sejarahnya, ternyata pernah mengasuh majalah Hindia Putera yang kemudian bersalin rupa menjadi Indonesia Merdeka

Bung Hatta ini memang sama seperti Bung Karno yang piawai dalam menulis. Karier jurnalistiknya pun berkembang terus. 

Sebab, di kemudian hari Bung Hatta mendirikan majalah Daulat Ra’jat, sebagaimana ditulis Berdikarionline.com. Menurut Bung Hatta, majalah tersebut didirikan sebagai alat pendidikan kader. 

Pemikiran-pemikiran Bung Hatta seyogyanya tidak hanya terekam dalam surat kabar atau majalah yang ia dirikan. Akan tetapi, tersebar luas di banyak surat kabar dan majalah. 

Siti Roehana Koeddoes 

Adalah jurnalis perempuan generasi pertama Indonesia yang banyak menulis dengan tujuan memajukan bangsanya, khususnya perempuan, di bidang pendidikan.  

Roehana memang tidak main-main sebagai wartawati. Hal ini dibuktikan dengan pendirian surat kabar perempuan pertama di tanah Sumatra, yakni Soenting Melajoe pada 1912. 

Di surat kabar tersebut Roehana bertugas sebagai pemimpin redaksi. Melalui Soenting Melajoe pula, Getters, dia banyak menulis terkait pendidikan. 

Kartini 

Tokoh yang lebih dikenal sebagai pejuang emansipasi perempuan ini, ternyata juga seorang jurnalis! Mengutip dari Liputan6.com, Kartini banyak menulis untuk surat kabar dan majalah.  

Pemikiran-pemikiran hebat Kartini pernah terbit di De Echo, majalah perempuan yang bermarkas di Yogyakarta. Saat itu, Kartini menggunakan nama pena Tiga Saudara.  

Lebih lanjut, pahlawan kita ini ternyata juga menulis di surat kabar ternama pada masanya, yakni De Locomotief, yang berkantor di Semarang, Jawa Tengah. 

S.K. Trimurti 

Berikutnya, pahlawan yang juga jurnalis adalah S.K. Trimurti. Istri dari Sayuti Melik—pengetik naskah proklamasi—ini, ternyata wartawati hebat. Tidak tanggung-tanggung, melansir PikiranRakyat.com, di masa Indonesia belum merdeka, dia pernah menjadi redaktur surat kabar Pesat

Sejarah mencatat, S.K. Trimurti juga pernah menjadi jurnalis Pikiran Rakyat dan Genderang. Digambarkan, tulisan-tulisannya amat padat dan jernih. 

Ki Hadjar Dewantara 

Getters, kita lebih mengenal sosok Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Namun, sebagai pahlawan, dia ternyata seorang jurnalis hebat, seperti yang diwartakan Okezone.com

Karya-karya jurnalistiknya banyak terbit di berbagai surat kabar dan majalah. Misalnya, De Express, Oetoesan Hindia, Midden Java, Tjahaja Timoer, Poesara, dan Kaoem Moeda

Tulisannya yang paling tersohor diterbitkan De Express dengan judul Als ik een Nederlander was atau Seandainya Aku Seorang Belanda. Tulisan ini bersifat satire yang menyindir sekaligus mengkritik penjajah Belanda saat itu.  

Lantaran tulisan tersebut pula, Ki Hadjar Dewantara ditangkap dan diasingkan pemerintah Hindia Belanda. 

Tan Malaka 

Sosok yang satu ini adalah jurnalis kawakan yang tulisannya banyak terbit di media. Misalnya, Deli Spoor, Sumatera Post, dan Het Vrije Woord.  

Dalam karya-karya jurnalistiknya, Tan Malaka menuangkan pikirannya untuk membela bangsanya untuk merdeka. 

Bukan Jurnalis Ecek-Ecek 

Nah, Getters, itulah sedikit uraian tentang pahlawan dan pendiri bangsa Indonesia yang berkecimpung di dunia pers. Selain yang sudah disebutkan di artikel ini, sejatinya masih banyak lagi pahlawan dan pendiri bangsa yang juga seorang wartawan atau wartawati. 

