Strategi Segmentasi Pasar yang Efektif di Era Digital

segmentasi pasar

Era digital telah mengubah lanskap bisnis secara drastis. Perubahan ini mencakup bagaimana perusahaan berinteraksi dengan pelanggan, memasarkan produk atau layanan, dan bahkan cara pelanggan melakukan pembelian. Dalam konteks ini, strategi segmentasi pasar yang efektif menjadi lebih penting daripada sebelumnya. 

Getters, artikel ini akan membahas strategi segmentasi pasar tetap relevan dalam era digital dan bagaimana perusahaan dapat mengembangkan strategi yang sukses.

1. Pengumpulan Data yang Mendalam

Data adalah kunci dalam segmentasi pasar yang sukses. Perusahaan perlu mengumpulkan data pelanggan dengan cermat, termasuk informasi demografis, perilaku online, preferensi, dan pola pembelian. Sumber data meliputi situs web, media sosial, survei, dan data transaksi.

2. Analisis Data yang Canggih

Dengan data yang terkumpul, perusahaan perlu menerapkan analisis data yang canggih untuk mengidentifikasi pola dan tren. Alat kecerdasan buatan dan analisis prediktif dapat membantu perusahaan memahami perilaku pelanggan dan mengidentifikasi segmentasi yang mungkin tidak terlihat secara manual.

3. Pembuatan Persona Pelanggan

Berdasarkan analisis data, perusahaan dapat membuat persona pelanggan yang mewakili kelompok pelanggan yang berbeda. Setiap persona mencakup karakteristik unik, seperti usia, minat, dan preferensi. Ini membantu dalam menyesuaikan pesan dan taktik pemasaran.

4. Personalisasi Konten dan Komunikasi

Dalam era digital, personalisasi adalah kunci. Perusahaan harus menggunakan persona yang telah dibuat untuk memberikan konten dan komunikasi yang disesuaikan dengan setiap kelompok pelanggan. Ini bisa melalui email pribadi, rekomendasi produk yang disesuaikan, atau pesan sosial media yang ditargetkan.

5. Pemasaran Automatisasi

Manfaatkan alat pemasaran otomatis untuk mengirim pesan yang sesuai kepada segmen yang relevan pada waktu yang tepat. Pemasaran otomatis membantu menghemat waktu dan sumber daya.

6. Retargeting

Gunakan retargeting untuk menargetkan pelanggan yang sudah berinteraksi dengan perusahaan. Ini membantu meningkatkan peluang konversi dengan mengingatkan mereka tentang produk atau layanan perusahaan.

7. Uji A/B dan Percobaan

Lakukan uji A/B untuk menguji efektivitas berbagai strategi pemasaran dan segmentasi. Dengan melakukan percobaan, perusahaan dapat mengidentifikasi apa yang bekerja paling baik untuk audiensnya.

8. Evaluasi dan Penyesuaian Terus-Menerus

Strategi segmentasi pasar tidak statis. Perusahaan perlu secara teratur mengevaluasi dan menyesuaikan strategi mereka berdasarkan respons pelanggan dan perubahan dalam pasar. Ini memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan dan efektif dalam menghadapi perubahan yang terus-menerus.

Dalam era digital yang penuh dengan data dan peluang, segmentasi pasar tetap menjadi kunci keberhasilan bisnis. Dengan mengumpulkan data yang mendalam, menganalisisnya dengan cermat, dan menerapkan strategi yang disesuaikan, perusahaan dapat mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan mencapai tujuan bisnis mereka.

Nah, Getters, itulah tadi beberapa penjelasan seputar strategi segmentasi pasar yang efektif yang perlu kamu ketahui untuk bantu menunjang bisnis yang kamu miliki. Selain dengan menerapkan strategi segmentasi pasar seperti di atas, kamu juga perlu mengenal lebih dalam tentang segmentasi dengan mengikuti kelas “Mengenal Konsumen dengan Segmentasi” hanya di GeTI Incubator!

Sertifikasi Pemasaran Digital vs. Pengalaman Kerja: Apa Dulu Ya?

Dalam era digital yang terus berkembang, pemasaran digital telah menjadi elemen penting dalam strategi bisnis untuk banyak perusahaan. Namun, ketika kamu ingin membangun atau meningkatkan karir dalam dunia ini, pertanyaan yang sering muncul adalah: “Sertifikasi pemasaran digital atau pengalaman kerja dulu ya?”

pemasaran digital

Sebagai seorang yang ingin mencapai sukses dalam digital marketing, penting untuk memahami nilai masing-masing dan bagaimana keduanya dapat berkontribusi pada perkembangan karir kamu.

Sertifikasi Pemasaran Digital: Validasi dan Pemahaman Mendalam

1. Validasi Kompetensi
Sertifikasi pemasaran digital adalah tanda bukti konkret bahwa kamu telah memahami prinsip-prinsip dan praktik dasar dalam digital marketing. Mereka menguji pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai area, termasuk SEO, media sosial, analitik, dan iklan online. Ini adalah cara yang baik untuk membuktikan kompetensi kepada atasan, klien, atau perekrut potensial.

2. Standar Industri
Sertifikasi seringkali mengikuti standar industri yang diakui. Misalnya, sertifikasi Google Ads atau Facebook Blueprint dapat memberikan legitimasi dan menunjukkan bahwa kamu memiliki pemahaman mendalam tentang platform-platform ini. Ini dapat menjadi faktor kunci dalam memenangkan kepercayaan pelanggan atau atasan.

