Yuk Kenalan dengan 4 Hal Penting tentang Affiliate Marketing!

Ilustrasi Menjadi Affiliate Marketing

Ilustrasi Menjadi Affiliate Marketing

Di era saat ini, hampir semua hal berkaitan dengan digital, termasuk dalam konteks pemasaran. Terkait itu, dari banyaknya cara pemasaran yang ada, salah satu yang kini menjadi populer adalah affiliate marketing

Getters, untuk diketahui, hal tersebut bisa terjadi karena affiliate marketing termasuk salah satu cara terbaik untuk menghasilkan uang secara online

Maka itu, profesi ini sejatinya cocok untuk kamu yang ingin mencoba memulai bisnis, tapi tidak memiliki modal banyak.  

Sebab, sebagai affiliate, kamu cukup fokus untuk mempromosikan produk pihak lain, yang nantinya menggunakan sistem bagi hasil dari setiap produk yang berhasil kamu jual. 

Nah, untuk kamu yang tertarik, silakan simak ulasan ini karena kita bakal bahas apa itu strategi affiliate lebih dalam.  

Melalui tulisan ini, diharapkan bisa membantu kamu untuk mulai mengeksplorasi peluang yang ada dan memaksimalkan potensi penghasilan. Yuk, kita simak bersama-sama! 

Apa itu Affiliate Marketing? 

Siapa sih yang tidak kenal affiliate marketing? Cara cepat untuk menghasilkan uang secara online tanpa harus ribet bikin produk sendiri.  

Dilansir dari bakrie.ac.id, affiliate marketing merupakan program di mana kamu mempromosikan produk atau jasa dari brand tertentu yang selanjutnya akan mendapatkan komisi dari setiap pembelian yang dilakukan.  

Besar komisi yang didapatkan juga bervariasi, tergantung pada persentase dan harga produk yang dijual. 

Cara Daftar Affiliate 

Nah, mau tau caranya daftar jadi affiliate? Pertama, kamu harus cari dulu program affiliate yang cocok sama bisnis atau konten kamu.  

Untuk yang satu ini, sebetulnya ada banyak banget opsinya, mulai dari e-commerce, hingga brand ternama. Sebagai bahan pertimbangan, kamu bisa memilih opsi yang sesuai sama target audiens kamu. 

Setelah menemukan program yang pas, selanjutnya kamu perlu mendaftarkan diri sebagai affiliate di platform yang kamu pilih. Isi data-data yang diminta dengan benar ya.  

Nah, begitu disetujui, kamu sudah resmi jadi mitra affiliate deh. Tinggal mulai pasang link referral dan promosikan produknya. Mudah bukan? 

Tips Promosi 

Setelah itu, Getters, saatnya mempromosikan produk atau layanan affiliate kamu. Gunakan media sosial, seperti Whatsapp, Instagram, TikTok, blog, atau website untuk membagikan link affiliate.  

Jangan lupa juga untuk selalu update sama konten yang menarik buat followers kamu, ya! 

Perihal konten, sebagai saran, kamu bisa membuat konten yang informatif dan mengajak audiens untuk mencoba produknya.  

Contoh, kamu buat konten di media sosial yang membahas produk kamu secara detail. Namun, jangan lupa juga untuk sertakan link di setiap konten yang kamu buat, ya. 

Selain konten informatif, kamu juga bisa menyisipkan produk yang kamu promosikan melalui konten hiburan. Referensi untuk konten model ini bisa kamu temukan di beragam media sosial yang sedang viral.. 

Nah, kalau kamu sudah melakukan hal di atas, sekarang waktunya raih penghasilan maksimal! Akan tetapi, jangan lupa untuk terus tingkatkan engagement dengan audiens kamu dengan cara memberikan konten yang bermanfaat dan sesuai dengan minat mereka. 

Tips Mendapatkan Penghasilan Maksimal

Siapa yang tidak mau mendapatkan penghasilan tambahan dari affiliate marketing? Nah, biar hasilnya maksimal, ada beberapa tips dan trip yang bisa kamu terapkan! 

  1. Pilih produk yang sesuai dengan minat audiens kamu. Jangan asal pasang berbagai macam produk karena nanti malah jadi membingungkan. 
  2. Buat konten yang menarik dan informatif. Jangan cuma jualan terus, tapi juga berikan nilai tambah bagi pengikut kamu. 
  3. Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk affiliate di berbagai kanal, seperti media sosial, blog atau email. Semakin banyak orang yang melihat semakin besar peluang untuk mendapatkan komisi. 
  4. Pantau terus performa kampanye affiliate kamu. Kita bisa lihat mana strategi yang paling efektif dan mana yang perlu diperbaiki. Dengan begitu kamu bisa optimalkan penghasilan.
  5. Bangun relasi dengan sesama affiliate. Tukar pengalaman dan saling dukung satu sama lain. 

