Category: learning

Strategi KOL Marketing untuk Aktivasi Marketplace!

Kol Illustration

Aktivasi marketplace bukan hal yang mudah, apalagi di tengah persaingan sengit di dunia e-commerce. Tapi, ada satu cara yang belakangan ini sering jadi sorotan loh.

Kol marketing alias key opinion leader marketing. strategi ini nggak cuma soal endorsement biasa, tapi benar-benar bisa jadi game changer kalau diterapkan dengan tepat. 

Yuk, kita bahas gimana strategi kol marketing bisa bikin marketplace kamu booming!

Kenapa kol marketing penting untuk marketplace?

Kol marketing itu punya kekuatan yang unik, mereka nggak cuma punya audiens, tapi juga punya pengaruh. 

Kalau kol bilang sesuatu itu keren, followers mereka cenderung percaya. Ini karena mereka dianggap autentik, relatable, dan punya kredibilitas di niche mereka.

KOL marketing dapat menjadi solusi efektif bagi marketplace yang baru memulai atau ingin memperluas jangkauan dan dikenal oleh khalayak yang lebih luas. Ini yang bisa KOL marketing bantu buat kamu!

  1. Bangun trust: Orang lebih percaya rekomendasi dari sosok yang mereka ikuti dibandingkan iklan biasa.
  2. Jangkauan luas: KOL punya followers setia, jadi campaign kamu otomatis dapat exposure ke audiens yang relevan.
  3. Boost traffic dan sales: Dengan strategi yang pas, kol bisa ngajak followers mereka langsung ke marketplace kamu untuk beli produk.

Langkah-langkah bikin strategi kol marketing yang efektif

Kenali target audiens 

Sebelum pilih KOL, Getters harus tahu siapa audiens yang ingin dijangkau. Apa mereka gen z, millennial, atau generasi lainnya? suka konten fashion, teknologi, atau makanan? semakin spesifik Getters mengenali audiens, semakin tepat juga KOL yang kamu pilih.

Pilih kol yang relevan 

Relevansi itu kunci. Misalnya, kalau Getters marketplace produk kecantikan, pilih kol yang sering bahas skincare atau makeup. Nggak harus yang punya followers jutaan, micro-KOL yang punya engagement tinggi justru sering lebih efektif.

Buat brief yang jelas 

KOL butuh panduan supaya pesan campaign kamu tersampaikan dengan baik. kasih tahu mereka apa yang harus di-highlight, seperti keunggulan marketplace kamu, produk andalan, atau promo spesial.

Kreativitas di atas segalanya 

Biarkan KOL bikin konten dengan gaya mereka sendiri. Followers mereka lebih suka sesuatu yang natural dibanding konten yang terlalu “iklan banget”. KOL yang kreatif biasanya juga lebih bisa bikin pesan kamu nyampe dengan cara yang fun dan engaging.

Track dan evaluasi hasilnya 

Selalu pantau performa campaign KOL kamu ya. Lihat metrik seperti engagement, traffic, dan penjualan. Dari situ, Getters bisa tahu apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki untuk campaign berikutnya.

Contoh sukses kol marketing untuk marketplace

Banyak marketplace besar yang udah sukses banget pake strategi KOL marketing. misalnya, marketplace fashion sering gandeng fashion influencers untuk ngadain challenge outfit atau promo khusus. Hasilnya? nggak cuma traffic naik, tapi juga brand awareness meningkat drastis.

Atau contoh lain, marketplace makanan dan minuman yang kerja bareng food vlogger untuk review produk. KOL kayak gini biasanya nggak cuma bantu ningkatin penjualan, tapi juga bikin audiens penasaran buat coba sendiri.

Tips tambahan untuk memaksimalkan kol marketing

Manfaatkan fitur live streaming 

Banyak KOL sekarang sering menggunakan fitur live streaming di platform seperti instagram, tiktok, atau youtube. 

Getters bisa ajak KOL untuk live sambil mempromosikan produk atau bahkan demo cara pakai produk di marketplace kamu. Ini itu cara yang efektif untuk interaksi real-time dengan audiens loh.

Kolaborasi jangka panjang 

Daripada cuma sekali pakai jasa KOL, coba pertimbangkan kerja sama jangka panjang deh. Ini bisa bantu brand kamu lebih lekat di benak audiens kol dan terlihat lebih kredibel.

Libatkan kol dalam pembuatan produk 

Jika memungkinkan, ajak KOL untuk terlibat dalam pembuatan produk eksklusif. Misalnya, “produk kolaborasi” yang bisa jadi daya tarik unik di marketplace kamu.

Gunakan beberapa platform sekaligus 

Jangan cuma fokus di satu platform, audiens di instagram mungkin berbeda dengan di tiktok atau youtube. Pastikan kamu menyesuaikan strategi KOL di setiap platform sesuai karakteristiknya.

Kesimpulan

KOL marketing bisa jadi senjata ampuh buat aktivasi marketplace kamu, asal dilakukan dengan strategi yang tepat ya. 

Eitss tapi Ingat, kunci aktivasi marketplace itu ada di relevansi, kreativitas, dan evaluasi. Jadi, siap mulai campaign KOL marketing dan lihat marketplace kamu meledak? 

So, buat kamu yang mau terjun ke dunia marketplace bisa banget buat ikut Pelatihan dan Sertifikasi Marketplace Specialist hanya di GeTI Incubator ya.

Tantangan Menjadi Content Creator di Indonesia: Peluang dan Hambatan!

Gambar kreator konten

Halo Getters, menjadi seorang content creator di Indonesia memang terdengar menarik kan, terutama dengan berbagai platform seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan X (Twitter) yang memberikan kesempatan besar bagi siapa saja untuk berbagi kreativitas. 

Namun, di balik keseruan dunia content creator, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi. Yuk, kita bahas peluang dan hambatan yang bisa dihadapi oleh para content creator di Indonesia!

Peluang Content Creator di Indonesia

1. Akses Platform yang Mudah 

Salah satu keuntungan besar jadi content creator di Indonesia adalah akses mudah ke berbagai platform digital. Dengan smartphone dan koneksi internet yang semakin cepat, siapa saja bisa mulai membuat konten dari mana saja. 

Jadi, Getters nggak perlu studio mahal atau peralatan canggih untuk memulai. Yang dibutuhkan cuma ide kreatif dan ketekunan!

2. Pasar yang Besar dan Beragam 

Indonesia memiliki jumlah pengguna internet yang sangat besar, bahkan salah satu yang terbesar di dunia loh. 

Dengan populasi yang kaya akan berbagai budaya, bahasa, dan minat, kreator konten bisa memilih niche atau topik yang tepat sesuai dengan audiens yang ingin dijangkau. 

Kalau konten Getters relevan, pasti ada audiens yang menunggu untuk menontonnya.

3. Potensi Penghasilan yang Menjanjikan 

Berkembangnya industri digital membuka peluang monetisasi yang menarik. Dari iklan, sponsor, hingga kerjasama dengan merek, ada banyak cara untuk menghasilkan uang sebagai content creator. 

Bahkan, beberapa kreator konten di Indonesia sudah berhasil meraih penghasilan yang fantastis hanya dari membuat konten secara konsisten.

4. Pengaruh dan Kesempatan Kolaborasi 

Content creator bisa mendapatkan pengaruh yang besar, apalagi jika kontennya viral. Dengan popularitas yang didapat, kolaborasi dengan brand, selebritas, atau sesama kreator konten pun menjadi peluang yang menarik. Pastinya hal ini bisa memperluas jangkauan audiens dan meningkatkan kredibilitas nih.