3. Pintu Masuk Baru
Bagi mereka yang baru memasuki industri ini, sertifikasi dapat menjadi pintu masuk yang baik. Mereka memberikan pemahaman yang solid tentang dasar-dasar pemasaran digital dan bisa menjadi pendorong pertama untuk memulai karier.

Pengalaman Kerja: Nilai dan Keterampilan yang Diperoleh

1. Penerapan Teori ke Praktik
Pengalaman kerja memberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari sertifikasi ke dalam situasi dunia nyata. Ini adalah tempat di mana kamu belajar menghadapi masalah nyata, mengoptimalkan kampanye, dan melihat apa yang benar-benar bekerja di lapangan.

2. Kemampuan Adaptasi
Sertifikasi mungkin tidak selalu mencakup semua perubahan dan tantangan yang terjadi di dunia pemasaran digital yang cepat berubah. Pengalaman kerja memungkinkan untuk mengembangkan kemampuan adaptasi yang kuat dan belajar beradaptasi dengan perubahan algoritma, tren baru, dan perubahan perilaku konsumen.

3. Jaringan Profesional
Selama bekerja, kamu akan membangun jaringan profesional yang berharga. Koneksi ini dapat membantu mendapatkan pekerjaan baru, berkolaborasi dengan rekan-rekan industri, atau bahkan memulai bisnis sendiri di masa depan.


Ketika mempertimbangkan apakah sertifikasi pemasaran digital atau pengalaman kerja yang lebih penting, tidak ada jawaban yang benar-benar mutlak. Keduanya memiliki nilai yang signifikan. Sebagai gantinya, kunci untuk sukses adalah menemukan keseimbangan yang tepat antara keduanya.

Sertifikasi memberikan dasar yang kuat dan mengesahkan kompetensi kamu, sementara pengalaman kerja memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut. Idealnya, kamu dapat memulai dengan sertifikasi untuk membangun fondasi, lalu terus meningkatkan keterampilan melalui pengalaman kerja yang relevan.

Nah, Getters, jadi, tunggu apalagi? Ambil langkah pertama kamu menuju karier pemasaran digital yang cerah dengan mendapatkan sertifikasi yang sesuai dengan tujuan kamu dengan mengikuti kelas “Kelas Sertifikasi Digital Marketing (Pemasaran Daring)” hanya di GeTI Incubator!

Tips dan Trik Teknik Dasar Editing Video untuk Pemula

editing

Pengeditan video telah menjadi keterampilan yang sangat berharga di era digital saat ini. Bukan hanya para profesional, tetapi juga individu biasa semakin tertarik untuk mengedit video mereka sendiri. Namun, bagi pemula, proses editing video bisa terasa rumit dan menakutkan.
Getters, bagi kamu yang baru saja memasuki dunia editing video, artikel ini dapat membantu kamu memberikan beberapa tips serta trik yang berguna untuk pemula.

1. Pilih Perangkat Lunak Editing yang Tepat

Pertama-tama, kamu perlu memilih perangkat lunak editing video yang sesuai untuk Anda. Beberapa perangkat lunak populer yang cocok untuk pemula adalah Adobe Premiere Pro, Final Cut Pro (untuk pengguna Mac), dan DaVinci Resolve (gratis). Pelajari antarmuka dan fitur-fitur dasar perangkat lunak tersebut.

2. Organisasi Materi

Sebelum kamu mulai mengedit, pastikan kamu memiliki semua materi yang kamu butuhkan, seperti klip video, audio, dan gambar. Organisasikan materi dengan baik dalam folder-folder yang jelas sehingga dapat mengaksesnya dengan mudah saat mengedit.

3. Timeline Editing

Timeline adalah tempat utama untuk mengedit video. Di sini kamu dapat mengatur urutan klip, memotong bagian yang tidak perlu, dan menambahkan elemen-elemen seperti teks atau efek. Pahami cara menggunakan marker waktu (in-point dan out-point) untuk mengisolasi klip yang ingin kamu edit.

4. Pemotongan yang Tepat

Pemotongan klip adalah salah satu teknik dasar terpenting dalam editing video. Gunakan alat pemotongan atau pemisah untuk menghilangkan bagian yang tidak diperlukan atau untuk membuat transisi yang mulus antara klip.

5. Transisi yang Mulus

Transisi digunakan untuk menghubungkan klip dan membuat perpindahan yang lancar. Beberapa transisi yang umum digunakan adalah crossfade (penyamaran), cut, dan transisi berlapis. Gunakan dengan bijak, jangan terlalu berlebihan.

6. Perhatikan Audio

Audio adalah separuh dari pengalaman visual, jadi pastikan kamu memiliki audio yang berkualitas baik. Atur volume suara, tambahkan musik latar, dan periksa kualitas suara. Pengeditan audio yang baik dapat membuat video jauh lebih profesional.

7. Tambahkan Efek Visual

Untuk memberikan sentuhan kreatif pada video, tambahkan efek visual seperti warna, pencahayaan, atau efek khusus jika sesuai dengan tema video. Ini dapat meningkatkan kualitas video kamu.

8. Penggunaan Teks

Penggunaan teks bisa membantu menjelaskan pesan atau memberikan informasi tambahan. Pelajari cara menambahkan teks, mengatur font, ukuran, dan animasinya.

9. Eksperimen dan Belajar dari Kesalahan

Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. Eksperimen dengan berbagai teknik editing video. Jika kamu membuat kesalahan, jangan khawatir. Salah satu cara terbaik untuk belajar adalah melalui pengalaman, termasuk dari kesalahan.

