Content Writing untuk Pemula: Cara Bikin Konten yang Bikin Nagih!

Illustration concept content writing

Halo Getters, kalau kamu sering berselancar di dunia digital, pasti sudah nggak asing lagi dengan istilah content writing, kan? 

Nah, di artikel ini kita bakal bahas apa sih sebenarnya content writing itu, kenapa penting, dan gimana cara bikin konten yang nggak hanya menarik, tapi juga efektif. Yuk, simak bareng!

Apa Itu Content Writing?

Content writing itu simpel aja, yaitu proses menulis konten untuk berbagai platform digital seperti website, blog, media sosial, dan lain-lain. 

Tujuan utama dari content writing adalah memberikan informasi, edukasi, hiburan, atau bahkan persuasi kepada audiens, tergantung pada jenis konten yang dibuat.

Sebagai content writer, Getters nggak cuma nulis asal-asalan, lho. Kamu harus tahu apa yang audiens butuhkan dan bagaimana menyampaikan pesan tersebut dengan cara yang menarik dan mudah dimengerti. 

Baik itu artikel blog, deskripsi produk, atau caption Instagram, semua butuh sentuhan content writing yang tepat.

Kenapa Content Writing Itu Penting?

Nulis itu kayak seni, dan seni yang bagus pasti punya banyak penggemar. Dan peran content writing masuk untuk menarik perhatian audiens.

Dengan konten yang bagus, audiens akan lebih tertarik untuk membaca, mengikuti, dan bahkan membeli produk atau layanan yang kamu tawarkan.

Ada beberapa alasan kenapa content writing itu penting:

Meningkatkan SEO (Search Engine Optimization)
Konten yang baik membantu website atau blog Getters muncul di halaman pertama Google nih. Dengan kata kunci yang relevan, artikel atau konten yang kamu buat bisa lebih mudah ditemukan oleh audiens yang mencari informasi terkait.

Membangun Kepercayaan
Konten yang informatif dan berkualitas dapat membantu dan membangun kepercayaan dengan audiens loh. 

Semakin banyak konten yang Getters buat dan bermanfaat, semakin besar kemungkinan audiens akan merasa bahwa brand kamu ahli di bidangnya.

Meningkatkan Engagement
Konten yang menarik bisa mengundang audiens untuk berinteraksi, seperti memberi komentar, membagikan, atau bahkan merekomendasikan loh. Ini tentu saja bisa meningkatkan engagement dan memperluas jangkauan konten kamu.

Jenis-Jenis Content Writing

Nah, content writing itu nggak cuma satu jenis aja, loh. Ada banyak format dan tujuan konten yang bisa Getters buat. Ini dia beberapa jenis content writing yang paling populer antara lain:

Blogging
Artikel blog adalah salah satu jenis content writing yang paling umum. Di sini, Getters menulis artikel yang panjang dan mendalam, dengan tujuan memberikan informasi atau solusi kepada pembaca. Pastikan artikelmu SEO-friendly ya agar mudah ditemukan di Google!

Copywriting
Berbeda dengan content writing yang lebih informatif, copywriting lebih fokus pada penulisan yang bertujuan untuk menjual produk atau jasa nih. 

Biasanya, copywriting digunakan di iklan, landing page, atau deskripsi produk.

Social Media Content
Di media sosial, konten yang Getters buat cenderung lebih santai dan langsung ke inti. Penulisan di media sosial harus menarik perhatian dengan cepat, karena audiens biasanya scrolling dengan cepat. Bisa berupa caption, story, atau post dengan gambar dan video.

Email Newsletter
Email newsletter adalah salah satu cara untuk menjaga audiens tetap terhubung dengan brand kamu loh. 

Konten di sini bisa berupa informasi terbaru, promosi, atau artikel menarik yang Getters buat di blog.

Product Descriptions
Ketika Getters menjual produk secara online, deskripsi produk yang menarik dan jelas sangat penting untuk calon konsumen loh. 

Di sini, Getters harus bisa menjelaskan fitur, manfaat, dan kelebihan produk secara singkat tapi tetap menggugah minat pembaca.