Dapat dikatakan mereka semua bukan jurnalis kaleng-kaleng. Sebab, melalui tulisan-tulisan, mereka bisa membangkitkan semangat bangsa untuk terus berjuang agar merdeka.  

Namun, kita juga bisa, kok, mengikuti jejak pendiri dan pahlawan bangsa dengan menjadi jurnalis yang nggak kaleng-kaleng. Caranya? Dengan meningkatkan skill menulis jurnalistik. 

Buat kamu yang tertarik, tapi bingung di mana belajarnya, nggak usah khawatir. Pasalnya, sekarang ada kelas “Belajar Membuat Liputan Mendalam bagi Calon Wartawan dan Kontributor Media” di GeTI. Yuk, ikutan! 

4 Hal Penting dalam Hak Cipta Sebagai Kekayaan Intelektual 

Ilustrasi Hak Cipta

Kekayaan intelektual dapat didefinisikan sebagai hasil dari kemampuan berpikir (cipta, karsa, dan karya) manusia yang mempunyai nilai, termasuk ekonomis. Di Indonesia, kita ketahui ada beberapa jenis kekayaan intelektual. 

Di antaranya ada paten, indikasi geografis, desain tata letak sirkuit terpadu, merk, desain industri, rahasia dagang, dan hak cipta. 

Nah, Getters, dari banyaknya ragam kekayaan intelektual itu, kali ini kita akan mengenal lebih jauh tentang hak cipta sebagai kekayaan intelektual. Yuk kita simak bersama-sama! 

Apa itu Hak Cipta? 

Merujuk Kementerian Hukum dan HAM RI, secara umum hak cipta adalah bagian kekayaan intelektual yang punya ruang lingkup paling luas. Pasalnya, di dalam hak cipta ada ilmu pengetahuan, sastra, dan seni. Hal tersebut juga termasuk program komputer. 

Secara spesifik, hak cipta didefinisikan sebagai hak eksklusif bagi pencipta yang dimiliki secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif. Ketentuan ini berlaku setelah ciptaannya direalisasikan dalam bentuk nyata. 

Masih merujuk keterangan pemerintah, dijelaskan ada banyak ciptaan yang bisa dilindungi dengan hak cipta. Di antaranya: 

  1. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (layout) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; 
  1. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis; 
  1. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan; 
  1. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks; 
  1. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim; 
  1. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan; 
  1. Arsitektur; 
  1. Peta; 
  1. Seni batik; 
  1. Fotografi; dan 
  1. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan. 

Nah, Getters, jika kamu memiliki karya sebagaimana disebutkan di atas, maka kamu bisa banget mengurus hak ciptanya.  

Namun, sebelum mengurus hak cipta, kamu juga perlu tahu dulu bagaimana prosedurnya dan apa saja syarat yang harus dipenuhi. 

Prosedur Mengurus Hak Cipta 

Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI, ada tujuh tahapan yang perlu dilalui ketika seseorang ingin mengajukan permohonan hak cipta. 

Pertama, kamu perlu melakukan registrasi pada akun hakcipta.dgip.go.id. Kedua, memilih pengajuan pencatatan ciptaan. 

Tahap ketiga, kamu perlu mengisi formulir yang disediakan dengan benar. Keempat, kamu perlu meng-upload atau mengunggah dokumen pendukung atau contoh ciptaanmu. 

Kelima, lakukan pembayaran sesuai nominal yang sudah ditentukan. Keenam, kamu akan mendapatkan persetujuan otomatis permohonan hak cipta. Terakhir, silakan download atau unduh surat pencatatan ciptaan. 

Syarat-syarat Mengurus Hak Cipta 

Nah, Getters, sementara itu, syarat yang diperlukan dalam mengurus hak cipta sebagai kekayaan intelektual seperti disarikan dari Indonesia.go.id, yaitu: 