10. Belajar dari Sumber Lain

Internet penuh dengan sumber daya, seperti tutorial video dan panduan, yang dapat membantu Anda memahami teknik editing video lebih dalam. Jangan ragu untuk mencari referensi dan belajar dari orang lain.

Menguasai teknik dasar editing video memerlukan waktu dan praktek, tetapi dengan kesabaran dan dedikasi, kamu akan terus meningkatkan keterampilan. Ingatlah bahwa setiap editor video yang berpengalaman pernah menjadi pemula, jadi jangan ragu untuk memulai dan terus berlatih hingga kamu mencapai tingkat keahlian yang diinginkan.

Nah, Getters, dengan mengikuti kelas “Mahir Editing Video (Basic)” di GeTI Incubator, kamu dapat meningkatkan kemampuan secara signifikan dalam mengedit video. Jadi, tunggu apalagi? Segera daftarkan diri kamu hanya di GeTI Incubator!

Prinsip Higiene dalam Mewujudkan Keamanan Pangan bagi Chef

higiene

Dalam dunia kuliner, keamanan pangan merupakan faktor yang tidak boleh diabaikan. Bagi seorang chef, memastikan makanan yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi adalah tanggung jawab utama. Prinsip-prinsip higiene yang ketat merupakan fondasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan menjaga kualitas makanan.

Getters, yuk simak artikel ini yang akan membahas prinsip higiene yang harus diterapkan oleh seorang chef guna mewujudkan keamanan pangan yang tak tergoyahkan.

1. Kebersihan Diri dan Peralatan

Chef harus memulai dengan menjaga kebersihan diri mereka sendiri. Memakai pakaian kerja yang bersih, mencuci tangan secara teratur dengan sabun, serta menggunakan sarung tangan saat diperlukan adalah langkah penting untuk mencegah kontaminasi bakteri atau zat berbahaya. Peralatan, termasuk pisau, wadah, dan alat masak lainnya, harus selalu dibersihkan secara menyeluruh sebelum, selama, dan setelah digunakan.

2. Pengolahan dan Penyimpanan Bahan Makanan

Memilih bahan makanan segar dan berkualitas tinggi adalah langkah awal dalam mewujudkan keamanan pangan. Chef harus memastikan bahwa bahan makanan disimpan pada suhu yang tepat sesuai dengan jenisnya, menghindari potensi pertumbuhan bakteri berbahaya. Bahan mentah dan matang harus dipisahkan untuk mencegah kontaminasi silang. Selain itu, menghindari penumpukan makanan mentah dengan makanan matang di tempat penyajian juga penting.

3. Pengolahan Makanan yang Aman

Pengolahan makanan harus dilakukan dengan teknik yang benar dan higienis. Ini meliputi memasak bahan makanan pada suhu yang cukup tinggi untuk membunuh bakteri dan patogen lainnya. Memastikan bahwa semua bagian dari makanan telah matang sepenuhnya sebelum disajikan juga penting untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh makanan setengah matang.

4. Kebersihan Lingkungan Kerja

Dapur dan lingkungan kerja harus tetap bersih dan tertata dengan baik. Permukaan kerja harus sering dibersihkan dan disterilkan untuk menghindari penyebaran kuman. Selain itu, menghindari hewan atau serangga yang tidak diinginkan juga penting untuk mencegah kontaminasi.

5. Pelatihan dan Edukasi

Penting bagi seorang chef untuk selalu mengikuti pelatihan higiene yang diperlukan dan menjaga diri mereka tetap diperbarui dengan prinsip-prinsip terbaru dalam keamanan pangan. Memahami risiko potensial dan cara mengatasinya adalah bagian integral dari tanggung jawab seorang chef.

Mengutamakan keamanan pangan adalah bagian tak terpisahkan dari pekerjaan seorang chef. Prinsip higiene yang ketat adalah kunci dalam mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan memastikan bahwa makanan yang dihidangkan tidak hanya lezat, tetapi juga bebas dari risiko kesehatan. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, seorang chef dapat membangun reputasi yang baik dan menjamin kepuasan pelanggan.

Nah, Getters, bagi kamu para Chef profesional yang ingin tahu lebih banyak lagi mengenai prinsip higiene dalam mewujudkan keamanan pangan dapat mengikuti kelas “Belajar Mengolah dan Menyiapkan Makanan Secara Higienis Bagi Juru Masak (Chef)” hanya di GeTI Incubator!

Kiat Sukses Membuka dan Mengelola Bisnis Kafe sebagai Barista

barista

Bisnis kafe telah menjadi tren yang terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Bukan hanya tempat untuk menikmati secangkir kopi atau teh, tetapi juga menjadi tempat untuk berkumpul, bekerja, atau bersantai. Ini adalah alasan mengapa banyak barista berbakat memutuskan untuk membuka bisnis kafe mereka sendiri. 

Bagi seorang barista, memiliki kafe sendiri bukan hanya bisnis, tetapi juga ekspresi diri. Namun, perjalanan ini penuh tantangan. Getters, berikut adalah beberapa kiat sukses untuk membuka dan mengelola bisnis kafe sebagai seorang barista:

1. Pengetahuan dan Keahlian

Sebagai seorang barista yang ingin membuka bisnis kafe, pengetahuan dan keahlian yang kuat dalam meracik kopi dan minuman lainnya sangat penting. Pastikan kamu terus memperbarui pengetahuan tentang berbagai metode penyeduhan kopi, varietas biji kopi, serta tren dalam industri minuman. Keahlian ini akan membantu menciptakan menu yang unik dan berkualitas tinggi, serta memberikan pengalaman kafe yang tak terlupakan bagi pelanggan.