Tips Menulis Konten yang Menarik dan Efektif

Agar konten yang Getters buat nggak hanya dibaca tapi juga diingat, ada beberapa tips yang bisa dicoba nih:

Kenali Audiens
Getters, sebelum mulai menulis, penting untuk mengetahui siapa audiens kamu dan apa yang mereka butuhkan. 

Apakah mereka mencari informasi atau hiburan? Apa masalah yang mereka hadapi? Ngerti target audiens itu penting banget biar tulisanmu makin nyambung sama yang baca.

Buat Judul yang Menarik
Judul adalah hal pertama yang dilihat audiens. So, buat judul yang menarik dan menggugah rasa ingin tahu ya Getters.Judul yang baik itu bisa membuat audiens tertarik untuk membaca lebih lanjut loh.

Tulis dengan Gaya yang Mudah Dipahami
Jangan takut untuk menulis dengan gaya yang santai, terutama di media sosial atau blog. Pastikan bahasa yang Getters pakai mudah dipahami dan sesuai dengan audiens yang kamu tuju.

Gunakan Paragraf Pendek dan Poin-Poin
Jangan buat pembaca merasa kewalahan dengan blok teks panjang ya. Gunakan paragraf pendek dan subjudul yang jelas agar konten lebih mudah dipindai dan dibaca. 

Kalau perlu nih Getters, tambahkan bullet points untuk memperjelas poin-poin penting.

Berikan Call-to-Action (CTA)
Nah penting nih, jangan lupa untuk mengajak pembaca melakukan sesuatu setelah membaca kontenmu, seperti mengklik link, mengikuti akun media sosial, atau membeli produk. Sebuah call-to-action yang jelas bisa meningkatkan konversi loh Getters.

Oiya setelah menulis, jangan langsung dipublikasikan. Pastikan untuk mengecek kembali tulisanmu ya. 

Periksa ejaan, tanda baca, dan pastikan semuanya mudah dipahami. Kesalahan kecil bisa mengurangi kredibilitas kontenmu.

Kesimpulan

Content writing adalah keterampilan penting di dunia digital. Dengan kemampuan menulis yang baik, Getters bisa membuat konten yang menarik, efektif, dan berfungsi dengan baik untuk tujuan tertentu baik itu untuk memberi informasi, menghibur, atau menjual produk. 

Jadi, kalau Getters ingin meningkatkan visibilitas dan engagement brand, mulai deh belajar menulis konten yang berkualitas dengan mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Content Creator hanya di GeTI Incubator ya!

Yuk, coba terapkan beberapa tips di atas, dan rasakan sendiri betapa kuatnya kekuatan tulisan dalam dunia pemasaran digital. Jangan lupa share ke teman-temanmu ya!

Content Marketing vs Traditional Marketing: Mengapa Konten Lebih Efektif?

Gambar online marketing

Di dunia pemasaran yang terus berkembang, semakin banyak bisnis yang beralih dari metode tradisional menuju content marketing. 

Mungkin Getters sudah sering mendengar tentang keduanya, tapi apa sih yang sebenarnya membedakan content marketing dengan pemasaran tradisional?

Dan mengapa banyak brand sekarang memilih konten daripada iklan berbayar atau brosur yang sudah biasa kita temui? Yuk, kita bahas lebih lanjut kenapa konten bisa jadi pilihan yang lebih efektif!

Apa Itu Traditional Marketing?

Getters, sebelum kita ngomongin lebih lanjut soal content marketing, ada baiknya kita bahas dulu pemasaran tradisional.

Jadi, tradisional marketing itu segala jenis pemasaran yang udah ada sejak dulu, kayak iklan di TV, radio, billboard, flyer, atau bahkan telemarketing. 

Biasanya, ini melibatkan pesan yang langsung ke audiens tanpa terlalu banyak interaksi dua arah. Misalnya, iklan TV yang muncul tiba-tiba saat kamu nonton acara favorit, atau brosur yang tiba-tiba ada di kotak pos kamu.