  1. Mengisi formulir pendaftaran ciptaan (tiga rangkap) dan ditandatangani di atas materai. 
  1. Surat permohonan pendaftaran ciptaan mencantumkan: 
  • Nama, kewarganegaraan, dan alamat pencipta. 
  • Nama, kewarganegaraan, dan alamat pemegang hak cipta. 
  • Nama, kewarganegaraan, dan alamat kuasa. 
  • Jenis dan judul ciptaan. 
  • Tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali. 
  • Uraian ciptaan (rangkap tiga). 
  1. Surat permohonan hanya untuk satu ciptaan. 
  1. Melampirkan bukti kewarganegaraan pencipta dan pemegang hak cipta dalam fotokopi KTP atau paspor. 
  1. Apabila pemohon berbadan hukum, di surat permohonannya perlu dilampirkan turunan akta pendirian badan hukum. 
  1. Bila permohonan diajukan kuasa, perlu melampirkan surat kuasa dan bukti kewarganegaraan. 
  1. Jika pemohon tidak tinggal di wilayah RI, maka ia perlu punya tempat tinggal dan menunjuk kuasa di wilayah RI. 
  1. Apabila permohonan diajukan atas nama lebih dari satu orang atau badan hukum, maka nama-nama pemohon harus ditulis semua serta memilih atau menetapkan alamat pemohon. 
  1. Jika ciptaan telah dipindahkan, maka perlu melampirkan bukti pemindahan hak. 
  1. Melampirkan contoh ciptaan yang dimohonkan pendaftarannya atau penggantinya. 

Berapa Lama Hak Cipta Berlaku? 

Jika Getters sudah mengantongi hak cipta, maka yang perlu diketahui selanjutnya adalah masa berlakunya hak tersebut. Dalam konteks ini, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Antara lain: 

  1. Perlindungan hak cipta adalah seumur hidup pencipta ditambah 70 tahun. 
  1. Ciptaan program komputer selama 50 tahun sejak pertama kali dipublikasikan. 
  1. Untuk pelaku, hak cipta berlaku 50 tahun sejak pertama kali dipertunjukkan. 
  1. Hak cipta produser rekaman berlaku 50 tahun sejak ciptaan difiksasikan. 
  1. Hak cipta lembaga penyiaran adalah 20 tahun sejak pertama kali disiarkan.  

Demikianlah, Getters, penjelasan tentang hak cipta sebagai kekayaan intelektual. Setelah ini tentunya diharapkan kamu nggak bingung lagi kalau ingin mengurus hak cipta.  

Andai kata kamu masih bingung, kamu bisa, kok, buat pelajari lagi apa-apa saja yang harus diperhatikan serta dilakukan dalam mengurus hak cipta atau lebih luas lagi Hak Kekayaan Intelektual (HKI). 

Sebetulnya, pengetahuan tersebut bukan hanya berguna untuk diri kamu sendiri. Pasalnya, di dunia kerja, pengetahuan dan keterampilan mengurus HKI juga banyak dicari.  

Dengan kata lain, belajar mengurus HKI dapat membuat kariermu lebih baik dan berpotensi membuat pendapatanmu bertambah.  

Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk kamu mengasah keterampilan tersebut dengan ikut kelas “Mendampingi Proses Pengurusan Hak Kekayaan Intelektual” di GeTI! 

6 Manfaat Data Media Sosial di Dunia Kerja

Ilustrasi Data Media Sosial

 Ilustrasi Data Media Sosial

Media sosial adalah platform yang menyediakan beragam fitur agar penggunanya bisa melakukan aktivitas di dunia digital. Dalam kehidupan keseharian, media sosial punya banyak manfaat.

Dilansir dari Kompas.com, manfaat media sosial antara lain: memudahkan kita bersosialisasi, memperluas lingkaran pertemanan, memperoleh ilmu baru, dan mendukung perkembangan bisnis. 

Selain itu, manfaat lainnya adalah terhubung dengan global, memperoleh hiburan, mencari informasi, sarana ekspresi diri, media penyimpanan, dan mencari uang.

Meskipun memiliki banyak manfaat, media sosial juga bisa memberikan dampak negatif sebagaimana dikutip dari Detik.com. Bagi kesehatan mental misalnya, ternyata bisa membuat seseorang menjadi tidak percaya diri.

Di samping itu, dampak negatif lainnya adalah memunculkan rasa iri, menyebabkan depresi, meningkatkan risiko menjadi korban cyberbullying, dan memicu kesepian. Dengan pertimbangan ini, maka saat menggunakan media sosial kita perlu bijak. 