2. Rencana Bisnis yang Solid

Sebuah rencana bisnis yang matang adalah langkah awal yang penting dalam membuka bisnis kafe. Rencana ini harus mencakup analisis pasar, segmentasi pelanggan, strategi pemasaran, proyeksi keuangan, dan rincian operasional. Rencana bisnis yang baik akan menjadi panduan dalam mengambil keputusan dan mengatasi tantangan sehari-hari.

3. Pemilihan Lokasi yang Tepat

Lokasi bisnis kafe sangat mempengaruhi tingkat kunjungan pelanggan. Pilihlah lokasi yang strategis dan mudah diakses oleh target pasar. Misalnya, dekat kampus atau perkantoran untuk menarik mahasiswa atau pekerja kantoran. Pastikan juga bahwa area tersebut memiliki potensi pertumbuhan yang baik untuk jangka panjang.

4. Fokus pada Pengalaman Pelanggan

Pengalaman pelanggan adalah kunci kesuksesan bisnis kafe. Selain menyajikan minuman berkualitas tinggi, pastikan interior kafe nyaman dan menarik. Kamu juga dapat mempertimbangkan untuk menawarkan WiFi gratis, colokan listrik, dan area khusus untuk bekerja. Layanan pelanggan yang ramah dan responsif juga akan meningkatkan citra kafe.

5. Kualitas Bahan Baku

Kualitas biji kopi dan bahan baku lainnya adalah faktor penentu dalam rasa minuman yang disajikan. Jalin kerjasama dengan pemasok yang dapat diandalkan dan pastikan menggunakan bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi. Ini akan membantu mempertahankan citra kafe yang baik dan memenangkan loyalitas pelanggan.

6. Inovasi Menu

Selalu berusaha untuk berinovasi dengan menu baru yang menarik. Cobalah variasi minuman, camilan, atau makanan ringan yang unik dan menggugah selera. Melalui inovasi menu, kamu dapat mempertahankan minat pelanggan dan membuat mereka kembali untuk mencoba hal-hal baru.

7. Manajemen Keuangan yang Bijaksana

Pemantauan keuangan yang cermat sangat penting dalam bisnis kafe. Kelola pendapatan dan pengeluaran dengan bijaksana, dan selalu siap untuk mengatasi fluktuasi musiman dalam pendapatan. Pemahaman yang baik tentang anggaran dan proyeksi keuangan akan membantu untuk mengambil keputusan yang tepat.

8. Pemasaran Kreatif

Manfaatkan media sosial dan pemasaran online untuk mempromosikan kafe. Bagikan konten berkualitas tentang proses pembuatan kopi, cerita di balik kafe, dan ulasan positif dari pelanggan. Kamu juga dapat mengadakan acara khusus, seperti peluncuran menu baru atau acara tematik, untuk menarik perhatian dan meningkatkan kunjungan.

9. Kualitas Pelatihan Karyawan

Jika kamu berencana untuk memiliki tim karyawan, pastikan mereka mendapatkan pelatihan yang baik. Karyawan yang terlatih dengan baik akan membantu menjaga standar kualitas, memberikan pelayanan yang baik, dan menjaga operasional kafe tetap lancar.

10. Konsistensi dan Ketekunan

Kesuksesan dalam bisnis kafe tidak datang dalam semalam. Penting untuk tetap konsisten dalam memberikan kualitas terbaik dan pelayanan yang ramah. Jangan ragu untuk beradaptasi dengan perubahan tren dan umpan balik pelanggan. Dengan tekun dan komitmen, kamu dapat membangun bisnis kafe yang sukses dan berkelanjutan.

Membuka dan mengelola bisnis kafe sebagai seorang barista adalah perjalanan yang menarik dan penuh tantangan. Dengan kombinasi antara keahlian dalam meracik minuman, manajemen bisnis yang baik, dan fokus pada pengalaman pelanggan, kamu dapat menciptakan kafe yang menjadi destinasi favorit bagi pecinta kopi dan pengunjung setia.

Nah, Getters, bagi kamu yang berminat untuk membangun bisnis kafe dan ingin mempelajarinya lebih dalam, kamu dapat mengikuti kelas “Belajar Menjadi Barista Yang Bisa Membangun Bisnis Kafe” hanya di GeTI Incubator!

Pentingnya Packaging yang Eye-Catching bagi Sebuah Produk

packaging

Packaging atau kemasan adalah salah satu elemen penting dalam dunia bisnis yang seringkali diabaikan oleh banyak produsen. Packaging yang eye-catching atau menarik perhatian memiliki peran yang lebih dalam daripada hanya sekedar wadah fisik untuk produk tersebut.

Namun, tahukah kamu bahwa kemasan yang menarik dapat menjadi kunci kesuksesan sebuah produk? Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa pentingnya packaging yang eye-catching bagi sebuah produk dan bagaimana hal ini dapat memberikan keuntungan besar bagi bisnis sebuah bisnis.

1. Mengundang Perhatian Konsumen

Packaging yang eye-catching adalah salah satu cara terbaik untuk memikat konsumen. Saat suatu produk ditempatkan di rak toko atau online, kemasan yang menarik akan segera menarik perhatian calon pembeli. Desain yang kreatif, warna yang cerah, dan grafis yang menarik dapat membuat produk terlihat berbeda dari pesaing sejenisnya. Konsumen seringkali memutuskan untuk membeli sebuah produk hanya berdasarkan penampilan kemasan-nya.