Hambatan yang Harus Dihadapi

H

1. Persaingan yang Ketat 

Seiring dengan meningkatnya minat orang untuk menjadi content creator, persaingan semakin ketat. Setiap hari ada ribuan bahkan jutaan konten baru yang muncul, jadi bisa sangat sulit untuk menonjol. 

Dibutuhkan keunikan dan kreativitas yang luar biasa agar konten Getters bisa mendapatkan perhatian di tengah lautan informasi.

2. Konten yang Harus Terus Update dan Relevan 

Dunia digital bergerak cepat, dan apa yang viral kemarin bisa jadi tidak relevan hari ini. Kreator konten harus bisa mengikuti tren terbaru, tapi juga mempertahankan gaya dan nilai personal dalam kontennya. 

Ini bisa jadi tantangan besar, terutama jika harus terus menjaga kualitas sambil mengikuti perubahan algoritma platform.

3. Masalah Hak Cipta dan Konten 

Plagiarisme Sebagai content creator, penting untuk selalu menjaga orisinalitas konten ya Getters. Namun, banyak juga kasus pelanggaran hak cipta atau plagiarisme yang menjadi masalah. 

Kontenmu bisa saja dicuri atau disalin tanpa izin, yang bisa mengurangi kredibilitas dan mengganggu pendapatan dari hasil kerja kerasmu.

4. Keterbatasan Akses dan Infrastruktur 

Meskipun akses internet di Indonesia terus berkembang, masih ada beberapa daerah yang belum sepenuhnya terjangkau dengan jaringan yang stabil. 

Ini menjadi kendala besar bagi kreator konten yang tinggal di daerah-daerah tertentu, terutama yang mengandalkan kualitas video atau streaming langsung untuk konten mereka.

5. Tekanan Mental dan Kesehatan 

Menjadi content creator seringkali dianggap pekerjaan yang “enak” karena bisa bekerja dari rumah dan menjadi populer. 

Namun, tekanan untuk selalu membuat konten baru, mempertahankan audiens, dan berhadapan dengan komentar negatif bisa mempengaruhi kesehatan mental.

Banyak kreator konten yang merasa cemas atau burnout karena harus selalu tampil sempurna di depan kamera.

Kesimpulan

Menjadi content creator di Indonesia memang menawarkan banyak peluang, dari akses yang mudah hingga potensi penghasilan yang besar. 

Namun, di balik itu, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan yang ketat, perubahan algoritma, hingga masalah kesehatan mental. 

Yang penting adalah bisa menyeimbangkan antara kreativitas dan menjaga kesehatan diri sendiri. Jadi, kalau Getters berniat menjadi kreator konten, persiapkan diri dengan baik, dan nikmati setiap prosesnya!

Nah buat kamu yang mau belajar jadi content creator bisa banget ikut Pelatihan dan Sertifikasi Content Creator hanya di GeTI Incubator ya, biar kamu Jago Ngonten, Jadi Jutawan Kemudian!

Content Analysis:Mengungkap Makna di Balik Konten!

Content analysis ilustration

Halo, Getters pernah denger Content Analysis? atau penasaran kenapa video TikTok tertentu bisa viral banget? terus ko bisa iklan produk tertentu selalu bikin kita tertarik? 

Nah, analisis konten itu kayak kita lagi jadi detektif lho, kita ngebongkar isi dari berbagai macam konten, mulai dari video, postingan, sampai berita. 

Tujuannya? Biar kita tahu apa aja sih yang bikin konten itu menarik, apa yang mau disampaikan sama pembuatnya, dan kenapa bisa bikin kita ngerasain sesuatu.

Bukan cuma sekadar membaca atau menonton, tapi lebih kepada mencari pola, tren, dan makna yang tersembunyi di baliknya. Yuk kita bahas lebih lanjut!

Apa Itu Content Analysis?

Pada dasarnya, content analysis adalah cara untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menganalisis elemen-elemen dalam suatu konten. 

Misalnya, dalam artikel berita, Getters bisa menganalisis penggunaan kata, tema yang diangkat, atau jenis informasi yang dominan. 

Di media sosial, Getters bisa melihat jenis konten yang paling banyak mendapatkan respon, apakah itu gambar, video, atau teks, dan apa yang bisa dipelajari dari interaksi audiens.

Proses ini bisa dilakukan secara kualitatif (fokus pada makna dan interpretasi) atau kuantitatif (menghitung jumlah kemunculan elemen tertentu). 

Intinya, content analysis memberi Getters cara yang lebih sistematis untuk memahami sesuatu yang mungkin kita anggap sederhana, tapi sebenarnya penuh makna.

Kenapa Content Analysis Penting?

Dalam dunia digital yang serba cepat ini, pasti Getters dibanjiri dengan informasi setiap hari kan. Mulai dari berita, iklan, postingan media sosial, sampai konten video yang tak terhitung jumlahnya. 

Dengan banyaknya informasi yang masuk, penting untuk kita bisa menyaring dan menganalisis konten tersebut agar bisa mengambil keputusan yang lebih baik, entah itu dalam dunia bisnis, pendidikan, atau penelitian.

Misalnya, dalam dunia pemasaran, content analysis digunakan untuk memahami audiens dan memprediksi tren pasar. 

Dengan menganalisis konten yang sering dibagikan atau disukai, perusahaan bisa mengetahui apa yang sedang tren dan bagaimana cara terbaik untuk berkomunikasi dengan audiens mereka. 

Analisis konten juga berguna untuk mengukur efektivitas kampanye, mengidentifikasi kesenjangan dalam pesan yang disampaikan, dan melihat bagaimana audiens bereaksi terhadap suatu produk atau ide.

Langkah-Langkah dalam Content Analysis

Proses content analysis bisa bervariasi, tapi umumnya meliputi beberapa langkah berikut:

Menentukan Tujuan

Sebelum Getters mulai menganalisis, tentukan dulu apa yang ingin dicapai. Apakah tujuannya untuk memahami persepsi audiens terhadap suatu produk? Atau mungkin untuk memetakan tema-tema yang muncul dalam media berita?

Pemilihan Sampel Konten

Setelah tujuan jelas, pilih konten yang relevan untuk dianalisis. Ini bisa berupa artikel berita, postingan blog, tweet, video YouTube, atau bahkan komentar di media sosial.

Kategorisasi dan Pengkodean

Di sini, Getters mulai mengorganisir konten dalam kategori yang sesuai. Misalnya, jika kita menganalisis artikel berita, kita bisa mengkategorikan topik-topik yang sering muncul, seperti politik, ekonomi, atau hiburan.

Analisis dan Interpretasi Data

Pada tahap ini, Getters mulai mencari pola atau hubungan antara berbagai elemen dalam konten. Misalnya, apakah ada kecenderungan tertentu dalam cara media melaporkan berita, atau apakah audiens lebih suka konten yang bernuansa positif dibanding negatif?

Kesimpulan dan Rekomendasi

Nah setelah menganalisis data, Getters bisa tarik kesimpulan. Apakah ada temuan menarik yang bisa digunakan untuk strategi lebih lanjut? Ini bisa berupa wawasan mengenai audiens, tren yang muncul, atau kekuatan dan kelemahan konten yang ada.