Di sisi lain, platform digital ternyata juga punya ragam manfaat di dunia kerja. Terkait inilah yang sejatinya kita akan bahas dalam artikel ini. Adapun topik yang hendak ditulis lebih spesifiknya adalah manfaat data media sosial di dunia kerja.

Pemasaran dan Strategi Brand

Merangkum dari berbagai sumber, data media sosial ternyata dapat kita manfaat untuk pemasaran dan strategi brand. Hal karena dengan data kita bisa memahami perilaku dan kebutuhan audiens.

Pengetahuan tersebut dalam dunia kerja sangat penting karena bisa membantu kamu dalam mengembangkan produk dan layanan. Di sisi lain, ketika kamu mengetahui datanya, maka strategi bisnis yang dirancang juga lebih tepat. 

Analisis Kompetitor

Dalam dunia kerja, Getters pasti tidak asing lagi dengan istilah kompetitor atau pesaing. Nah, dalam konteks mencari tahu kelebihan dan kekurangan kompetitor, maka data media sosial bisa digunakan. 

Sebab, dari data tersebut kamu bisa mengamati strategi dan aktivitas pesaing. Apakah hal ini penting? Tentu saja! Alasannya, mengetahui apa yang dilakukan kompetitor membuat kita lebih siap lagi dalam merancang strategi bisnis yang lebih efektif.

Peningkatan Layanan

Data media sosial juga dapat membantu kamu dalam meningkatkan layanan kepada pelanggan. Caranya, bisa dengan menganalisis review, respons, atau interaksi yang sebelumnya sudah dilakukan.

Pengembangan Produk

Data media sosial dapat digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan produk. Hal tersebut bisa terjadi karena dengan data kita bisa memperoleh ide atau inspirasi untuk melakukan inovasi.

Meningkatkan Visibilitas dan Interaksi

Dengan kecakapan membaca data media sosial, kita bisa tahu apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan brand awareness dan engagement. Kampanye yang hendak dilakukan pun akan lebih efektif dan tepat sasaran, sehingga target kamu bisa lebih cepat tercapai.

Mencari Kandidat

Jika Getters pernah mendengar ada seseorang yang direkrut padahal tidak wawancara kerja, maka bisa jadi yang bersangkutan dipantau oleh perusahaan melalui aktivitas di media sosialnya.

Kondisi tersebut memang bisa terjadi karena data media sosial dapat dimanfaatkan untuk mencari kandidat yang dibutuhkan perusahaan atau pemberi kerja. Di sisi lain, data ini pun berguna untuk mengevaluasi kandidat. 

Maka dari itu, agar karier tidak terhambat, maka kita perlu belajar untuk lebih bijak lagi di dunia maya. Jangan sampai, lantaran satu dua hal yang ada di media sosial kita pribadi, justru malah menghambat kemajuan karier kita.

Gimana? Banyak bukan main ‘kan manfaat data media sosial di dunia kerja? Oleh karena itu, menjadi pilihan yang tepat apabila Getters berkeinginan mempelajari dan menguasai keterampilan mengumpulkan big data dari media sosial.

Keputusan tersebut semakin tepat karena pilihan karier setelah menguasai keterampilan mengumpulkan big data media sosial juga luas. Keterangan itu didasari fakta, bahwa saat ini sudah memasuki era digital.

Di Indonesia, misalnya, We Are Social mendata ada 139 juta identitas pengguna media sosial, sebagaimana diberitakan  Katadata.co.id. Jumlah tersebut nyatanya hampir 50% dari total populasi nasional.

Maka itu, tidak mengherankan apabila peluang kerja yang terkait data media sosial amat luas. Masih nggak percaya? Ini buktinya.

Pekerjaan yang Berhubungan dengan Data Media Sosial

Ada banyak sekali pekerjaan yang berkaitan dengan keterampilan mengumpulkan data media sosial. Di antaranya adalah social media analyst sampai social media manager

Jenis pekerjaan berikutnya ada digital marketing specialist, data scientist, data analyst, sampai market research analyst.

Tidak berhenti di situ, saat kamu punya keterampilan mengumpulkan data media sosial, maka kamu berkesempatan pula bekerja sebagai content strategist, SEO dan SEM specialist, sampai customer insights manager

Jika melihat dari ragam pekerjaannya, maka bisa disimpulkan orang yang menguasai keterampilan mengumpulkan data media sosial berpeluang lebih besar memperoleh pekerjaan. 

