Tantangan Ekspor Produk Pertanian dalam Era Globalisasi

Awal tahun 2005 ditandai dengan semakin terbuka ekonomi negara – negara di dunia dan semakin lancar efisien fasilitas transportasi dan informasi yang dapat mempelancar hubungan antar negara dan mempercepat terwujudnya globalisasi. Untuk mempercepat aliran barang dan jasa antar negara tersebut adanya berbagai perundingan dan kesepakatan perdagangan menuju perdagangan bebas antara negara-negara. 

Indonesia sejak dulu dan sekarang masih mengembangkan sektor pertanian terutama pangan untuk kesejahteraan masyarakat. Sektor pertanian juga tidak terlepas dari berbagai perjanjian dan kesepakatan bilateral dan multilateral. Pertanian adalah salah satu sektor ekonomi yang sangat penting bagi negara. Ekspor produk pertanian dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi petani dan produsen. Namun, proses ekspor dalam industri pertanian juga dihadapkan dengan sejumlah tantangan yang unik. Getters, dalam artikel ini kita akan menjelajahi beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam ekspor produk pertanian di era globalisasi. 

Ekspor

Tantangan di Era Globalisasi

Globalisasi pasti akan dihadapi oleh seluruh dunia yang membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan negaranya. Meskipun produk pertanian indonesia masih belum siap menghadapi globalisasi, terdapat kesepahaman negara-negara di dunia bahwa produk pertanian merupakan produk perdagangan yang penting baik secara empiris maupun politis sehingga membutuhkan perlindungan. 

1. Peraturan dan Standar Internasional

Negara pasti memiliki aturan yang berbeda terkait dengan kualitas dan keamanan produk pertanian, produsen pertanian perlu memstikan bahwa produk nya sudah memenuhi standar yang diperlukan. 

2. Perubahan Iklim 

Perubahan iklim sangat berdampak besar terhadap produksi pertanian. Bencana alam seperti banjir, kekeringan atau badai dapat menghancurkan tanaman dan menyebabkan penurunan produksi. Ini dapat mengganggu ketersediaan produk yang dapat di ekspor. 

3. Penyakit Tanaman 

Penyakit tanaman dapat merusak produksi pertanian dan membatasi ekspor produk pertanian. Pemeriksaan ketat dan tindakan karantina dapat diberlakukan di beberapa negara penerima untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut. Oleh karena itu, produsen pertanian harus menjaga kebersihan dan keamanan produk mereka. 

4. Persaingan Global 

Persaingan di pasar global sangat ketat, produk pertanian bersaing dengan produk serupa dari berbagai negara. Oleh karena itu, produsen pertanian perlu mengembangkan strategi pemasaran yang kuat untuk membedakan produk mereka dari produk luar. 

Strategi Menghadapi Globalisasi 

Beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam menghadapi tantangan globalisasi yaitu, perlunya harmonisasi dan penyelerasan. Artinya, perlu pemahaman yang menyeluruh dan mendalam tentang perjanjian internasional yang sudah diratifikasi dengan kebijakan domestik. Hal ini perlu dilakukan untuk mencapai manfaat yang optimal dan meminimumkan kerugian. Selain itu, perlu dipahami dengan benar bahwa posisi dan kekuatan domestik digunakan untuk memanfaatkan celah dan peluang, melindungi yang belum siap bersaing dan menetapkan kebijakan yang dapat mempersiapkan pelaku untuk berusaha sesuai mekanisme pasar. 

Ekspor produk pertanian dapat menjadi peluang besar bagi produsen pertanian, tetapi juga dihadapkan pada berbagai tantangan. Memahami dan mengatasi tantangan-tantangan ini adalah kunci untuk memperluas pasar internasional dan meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian. 

Nah, Getters, jika kamu tertarik dan ingin belajar lebih dalam tentang ekspor di dunia pertanian. Yuk! Ikuti kelas “Belajar Mengidentifikasi Peluang Ekspor Produk Pertanian Bagi Broker Komoditas Internasional” hanya di GeTI Incubator. 

Peran Penting Penyelia Halal dalam Sertifikasi Halal

PP No. 39 tahun 2021 menyebutkan penyelia halal adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap proses produk halal perusahaan dan sudah pasti berasal dari internal perusahaan tersebut. Oleh karena itu pengetahuan, pemahaman serta pengalaman sangat dibutuhkan.

Dalam pasal 49 apabila pelaku usaha hendak mengajukan permohonan sertifikat halal wajib untuk memiliki penyelia halal dan menjadi salah satu syarat mutlak untuk mendapatkan sertifikasi halal. Di artikel ini, kita akan membahas seluruh tugas seorang penyelia halal perusahaan untuk mendapatkan sertifikat halal. 

Penyelia Halal

Apa saja tugas – tugas Penyelia Halal?