Contoh Penerapan Content Analysis

Media Sosial 

Content analysis di platform seperti Instagram atau Twitter dapat mengungkapkan jenis konten yang paling menarik bagi pengguna. 

Misalnya, apakah pengguna lebih banyak berinteraksi dengan foto produk atau video? Apa yang lebih sering dibagikan konten informatif atau yang menghibur?

Pemasaran Konten

Dalam dunia pemasaran, content analysis bisa membantu memahami jenis konten yang resonan dengan audiens. 

Misalnya, apakah blog yang berfokus pada solusi masalah lebih banyak dibaca dan dibagikan daripada yang hanya berisi informasi umum?

Analisis Berita

Content analysis juga digunakan untuk memahami bias media. Dengan menganalisis framing berita bagaimana suatu cerita disajikan dan bagaimana bahasa yang digunakan kita bisa mendapatkan wawasan tentang perspektif media tersebut terhadap isu tertentu.

Tantangan dalam Content Analysis

Meskipun sangat berguna, content analysis bukan tanpa tantangan. Salah satunya adalah bias analisis. 

Seorang peneliti atau analis bisa saja secara tidak sengaja memasukkan pandangan atau interpretasi pribadi dalam analisis mereka. 

Selain itu, proses ini juga bisa memakan waktu dan sumber daya, apalagi jika dilakukan secara manual. 

Beruntung, dengan adanya teknologi seperti analisis data otomatis, proses ini menjadi lebih cepat dan efisien.

Kesimpulan

Content analysis adalah alat yang sangat berguna dalam berbagai bidang, mulai dari riset pasar hingga analisis media. 

Dengan memahami pola dan tren dalam konten yang kita konsumsi, kita bisa membuat keputusan yang lebih informasional dan strategis. 

Meskipun memerlukan keterampilan dan ketelitian, manfaat yang bisa diperoleh dari analisis konten sangat besar, baik untuk bisnis, penelitian, maupun pengembangan konten di masa depan. 

So, jika Getters tertarik untuk menggali lebih dalam tentang pesan-pesan yang tersembunyi dalam konten, bisa banget nih ikut Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Content Creator hanya di GeTI Incubator ya!

Content Plan:Panduan Membuat Konten yang Tepat Sasaran!

Ilustrasi content plan

Halo, Getters pernah nggak sih merasa bingung mau buat konten apa? Atau malah berakhir membuat konten yang nggak jelas arahnya? 

Nah, di situlah pentingnya punya content plan atau rencana konten yang jelas. Jangan khawatir, nggak perlu ribet! Yuk, kita bahas cara bikin content plan yang asyik dan efektif buat mencapai tujuan kamu.

Apa Itu Content Plan?

Sederhananya, content plan adalah rencana yang berisi jenis-jenis konten yang bakal kamu buat, kapan diposting, dan untuk tujuan apa. 

Ini penting karena tanpa rencana yang jelas, konten yang Getters buat bisa jadi nggak tepat sasaran, bahkan sia-sia.

K

Kenapa Content Plan itu Penting?

Menghemat Waktu

Bayangin kalau Getters nggak punya content plan. Kamu pasti bakal kebingungan mau buat konten apa setiap kali butuh sesuatu. 

Dengan rencana yang jelas, Getters bisa menyiapkan konten jauh-jauh hari dan nggak kehabisan ide.

Konsistensi

Dengan content plan, Getters bisa tetap konsisten dalam membuat dan memposting konten. Ini sangat penting buat membangun audiens yang loyal loh.

Fokus pada Tujuan

Rencana konten membantu Getters tetap fokus pada tujuan utama, entah itu untuk meningkatkan penjualan, memperkenalkan produk, atau sekadar membangun brand awareness.

Langkah-Langkah Membuat Content Plan yang Simple Tapi Efektif

1. Tentukan Tujuan Konten

Sebelum mulai mikir jenis konten apa yang akan dibuat, Getters harus tahu dulu tujuan dari konten tersebut. Apa yang ingin dicapai? seperti:

  • Menarik audiens baru
  • Meningkatkan interaksi dengan followers
  • Membuat penjualan produk meningkat

Mengetahui tujuan ini sangat penting untuk menentukan arah konten yang Getters buat. Kalau tujuannya untuk edukasi, ya buat konten yang memberikan value, misalnya tips atau tutorial.

Kalau untuk promosi, Getters bisa fokus pada konten yang menampilkan produk atau layanan.

2. Tentukan Audiens

Konten yang Getters buat harus relevan dengan audiens yang dituju. Jadi, Getters perlu tahu siapa yang ingin kamu jangkau. 

Apakah mereka anak muda, pekerja profesional, atau ibu rumah tangga? Mengerti siapa audiens kamu akan membantu menentukan gaya bahasa, format, dan topik yang tepat.

3. Pilih Jenis Konten

Nah, ini bagian serunya! banyak banget variasi konten yang bisa kamu buat, mulai dari:

  • Artikel blog: Untuk edukasi atau informasi yang lebih dalam.
  • Video: Bisa dalam bentuk tutorial, behind-the-scenes, atau testimoni.
  • Infografis: Menyajikan data atau informasi dalam bentuk visual.
  • Post media sosial: Foto, quote, atau artikel pendek yang engaging.
  • Podcast: Jika audiens kamu suka mendengarkan lebih banyak informasi.

Tentukan mana yang paling pas dan efektif buat tujuan kamu.

4. Tentukan Frekuensi dan Waktu Posting

Konsistensi itu penting, tapi Getters nggak perlu merasa tertekan untuk posting setiap hari. 

Tentukan seberapa sering kamu ingin membuat konten, misalnya dua kali seminggu, atau mungkin seminggu sekali. Yang terpenting adalah kualitas, bukan kuantitas.

Juga, pikirkan kapan waktu yang tepat untuk posting. Misalnya, kalau target audiens kamu adalah pekerja kantoran, postinglah di waktu istirahat atau sore hari setelah jam kerja. 

Oiya cek juga jam-jam optimal di media sosial agar konten Getters dilihat lebih banyak orang.

5. Gunakan Kalender Konten

Untuk memudahkan pengaturan jadwal dan topik yang akan dibahas, Getters bisa menggunakan kalender konten

Dengan kalender ini, kamu bisa merencanakan konten jauh-jauh hari, memastikan kamu nggak kehabisan ide, dan menjaga konsistensi. 

Getters bisa menggunakan Google Calendar, Trello, atau aplikasi manajemen proyek lainnya untuk membuatnya.

Tips Bikin Content Plan yang Efektif

Fleksibel

Walaupun sudah punya rencana, tetap buka ruang untuk improvisasi. Kadang ada tren atau topik yang tiba-tiba viral dan bisa jadi peluang buat membuat konten yang relevan.

Perhatikan Kualitas

Jangan hanya fokus pada kuantitas. Meskipun kamu posting setiap hari, pastikan setiap konten punya nilai atau manfaat untuk audiens kamu.

Evaluasi Secara Berkalap 

Lihat hasil dari konten yang kamu buat, apakah tujuan yang kamu tetapkan tercapai? Jika ada yang tidak berjalan dengan baik, coba ganti strategimu. Content plan itu bukan hal yang kaku, jadi jangan takut untuk terus belajar dan menyesuaikan.

Kesimpulan

Membuat content plan itu nggak sulit kok. Dengan sedikit perencanaan dan kreativitas, kamu bisa membuat konten yang nggak hanya menarik, tapi juga tepat sasaran. 

