3 Rumus Script ‘Langsung Laku’: AIDA, PAS, dan BAB

Ilustrasi membuat script. Sumber foto: Freepik/@freepik.
Di era digital yang serba cepat, membuat orang berhenti scroll dan membaca kontenmu jadi tantangan besar. Konten yang menarik harus bisa menyentuh emosi, relevan, dan langsung pada inti. Di sinilah peran rumus copywriting seperti AIDA, PAS, dan BAB jadi kunci untuk bikin pesanmu langsung laku.
Rumus-rumus ini digunakan oleh banyak kreator, penulis naskah iklan, hingga brand besar karena mampu mengubah tulisan biasa jadi kalimat yang menggugah aksi. Yuk, kita bahas satu per satu dan bagaimana cara menggunakannya dalam kontenmu.
AIDA: Klasik Tapi Tetap Efektif
AIDA adalah singkatan dari Attention (Perhatian), Interest (Minat), Desire (Keinginan), dan Action (Tindakan). Ini adalah formula legendaris yang masih ampuh digunakan, baik untuk naskah iklan, postingan media sosial, maupun landing page.
- Attention: Pancing dengan kalimat yang menarik atau mengejutkan. Bisa berupa fakta unik, pertanyaan, atau pernyataan yang relate.
- Interest: Bangun rasa ingin tahu dengan penjelasan lebih lanjut atau narasi ringan.
- Desire: Tunjukkan manfaat atau nilai tambah dari produk/layananmu.
- Action: Arahkan pembaca untuk melakukan sesuatu—klik, beli, daftar, atau bagikan.
Contoh penerapan: “Masih sering kehabisan ide konten? Tenang, kami punya solusinya. Dengan ContentCraft, kamu bisa dapat inspirasi konten harian tanpa mikir panjang. Yuk, coba gratis hari ini!”
PAS: Menyentuh Emosi dengan Masalah
PAS adalah singkatan dari Problem (Masalah), Agitation (Penggugahan), dan Solution (Solusi). Formula ini fokus menggali emosi dari sebuah masalah lalu menghadirkan solusi sebagai penutup.
- Problem: Sebutkan masalah yang sering dialami audiens.
- Agitation: Perbesar dampak dari masalah itu agar terasa penting untuk segera diselesaikan.
- Solution: Tawarkan solusi praktis—yaitu produk atau layananmu.
Contoh: “Bingung mau mulai usaha tapi takut rugi? Banyak yang punya mimpi tapi mandek karena nggak tahu langkah awalnya. Tenang, eBook ‘Bisnis Modal Receh’ bantu kamu mulai usaha dari nol dengan panduan simpel dan realistis.”
PAS sangat efektif jika digunakan untuk memperkenalkan produk baru atau membangun urgency. Bahkan di media sosial, pendekatan emosional seperti ini lebih mudah mendapatkan respon.
BAB: Cerita Perubahan yang Menjual
BAB (Before–After–Bridge) cocok digunakan jika kamu ingin menyampaikan transformasi atau perjalanan dari kondisi lama ke kondisi ideal.
- Before: Gambarkan situasi awal yang sulit atau kurang ideal.
- After: Gambarkan kondisi setelah mengalami perubahan yang positif.
- Bridge: Jelaskan bagaimana produk atau layananmu menjadi jembatan dari ‘sebelum’ ke ‘sesudah’.
Contoh: “Dulu, saya sering gagal wawancara kerja karena gugup. Tapi sekarang, saya justru diminta jadi mentor fresh graduate. Semua berubah sejak ikut pelatihan ‘Siap Interview’. Dari minder, jadi percaya diri!”
BAB sangat cocok untuk testimoni, iklan soft-selling, atau konten storytelling yang kuat dalam membangun kepercayaan.
Mana yang Harus Dipakai?
Masing-masing rumus punya kekuatan tersendiri. Tapi cara terbaik untuk tahu mana yang efektif adalah dengan menguji langsung ke audiensmu.
- AIDA lebih cocok untuk konten promosi langsung.
- PAS efektif untuk iklan berbasis masalah, terutama di platform seperti Facebook atau YouTube.
- BAB unggul di konten video pendek, email marketing, atau copy Instagram carousel yang bercerita.
Jangan takut bereksperimen. Kamu bahkan bisa mengombinasikan dua rumus sekaligus, misalnya: buka dengan gaya PAS, tutup dengan CTA ala AIDA.
Tips Tambahan Biar Makin Laku
- Kenali Targetmu
Semakin detail kamu mengenal audiens (usia, hobi, masalah, keinginan), makin tepat arah naskahmu.
- Gunakan Gaya Bahasa Ringan
Hindari istilah teknis jika tidak dibutuhkan. Pakai kalimat percakapan sehari-hari agar terasa dekat.
- Pakai Call-to-Action yang Tegas
CTA jangan nanggung. “Yuk beli sekarang” lebih kuat dari “Silakan lihat-lihat dulu”.
- Perhatikan Panjang Kalimat
Usahakan kalimat tidak lebih dari 20 kata. Ini bikin tulisan mudah dibaca, apalagi di layar ponsel.
- Gunakan Storytelling
Cerita membuat konten terasa hidup. Orang lebih tertarik membaca pengalaman nyata ketimbang iklan kaku.
- Selalu Tes dan Evaluasi
Gunakan A/B testing untuk tahu mana format yang paling efektif. Misalnya, buat dua versi caption dan lihat mana yang lebih tinggi interaksinya. Ini akan bantu kamu menyempurnakan strategi.
Konsisten dan Belajar dari Data
Tingkatkan hasil copywriting-mu dengan mempelajari insight dari platform yang kamu gunakan. Mana yang mendapat klik terbanyak, mana yang dapat komentar positif. Dari sana, kamu bisa menyusun pola yang lebih akurat.
Kesimpulan
Menulis script yang menjual bukan soal bakat, tapi soal strategi. Dengan memahami dan menerapkan rumus AIDA, PAS, dan BAB, kamu sudah punya bekal kuat untuk membuat naskah yang bukan hanya dibaca, tapi juga menggugah aksi.
Kunci utamanya adalah mengenali audiens, menyusun pesan dengan logika yang jelas, dan menyampaikan nilai produkmu dengan bahasa yang relate. Konten yang laku bukan soal kata-kata yang mewah, tapi soal struktur yang meyakinkan.
Mulai dari sekarang, sebelum bikin caption, naskah iklan, atau email promosi, coba tanyakan:
“Apakah tulisanku sudah mengandung AIDA, PAS, atau BAB?”
Kalau belum, waktunya dirombak. Karena di dunia digital, konten yang bisa memikat hanya akan muncul dari strategi yang tepat dan pendekatan yang tulus.