1. Mengawasi Berjalannya Proses Produk Halal (PPH)

PPH adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan produk termasuk penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan dan penyajian produk dan berperan mengawasi segala macam rangkaian proses yang menyangkut kehalalan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 

2. Mengkoordinasi PPH kepada LPH 

Disetiap perusahaan wajib membuat laporan mengenai proses produksi halal yang ditujukan kepada Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Dengan demikian, penyelia halal dalam perusahaan berperan sebagai koordinator antara pihak perusahaan dengan LPH. 

3. Menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan, bila diperlukan

Wajib disadari bahwa dalam proses produksi tentu adanya terjadi kesalahan. Karena itu, sangat berperan penting dalam mengambil tindakan pencegahan dan perbaikan yang dilakukan oleh perusahaan.

4. Mendampingi Auditor Halal pada saat pemeriksaan

Pada setiap perusahaan akan dilakukan pemeriksaan secara berkala, biasanya tiap enam bulan sekali. Pemeriksaan yang akan dilakukan mengenai proses PPH dalam perusahaan tersebut adalah sebagai pendamping bagi Auditor Halal dari LPH, pendampingan ini dilakukan untuk meminimalisir dan mengantisipasi terjadinya kesalahan saat proses pemeriksaan berlangsung. 

Syarat untuk menjadi Penyelia Halal

Pasal 53 PP 39 tahun 2021 menyebutkan bahwa ada 2 syarat utama yang wajib dimiliki, yaitu :

1. Beragama Islam

2. Memiliki kemampuan tentang seputar Halal.

Nah, Sebelum lanjut ke cara mendapatkan sertifikasi halal, mari kita perkenalan tentang perusahaan yang memberikan fasilitas untuk mendapatkan sertifikasi halal yaitu, Halal Syariah Integrasi (HSI) adalah perusahaan ekosistem halal yang memfasilitasi layanan pelatihan, sertifikasi, jasa dan trading dibidang Halal-Syariah yang meliputi kehalalan produk dan konsultasi manajemen berbasis syariah. 

Lalu, bagaimana sih cara mendapatkan sertifikasi halal tersebut? Yuk, Getters dan Syahabat bagi kamu yang ingin mendapatkan sertifikat halal, kamu dapat membeli kelas “Pelatihan Penyelia Halal” hanya di HSI.

Digital Marketing vs Marketing Konvensional: Mana yang Lebih Efektif?

Saat ingin mengembangkan bisnisnya, pelaku usaha mungkin pernah menghadapi kebingungan dalam menentukan strategi pemasaran yaitu digital marketing atau marketing konvensional? Pengembangan bisnis tentu dapat lebih optimal jika dibarengi dengan strategi pemasaran yang tepat. 

Digital Marketing

Apa sih Digital Marketing itu?

Digital marketing adalah kegiatan pemasaran produk barang atau jasa dengan menggunakan media yang berbasis digital dan dapat juga diartikan sebagai kegiatan pemasaran suatu brand produk atau jasa yang dilakukan melalui media digital. Tujuan pemasaran ini, menjangkau sebanyak – banyaknya customer dengan cara yang relevan dan efisien. 

Keunggulan Digital Marketing

1. Menjangkau Target Pasar yang Lebih Luas, membuat produk bisa dikenal banyak dari berbagai latar belakang baik dari dalam maupun luar negeri, jadi sangat besar potensi pasar yang didapat ketika kamu memutuskan menggunakan strategi pemasaran digital untuk memasarkan produk. 

2. Mendongkrak Angka Penjualan, luasnya jangkauan pasar akan memberi dampak besar pada peningkatan angka penjualan. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi adalah kemudahan informasi yang didapat konsumen tentang suatu produk. 

3. Lebih Hemat, bagi yang memiliki keterbatasan dalam dana, pemasaran digital merupakan salah satu solusi yang pas. Meskipun hasilnya mungkin tidak sebesar dengan digital marketing yang berbayar, tapi kesempatan untuk dikenal banyak orang sudah jelas lebih menjanjikan dibandingkan promosi konvensional. 

Sedangkan, Marketing Konvensional?

Pemasaran konvensional adalah strategi yang sudah dilakukan oleh perusahaan untuk mengiklankan produk atau layanan kepada konsumen yang berpeluang tinggi. Cara ini menggunakan media tradisional yaitu melalui media cetak, radio, televisi dan surat kabar. 

Marketing konvensional masih menjadi pilihan bagi para peluang usaha, perusahaan tetap memperhatikan kebutuhan dan preferensi konsumen saat memilih media yang digunakan. Hal ini sangat penting agar kampanye pemasaran dapat tercapai dengan efektif. 

Keunggulan Marketing Konvensional

1. Menjangkau Pelanggan Minim Internet, jika perusahaan hanya fokus pada pemasaran melalui digital mungkin mereka hanya menjangkau audiens yang terhubung dengan internet. Penggunaan promosi melalui pemasaran konvensional akan menghasilkan audiens yang lebih luas, termasuk mereka yang tidak terhubung dengan internet. 