Jadi, kalau kamu masih merasa bingung atau sering kehabisan ide, coba deh mulai bikin rencana konten yang jelas dan terstruktur. 

Getters bisa mulai dengan ikut Pelatihan dan Sertifikasi Conten Creator hanya di GeTI Incubator ya. Dijamin deh, proses pembuatan konten kamu bakal lebih terarah dan efektif!

Kuasai Dunia Digital dengan Strategi Konten Jitu!

Ilustration content strategy

Siapa sih yang nggak tahu kalau konten adalah raja di dunia digital? Di zaman serba online kayak sekarang, strategi konten yang tepat bisa jadi penentu kesuksesan dalam membangun brand atau bisnis. 

Tapi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan content strategy? Dan kenapa itu penting banget? Yuk, kita simak sama-sama!

Apa Itu Content Strategy?

Sederhananya nih Getters, content strategy adalah rencana atau strategi yang kita buat untuk mengelola dan menyebarkan konten agar bisa mencapai tujuan tertentu, seperti menarik perhatian audiens, meningkatkan penjualan, atau memperkuat citra brand. 

Konten bisa berupa artikel, video, infografik, podcast, atau apapun yang bisa Getters bagikan di dunia maya.

Tapi, nggak sembarang konten yang dibagikan, ya! Konten yang efektif harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan tentunya, relevan dengan audiens yang ingin dijangkau.

Kenapa Content Strategy Itu Penting?

Penting banget, guys! Tanpa strategi yang jelas, konten kamu bisa aja jadi nggak terarah, asal buat, atau malah nggak sampai ke target audiens. Berikut alasan kenapa Getters butuh content strategy:

Membantu Menjaga Konsistensi

Dengan adanya strategi, Getters tahu konten apa yang harus dibuat dan kapan harus diposting. Jadi, nggak ada konten yang asal-asalan atau bahkan terlalu jarang muncul.

Mempermudah Penentuan Audiens

Tanpa strategi, Getters bisa saja nggak tahu siapa sebenarnya yang kamu tuju. Content strategy membantu Getters memahami audiens dengan lebih baik.

Apa yang mereka suka, masalah apa yang ingin diselesaikan, dan bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka.

Meningkatkan Engagement

Konten yang relevan dan menarik bisa meningkatkan interaksi dengan audiens. Semakin banyak orang yang berinteraksi, semakin besar peluang untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan mereka loh.

Optimasi SEO

Konten yang direncanakan dengan baik juga lebih gampang ditemukan di mesin pencari. Dengan memilih kata kunci yang tepat dan menulis konten yang bermanfaat, SEO bisa membantu konten Getters menduduki peringkat atas di Google!

Langkah-langkah Membuat Content Strategy

Gimana sih cara membuat content strategy yang oke? Yuk simak langkah-langkah berikut ini!

Tentukan Tujuan

Mau apa sih dengan konten yang Getters buat? Apakah untuk meningkatkan brand awareness, menjual produk, atau mendatangkan pengunjung ke website? Tentukan tujuan utamanya ya Getters agar konten yang dihasilkan nggak sia-sia.

Kenali Audiens Kamu

Penting untuk pahami siapa audiens yang ingin Getters jangkau. Apa yang mereka butuhkan? Apa yang mereka cari? Gali lebih dalam agar konten kamu bisa memikat perhatian mereka.

Buat Kalender Konten

Jangan sampai konten Getters nggak teratur nih. Buatlah jadwal atau kalender konten agar Getters  bisa konsisten memposting konten dan nggak kehabisan ide.

Pilih Jenis Konten yang Tepat

Konten nggak harus selalu berupa artikel panjang. Bisa juga berupa video, infografik, atau bahkan tweet. Pilih format yang paling cocok buat audiens dan tujuanmu, ya!

Gunakan Analitik

Setelah konten diposting, jangan lupa untuk memantau hasilnya. Gunakan alat analitik untuk mengecek seberapa efektif konten kamu. Dari situ, Getters bisa menyesuaikan strategi dan mengoptimalkan hasil yang didapat.

Tips agar Content Strategy Efektif

Agar strategi konten yang Getters buat benar-benar efektif, coba deh terapkan beberapa tips berikut!

Buat Konten yang Bernilai

Getters ingat ya, jangan cuma ngejar kuantitas, tapi fokus juga pada kualitas. Konten yang memberikan nilai tambah akan lebih dihargai audiens.

Bersikap Fleksibel

Getters, dunia digital itu cepat berubah loh. Jadi, kalau ada sesuatu yang nggak berjalan sesuai rencana, jangan takut untuk mengubah strategi. Fleksibel itu penting!

Gunakan Visual yang Menarik

Konten dengan visual yang eye-catching cenderung lebih menarik perhatian. Jadi, pastikan Getters  menyisipkan gambar, grafik, atau video yang relevan dan menarik.

Tentukan Call-to-Action (CTA)

Setiap konten harus punya tujuan akhir. Mau audiens klik link, beli produk, atau sign-up? Pastikan ada CTA yang jelas dan memandu audiens untuk mengambil tindakan.

Kesimpulan

Kesimpulan

Content strategy itu seperti peta yang membantu Getters mencapai tujuan digital. Tanpa peta, Getters mungkin akan tersesat di tengah jalan. Jadi, pastikan kamu merencanakan konten dengan baik, mengenali audiens, dan konsisten. 

Nah kamu bisa mulai dengan mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Content Creator hanya di GeTI Incubator ya. Dijamin materi yang diberikan mudah dipahami dan kamu bakal jadi ahli NGONTEN! 
Dengan strategi yang tepat, Getters nggak hanya bisa menarik perhatian, tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens. So, ready to level up your content? Let’s do it!

Fundamental Marketplace: Menjelajahi Dasar-Dasar Dunia Pasar!

Ilustrasi marketplace

Getters pernah denger istilah fundamental marketplace? Kalau kamu sering berbelanja online, pasti sudah nggak asing lagi dengan konsep marketplace kan. 

Mulai dari belanja barang sehari-hari, hingga mencari jasa tertentu, marketplace telah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang.

Nah, untuk lebih memahami bagaimana marketplace bekerja dan apa saja yang menjadi pondasinya, yuk kita bahas lebih dalam!

Apa Itu Marketplace?

Marketplace adalah platform atau situs yang mempertemukan penjual dan pembeli dalam satu tempat untuk bertransaksi. 

Di marketplace, penjual bisa menawarkan produk atau layanan mereka, sementara pembeli bisa mencari dan membeli apa yang mereka butuhkan dengan lebih mudah. 

Marketplace bisa berbentuk toko online besar seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, atau Amazon.

Keuntungan bagi penjual adalah mereka bisa menjangkau pasar yang lebih luas tanpa harus membangun platform mereka sendiri. 

Sedangkan bagi pembeli, mereka mendapatkan lebih banyak pilihan barang, harga yang bersaing, dan kenyamanan berbelanja di satu tempat.

Dasar-Dasar yang Membuat Marketplace Berfungsi

Ada beberapa elemen dasar yang membuat sebuah marketplace berjalan lancar. Berikut adalah beberapa fondasi yang wajib dimiliki oleh marketplace:

Platform yang User-Friendly 

Marketplace yang baik harus memiliki tampilan yang mudah digunakan, baik oleh penjual maupun pembeli. 