2. Packaging Meningkatkan Brand Recognition

Packaging yang unik dapat membantu meningkatkan brand recognition atau identifikasi suatu merek. Ketika konsumen melihat suatu produk dengan desain kemasan yang khas, mereka akan dengan cepat mengenali produk tersebut di masa mendatang. Ini sangat penting dalam membangun kesetiaan pelanggan dan memastikan bahwa merek tersebut tetap diingat oleh konsumen.

3. Memberikan Informasi yang Jelas

Packaging tidak hanya tentang penampilan visual. Ini juga berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan informasi penting tentang suatu produk. Desain kemasan yang baik harus mampu memberikan informasi yang jelas tentang manfaat produk, cara penggunaan, bahan-bahan yang digunakan, tanggal kedaluwarsa, dan informasi lainnya yang relevan. Ini membantu konsumen membuat keputusan yang lebih baik saat membeli produk.

4. Packaging dapat Melindungi Produk

Selain fungsi estetika dan komunikasi, packaging juga harus dapat melindungi suatu produk. Ini adalah aspek teknis yang tak kalah pentingnya. Produk yang rusak atau terkontaminasi karena kemasan yang buruk dapat merusak reputasi merek tersebut dan menyebabkan kerugian finansial. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa suatu kemasan dapat melindungi produk dengan baik.

5. Menciptakan Pengalaman Pelanggan

Packaging yang eye-catching juga dapat menciptakan pengalaman pelanggan yang positif. Saat konsumen membuka produk tersebut, desain dan kualitas kemasan akan memberikan kesan awal yang baik. Ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membuat mereka lebih cenderung untuk kembali membeli produk tersebut di masa depan.

6. Packaging dapat Meningkatkan Nilai Produk

Kemasan yang menarik dapat memberikan nilai tambah pada suatu produk. Konsumen seringkali bersedia membayar lebih mahal untuk produk dengan kemasan yang menarik karena mereka percaya bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang lebih baik. Ini dapat meningkatkan margin keuntungan dan membuat produk tersebut lebih kompetitif di pasar.

Packaging yang eye-catching bukanlah sekadar tambahan penampilan dalam suatu bisnis, tetapi merupakan investasi yang sangat berharga. Ini adalah cara yang efektif untuk menarik perhatian konsumen, membangun brand recognition, menyampaikan informasi produk, melindungi produk, menciptakan pengalaman pelanggan yang positif, dan meningkatkan nilai produk. Jadi, jangan remehkan peran penting packaging dalam kesuksesan suatu bisnis. Investasikan waktu, tenaga, dan sumber daya yang cukup untuk merancang kemasan yang menarik dan memaksimalkan potensi suatu produk di pasar.

Nah, Getters, bagi kamu yang masih bingung dan ingin mempelajari lebih lanjut tentang mendesain kemasan produk dengan strategi packaging yang bisa meningkatkan penjualanmu bisa dengan mengikuti kelas “Desain Kemasan Ciamik Mengundang Minat Konsumen” hanya di GeTI Incubator!

Tari Kecak, Kesenian Tradisional Kebanggaan Masyarakat Bali

tari kecak

Budaya nusantara memang sangat beragam, bahkan keragamannya tersebut telah tersohor hingga mancanegara. Salah satu kesenian yang menjadi kebanggaan masyarakat Bali adalah Tari Kecak.

Budaya yang berasal dari Pulau Bali ini sudah tidak dapat diragukan lagi. Berkat keunikannya, tidak sedikit warga asing tertarik untuk mempelajarinya.

Asal Usul dan Sejarah

Tari Kecak memiliki akar sejarah yang panjang dan menarik. Tari Kecak pertama kali muncul di desa adat Bona, Gianyar, Bali, pada tahun 1930-an. Tarian ini awalnya diciptakan oleh seniman Bali bernama Wayan Limbak, dengan bantuan seniman asal Jerman bernama Walter Spies. Namun, Tari Kecak bukanlah tarian tradisional asli Bali, melainkan hasil kreasi baru yang terinspirasi dari cerita Ramayana, sebuah epik klasik dari India.

Keunikan

Salah satu ciri khas yang membuat Tari Kecak begitu istimewa adalah penggunaan suara manusia sebagai instrumen musiknya. Tarian ini melibatkan puluhan atau bahkan ratusan penari pria yang duduk berbaris membentuk lingkaran dan menyanyikan “cak-cak-cak” yang terus berulang. Suara “cak-cak” ini menjadi dasar musik pengiring tarian, menggambarkan berbagai adegan dari cerita Ramayana.

Biasanya tarian ini dilakukan secara berkelompok, yakni sekitar 50 hingga 70 orang. Jadi tak ayal jika suara yang dihasilkan sangatlah keras dan lantang. Selain itu, adanya ornamen yang digunakan oleh para penarinya di kakinya juga mampu menghasilkan suara yang cukup unik. Suara kerincingan tersebutlah yang membuat tarian ini layaknya diiringi oleh musik secara alami.

Makna dan Simbolisme

Tari Kecak bukan sekadar tarian hiburan, tetapi juga mengandung makna yang dalam. Setiap gerakan dan ekspresi dalam tarian ini memiliki arti yang mendalam, menggambarkan konflik antara kebaikan dan kejahatan, perjuangan, serta kemenangan kebenaran. Melalui tarian ini, masyarakat Bali menghormati dan mengajarkan nilai-nilai kebajikan dan moral kepada generasi muda.