2. Memiliki Kesan yang Kuat, iklan di televisi atau iklan cetak yang berkualitas tinggi dapat menciptakan kesan yang kuat untuk audiens dan membantu dalam memperkuat reputasi perusahaan. Iklan yang menarik dan menonjol dapat membuat audiens terkesan dengan perusahaan dan produk yang ditawarkan. 

Perbedaan Digital Marketing dengan Marketing Konvensional

Secara umum, dua jenis marketing ini dibedakan dari media pemasaran yang digunakan. Sesuai namanya, pemasaran konvensional masih menggunakan media lama seperti surat-menyurat, iklan di radio dan televisi. Sementara itu, digital marketing mencakup penggunaan internet dan produk teknologi yang lebih modern seperti email dan sosial media. 

Mana sih yang paling efektif untuk bisnis? Kamu harus tahu dulu jenis dan kebutuhan bisnismu, jika bisnismu dapat dijalankan dengan lebih optimal melalui pendekatan personal, media konvensional akan memberikan hasil yang lebih maksimal karena bisa menarget segmen pasar yang sempit dalam jangkauan batas. Sebaliknya, jika bisnismu lebih membutuhkan brand awareness secara kuat, lebih baik kamu memilih digital marketing.

Nah, Getters, jika dulu menggunakan marketing konvensional untuk melakukan pemasaran, kini sekarang dengan adanya kemajuan teknologi sudah bisa melakukan pemasaran menggunakan digital dengan mudah lho. Yuk! Mari mengikuti kelas “Sertifikasi Digital Marketing (Pemasaran Daring)” hanya di GeTI Incubator.

Menjadi Sensasi di Era Digital:  Ini Pengaruh Content Creator

Pada era digital saat ini banyak sekali terjadi perubahan yang baru, perubahan yang membuka peluanf bagi para pengguna untuk mencoba hal-hal baru dan terbuka untuk dunia luar. Masyarakat banyak yang mulai membuka diri dan menyesuaikan dengan berkembangnya teknologi yang sekarang. Era digital memberikan kemudahan dan fasilitas untuk melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Pasti kamu pernah melihat seseorang membuat video untuk akun social media nya kan? Nah, itu yang disebut “Content Creator”.

Content Creator

Apa itu Content Creator?

Content Creator adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk setiap informasi di media, terutama media digital yang memiliki target audiens tertentu. Bahkan, mereka orang yang membuat materi dengan menambahkan nilai hiburan dan edukasi untuk audiens nya. Secara sederhana, content creator adalah orang yang membuat konten. Konten yang mereka buat akan disebar ke berbagai platform social media yang mereka punya seperti, YouTube, Instagram, Facebook dan Tiktok. Sebenarnya mereka bukan hanya sekadar pencipta konten semata, mereka memiliki fungsi yang terbilang besar didalam dunia marketing sekarang. 

Content creator mulai beradaptasi di era digital dengan menghasilkan konten yang menarik dan dapat menarik perhatian audiens, dengan cara menuangkan ide-ide di media digital untuk mendapatkan peluang dalam digital marketing dan memiliki konten yang positif. Keberadaan mereka bisa menjadikan sebuah informasi yang lebih menarik dan informatif, mereka tidak hanya sebatas membuat konten saja tetapi juga sebagai orang yang memiliki ide kreatif atau gagasan yang memiliki konsep menarik. Mereka memiliki tanggung jawab atas informasi dan konten yang mereka sebarkan pada media yang menjadi wadahnya. Untuk menjangkau banyak audiens, kebanyakan mereka saat ini tidak hanya membuat satu platform saja sebagai wadah publikasi.

Pengaruh Content Creator 

1. Membentuk opini publik, dapat memengaruhi pandangan dan opini publik melalui konten mereka, baik tentang isu-isu sosial, politik, atau budaya.

2. Pemasaran dan promosi, mereka menjadi alat promosi yang kuat untuk merek dan produk. Kolaborasi bisa memberikan eksposur besar kepada produk atau layanan.

3. Pendekatan yang lebih personal, memiliki kemampuan untuk berinteraksi secara langsung dengan audiens mereka, menciptakan hubungan yang lebih dekat dan personal dengan pengikut mereka.

4. Pendidikan dan hiburan, mereka dapat berperan sebagai sumber pengetahuan dan hiburan bagi audiens mereka. 

5. Penggunaan platform sosial, mereka mendorong pertumbuhan platform sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube dengan menciptakan konten yang menarik.

Pengaruh content creator di era digital terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Mereka memiliki potensi untuk membentuk budaya, masyarakat, dan bisnis secara signifikan dalam dunia digital saat ini.

Bagaimana sih menjadi content creator yang sukses? Yuk, Getters bisa mengikuti kelas pelatihan reguler di “Menjadi Tiktok Content Creator Viral di Era Digital”.

