10 Strategi Mengatasi Buntu Ide Saat Bikin Konten

Ilustrasi pria mebuat konten. Sumber foto: Freepik/@Sabiqul Fahmi.
Mengalami kebuntuan ide saat membuat konten adalah hal lumrah. Bahkan kreator paling aktif pun pernah merasa kehilangan arah.
Untungnya, ada banyak cara untuk menyegarkan kembali inspirasi dan memicu kreativitas. Berikut ini adalah 10 strategi yang bisa kamu coba saat merasa kehabisan ide konten.
1. Coba Metode SCAMPER
Mengenal Teknik SCAMPER
SCAMPER adalah metode eksplorasi ide yang mencakup tujuh langkah: Substitute, Combine, Adapt, Modify, Put to another use, Eliminate, dan Reverse. Teknik ini membantumu meninjau ulang konten dengan pendekatan yang segar.
Penerapannya
Bayangkan kamu punya artikel “Cara Memotret Pakai HP.” Kamu bisa:
-
- Substitute: Ganti HP dengan kamera film.
-
- Combine: Gabungkan dengan tips edit foto.
-
- Adapt: Buat khusus untuk siswa sekolah.
-
- Modify: Tambahkan humor atau gaya storytelling.
-
- Put to another use: Ubah jadi video YouTube pendek.
-
- Eliminate: Hilangkan bagian yang kurang relevan.
-
- Reverse: Buat versi “Hal yang Salah Saat Motret.”
SCAMPER mengasah kreativitas dengan menyulap ide lama menjadi konten yang lebih segar dan lebih relevan.
2. Amati Platform Kompetitor
Cari Referensi Bukan Meniru
Coba cek akun media sosial dari kompetitor di bidang yang sama. Perhatikan konten yang banyak mendapat respons positif. Dari situ, kamu bisa mengembangkan ide yang belum mereka eksplorasi.
Tips Efektif
-
- Telusuri konten viral di niche kamu.
-
- Catat gaya visual, bahasa, dan format.
-
- Gunakan tools seperti BuzzSumo atau Ubersuggest.
Jadikan pengamatan sebagai bahan bakar ide baru, bukan untuk menyalin, melainkan untuk berinovasi.
3. Olah Ulang Konten Lama (Re-purpose)
Maksimalkan Aset Konten
Kamu tidak harus selalu mulai dari nol. Coba olah kembali konten yang pernah kamu buat menjadi bentuk yang berbeda agar menjangkau audiens baru.
Contoh Re-purpose
-
- Ubah blog menjadi infografis Instagram.
-
- Potong video panjang jadi beberapa konten pendek.
-
- Gunakan isi thread Twitter jadi podcast atau carousel post.
Konten lama yang diolah ulang tetap bisa bernilai tinggi jika dikemas dengan cara yang lebih segar dan kontekstual.
4. Gunakan Bantuan AI
Manfaatkan AI seperti ChatGPT, Notion AI, atau tools lainnya untuk memicu ide-ide baru dari kata kunci sederhana. AI bisa bantu menyusun draft, outline, sampai caption dengan cepat.
“Stuck ide bukan akhir proses, bisa jadi awal eksplorasi yang lebih luas.”
Kamu bisa masukkan kata kunci, lalu eksplor dari hasil yang muncul. Kadang hasil dari AI bisa jadi trigger untuk ide lain yang lebih orisinal.
5. Libatkan Audiens
Audiens adalah sumber inspirasi yang sangat berharga. Coba ajukan pertanyaan lewat story, polling, atau kolom komentar.
Contoh: “Lagi pengen bahas topik apa hari ini?”
Kamu bisa mengumpulkan masukan langsung dari targetmu. Ini juga bikin audiens merasa dilibatkan, sehingga interaksinya meningkat.
6. Ikuti Tren dan Momen Tertentu
Menggunakan momentum seperti hari besar atau tren viral bisa meningkatkan relevansi dan visibilitas kontenmu.
Contoh:
-
- Hari Kartini → konten tentang perempuan inspiratif.
-
- Lagu viral di TikTok → ide konten lipsync atau review.
-
- Musim liburan → tips traveling atau packing hemat.
Gunakan kalender konten untuk merencanakan konten berdasarkan momen spesial agar tetap up-to-date.
7. Dapatkan Ide dari Buku atau Podcast
Buku dan podcast sering memuat ide yang lebih mendalam dan jarang disentuh di media sosial.
Tips
-
- Tandai kutipan menarik saat baca atau dengar.
-
- Hubungkan isinya dengan topikmu.
-
- Buat konten review, opini, atau insight pribadi.
Kamu juga bisa mengangkat diskusi menarik dari podcast sebagai bahan konten interaktif.
8. Cek Komentar dan Pesan Masuk
Respons dari pengikutmu bisa jadi sumber konten yang sangat natural dan relevan. Banyak dari mereka sering mengajukan pertanyaan, saran, atau cerita yang bisa kamu olah.
Contoh: “Gimana caranya bikin konten rutin tanpa burnout?”
Bisa kamu jadikan video tips, konten carousel, atau sesi Q&A reguler.
9. Ikut Challenge Konten
Challenge mendorong kamu untuk tetap konsisten berkarya. Beberapa challenge juga membantu kamu mengeksplor gaya konten baru.
Contoh:
-
- Tantangan 7 hari story edukatif.
-
- Challenge Reels tiap hari.
-
- Topik mingguan seperti #MondayMotivation.
Kamu bisa ajak audiens ikutan biar makin interaktif dan membangun komunitas.
10. Beri Ruang untuk Rehat dan Refleksi
Jangan remehkan kekuatan istirahat. Kreativitas juga butuh waktu untuk recharge. Saat kamu rehat, pikiran jadi lebih segar dan terbuka terhadap ide baru.
Cara Refleksi yang Produktif
-
- Tinjau ulang performa konten sebelumnya.
-
- Evaluasi strategi kontenmu.
-
- Susun ulang prioritas atau tema bulanan.
Rehat yang berkualitas bisa membawa insight baru saat kamu kembali bekerja.
BONUS: Biasakan Latihan Kreatif Tiap Hari
Pentingnya Rutinitas Kreatif
Inspirasi lebih sering datang ke mereka yang terus mencoba. Latihan setiap hari membuat kamu lebih siap menangkap ide yang lewat.
Cara Melatihnya
-
- Tulis satu ide per hari.
-
- Eksplorasi konten dari berbagai media.
-
- Buat tantangan kreatif kecil setiap minggu.
Semakin sering kamu melatih kreativitas, semakin lancar pula alur idemu.
Kesimpulan
Kehabisan ide bukan berarti kamu kehilangan kreativitas. Sebaliknya, ini bisa jadi momen untuk meng-upgrade pendekatan dan menemukan cara baru berkarya.
Dari metode SCAMPER, riset kompetitor, re-purpose konten lama, hingga libatkan audiens semua bisa jadi jalan keluar dari kebuntuan ide.
Yang penting, jangan berhenti bergerak. Kreativitas itu seperti otot semakin sering dilatih, semakin kuat.