Sudah menjadi kabar umum memang, tarian tradisional asal Pulau Bali ini telah mendunia lantaran keunikan yang dimilikinya. Bukan hanya dipentaskan di dalam pulau saja, pernah sesekali tarian ini dipertunjukan di mancanegara. Bahkan hebatnya lagi, tarian ini pernah memecahkan rekor MURI yang mana dibawakan oleh ratusan orang.

Nah, Getters, bagi kamu para seniman kreatif yang tertarik untuk menyiapkan pertunjukan seni tradisional ke dalam ranah internasional kalian bisa mengikuti kelas “Menyiapkan Pertunjukan Seni Tradisional ke Luar Negeri bagi Seniman Kreatif dan Pertunjukan” hanya di GeTI Incubator!

Tips Memulai Ekspor ke Pasar Internasional

ekspor

Mengembangkan bisnis ke pasar internasional adalah langkah besar yang bisa membuka peluang pertumbuhan yang tak terbatas. Ekspor barang ke luar negeri adalah cara efektif untuk memperluas pangsa pasar, meningkatkan pendapatan, dan menciptakan stabilitas jangka panjang dalam bisnis. Meskipun terdengar menantang, memulai ekspor untuk pemula dapat menjadi langkah yang mudah jika kamu memiliki panduan yang tepat. 

Artikel ini akan membahas langkah-langkah yang perlu ambil untuk memulai ekspor barang ke pasar internasional, terutama jika kamu adalah pemula dalam bisnis internasional.

1. Penelitian Pasar Internasional

Langkah pertama yang krusial adalah penelitian pasar internasional. Kamu perlu memahami pasar yang ingin kamu masuki. Ini melibatkan analisis faktor-faktor seperti permintaan pasar, ukuran pasar, persaingan, dan tren konsumen. Kamu dapat menggunakan berbagai sumber informasi, termasuk laporan industri, database perdagangan, dan analisis pasar untuk memahami lebih dalam tentang pasar yang kamu incar.

2. Pemilihan Pasar Tujuan

Setelah kamu memiliki pemahaman yang kuat tentang pasar internasional, langkah berikutnya adalah memilih pasar tujuan yang sesuai. Ini dapat menjadi negara atau wilayah tertentu yang memiliki potensi baik untuk produk atau layanan kamu. Pertimbangkan faktor-faktor seperti preferensi konsumen, regulasi perdagangan, dan stabilitas ekonomi dalam pemilihan pasar ini.

3. Klasifikasi Produk

Setiap produk yang di ekspor harus diklasifikasikan sesuai dengan sistem Klasifikasi Barang dan Jasa (HS Code). Ini adalah kode internasional yang digunakan untuk mengklasifikasikan produk. Memahami kode HS yang sesuai sangat penting karena akan memengaruhi regulasi ekspor, tarif, dan prosedur impor di negara tujuan kamu.

4. Persiapkan Dokumen-dokumen Penting

Ekspor melibatkan sejumlah dokumen yang diperlukan oleh pihak berwenang di negara kamu dan negara tujuan. Dokumen-dokumen ini meliputi faktur komersial, sertifikat asal, dokumen pengapalan, dan dokumen-dokumen khusus lainnya yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan hukum dan bea cukai.

5. Identifikasi Mitra Bisnis atau Distributor Lokal

Kamu mungkin memerlukan mitra bisnis atau distributor lokal di pasar tujuan kamu. Pilihlah mitra yang dapat membantu kamu memahami pasar dengan lebih baik, mengatasi masalah logistik, dan memasarkan produk kamu secara efektif.

6. Pengemasan dan Labeling yang Sesuai

Pastikan produk kamu dikemas dan dilabeli sesuai dengan regulasi dan preferensi lokal. Ini bisa berarti perubahan dalam bahasa label atau penyusunan produk untuk memenuhi standar kualitas dan keamanan tertentu.

7. Pengiriman dan Logistik

Atur pengiriman produk kamu dengan cermat. Ini mencakup pemilihan penyedia logistik, perhitungan biaya pengiriman, serta pemahaman tentang batasan dan prosedur yang terkait dengan ekspor dan impor.

8. Mencari Dukungan dan Informasi

Tidak ada salahnya mencari dukungan dari sumber-sumber seperti kantor perdagangan, asosiasi bisnis, atau konsultan ekspor. Mereka dapat memberikan bimbingan tambahan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dan mengatasi masalah yang mungkin muncul.

9. Evaluasi dan Penyesuaian

Setelah memulai ekspor, penting untuk terus mengevaluasi dan menyesuaikan strategi kamu sesuai dengan perubahan pasar dan kondisi bisnis. Ini akan membantu kamu memaksimalkan potensi di pasar internasional.

Memulai ekspor barang ke luar negeri adalah langkah yang menantang, tetapi dengan perencanaan yang matang dan pendekatan yang berorientasi pada penelitian, bahkan pemula dapat berhasil dalam bisnis internasional. Ingatlah bahwa kesabaran dan ketekunan adalah kunci kesuksesan, dan jangan ragu untuk mencari bimbingan tambahan jika kamu membutuhkannya. 


Nah, Getters, dengan mengikuti kelas “Langkah Awal Memulai Ekspor” di GeTI Incubator, kamu dapat membangun kehadiran yang kuat di pasar internasional dan memperluas jangkauan bisnis secara signifikan. Jadi tunggu apa lagi? Langsung daftarkan diri kamu di GeTI Incubator!