Mengenal Dunia Copywriting: Panduan Awal untuk Pemula

Dulunya, Copywriter hanya digunakan dalam pembuatan promosi offline seperti koran, iklan, televisi, baliho dan radio. Tapi sekarang, copywriter sudah menjadi salah satu strategis promosi online yang cukup ampuh. Dengan kata lain, fungsi utama copywriter adalah memikat perhatian target audiens melalui tulisan yang menarik sehingga akan membuat target mencari tahu lebih jauh tentang produk yang sedang dipromosikan. 

copywriting

Apa itu Copywriting? 

Kemampuan penulisan untuk meningkatkan penjualan dengan membuat tulisan yang persuasif. Keterampilan menulis teks yang bertujuan untuk memengaruhi konsumen untuk melakukan tindakan tertentu seperti memberi produk atau layanan, mendaftar ke suatu platform dan mengubah pola pikir tentang suatu topik. 

Di era digital, copywriter menjadi semakin penting terutama untuk kamu yang ingin berkarier di dunia digital. Dari website, sosial media, email marketing dan konten blog harus memiliki kemampuan menulis yang menarik dan meyakinkan. Di era digital, bisnis akan sulit berkembang jika penulisan yang kurang efektif dan menarik. 

Jenis – jenis Copywriting

1. Website Copywriting

Jenis pertama ini adalah tulisan yang dibaca dihalaman website dan landing page suatu perusahaan. Setiap halaman pasti memiliki fungsi yang berbeda-beda, ini adalah tantangan untuk kemampuan mengomunikasikan kepada visitor.

2. SEO Copywriting 

Peran SEO ini mirip dengan SEO Content Writer. Tugasnya adalah membuat konten di sebuah website yang keywords-nya dioptimasi. Hal ini untuk memastikan bahwa konten di halaman tersebut bisa memiliki posisi tertinggi di SERP. 

3. Product Copywriting

Jenis yang ini memiliki fokus utama untuk mempromosikan produk. Tulisannya berupa deskripsi produk di halaman produk website. 

4. Ad Copywriting

Tulisan yang dibuat untuk mengiklankan produk dengan objektif, tergantung marketing funnel-nya. Mulai dari awareness, consideration dan purchase. 

5. Sosial media Copywriting

Jenis ini yang biasa sering dilihat di berbagai konten sosial media. Setiap brand memiliki brand voice masing-masing. Maka dari itu, konten sosial media sudah pasti memiliki gaya yang beda. 

6. B2B Copywriting

B2B singkatan dari business to business, sehingga target audiens dari Copywriter adalah perusahaan yang fokus menjual produk atau layanan ke bisnis lain. 

7. B2C Copywriting

B2C singkatan dari business to consumer, sehingga copywriter dibuat untuk mendorong audiens atau konsumen dalam melakukan tindakan hingga pembelian. Untuk bisa membuat B2C yang efektif, copywriter perlu mengetahui audiens dengan baik dan memasarkan produk secara langsung. 

8. Direct Response Copywriting 

Jenis ini menekankan unsur kesegeraan bagi audiens yang melihatnya dan mendorong pembaca untuk melakukan tindakan ketika selesai membaca teks. 

9. Creative Copywriting

Jenis ini sebuah pendekatan dalam membuat copy yang dibuat agar terlihat lebih menonjol dibandingkan copywriter dari kompetitor. Meski begitu, copywriter ini tetap disesuaikan dengan identitas brand agar terdapat konsistensi yang bisa dilihat audiens. 

Jadi, kamu berminat untuk belajar menjadi Copywriter? Yuk, bagi kamu yang ingin memajukan penjualan dan jago dalam hal menulis yang menarik. Mari mengikuti kelas reguler “Jago Menulis Untuk Jualan (Copywriting) Bikin Closing” hanya diGeTI Incubator!

Strategi Segmentasi Pasar yang Efektif di Era Digital

segmentasi pasar

Era digital telah mengubah lanskap bisnis secara drastis. Perubahan ini mencakup bagaimana perusahaan berinteraksi dengan pelanggan, memasarkan produk atau layanan, dan bahkan cara pelanggan melakukan pembelian. Dalam konteks ini, strategi segmentasi pasar yang efektif menjadi lebih penting daripada sebelumnya. 

Getters, artikel ini akan membahas strategi segmentasi pasar tetap relevan dalam era digital dan bagaimana perusahaan dapat mengembangkan strategi yang sukses.

1. Pengumpulan Data yang Mendalam

Data adalah kunci dalam segmentasi pasar yang sukses. Perusahaan perlu mengumpulkan data pelanggan dengan cermat, termasuk informasi demografis, perilaku online, preferensi, dan pola pembelian. Sumber data meliputi situs web, media sosial, survei, dan data transaksi.

2. Analisis Data yang Canggih

Dengan data yang terkumpul, perusahaan perlu menerapkan analisis data yang canggih untuk mengidentifikasi pola dan tren. Alat kecerdasan buatan dan analisis prediktif dapat membantu perusahaan memahami perilaku pelanggan dan mengidentifikasi segmentasi yang mungkin tidak terlihat secara manual.