Navigasi yang simpel, pencarian produk yang cepat, dan proses checkout yang mudah sangat penting untuk meningkatkan pengalaman pengguna loh Getters.

Sistem Pembayaran yang Aman 

Marketplace harus menyediakan metode pembayaran yang aman dan terpercaya. Biasanya, sistem pembayaran ini akan difasilitasi oleh platform marketplace itu sendiri, seperti pembayaran melalui transfer bank, kartu kredit, hingga dompet digital. 

Keamanan transaksi sangat penting agar pembeli merasa nyaman dan tidak khawatir kehilangan uang mereka.

Layanan Pengiriman yang Terpercaya 

Setelah transaksi selesai, tahap selanjutnya adalah pengiriman barang. Marketplace perlu menjalin kerja sama dengan jasa pengiriman yang terpercaya, agar barang bisa sampai tepat waktu dan dalam kondisi baik.

Biasanya, marketplace besar memiliki berbagai pilihan jasa kurir agar pembeli bisa memilih sesuai kebutuhan nih.

Kepercayaan dan Reputasi 

Getters, marketplace itu harus menjaga reputasi baiknya, karena kepercayaan adalah kunci. Untuk itu, banyak marketplace yang menyediakan sistem rating atau review agar pembeli bisa melihat reputasi penjual. 

Dengan begitu, pembeli bisa memilih penjual yang terpercaya berdasarkan pengalaman pengguna lain.

Regulasi dan Kebijakan 

Setiap marketplace perlu memiliki regulasi atau kebijakan yang jelas, baik untuk penjual maupun pembeli. 

Kebijakan ini meliputi aturan tentang pengembalian barang, penipuan, hingga cara menyelesaikan sengketa.

Dengan regulasi yang jelas, pastinya akan menciptakan kenyamanan dan rasa aman bagi semua pihak yang terlibat.

Mengapa Marketplace Menjadi Populer?

Belanja online di marketplace itu gampang banget, makanya makin banyak orang yang suka. Ini dia beberapa alasan kenapa marketplace makin ngehits!

Kemudahan Akses: Dengan marketplace, Getters bisa membeli apa saja dari berbagai penjuru dunia hanya dengan beberapa klik.

Varian Produk yang Banyak: Marketplace sering kali menyediakan banyak pilihan produk dari berbagai penjual, jadi Getters bisa membandingkan harga dan kualitas dengan lebih mudah.

Promo dan Diskon: Marketplace sering kali memberikan promo atau diskon menarik, yang tentu saja menguntungkan bagi pembeli.

Pengiriman Cepat: Banyak marketplace yang bekerja sama dengan layanan pengiriman ekspres, membuat proses pengiriman barang menjadi lebih cepat.

Tantangan dalam Dunia Marketplace

Tentu, meskipun marketplace sangat populer, ternyata ada juga tantangan yang dihadapi oleh platform ini loh, seperti:

Persaingan yang Ketat

Dengan banyaknya marketplace yang ada, persaingan antar-platform menjadi sangat ketat. Setiap marketplace harus menawarkan keunikan dan kelebihan agar bisa menarik lebih banyak pengguna.

Penipuan

Meskipun banyak marketplace yang sudah memiliki sistem verifikasi dan review, masih ada saja kasus penipuan. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk berhati-hati dalam bertransaksi.

Masalah Logistik

Pengiriman barang yang tidak tepat waktu atau rusak menjadi masalah yang harus diatasi oleh marketplace dan jasa pengirimannya.

Kesimpulan

Marketplace itu kayak pasar modern versi online. Yang bikin menarik itu karena fitur-fiturnya yang bikin belanja jadi lebih nyaman. 

Bayar aman, pengiriman cepat, dan banyak pilihan produk. Meskipun ada tantangannya, tapi marketplace tetap jadi solusi belanja yang efektif.

Jadi, kalau kamu ingin memulai berjualan online atau sekadar mencari barang, marketplace bisa jadi tempat yang sangat pas!

Nah buat Getters yang baru mulai terjun ke dunia marketplace atau mau belajar, bisa banget nih ikut Pelatihan dan Sertifikasi Marketplace Specialist hanya di GeTI Incubator. Jangan lupa share ke teman-temanmu ya!

SWOT Analysis: Cara Mudah Menilai Kekuatan dan Kelemahan Bisnis Kamu!

Swot Analysis Concept

Hai Getters, pernah dengar tentang SWOT Analysis? Kalau kamu baru memulai bisnis atau sudah berbisnis lama, teknik ini bisa jadi alat yang super berguna untuk mengidentifikasi berbagai aspek penting dalam bisnismu. 

Tapi apa si SWOT itu?, ini singkatan dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). 

Dengan melakukan analisis SWOT, Getters bisa lebih jelas melihat posisi bisnismu dan merencanakan langkah selanjutnya dengan lebih bijak.

Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang analisis SWOT ini dan bagaimana cara menggunakannya dalam bisnis sehari-hari!

Apa Itu SWOT Analysis?

SWOT Analysis adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh sebuah bisnis, produk, atau proyek. 

Dengan menganalisis keempat aspek ini, Getters bisa membuat keputusan yang lebih baik untuk perkembangan bisnis loh. 

Jadi, analisis ini membantu kamu memahami di mana posisi bisnismu sekarang, dan bagaimana Getters bisa memaksimalkan kekuatan serta meminimalkan risiko yang ada.

Bagaimana Cara Melakukan SWOT Analysis?

Melakukan analisis SWOT itu sederhana banget! Getters hanya perlu membagi masalah menjadi empat kategori utama. Yuk simak lebih jelasnya!

1. Strengths (Kekuatan)

Kekuatan adalah hal-hal yang membuat bisnis Getters lebih unggul dibandingkan pesaing nih. Coba deh jawab pertanyaan ini:

  • Apa keunggulan yang dimiliki perusahaanmu?
  • Apa yang membuat produk atau layananmu berbeda?
  • Apa yang pelanggan katakan tentang bisnismu yang positif?

Contoh:

  • Produk berkualitas tinggi
  • Tim yang berpengalaman
  • Hubungan baik dengan pelanggan

2. Weaknesses (Kelemahan)

Nah sebaliknya, kelemahan adalah hal-hal yang menjadi hambatan bagi bisnismu. Nah Ini adalah area yang perlu diperbaiki ya Getters. 

Kenali kelemahan yang ada, baik itu dalam hal produk, pemasaran, atau manajemen. Beberapa contoh kelemahan yang mungkin ada:

  • Keterbatasan anggaran
  • Kurangnya pengenalan merek
  • Kurangnya fitur atau kualitas dibandingkan pesaing

Contoh:

  • Stok produk terbatas
  • Harga lebih tinggi daripada kompetitor
  • Promosi yang kurang efektif

3. Opportunities (Peluang)

Peluang adalah faktor eksternal yang bisa membawa keuntungan bagi bisnis kamu loh. Peluang ini bisa berupa tren pasar, teknologi baru, atau perubahan regulasi yang bisa dimanfaatkan. Beberapa peluang bisa datang dari:

  • Pertumbuhan pasar
  • Perubahan perilaku konsumen
  • Pengenalan teknologi baru yang dapat mempercepat produksi

Contoh:

  • Meningkatnya permintaan untuk produk ramah lingkungan
  • Tren belanja online yang terus berkembang
  • Adanya peluang ekspansi ke pasar internasional

4. Threats (Ancaman)

Ancaman adalah faktor eksternal yang dapat membahayakan bisnis kamu. Ini bisa berupa persaingan yang lebih kuat, perubahan regulasi, atau masalah ekonomi yang bisa mempengaruhi pasar. Getters perlu pahami apa saja ancaman yang perlu diwaspadai.