Keunggulan dari pemasaran tradisional? Ia bisa menjangkau audiens dalam jumlah besar secara langsung, dan memberikan visibilitas tinggi dalam waktu singkat. 

Tapi, sayangnya, kurang personal dan sering kali mengganggu orang yang nggak tertarik.

Apa Itu Content Marketing?

Singkatnya, content marketing adalah strategi yang menggunakan konten (seperti artikel blog, video, infografis, dan media sosial) untuk menarik perhatian audiens dan membangun hubungan jangka panjang. 

Ini bukan tentang menjual langsung, melainkan memberikan nilai tambah terlebih dahulu agar audiens merasa terhubung dengan brand kamu.

Misalnya, kalau kamu punya toko baju, daripada langsung mempromosikan produkmu, kamu bisa membuat artikel yang memberi tips tentang cara memadukan pakaian untuk berbagai acara. 

Atau kamu bisa membuat video tutorial tentang cara memilih pakaian sesuai dengan bentuk tubuh. Ini memberikan informasi yang bermanfaat, bukan hanya sekadar iklan yang meminta orang membeli.

Kenapa Content Marketing Lebih Efektif?

Lebih Personal dan Relevan 

Content marketing itu jauh lebih personal loh. Getters bisa menyesuaikan konten dengan kebutuhan dan minat audiens. 

Misalnya, melalui artikel, video, atau media sosial, kamu bisa berbicara langsung dengan audiens yang sudah menunjukkan minat pada topik yang kamu bahas. 

Di sisi lain, pemasaran tradisional seperti iklan TV nggak punya ruang untuk personalisasi. Semua orang yang nonton mendapatkan pesan yang sama, meskipun nggak semua orang butuh atau tertarik.

Membangun Hubungan Jangka Panjang 

Dengan content marketing, Getters nggak hanya fokus pada satu kali transaksi aja. Sebaliknya, kamu berusaha membangun hubungan yang lebih panjang dengan audiens. 

Konten yang menarik dan bermanfaat membuat orang lebih sering kembali dan mengikuti brand kamu. Bahkan, mereka mungkin akan membagikan konten tersebut dengan teman-temannya, yang membuka peluang lebih besar untuk mendapatkan audiens baru. 

Pemasaran tradisional cenderung berfokus pada hasil yang cepat dan langsung, tetapi kurang bisa membangun hubungan jangka panjang.

Lebih Hemat Biaya 

L

Pemasaran tradisional, seperti iklan TV atau billboard, bisa jadi sangat mahal. Biaya produksi dan penayangannya sering kali memakan anggaran yang besar. 

Sementara itu, dengan content marketing, Getters bisa membuat konten sendiri dengan anggaran yang lebih fleksibel, dan masih menjangkau audiens yang lebih luas, terutama jika kamu memanfaatkan media sosial atau platform blog yang gratis.

Menghasilkan Konten yang Bisa Ditemukan Secara Organik 

Salah satu keuntungan besar dari content marketing adalah kemampuannya untuk ditemukan di mesin pencari seperti Google. 

Dengan membuat konten yang SEO-friendly (Search Engine Optimization), brand kamu bisa muncul di hasil pencarian ketika orang mencari informasi terkait produk atau layanan yang kamu tawarkan. 

Jadi, audiens bisa menemukan kontenmu secara organik, tanpa harus melalui iklan berbayar yang seringkali mengganggu.

Interaksi dan Feedback Langsung 

Dengan content marketing, audiens punya kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan brand. Mereka bisa mengomentari artikel, berbagi pendapat di media sosial, atau bertanya melalui email. 

Ini memberi kamu kesempatan untuk mendengar langsung apa yang mereka pikirkan dan merespons dengan cara yang lebih personal. 

Sementara itu, dalam pemasaran tradisional, feedback dari audiens biasanya sangat terbatas.

Jadi, Mana yang Lebih Efektif?

Jawabannya? Tergantung tujuan dan audiens kamu nih Getters. Jika kamu butuh visibilitas cepat dan besar dalam waktu singkat, pemasaran tradisional mungkin bisa jadi pilihan. 