3. Pembuatan Persona Pelanggan

Berdasarkan analisis data, perusahaan dapat membuat persona pelanggan yang mewakili kelompok pelanggan yang berbeda. Setiap persona mencakup karakteristik unik, seperti usia, minat, dan preferensi. Ini membantu dalam menyesuaikan pesan dan taktik pemasaran.

4. Personalisasi Konten dan Komunikasi

Dalam era digital, personalisasi adalah kunci. Perusahaan harus menggunakan persona yang telah dibuat untuk memberikan konten dan komunikasi yang disesuaikan dengan setiap kelompok pelanggan. Ini bisa melalui email pribadi, rekomendasi produk yang disesuaikan, atau pesan sosial media yang ditargetkan.

5. Pemasaran Automatisasi

Manfaatkan alat pemasaran otomatis untuk mengirim pesan yang sesuai kepada segmen yang relevan pada waktu yang tepat. Pemasaran otomatis membantu menghemat waktu dan sumber daya.

6. Retargeting

Gunakan retargeting untuk menargetkan pelanggan yang sudah berinteraksi dengan perusahaan. Ini membantu meningkatkan peluang konversi dengan mengingatkan mereka tentang produk atau layanan perusahaan.

7. Uji A/B dan Percobaan

Lakukan uji A/B untuk menguji efektivitas berbagai strategi pemasaran dan segmentasi. Dengan melakukan percobaan, perusahaan dapat mengidentifikasi apa yang bekerja paling baik untuk audiensnya.

8. Evaluasi dan Penyesuaian Terus-Menerus

Strategi segmentasi pasar tidak statis. Perusahaan perlu secara teratur mengevaluasi dan menyesuaikan strategi mereka berdasarkan respons pelanggan dan perubahan dalam pasar. Ini memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan dan efektif dalam menghadapi perubahan yang terus-menerus.

Dalam era digital yang penuh dengan data dan peluang, segmentasi pasar tetap menjadi kunci keberhasilan bisnis. Dengan mengumpulkan data yang mendalam, menganalisisnya dengan cermat, dan menerapkan strategi yang disesuaikan, perusahaan dapat mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan mencapai tujuan bisnis mereka.

Nah, Getters, itulah tadi beberapa penjelasan seputar strategi segmentasi pasar yang efektif yang perlu kamu ketahui untuk bantu menunjang bisnis yang kamu miliki. Selain dengan menerapkan strategi segmentasi pasar seperti di atas, kamu juga perlu mengenal lebih dalam tentang segmentasi dengan mengikuti kelas “Mengenal Konsumen dengan Segmentasi” hanya di GeTI Incubator!

Sertifikasi Pemasaran Digital vs. Pengalaman Kerja: Apa Dulu Ya?

Dalam era digital yang terus berkembang, pemasaran digital telah menjadi elemen penting dalam strategi bisnis untuk banyak perusahaan. Namun, ketika kamu ingin membangun atau meningkatkan karir dalam dunia ini, pertanyaan yang sering muncul adalah: “Sertifikasi pemasaran digital atau pengalaman kerja dulu ya?”

pemasaran digital

Sebagai seorang yang ingin mencapai sukses dalam digital marketing, penting untuk memahami nilai masing-masing dan bagaimana keduanya dapat berkontribusi pada perkembangan karir kamu.

Sertifikasi Pemasaran Digital: Validasi dan Pemahaman Mendalam

1. Validasi Kompetensi
Sertifikasi pemasaran digital adalah tanda bukti konkret bahwa kamu telah memahami prinsip-prinsip dan praktik dasar dalam digital marketing. Mereka menguji pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai area, termasuk SEO, media sosial, analitik, dan iklan online. Ini adalah cara yang baik untuk membuktikan kompetensi kepada atasan, klien, atau perekrut potensial.

2. Standar Industri
Sertifikasi seringkali mengikuti standar industri yang diakui. Misalnya, sertifikasi Google Ads atau Facebook Blueprint dapat memberikan legitimasi dan menunjukkan bahwa kamu memiliki pemahaman mendalam tentang platform-platform ini. Ini dapat menjadi faktor kunci dalam memenangkan kepercayaan pelanggan atau atasan.

3. Pintu Masuk Baru
Bagi mereka yang baru memasuki industri ini, sertifikasi dapat menjadi pintu masuk yang baik. Mereka memberikan pemahaman yang solid tentang dasar-dasar pemasaran digital dan bisa menjadi pendorong pertama untuk memulai karier.

Pengalaman Kerja: Nilai dan Keterampilan yang Diperoleh

1. Penerapan Teori ke Praktik
Pengalaman kerja memberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari sertifikasi ke dalam situasi dunia nyata. Ini adalah tempat di mana kamu belajar menghadapi masalah nyata, mengoptimalkan kampanye, dan melihat apa yang benar-benar bekerja di lapangan.