  • Kompetitor baru yang datang dengan inovasi lebih baik
  • Krisis ekonomi yang menyebabkan penurunan daya beli
  • Perubahan kebijakan pemerintah yang memengaruhi bisnis

Contoh:

  • Kompetitor yang menawarkan harga lebih murah
  • Resesi yang memengaruhi pengeluaran pelanggan
  • Perubahan regulasi yang menghambat produksi

Manfaat SWOT Analysis

Memberikan Perspektif yang Jelas
Dengan melakukan analisis SWOT, Getters bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang posisi bisnis kamu saat ini. Getters jadi tahu apa yang sudah berjalan dengan baik dan apa yang perlu diperbaiki.

Menemukan Peluang Baru
Analisis SWOT membantu Getters melihat peluang yang mungkin belum disadari nih. Bisa jadi ada tren baru yang bisa kamu manfaatkan atau segmen pasar yang belum tergarap dengan maksimal.

Menghadapi Tantangan dengan Lebih Siap
Dengan mengetahui ancaman yang ada, Getters bisa merencanakan strategi untuk menghadapi persaingan atau kondisi pasar yang tidak pasti. Jadi, Getters lebih siap dalam menghadapi perubahan yang terjadi.

Membantu Pengambilan Keputusan
Analisis SWOT memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan. Apakah Getters perlu berinvestasi lebih banyak dalam pemasaran? Atau apakah Getters perlu menurunkan harga untuk bersaing? Semua itu bisa dianalisis melalui SWOT, keren kan?

Tips Agar SWOT Analysis Kamu Efektif

Nah ini dia 3 tips yang bisa Getters terapkan:

Jujur dan Objektif: Pastikan kamu jujur dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan. Jangan cuma fokus pada hal-hal positif, tetapi juga akui kelemahan yang ada ya.

Fokus pada Hal yang Signifikan: Jangan membuang waktu untuk hal-hal kecil. Fokuskan analisis pada faktor yang benar-benar berdampak besar bagi bisnis.

Update Secara Berkala: Pasar dan bisnis selalu berubah. Jadi, lakukan analisis SWOT secara berkala agar selalu up-to-date.

Kesimpulan

Getters, SWOT Analysis itu seperti peta jalan untuk bisnis kamu. Dengan mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, kamu bisa merencanakan strategi yang lebih matang dan mengarahkan bisnismu ke arah yang lebih baik. 

Gak perlu khawatir kalau Getters baru mulai, karena analisis SWOT bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Nah Getters bisa mulai dengan mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Marketplace Specialist hanya di GeTI Incubator ya. Dijamin kamu bisa kuasai skill dan bikin bisnismu makin cuan!

Jadi, yuk coba buat analisis SWOT untuk bisnismu dan rasakan manfaatnya! Jangan lupa share ke teman-temanmu ya!

Rahasia Sukses Jualan Online di Marketplace!

Ilustrasi meningkatkan kinerja toko

Halo, Getters mau tahu rahasia sukses jualan online di marketplace? Di era digital sekarang, jualan online makin gampang. Banyak platform populer seperti, Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan lain sebagainya. 

Marketplace memberikan peluang besar untuk bisnis, baik itu usaha kecil atau besar, yang pastinya untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. 

Namun, dengan banyaknya toko yang ada di marketplace, gimana caranya agar toko Getters  bisa menonjol dan dapat perhatian lebih banyak pembeli? Nah, jawabannya adalah marketplace optimization, Yuk kita bahas lebih lanjut!

Apa itu Marketplace Optimization?

Sederhananya, marketplace optimization adalah proses meningkatkan performa toko di marketplace. Tujuannya adalah supaya produk Getters lebih mudah ditemukan, mendapatkan lebih banyak perhatian, dan pada akhirnya meningkatkan penjualan. 

Semakin banyak orang yang menemukan toko kamu, maka semakin besar peluang kamu untuk sukses di marketplace loh. 

Optimasi ini bisa mencakup berbagai hal, mulai dari cara Getters menulis deskripsi produk, memilih kata kunci yang tepat, hingga mengelola stok barang dengan lebih baik.

Langkah-Langkah Marketplace Optimization 

Optimalkan Nama dan Deskripsi Produk 

Getters tau nggak sih? Kalau nama produk adalah hal pertama yang dilihat pembeli, jadi pastikan nama produk jelas dan mengandung kata kunci yang relevan. 

Misalnya, kalau kamu jual tas ransel, jangan cuma tulis “Tas”. Lebih baik tulis “Tas Ransel Kulit Pria Trendy dan Tahan Lama”. 

Deskripsi produk juga harus lengkap dan menjelaskan dengan jelas manfaat produk. Jangan lupa untuk menyertakan kata kunci yang sering dicari oleh calon pembeli ya.

Pilih Foto Produk yang Menarik 

P

Gambar itu segalanya! Bayangkan kalau Getters lihat produk, pasti gambar yang menarik bisa langsung menggugah minat untuk beli kan. 

Nah usahakan foto produk yang Getters unggah jelas, terang, dan memperlihatkan produk dari berbagai sudut. 

Lebih baik lagi kalau Getters bisa menunjukkan produk dalam penggunaan sehari-hari agar pembeli bisa membayangkan bagaimana produk tersebut akan digunakan.

Gunakan Kata Kunci yang Tepat 

Salah satu kunci agar produk Getters ditemukan di marketplace adalah dengan memilih kata kunci yang tepat. 

Pelajari kata kunci yang sering dicari orang dan sesuaikan dengan produk kamu. Misalnya, jika kamu jual sepatu olahraga, kata kunci seperti “sepatu lari” atau “sepatu gym” bisa membantu produk kamu muncul di pencarian.

Tingkatkan Review dan Rating Toko 

Pembeli disini cenderung lebih percaya pada toko yang memiliki review positif dan rating tinggi. Jadi, pastikan untuk memberikan pelayanan terbaik agar pelanggan puas dan memberikan review positif. 

Jangan lupa juga untuk selalu membalas pertanyaan atau keluhan dengan cepat. Toko dengan respon yang baik biasanya lebih disukai oleh pembeli loh.

Promosikan Toko dengan Fitur Marketplace 

Banyak marketplace menyediakan fitur iklan atau promosi berbayar yang bisa membantu produk Getters muncul di halaman depan atau di pencarian teratas. 

Meskipun memerlukan biaya, cara ini sangat efektif untuk meningkatkan visibilitas produk kamu. So, sesekali coba manfaatkan fitur promosi yang ada ya.

Kelola Stok Barang dengan Cermat 

Jangan sampai produk Getters kehabisan stok atau terlalu banyak stok yang tidak laku. Marketplace biasanya lebih suka toko yang aktif dan memiliki stok barang yang cukup. 

Kelola persediaan barang dengan baik ya Getters, supaya pembeli tidak kecewa dan meninggalkan ulasan negatif karena stok habis.

Harga yang Kompetitif 

Memiliki harga yang bersaing sangat penting, pembeli cenderung membandingkan harga antara toko satu dengan toko lainnya. 

Jadi, pastikan harga yang Getters tawarkan sesuai dengan kualitas produk dan harga pasar. Tapi, jangan hanya fokus pada harga murah saja, karena kualitas tetap menjadi faktor utama bagi banyak pembeli.