Strategi Para Influencer TikTok untuk Menghasilkan Uang

Influencer adalah seseorang yang memiliki pengaruh atau kekuatan untuk memengaruhi pendapat, perilaku, atau keputusan orang lain, terutama di media sosial dan dalam konteks pemasaran. Influencer memiliki pengikut yang besar dan terlibat dalam platform media sosial seperti Instagram, TikTok, YouTube, Twitter, atau platform lainnya. Mereka membangun audiens yang setia dan memanfaatkan popularitas mereka untuk berbagai tujuan, termasuk promosi produk, merek, atau layanan.

Influencer TikTok

Influencer TikTok dengan jutaan pengikut telah menciptakan karir yang sukses dan menginspirasi banyak orang untuk bergabung dalam perburuan kekayaan di dunia maya ini. Bagaimana mereka melakukannya? Apa strategi di balik kesuksesan mereka? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa strategi para influencer TikTok untuk menghasilkan uang.

1. Konten Kreatif dan Menarik

Kunci utama dalam menjadi seorang influencer TikTok adalah menghasilkan konten yang kreatif, autentik, dan menarik. Trending challenges dan musik bisa menjadi cara yang baik untuk menarik perhatian dan membuat konten kamu lebih relevan. Ketika kamu berhasil menciptakan video yang viral atau unik, peluang untuk mendapatkan tawaran iklan dan kerjasama dengan merek akan meningkat.

2. Konsistensi

Konsistensi menjadi salah satu hal penting untuk membangun audiens yang setia. Influencer TikTok yang sukses sering mengunggah video secara teratur, biasanya beberapa kali dalam seminggu. Ini membantu mereka menjaga kehadiran mereka di feed pengikut mereka dan membangun ekspektasi atas konten baru.

3. Gunakan Hashtag

Hashtag dapat membantu kontenmu lebih mudah ditemukan oleh pengguna TikTok lainnya. Gunakan hashtag yang relevan dengan kontenmu, 2-3 hashtag yang relevan sudah cukup. Sebuah kombinasi antara hashtag yang populer dan yang lebih khusus dapat membantu kamu mencapai lebih banyak orang.

4. Lakukan Collab (dengan Stitch atau Duet) dengan TikTokers Lainnya

Kolaborasi dengan influencer TikTok lainnya bisa menjadi cara yang efektif untuk memperluas audiensmu. Ketika kamu berkolaborasi dengan seseorang yang memiliki pengikut yang besar, kamu bisa mendapatkan akses ke pengikut mereka juga.

5. Pelajari dan Manfaatkan Fitur TikTok

TikTok terus mengembangkan berbagai fitur baru untuk membantu penggunanya menghasilkan uang. Salah satu contoh adalah “Live Gifts,” di mana pengguna dapat memberikan hadiah virtual kepada para influencer selama siaran langsung mereka. Pelajari fitur-fitur ini dan manfaatkannya untuk meningkatkan pendapatanmu.

6. Jalin Kemitraan dengan Merek

Banyak merek sekarang ini mencari influencer TikTok untuk mempromosikan produk atau layanan mereka. Jika kamu memiliki audiens yang relevan dengan target pasar mereka, kamu bisa menjalin kemitraan dengan merek-merek ini untuk mendapatkan sponsor atau tawaran promosi yang menguntungkan.

7. Kelola Interaksi dengan Pengikutmu

Penting untuk berinteraksi dengan pengikutmu. Balas komentar, berikan perhatian kepada pengikut yang setia, dan jangan ragu untuk bertanya kepada mereka apa yang mereka inginkan dari kontenmu. Memiliki hubungan yang kuat dengan pengikut dapat membantu kamu mempertahankan dan memperluas basis penggemarmu.

Namun, perlu diingat bahwa menjadi seorang influencer TikTok yang sukses dan menghasilkan uang memerlukan kerja keras, ketekunan, dan waktu. Tidak semua orang akan berhasil, dan itu bisa menjadi perjalanan yang penuh dengan tantangan. Tetapi bagi mereka yang berani mencobanya dan memiliki dedikasi untuk terus belajar dan berkembang, TikTok bisa menjadi platform yang menguntungkan secara finansial.

Jadi, apa kamu berani mencobanya? Saatnya untuk memulai perjalananmu sebagai seorang influencer TikTok dengan mengikuti kelas “Cuan dari TikTok ala Tiktoker dan TikTok Marketing + BONUS Kelas Influencer“ hanya di GeTI Incubator!

Marketplace vs. E-Commerce: Mana yang Lebih Menguntungkan?

marketplace

Dalam era digital yang terus berkembang, banyak perusahaan dan individu yang berencana untuk memulai usaha online dihadapkan pada pertanyaan klasik: apakah lebih menguntungkan untuk menjual produk melalui marketplace atau mendirikan e-commerce sendiri? Kedua model ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Untuk menjawab kebingungan tersebut kami akan membahas, serta melihat perbandingan keuntungan dan kerugian masing-masing kedua model ini.

Apa itu Marketplace?