2. Kemampuan Adaptasi
Sertifikasi mungkin tidak selalu mencakup semua perubahan dan tantangan yang terjadi di dunia pemasaran digital yang cepat berubah. Pengalaman kerja memungkinkan untuk mengembangkan kemampuan adaptasi yang kuat dan belajar beradaptasi dengan perubahan algoritma, tren baru, dan perubahan perilaku konsumen.

3. Jaringan Profesional
Selama bekerja, kamu akan membangun jaringan profesional yang berharga. Koneksi ini dapat membantu mendapatkan pekerjaan baru, berkolaborasi dengan rekan-rekan industri, atau bahkan memulai bisnis sendiri di masa depan.


Ketika mempertimbangkan apakah sertifikasi pemasaran digital atau pengalaman kerja yang lebih penting, tidak ada jawaban yang benar-benar mutlak. Keduanya memiliki nilai yang signifikan. Sebagai gantinya, kunci untuk sukses adalah menemukan keseimbangan yang tepat antara keduanya.

Sertifikasi memberikan dasar yang kuat dan mengesahkan kompetensi kamu, sementara pengalaman kerja memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut. Idealnya, kamu dapat memulai dengan sertifikasi untuk membangun fondasi, lalu terus meningkatkan keterampilan melalui pengalaman kerja yang relevan.

Nah, Getters, jadi, tunggu apalagi? Ambil langkah pertama kamu menuju karier pemasaran digital yang cerah dengan mendapatkan sertifikasi yang sesuai dengan tujuan kamu dengan mengikuti kelas “Kelas Sertifikasi Digital Marketing (Pemasaran Daring)” hanya di GeTI Incubator!

Tips dan Trik Teknik Dasar Editing Video untuk Pemula

editing

Pengeditan video telah menjadi keterampilan yang sangat berharga di era digital saat ini. Bukan hanya para profesional, tetapi juga individu biasa semakin tertarik untuk mengedit video mereka sendiri. Namun, bagi pemula, proses editing video bisa terasa rumit dan menakutkan.
Getters, bagi kamu yang baru saja memasuki dunia editing video, artikel ini dapat membantu kamu memberikan beberapa tips serta trik yang berguna untuk pemula.

1. Pilih Perangkat Lunak Editing yang Tepat

Pertama-tama, kamu perlu memilih perangkat lunak editing video yang sesuai untuk Anda. Beberapa perangkat lunak populer yang cocok untuk pemula adalah Adobe Premiere Pro, Final Cut Pro (untuk pengguna Mac), dan DaVinci Resolve (gratis). Pelajari antarmuka dan fitur-fitur dasar perangkat lunak tersebut.

2. Organisasi Materi

Sebelum kamu mulai mengedit, pastikan kamu memiliki semua materi yang kamu butuhkan, seperti klip video, audio, dan gambar. Organisasikan materi dengan baik dalam folder-folder yang jelas sehingga dapat mengaksesnya dengan mudah saat mengedit.

3. Timeline Editing

Timeline adalah tempat utama untuk mengedit video. Di sini kamu dapat mengatur urutan klip, memotong bagian yang tidak perlu, dan menambahkan elemen-elemen seperti teks atau efek. Pahami cara menggunakan marker waktu (in-point dan out-point) untuk mengisolasi klip yang ingin kamu edit.

4. Pemotongan yang Tepat

Pemotongan klip adalah salah satu teknik dasar terpenting dalam editing video. Gunakan alat pemotongan atau pemisah untuk menghilangkan bagian yang tidak diperlukan atau untuk membuat transisi yang mulus antara klip.

5. Transisi yang Mulus

Transisi digunakan untuk menghubungkan klip dan membuat perpindahan yang lancar. Beberapa transisi yang umum digunakan adalah crossfade (penyamaran), cut, dan transisi berlapis. Gunakan dengan bijak, jangan terlalu berlebihan.

6. Perhatikan Audio

Audio adalah separuh dari pengalaman visual, jadi pastikan kamu memiliki audio yang berkualitas baik. Atur volume suara, tambahkan musik latar, dan periksa kualitas suara. Pengeditan audio yang baik dapat membuat video jauh lebih profesional.

7. Tambahkan Efek Visual

Untuk memberikan sentuhan kreatif pada video, tambahkan efek visual seperti warna, pencahayaan, atau efek khusus jika sesuai dengan tema video. Ini dapat meningkatkan kualitas video kamu.

8. Penggunaan Teks

Penggunaan teks bisa membantu menjelaskan pesan atau memberikan informasi tambahan. Pelajari cara menambahkan teks, mengatur font, ukuran, dan animasinya.

9. Eksperimen dan Belajar dari Kesalahan

Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. Eksperimen dengan berbagai teknik editing video. Jika kamu membuat kesalahan, jangan khawatir. Salah satu cara terbaik untuk belajar adalah melalui pengalaman, termasuk dari kesalahan.