Kenapa Marketplace Optimization Itu Penting?

Marketplace itu penuh dengan kompetisi. Ada ribuan, bahkan jutaan produk yang dijual setiap harinya. Jadi, tanpa adanya optimasi, toko Getters bisa tenggelam di antara toko-toko lainnya.

Dengan melakukan marketplace optimization, Getters bisa meningkatkan kemungkinan produk kamu muncul di pencarian teratas, meningkatkan kepercayaan pembeli, dan tentu saja meningkatkan penjualan.

Selain itu, hal ini juga membantu untuk menjaga toko Getters tetap relevan. Dengan beradaptasi dengan perubahan algoritma marketplace dan mengikuti tren terbaru, kamu bisa tetap kompetitif dan terus berkembang.

Kesimpulan

Persaingan di marketplace memang ketat, tapi jangan khawatir! Dengan ilmu dan strategi yang tepat, Getters bisa jadi pemenangnya loh.

Mulai dari optimasi nama produk, foto, deskripsi, hingga interaksi dengan pelanggan, semuanya punya peran besar dalam meningkatkan visibilitas dan performa toko kamu. 

So tunggu apa lagi, yuk belajar bareng ahlinya! Ikutan Pelatihan dan Sertifikasi Marketplace Specialist hanya di GeTI Incubator ya! mulai optimalkan toko online kamu agar bisa bersaing dan makin cuan di marketplace!

Bikin Produk yang Dijamin Laku Keras? Market Research Solusinya!

Gambar market research

Halo, Getters pernah nggak sih mendengar istilah market research atau riset pasar, tapi nggak terlalu paham kenapa itu penting buat bisnis? 

Kalau jawabannya iya, tenang aja! Di artikel ini, kita bakal bahas secara santai kenapa riset pasar itu sangat krusial dan bagaimana cara melakukannya. Yuk simak sama-sama!

Apa Itu Market Research?

Simpelnya nih Getters, market research adalah proses untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan pasar dan audiens targetmu. 

Ini melibatkan pemahaman tentang kebutuhan pelanggan, tren pasar, dan kondisi kompetitor yang ada. Tujuan utamanya adalah supaya bisnis kamu bisa mengambil keputusan yang lebih tepat dan minim risiko.

Bayangin aja, kalau Getters mau jualan produk atau jasa, tapi nggak tahu siapa yang butuh atau apa yang mereka inginkan. Nggak lucu, kan? Nah, riset pasar adalah cara kamu buat mengetahui jawabannya.

Kenapa Market Research Itu Penting?

Pahami Pelanggan Lebih Baik

Terkadang, kita merasa sudah tahu apa yang diinginkan oleh pelanggan kita, tapi sering kali kenyataannya berbeda kan.

Dengan riset pasar, Getters bisa lebih tahu tentang apa yang benar-benar diinginkan oleh audiens targetmu.

Misalnya, apakah mereka lebih suka harga murah atau kualitas tinggi? Atau mungkin mereka lebih memilih kenyamanan dan layanan pelanggan yang cepat? 

Semua informasi ini akan membantu kamu merancang produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Mengurangi Risiko Bisnis

Memulai bisnis itu nggak mudah, dan pasti ada risiko. Tapi, dengan melakukan riset pasar, Getters bisa mengurangi risiko tersebut. 

Misalnya, kalau Getters ingin meluncurkan produk baru, riset pasar bisa membantu mengetahui apakah ada cukup permintaan di pasar atau kalau ada tren tertentu yang sedang berkembang.

Dengan begitu, kamu nggak akan terjebak dengan ide yang ternyata nggak relevan atau kurang diminati.

r

Mengetahui Posisi Kompetitor

Di hampir setiap industri pasti ada kompetitor. Dengan riset pasar, Getters bisa tahu apa yang dilakukan oleh pesaing, baik itu kelebihan maupun kekurangannya.

Ini penting supaya Getters bisa membuat strategi bisnis yang lebih unggul. Misalnya, kalau kompetitor menawarkan produk dengan harga yang lebih tinggi, kamu bisa berpikir untuk memberikan produk dengan harga lebih bersaing atau dengan fitur tambahan yang menarik.

Identifikasi Tren Pasar

Tren di pasar itu selalu berubah-ubah, loh. Apa yang populer sekarang belum tentu populer di tahun depan. Riset pasar membantu Getters untuk tetap up-to-date dengan perkembangan dan perubahan yang ada. 

Jadi, bisnis kamu nggak bakal ketinggalan zaman dan bisa beradaptasi dengan cepat terhadap tren baru yang muncul.

Meningkatkan Strategi Pemasaran

Informasi dari riset pasar juga bisa membantu Getters merancang strategi pemasaran yang lebih efektif loh. 

Dengan mengetahui siapa audiens yang ingin kamu jangkau, apa yang mereka sukai, dan di mana mereka lebih sering menghabiskan waktu, kamu bisa menyesuaikan kampanye pemasaran supaya lebih tepat sasaran. 

Ini tentu akan meningkatkan hasil yang Getters dapatkan, apakah itu lebih banyak penjualan, brand awareness, atau engagement.

Bagaimana Cara Melakukan Market Research?

Sekarang, Getters pasti bertanya-tanya, “Oke, itu semua menarik, tapi gimana caranya melakukan riset pasar?” Tenang, ada beberapa cara yang bisa kamu coba:

  1. Survei dan Kuesioner

Salah satu cara paling mudah dan langsung untuk mendapatkan informasi adalah dengan membuat survei atau kuesioner. 

Getters bisa mengirimkan formulir ini kepada pelanggan yang sudah ada atau audiens target melalui email, media sosial, atau website. 

Tanyakan hal-hal seperti, “Apa masalah terbesar yang mereka hadapi?” atau “Apa fitur yang paling mereka inginkan dari produkmu?”

Survei ini bisa memberikan data yang sangat berharga untuk merancang produk atau layanan yang lebih tepat.

  1. Wawancara Langsung

Jika Getters ingin informasi yang lebih mendalam, wawancara langsung dengan pelanggan atau calon pelanggan adalah pilihan yang bagus nih. 

Coba ajak mereka ngobrol santai untuk mengetahui apa yang mereka pikirkan tentang produk atau layananmu. 

Tanyakan juga hal-hal yang belum terungkap di survei ya, karena wawancara sering kali membuka perspektif yang baru.

  1. Analisis Data Online

Penting banget untuk memanfaatkan internet saat melakukan riset pasar. Getters bisa mengamati apa yang dibicarakan orang tentang produk serupa di media sosial, forum, atau platform e-commerce. 

Kamu juga bisa menggunakan tools seperti Google Trends untuk melihat apa yang sedang dicari orang-orang atau alat analitik lainnya untuk mengumpulkan data tentang perilaku audiens online.

  1. Menggunakan Data dari Pihak Ketiga

Terkadang, Getters bisa mendapatkan data riset pasar dari perusahaan riset profesional yang sudah mengumpulkan informasi tentang pasar atau industri tertentu. 

Walaupun ini bisa jadi lebih mahal, data yang mereka punya biasanya sudah sangat terperinci dan terpercaya. Jadi, jika anggaran memungkinkan, ini bisa jadi opsi yang baik loh.

  1. Uji Produk atau Layanan

Sebelum meluncurkan produk secara penuh, Getters bisa melakukan beta testing atau peluncuran terbatas untuk melihat bagaimana pasar merespon. 