Hal tersebut dirasa tidak berlebihan, terlebih era digital sudah semakin berkembang dan trend penggunaan media sosial di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari juga kian bertambah banyak. Oleh karena itu, menjadi masuk akal apabila orang yang punya keahlian mengumpulkan dan menganalisis data semakin dicari dan dibutuhkan.

Jadi, Getters, apakah kamu sudah siap menjadi salah satu orang yang makin dicari dan dibutuhkan itu? Jika sudah, jangan ragu untuk ikut kelas “Mengumpulkan Big Data dari Media Sosial” hanya di GeTI!

6 Cara Menulis Seperti Wartawan

Ilustrasi Pekerja Media

Kita semua pasti pernah baca berita, entah di media online, surat kabar, atau majalah. Saat kita baca berita, sadar atau tidak, wartawan selalu menyajikan kita informasi yang ringkas, jelas, dan padat.

Ternyata, Getters, hal tersebut punya tujuan, lho! Salah satunya, agar informasi yang disampaikan mudah dipahami oleh pembaca.

Di sisi lain, artikel yang ditulis menggunakan pendekatan gaya jurnalis, sejatinya juga enak dibaca. Maka, tidak salah kalau di antara kita ada yang ingin belajar menulis seperti wartawan.

Jika kamu ingin menjadi wartawan pun, ini juga bukan soal. Apalagi, di era digital seperti sekarang ini, profesi jurnalis semakin dibutuhkan. 

Sebab, dalam proses kerjanya, seorang wartawan bertanggung jawab untuk mengonfirmasi informasi. Dengan begitu, persebaran informasi bohong atau tanpa konfirmasi bisa diminimalisir. 

Hal tersebut sejatinya penting, mengingat di media sosial banyak sekali informasi yang justru bukannya mendidik, tapi menyesatkan publik.

Nah, atas dasar itulah artikel ini ditulis, yang tujuannya adalah menyampaikan informasi terkait cara yang dilakukan agar bisa menulis seperti wartawan. 

Tulisan ringkas ini pun diperuntukkan untuk kamu yang tertarik menjadi jurnalis dan sedang mencari informasi yang berkelindan dengannya.

Jadi, yuk, Getters, kita simak bersama!

Kenali Ciri-ciri Berita

Sebelum kita membahas lebih lanjut cara menulis ala wartawan, ada baiknya kita cari tahu lebih dulu ciri-ciri berita. Hal ini diperlukan agar kita memahami bagaimana alur seorang jurnalis menulis. 

  • 5 W + 1 H

Dalam menyajikan informasi, seorang wartawan wajib menyertakan 5 W + 1 H yang terdiri dari apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana. Hal ini dibutuhkan karena informasi yang disampaikan harus lengkap dan berdasarkan fakta.

  • Objektif

Jika kamu ingin menulis seperti wartawan atau bahkan berkarier jadi wartawan, maka perlu belajar untuk objektif. Demikian disampaikan karena dalam menulis berita, wartawan harus objektif atau tidak memihak dan menyertakan opini/prasangka pribadi dalam berita yang ditulis.

  • Gunakan Bahasa Sederhana dan Lugas

Seperti yang sudah disinggung di awal, berita yang ditulis wartawan umumnya mudah dipahami. Sebab, dalam penulisannya, wartawan perlu menggunakan kata-kata yang sederhana dan lugas atau tidak bermakna ganda. 

  • Struktur Jelas

Ingin bisa menulis dengan kalimat ringkas, tapi isinya padat? Kuncinya adalah menulis dengan struktur yang jelas. 

  • Aktual

Umumnya informasi dalam berita bersifat aktual. Dalam konteks tertentu, ada pula berita yang tidak aktual. Contohnya, feature, jurnalisme data, atau investigasi.

Komponen Berita

Agar kamu bisa memahami alur penulisan ala jurnalis, maka kamu perlu tahu juga komponen yang ada di dalam berita. Merujuk dari berbagai sumber, dalam berita biasanya ada:

  • Judul

Judul berita ditulis untuk merepresentasikan informasi yang ingin disampaikan kepada pembaca. Oleh sebab itu, kamu tidak bisa sembarang menulis atau menentukan judul.