10. Belajar dari Sumber Lain

Internet penuh dengan sumber daya, seperti tutorial video dan panduan, yang dapat membantu Anda memahami teknik editing video lebih dalam. Jangan ragu untuk mencari referensi dan belajar dari orang lain.

Menguasai teknik dasar editing video memerlukan waktu dan praktek, tetapi dengan kesabaran dan dedikasi, kamu akan terus meningkatkan keterampilan. Ingatlah bahwa setiap editor video yang berpengalaman pernah menjadi pemula, jadi jangan ragu untuk memulai dan terus berlatih hingga kamu mencapai tingkat keahlian yang diinginkan.

Nah, Getters, dengan mengikuti kelas “Mahir Editing Video (Basic)” di GeTI Incubator, kamu dapat meningkatkan kemampuan secara signifikan dalam mengedit video. Jadi, tunggu apalagi? Segera daftarkan diri kamu hanya di GeTI Incubator!

Prinsip Higiene dalam Mewujudkan Keamanan Pangan bagi Chef

higiene

Dalam dunia kuliner, keamanan pangan merupakan faktor yang tidak boleh diabaikan. Bagi seorang chef, memastikan makanan yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi adalah tanggung jawab utama. Prinsip-prinsip higiene yang ketat merupakan fondasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan menjaga kualitas makanan.

Getters, yuk simak artikel ini yang akan membahas prinsip higiene yang harus diterapkan oleh seorang chef guna mewujudkan keamanan pangan yang tak tergoyahkan.

1. Kebersihan Diri dan Peralatan

Chef harus memulai dengan menjaga kebersihan diri mereka sendiri. Memakai pakaian kerja yang bersih, mencuci tangan secara teratur dengan sabun, serta menggunakan sarung tangan saat diperlukan adalah langkah penting untuk mencegah kontaminasi bakteri atau zat berbahaya. Peralatan, termasuk pisau, wadah, dan alat masak lainnya, harus selalu dibersihkan secara menyeluruh sebelum, selama, dan setelah digunakan.

2. Pengolahan dan Penyimpanan Bahan Makanan

Memilih bahan makanan segar dan berkualitas tinggi adalah langkah awal dalam mewujudkan keamanan pangan. Chef harus memastikan bahwa bahan makanan disimpan pada suhu yang tepat sesuai dengan jenisnya, menghindari potensi pertumbuhan bakteri berbahaya. Bahan mentah dan matang harus dipisahkan untuk mencegah kontaminasi silang. Selain itu, menghindari penumpukan makanan mentah dengan makanan matang di tempat penyajian juga penting.

3. Pengolahan Makanan yang Aman

Pengolahan makanan harus dilakukan dengan teknik yang benar dan higienis. Ini meliputi memasak bahan makanan pada suhu yang cukup tinggi untuk membunuh bakteri dan patogen lainnya. Memastikan bahwa semua bagian dari makanan telah matang sepenuhnya sebelum disajikan juga penting untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh makanan setengah matang.

4. Kebersihan Lingkungan Kerja

Dapur dan lingkungan kerja harus tetap bersih dan tertata dengan baik. Permukaan kerja harus sering dibersihkan dan disterilkan untuk menghindari penyebaran kuman. Selain itu, menghindari hewan atau serangga yang tidak diinginkan juga penting untuk mencegah kontaminasi.

5. Pelatihan dan Edukasi

Penting bagi seorang chef untuk selalu mengikuti pelatihan higiene yang diperlukan dan menjaga diri mereka tetap diperbarui dengan prinsip-prinsip terbaru dalam keamanan pangan. Memahami risiko potensial dan cara mengatasinya adalah bagian integral dari tanggung jawab seorang chef.

Mengutamakan keamanan pangan adalah bagian tak terpisahkan dari pekerjaan seorang chef. Prinsip higiene yang ketat adalah kunci dalam mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan memastikan bahwa makanan yang dihidangkan tidak hanya lezat, tetapi juga bebas dari risiko kesehatan. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, seorang chef dapat membangun reputasi yang baik dan menjamin kepuasan pelanggan.

Nah, Getters, bagi kamu para Chef profesional yang ingin tahu lebih banyak lagi mengenai prinsip higiene dalam mewujudkan keamanan pangan dapat mengikuti kelas “Belajar Mengolah dan Menyiapkan Makanan Secara Higienis Bagi Juru Masak (Chef)” hanya di GeTI Incubator!

Kiat Sukses Membuka dan Mengelola Bisnis Kafe sebagai Barista

barista

Bisnis kafe telah menjadi tren yang terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Bukan hanya tempat untuk menikmati secangkir kopi atau teh, tetapi juga menjadi tempat untuk berkumpul, bekerja, atau bersantai. Ini adalah alasan mengapa banyak barista berbakat memutuskan untuk membuka bisnis kafe mereka sendiri. 