Ini memberikan kesempatan untuk mendengar langsung feedback dari pengguna dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.

Kesimpulan

Getters, riset pasar itu bukan cuma sekadar kegiatan formal yang perlu dilakukan oleh perusahaan besar. Bisnis apapun terutama yang baru mulai harus melakukan riset pasar agar bisa berkembang dengan lebih baik. 

Dengan riset pasar, kamu bisa memahami kebutuhan pelanggan, mengurangi risiko, mengetahui posisi kompetitor, serta menyesuaikan strategi pemasaran dengan lebih tepat.

Tapi Ingat, pasar itu terus berubah, jadi lakukan riset secara berkala ya. Dengan begitu, bisnis kamu akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. 

Nah, kamu bisa mulai belajar Market Research dengan ikut Pelatihan dan Sertifikasi Marketplace Specialist hanya di GeTI Incubator ya! Jadi, nggak ada alasan lagi buat mengabaikan pentingnya market research, kan?

Content Marketing vs Traditional Marketing: Mengapa Konten Lebih Efektif?

Gambar online marketing

Di dunia pemasaran yang terus berkembang, semakin banyak bisnis yang beralih dari metode tradisional menuju content marketing. 

Mungkin Getters sudah sering mendengar tentang keduanya, tapi apa sih yang sebenarnya membedakan content marketing dengan pemasaran tradisional?

Dan mengapa banyak brand sekarang memilih konten daripada iklan berbayar atau brosur yang sudah biasa kita temui? Yuk, kita bahas lebih lanjut kenapa konten bisa jadi pilihan yang lebih efektif!

Apa Itu Traditional Marketing?

Getters, sebelum kita ngomongin lebih lanjut soal content marketing, ada baiknya kita bahas dulu pemasaran tradisional.

Jadi, tradisional marketing itu segala jenis pemasaran yang udah ada sejak dulu, kayak iklan di TV, radio, billboard, flyer, atau bahkan telemarketing. 

Biasanya, ini melibatkan pesan yang langsung ke audiens tanpa terlalu banyak interaksi dua arah. Misalnya, iklan TV yang muncul tiba-tiba saat kamu nonton acara favorit, atau brosur yang tiba-tiba ada di kotak pos kamu.

Keunggulan dari pemasaran tradisional? Ia bisa menjangkau audiens dalam jumlah besar secara langsung, dan memberikan visibilitas tinggi dalam waktu singkat. 

Tapi, sayangnya, kurang personal dan sering kali mengganggu orang yang nggak tertarik.

Apa Itu Content Marketing?

Singkatnya, content marketing adalah strategi yang menggunakan konten (seperti artikel blog, video, infografis, dan media sosial) untuk menarik perhatian audiens dan membangun hubungan jangka panjang. 

Ini bukan tentang menjual langsung, melainkan memberikan nilai tambah terlebih dahulu agar audiens merasa terhubung dengan brand kamu.

Misalnya, kalau kamu punya toko baju, daripada langsung mempromosikan produkmu, kamu bisa membuat artikel yang memberi tips tentang cara memadukan pakaian untuk berbagai acara. 

Atau kamu bisa membuat video tutorial tentang cara memilih pakaian sesuai dengan bentuk tubuh. Ini memberikan informasi yang bermanfaat, bukan hanya sekadar iklan yang meminta orang membeli.

Kenapa Content Marketing Lebih Efektif?

Lebih Personal dan Relevan 

Content marketing itu jauh lebih personal loh. Getters bisa menyesuaikan konten dengan kebutuhan dan minat audiens. 

Misalnya, melalui artikel, video, atau media sosial, kamu bisa berbicara langsung dengan audiens yang sudah menunjukkan minat pada topik yang kamu bahas. 

Di sisi lain, pemasaran tradisional seperti iklan TV nggak punya ruang untuk personalisasi. Semua orang yang nonton mendapatkan pesan yang sama, meskipun nggak semua orang butuh atau tertarik.

Membangun Hubungan Jangka Panjang 

Dengan content marketing, Getters nggak hanya fokus pada satu kali transaksi aja. Sebaliknya, kamu berusaha membangun hubungan yang lebih panjang dengan audiens. 

Konten yang menarik dan bermanfaat membuat orang lebih sering kembali dan mengikuti brand kamu. Bahkan, mereka mungkin akan membagikan konten tersebut dengan teman-temannya, yang membuka peluang lebih besar untuk mendapatkan audiens baru. 

Pemasaran tradisional cenderung berfokus pada hasil yang cepat dan langsung, tetapi kurang bisa membangun hubungan jangka panjang.

Lebih Hemat Biaya 

L

Pemasaran tradisional, seperti iklan TV atau billboard, bisa jadi sangat mahal. Biaya produksi dan penayangannya sering kali memakan anggaran yang besar. 

Sementara itu, dengan content marketing, Getters bisa membuat konten sendiri dengan anggaran yang lebih fleksibel, dan masih menjangkau audiens yang lebih luas, terutama jika kamu memanfaatkan media sosial atau platform blog yang gratis.

Menghasilkan Konten yang Bisa Ditemukan Secara Organik 

Salah satu keuntungan besar dari content marketing adalah kemampuannya untuk ditemukan di mesin pencari seperti Google. 

Dengan membuat konten yang SEO-friendly (Search Engine Optimization), brand kamu bisa muncul di hasil pencarian ketika orang mencari informasi terkait produk atau layanan yang kamu tawarkan. 

Jadi, audiens bisa menemukan kontenmu secara organik, tanpa harus melalui iklan berbayar yang seringkali mengganggu.

Interaksi dan Feedback Langsung 

Dengan content marketing, audiens punya kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan brand. Mereka bisa mengomentari artikel, berbagi pendapat di media sosial, atau bertanya melalui email. 

Ini memberi kamu kesempatan untuk mendengar langsung apa yang mereka pikirkan dan merespons dengan cara yang lebih personal. 

Sementara itu, dalam pemasaran tradisional, feedback dari audiens biasanya sangat terbatas.

Jadi, Mana yang Lebih Efektif?

Jawabannya? Tergantung tujuan dan audiens kamu nih Getters. Jika kamu butuh visibilitas cepat dan besar dalam waktu singkat, pemasaran tradisional mungkin bisa jadi pilihan. 

Tapi, jika kamu ingin membangun hubungan yang lebih dalam dengan audiens dan mengedepankan nilai lebih, content marketing jelas lebih efektif. 

Selain itu, content marketing memberikan kamu fleksibilitas untuk menyesuaikan pesan dan memperluas jangkauan secara organik.

Pada akhirnya, kebanyakan brand yang sukses sekarang ini menggunakan kombinasi dari kedua pendekatan tersebut. 

Mereka tetap menggunakan iklan tradisional untuk brand awareness, sambil memperkuat hubungan dengan audiens melalui konten yang bermanfaat dan relevan.

Jadi, kalau kamu Getters baru mulai merancang strategi pemasaran, nggak ada salahnya mempertimbangkan content marketing sebagai senjata utama. 

Siapa tahu, konten yang kamu buat bisa menjadi alat yang paling efektif untuk menarik perhatian audiens dan membangun loyalitas jangka panjang!

Nah buat Getters yang baru mau mulai belajar bikin konten, bisa banget ikutan Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing hanya di GeTI Incubator. Jangan lupa share dan ajak teman-teman mu ya!