Marketplace adalah platform online yang menghubungkan penjual dengan pembeli, memungkinkan mereka untuk berinteraksi, melakukan transaksi, dan bertukar barang, jasa, atau informasi. Melalui marketplace, penjual dapat memasarkan produk atau layanan mereka kepada calon pembeli yang lebih luas, sementara pembeli dapat mencari dan membandingkan berbagai pilihan produk atau layanan dari berbagai penjual dalam satu tempat. Beberapa contoh marketplace terkenal di Indonesia adalah Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

Keuntungan dan Kelemahan Jualan di Marketplace

Setelah mengetahui pengertian apa itu marketplace, berikut adalah beberapa kelebihan yang didapatkan jika Anda berjualan melalui marketplace:

  • Kemudahan Akses: Bergabung dengan marketplace biasanya lebih mudah dan cepat daripada membangun toko online sendiri. Anda dapat mulai menjual dalam waktu singkat tanpa harus merancang situs web dari awal.
  • Akses ke Pasar yang Luas: Marketplace memiliki basis pelanggan yang besar dan sudah terbangun, memungkinkan penjual untuk mencapai audiens yang lebih luas tanpa perlu upaya besar dalam pemasaran.
  • Infrastruktur dan Layanan Siap Pakai: Marketplace menyediakan infrastruktur dan layanan yang sudah siap digunakan, termasuk sistem pembayaran, pengiriman, dan dukungan pelanggan. Ini mengurangi beban operasional dan teknis bagi penjual.
  • Kepercayaan Konsumen: Marketplace yang terkenal telah membangun tingkat kepercayaan tinggi di kalangan konsumen. Ini membantu penjual baru atau kecil dalam membangun reputasi dan mendapatkan kepercayaan dari pelanggan.

Meski tampaknya bisa mendatangkan banyak keuntungan, ada juga beberapa kelemahan dalam berjualan melalui marketplace, seperti:

  • Persaingan Tinggi: Karena banyak penjual yang berkompetisi di platform yang sama, persaingan bisa sangat ketat. Hal ini dapat mempengaruhi profitabilitas dan membuat sulit untuk membedakan produk atau menawarkan harga yang bersaing.
  • Biaya dan Komisi: Marketplace biasanya mengenakan biaya dan komisi atas penjualan yang dilakukan. Ini dapat mengurangi sebagian dari margin keuntungan penjual.
  • Keterbatasan Branding: Penjual cenderung memiliki keterbatasan dalam membangun identitas merek mereka sendiri, karena mereka beroperasi di bawah merek marketplace.
  • Ketergantungan pada Pihak Ketiga: Penjual bergantung pada kebijakan dan keputusan pihak ketiga (marketplace) yang dapat berdampak pada operasional dan keputusan bisnis mereka.

Apa itu E-Commerce?

Dalam e-commerce, pemilik bisnis (penjual) dapat memiliki toko online sendiri di mana mereka menjual produk atau layanan mereka langsung kepada pelanggan melalui situs web atau platform yang mereka kelola. Berbeda dengan sistem jualan di Marketplace yang harus taat dengan peraturan, jualan barang atau jasa menggunakan toko online sendiri akan terasa jauh lebih bebas. Berjualan di toko online sendiri atau membangun situs web sendiri mungkin terdengar lebih sulit daripada sekadar mendaftar pada situs web orang lain, tapi sebenarnya jauh lebih mudah dari itu.

Keuntungan dan Kelemahan E-Commerce

Berjualan di marketplace memang tampak lebih mudah, tetapi berjualan di e-commerce sendiri pun juga menguntungkan. Berikut beberapa keuntungan berjualan di e-commerce:

  • Kontrol Penuh: Memiliki kendali penuh atas desain, tampilan, dan fungsi toko online Anda. Ini memungkinkan Anda untuk membangun merek yang sesuai dengan visi Anda.
  • Merek dan Identitas: Dapat membangun dan mengembangkan merek sendiri dengan identitas unik, membedakan merek dari pesaing.
  • Kemampuan Berinovasi: Memiliki fleksibilitas untuk menguji berbagai strategi pemasaran, model bisnis, dan fitur baru tanpa harus mengikuti aturan platform pihak ketiga.
  • Pendapatan Lebih Besar: Dengan tidak membayar komisi penjualan kepada platform, perusahaan memiliki potensi untuk memperoleh pendapatan yang lebih besar.

Walaupun memiliki keuntungan yang beragam, terdapat juga beberapa kelemahan berjualan di e-commerce yang perlu dipertimbangkan, seperti:

  • Biaya Operasional: Mengelola e-commerce melibatkan biaya operasional seperti hosting situs web, pembayaran gateway, pengembangan situs, dan pemasaran.
  • Keterbatasan Potensi Pasar: E-commerce sendiri mungkin memiliki potensi pasar yang lebih terbatas dibandingkan dengan marketplace yang memiliki basis pengguna yang lebih besar.
  • Trafik dan Visibilitas: Mendapatkan visibilitas dan menarik trafik ke e-commerce baru bisa menjadi tantangan, karena harus membangun pengunjung dari awal.
  • Pemasaran Sendiri: Anda harus merancang dan melaksanakan strategi pemasaran  sendiri, yang dapat memerlukan pengetahuan dan sumber daya tambahan.

Pilihan antara berjualan melalui marketplace atau e-commerce tergantung pada tujuan bisnis, sumber daya yang tersedia, dan toleransi terhadap risiko. Marketplace menyediakan akses ke pasar yang luas dengan biaya operasional yang lebih rendah, tetapi dengan kompetisi yang tinggi dan keterbatasan potensi pasar. Di sisi lain, e-commerce sendiri memberikan kontrol penuh dan potensi margin yang lebih besar, tetapi memerlukan investasi lebih besar dalam pengembangan dan pemasaran. Memilih untuk mengkombinasikan keduanya juga bisa menjadi pilihan yang bijak, di mana penjual dapat memanfaatkan baik marketplace maupun e-commerce untuk mencapai kesuksesan yang optimal.


Nah, Getters, jika jaman dulu untuk sukses membangun toko online memerlukan keterampilan dan modal yang cukup besar, kini berjualan e-commerce semakin mudah dengan mengikuti kelas “Tips Sukses Berjualan di Toko Online dengan Modal Kecil” hanya di GeTI Incubator!