Tapi, jika kamu ingin membangun hubungan yang lebih dalam dengan audiens dan mengedepankan nilai lebih, content marketing jelas lebih efektif. 

Selain itu, content marketing memberikan kamu fleksibilitas untuk menyesuaikan pesan dan memperluas jangkauan secara organik.

Pada akhirnya, kebanyakan brand yang sukses sekarang ini menggunakan kombinasi dari kedua pendekatan tersebut. 

Mereka tetap menggunakan iklan tradisional untuk brand awareness, sambil memperkuat hubungan dengan audiens melalui konten yang bermanfaat dan relevan.

Jadi, kalau kamu Getters baru mulai merancang strategi pemasaran, nggak ada salahnya mempertimbangkan content marketing sebagai senjata utama. 

Siapa tahu, konten yang kamu buat bisa menjadi alat yang paling efektif untuk menarik perhatian audiens dan membangun loyalitas jangka panjang!

Nah buat Getters yang baru mau mulai belajar bikin konten, bisa banget ikutan Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing hanya di GeTI Incubator. Jangan lupa share dan ajak teman-teman mu ya!

Content Marketing: Cara Seru untuk Meningkatkan Brand Kamu!

c

g

g

Content marketing icons

Halo, Getters! Kalau kamu lagi bingung cari cara buat menarik perhatian audiens dan meningkatkan brand awareness, content marketing bisa jadi jawabannya. Yuk, kita bahas bareng apa sih sebenarnya content marketing itu dan gimana cara memanfaatkannya buat bisnis atau brand kamu!

Apa Itu Content Marketing?

Sederhananya, content marketing itu adalah strategi pemasaran yang menggunakan konten baik itu tulisan, video, infografis, atau bahkan podcast untuk menarik, melibatkan, dan mempertahankan audiens. 

Alih-alih langsung jualan, kamu memberikan nilai lebih melalui informasi yang relevan dan menarik buat audiens. Misalnya gini, kalau kamu punya bisnis yang jual produk kecantikan, bukannya langsung nge-push iklan jualan, kamu bisa buat artikel tentang tips merawat kulit, atau video tutorial makeup. 

Tujuannya? Agar audiens merasa terbantu dan percaya dengan brand kamu, akhirnya mereka jadi tertarik untuk membeli.

Kenapa Content Marketing Itu Penting?                                 

Membangun Kepercayaan

Dengan memberikan konten yang bermanfaat, audiens mulai merasa kalau brand kamu itu peduli sama kebutuhan mereka. Kepercayaan inilah yang jadi dasar untuk hubungan jangka panjang nih Getters.

Menarik Traffic ke Website

Kalau kamu punya blog atau website, konten yang menarik dan bermanfaat bisa bikin orang-orang datang lebih sering. Lebih banyak traffic akan lebih banyak peluang untuk konversi.

Meningkatkan SEO

Mesin pencari seperti Google senang banget dengan konten yang relevan dan berkualitas. Jadi, dengan content marketing yang tepat, website kamu bisa lebih mudah ditemukan di hasil pencarian.

Lebih Hemat Biaya

Dibandingkan dengan iklan berbayar, content marketing lebih hemat dalam jangka panjang. Karena, sekali kamu membuat konten yang bagus, bisa digunakan berulang kali dan tetap menarik audiens loh.

Jenis-Jenis Content Marketing

Blog dan Artikel

Artikel yang informatif dan relevan adalah cara yang bagus untuk menarik perhatian audiens. Selain itu, blog juga bisa meningkatkan SEO, loh. Jadi, Getters nggak cuma bantu orang, tapi juga dapat manfaat buat brand kamu.

Video

Di zaman sekarang, video adalah konten yang sangat digemari. Kamu bisa buat video tutorial, unboxing, behind the scenes, atau bahkan wawancara dengan pakar di bidangmu.

Infografis

Nah buat yang suka visual, infografis adalah cara yang efektif untuk menyampaikan informasi. Dengan desain yang menarik dan data yang jelas, infografis mudah dibagikan di media sosial.