Bagi seorang barista, memiliki kafe sendiri bukan hanya bisnis, tetapi juga ekspresi diri. Namun, perjalanan ini penuh tantangan. Getters, berikut adalah beberapa kiat sukses untuk membuka dan mengelola bisnis kafe sebagai seorang barista:

1. Pengetahuan dan Keahlian

Sebagai seorang barista yang ingin membuka bisnis kafe, pengetahuan dan keahlian yang kuat dalam meracik kopi dan minuman lainnya sangat penting. Pastikan kamu terus memperbarui pengetahuan tentang berbagai metode penyeduhan kopi, varietas biji kopi, serta tren dalam industri minuman. Keahlian ini akan membantu menciptakan menu yang unik dan berkualitas tinggi, serta memberikan pengalaman kafe yang tak terlupakan bagi pelanggan.

2. Rencana Bisnis yang Solid

Sebuah rencana bisnis yang matang adalah langkah awal yang penting dalam membuka bisnis kafe. Rencana ini harus mencakup analisis pasar, segmentasi pelanggan, strategi pemasaran, proyeksi keuangan, dan rincian operasional. Rencana bisnis yang baik akan menjadi panduan dalam mengambil keputusan dan mengatasi tantangan sehari-hari.

3. Pemilihan Lokasi yang Tepat

Lokasi bisnis kafe sangat mempengaruhi tingkat kunjungan pelanggan. Pilihlah lokasi yang strategis dan mudah diakses oleh target pasar. Misalnya, dekat kampus atau perkantoran untuk menarik mahasiswa atau pekerja kantoran. Pastikan juga bahwa area tersebut memiliki potensi pertumbuhan yang baik untuk jangka panjang.

4. Fokus pada Pengalaman Pelanggan

Pengalaman pelanggan adalah kunci kesuksesan bisnis kafe. Selain menyajikan minuman berkualitas tinggi, pastikan interior kafe nyaman dan menarik. Kamu juga dapat mempertimbangkan untuk menawarkan WiFi gratis, colokan listrik, dan area khusus untuk bekerja. Layanan pelanggan yang ramah dan responsif juga akan meningkatkan citra kafe.

5. Kualitas Bahan Baku

Kualitas biji kopi dan bahan baku lainnya adalah faktor penentu dalam rasa minuman yang disajikan. Jalin kerjasama dengan pemasok yang dapat diandalkan dan pastikan menggunakan bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi. Ini akan membantu mempertahankan citra kafe yang baik dan memenangkan loyalitas pelanggan.

6. Inovasi Menu

Selalu berusaha untuk berinovasi dengan menu baru yang menarik. Cobalah variasi minuman, camilan, atau makanan ringan yang unik dan menggugah selera. Melalui inovasi menu, kamu dapat mempertahankan minat pelanggan dan membuat mereka kembali untuk mencoba hal-hal baru.

7. Manajemen Keuangan yang Bijaksana

Pemantauan keuangan yang cermat sangat penting dalam bisnis kafe. Kelola pendapatan dan pengeluaran dengan bijaksana, dan selalu siap untuk mengatasi fluktuasi musiman dalam pendapatan. Pemahaman yang baik tentang anggaran dan proyeksi keuangan akan membantu untuk mengambil keputusan yang tepat.

8. Pemasaran Kreatif

Manfaatkan media sosial dan pemasaran online untuk mempromosikan kafe. Bagikan konten berkualitas tentang proses pembuatan kopi, cerita di balik kafe, dan ulasan positif dari pelanggan. Kamu juga dapat mengadakan acara khusus, seperti peluncuran menu baru atau acara tematik, untuk menarik perhatian dan meningkatkan kunjungan.

9. Kualitas Pelatihan Karyawan

Jika kamu berencana untuk memiliki tim karyawan, pastikan mereka mendapatkan pelatihan yang baik. Karyawan yang terlatih dengan baik akan membantu menjaga standar kualitas, memberikan pelayanan yang baik, dan menjaga operasional kafe tetap lancar.

10. Konsistensi dan Ketekunan

Kesuksesan dalam bisnis kafe tidak datang dalam semalam. Penting untuk tetap konsisten dalam memberikan kualitas terbaik dan pelayanan yang ramah. Jangan ragu untuk beradaptasi dengan perubahan tren dan umpan balik pelanggan. Dengan tekun dan komitmen, kamu dapat membangun bisnis kafe yang sukses dan berkelanjutan.

Membuka dan mengelola bisnis kafe sebagai seorang barista adalah perjalanan yang menarik dan penuh tantangan. Dengan kombinasi antara keahlian dalam meracik minuman, manajemen bisnis yang baik, dan fokus pada pengalaman pelanggan, kamu dapat menciptakan kafe yang menjadi destinasi favorit bagi pecinta kopi dan pengunjung setia.

Nah, Getters, bagi kamu yang berminat untuk membangun bisnis kafe dan ingin mempelajarinya lebih dalam, kamu dapat mengikuti kelas “Belajar Menjadi Barista Yang Bisa Membangun Bisnis Kafe” hanya di GeTI Incubator!