  • Pembuka

Dalam menulis, wartawan bisanya membuka dengan sudut pandang utama atau angle berita. Lewat paragraf pembuka ini, biasanya pembaca sudah tahu gambaran umum dari berita yang dibacanya.

  • Badan Berita

Setelah bagian pembuka, dalam berita harus ada tubuh teks. Di bagian ini, terdapat informasi yang lebih rinci atau detail atas informasi yang ingin diberitahukan kepada publik.

  • Kutipan Langsung

Di berita, kutipan langsung digunakan untuk memperkuat narasi yang ditulis. Namun, kamu perlu ingat, kutipan langsung ini isinya adalah pernyataan dari narasumber yang keterangannya bisa dipertanggungjawabkan.

  • Latar Belakang

Di dalam berita, selalu ada latar belakang. Wartawan menyertakan latar belakang ringkas terkait informasi yang diberitakan untuk membantu pembaca mengetahui duduk mula informasi yang dibacanya.

Sampai sini kita sudah mengetahui ciri-ciri berita dan komponen berita. Lantas, selanjutnya apa yang diperlukan agar bisa menulis berita seperti wartawan?

Menentukan Topik

Seorang wartawan tentu saja tidak sembarangan menulis. Dengan kata lain, selalu ada tema, topik, atau isu tertentu. 

Dalam konteks tulisan, topik memang penting karena bisa menjadi arah atau peta kamu. Tujuannya, agar tulisan kamu lebih fokus dan tidak melebar ke mana-mana.

Sementara itu, dalam dunia jurnalistik, topik yang dipilih biasanya adalah isu-isu kekinian, cerita tentang manusia, perkembangan teknologi, ekonomi, politik, hukum, hiburan, dan masih banyak lagi.

Mencari Sumber

Kalau kamu sudah menentukan topik, maka langkah berikutnya agar bisa menulis seperti wartawan adalah mencari narasumber. Dalam berita, narasumber bisa dibagi menjadi dua: primer dan sekunder.

Narasumber primer adalah orang yang mengetahui langsung peristiwa. Sedangkan narasumber sekunder adalah orang yang mengetahui peristiwa, tapi tidak langsung.

Dalam menulis berita, sumber tidak terbatas pada keterangan orang. Akan tetapi, kamu juga bisa memanfaatkan laporan-laporan dari lembaga, hasil penelitian, atau data yang relevan. Yang terpenting, kamu bisa memastikan narasumber atau sumber yang digunakan memang kredibel, bisa dipertanggungjawabkan, dan relevan.

Riset

Riset atau observasi dalam menulis berita dibutuhkan agar segala informasi yang kamu sajikan sudah terkonfirmasi. Dalam proses ini, hal yang bisa dilakukan adalah melakukan wawancara dan dokumentasi.

Menulis

Ketika semua sudah kamu lalui, maka tahap berikutnya adalah menulis. Jika tulisanmu ingin seperti wartawan, maka kamu harus ingat-ingat betul ciri-ciri berita dan komponen berita yang sebelumnya sudah disampaikan di awal.

Itulah informasi singkat yang bisa disampaikan perihal enam cara yang diperlukan agar bisa menulis seperti wartawan. Sudah barang tentu kamu bisa mempraktikkan ini di kehidupan sehari-hari. 

Namun, andai kata kamu ingin mendalami keterampilan menulis berita dan menjadi wartawan sungguhan, maka jangan khawatir. Sebab, saat ini siapa saja bisa menjadi jurnalis.

Apalagi, sekarang sudah ada pelatihan yang bisa meningkatkan skill kewartawanan. Sekali lagi, wartawan, ya, bukan copywriting! Nah, salah satu pelatihan yang dimaksud ada di LPK GeTI dengan kelas “Belajar Membuat Konten Berita bagi Wartawan Kontributor Media di Era Digital”.

Di kelas tersebut kamu akan mendapatkan materi tentang persiapan menulis berita jurnalistik, belajar menyunting konten berita, sampai memahami aktivasi media sosial sebagai saluran media digital.