Podcast

Kalau audiensmu suka dengerin sesuatu saat berkendara atau di waktu senggang, podcast bisa jadi pilihan. Topiknya bisa bermacam-macam, dari tips bisnis, cerita inspiratif, atau bahkan diskusi santai seputar tren terkini.

Tips Sukses Content Marketing

Kenali Audiens

Getters, sebelum mulai bikin konten, kamu harus tahu dulu siapa audiensmu. Apa yang mereka suka? Masalah apa yang mereka hadapi? Dari situ, kamu bisa menentukan konten yang relevan dan bermanfaat.

Konsisten dan Teratur

Jangan cuma bikin konten satu kali, terus lupa. Konsistensi sangat penting dalam content marketing. Tentukan jadwal yang bisa kamu ikuti, misalnya seminggu sekali atau dua minggu sekali, dan tetap update konten.

Berikan Nilai Lebih

Ingat, tujuan utama content marketing adalah memberikan nilai lebih kepada audiens. Jangan hanya fokus pada penjualan, tapi fokus pada bagaimana kontenmu bisa membantu audiens memecahkan masalah atau menambah pengetahuan.

Gunakan Media Sosial

Media sosial adalah tempat yang tepat buat membagikan kontenmu. Kamu bisa memanfaatkan platform seperti Instagram, Facebook, LinkedIn, atau TikTok untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Skill yang dibutuhkan dalam Content Marketing

Buat Getters yang lagi ngerasa tertarik sama dunia content marketing, pasti pernah bertanya-tanya, “Skill apa aja sih yang harus dikuasai biar bisa jadi content creator yang sukses? Nah, ini dia beberapa skill membantumu menjadi seorang content marketer yang efektif!

1. Kemampuan Menulis yang Baik

Sebagian besar content marketing melibatkan pembuatan konten tertulis seperti artikel, blog, dan postingan di media sosial. 

Oleh karena itu, kemampuan menulis yang baik sangat penting. Getters harus bisa menyampaikan pesan secara jelas, menarik, dan sesuai dengan audiens target.

2. Pemahaman SEO

Memahami SEO (Search Engine Optimization) adalah skill krusial dalam content marketing loh. Dengan pengetahuan SEO, kamu bisa memastikan konten yang kamu buat mudah ditemukan di mesin pencari. 

Ini termasuk riset kata kunci, optimasi on-page, dan memahami cara membuat konten yang relevan dan bernilai tinggi bagi audiens.

3. Kreativitas

Nih, Kreativitas pastinya dibutuhkan untuk menghasilkan ide konten yang menarik dan dapat menarik perhatian audiens. 

Baik itu dalam pembuatan video, desain grafis, atau bahkan dalam memilih tema konten, kreativitas membantu Getters menonjol di tengah banyaknya informasi di internet.

4. Kemampuan Analisis Data

Content marketing tidak hanya soal membuat konten, tapi juga memantau dan menganalisis hasilnya. 

Getters perlu bisa membaca data dari alat analitik untuk memahami performa konten, apakah audiens terlibat dengan konten yang kamu buat, berapa banyak orang yang mengklik, atau konversi apa yang terjadi.

5. Manajemen Media Sosial

Media sosial adalah saluran utama untuk distribusi konten. Mengelola akun sosial media dengan efektif dan memanfaatkan fitur yang ada (seperti stories, reels, atau hashtag) sangat penting untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan berinteraksi dengan mereka.

Kesimpulan

Content marketing itu bukan hanya soal mempromosikan produk atau layanan, tapi lebih tentang membangun hubungan dengan audiens dan memberikan nilai lebih. 

Dengan strategi yang tepat, Getters nggak cuma bisa menarik perhatian, tapi juga menciptakan audiens yang loyal dan setia dengan brand kamu loh, keren kan!

Jadi, mulai sekarang, coba deh terapkan content marketing dalam bisnismu. Nah, kamu bisa mulai dengan mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing hanya di GeTI Incubator ya! 

Pastinya kamu nggak cuma dapat teori tapi juga langsung praktik dengan metode belajar berbasis inkubasi dan jadi digital marketing specialist yang paling dicari recruiter. Jangan lupa share ke teman-teman mu ya!