Dengan menerapkan tips dan trik di atas, mendapatkan penghasilan sebagai affiliate bukan sekadar mimpi.  

Bahkan, kalau kamu konsisten dan berhasil memberikan nilai tambah, bukan tidak mungkin malah menjadi pemasukan utama. Akan tetapi, kamu harus ingat untuk terus memantau dan mengoptimalkan kinerjanya dari waktu ke waktu, ya! 

Kesimpulan 

Menjadi affiliate marketing sebenarnya tidak sulit. Pada dasarnya, kamu sebagai afiliator akan mempromosikan produk orang lain dan mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang terjadi. 

Nah, strategi affiliate yang paling umum biasanya adalah dengan membuat konten yang menarik dan informatif. Misalnya, membuat artikel, video, atau konten lain yang terkait produk di media sosial.  

Tujuannya, tidak lain agar para audiens tertarik dan akhirnya melakukan aksi dengan membeli produknya lewat kamu.  

Gimana? gampang banget kan? Yuk mulai cari program affiliate yang cocok dan mulai hasilkan duit tambahan! 

Biar pemasaran digital kamu makin ciamik, jangan lupa tambah keterampilannya dengan belajar “Melakukan Aktivitas Pemasaran Daring (Digital Marketing) bagi Spesialis Pemasaran Digital” di GeTI, ya! 

17 Agustus dan Pers Indonesia 

Ilustrasi 17 Agustus dan Pers Indonesia

Ilustrasi 17 Agustus dan Pers Indonesia

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya. Demikian, Getters, satu kalimat yang sering kita dengar.  

Memang benar adanya, sebab sudah sepatutnya kita menghormati dan menghargai para pahlawan yang memerdekakan bangsa ini pada 17 Agustus 1945. 

Tapi, apa hubungannya, ya, 17 Agustus dengan pers Indonesia? 

Sejatinya, hubungan ini terletak pada pendiri bangsa itu sendiri. Ya, Getters, ternyata, tidak sedikit para pahlawan yang bergelut di bidang pers sebagai jurnalis atau wartawan.  

Biar nggak penasaran, yuk simak sama-sama artikel ini sampai selesai! 

Sukarno 

Siapa yang baru tahu kalau presiden pertama Republik Indonesia adalah seorang jurnalis? Yup, Bung Karno memang terbilang jurnalis kawakan.  

Kehidupannya di bidang pers sudah berjalan tatkala dirinya berusia belasan tahun. Saat itu, melansir JPNN.com, Bung Karno menggunakan nama pena Bima untuk menulis di surat kabar Oetoesan Hindia, surat kabar milik H.O.S. Tjokroaminoto. 

Geliat Sukarno di media tidak berhenti sampai di situ. Dia bersama kawan-kawan seperjuangannya kemudian mendirikan majalah Soeloeh Indonesia Moeda. Seakan-akan tidak ingin berhenti, pada medio 1930-an, Bung Karno juga menerbitkan majalah Fikiran Ra’jat

Sebelum majalah tersebut terbit, presiden pertama kita lebih dulu mendirikan surat kabar Persatoean Indonesia, yang terbit saban dua minggu sekali. 

Sebagai jurnalis, Bung Karno banyak menulis ide atau gagasan tentang kemerdekaan Indonesia dan persatuan Indonesia. Melalui karya jurnalistiknya, ia memperjuangkan nasib bangsanya yang kala itu masih dijajah. 

Mohammad Hatta 

Wakil Presiden ke-1 Republik Indonesia juga seorang jurnalis, Getters! Mohammad Hatta, dalam sejarahnya, ternyata pernah mengasuh majalah Hindia Putera yang kemudian bersalin rupa menjadi Indonesia Merdeka

Bung Hatta ini memang sama seperti Bung Karno yang piawai dalam menulis. Karier jurnalistiknya pun berkembang terus. 

Sebab, di kemudian hari Bung Hatta mendirikan majalah Daulat Ra’jat, sebagaimana ditulis Berdikarionline.com. Menurut Bung Hatta, majalah tersebut didirikan sebagai alat pendidikan kader. 

Pemikiran-pemikiran Bung Hatta seyogyanya tidak hanya terekam dalam surat kabar atau majalah yang ia dirikan. Akan tetapi, tersebar luas di banyak surat kabar dan majalah. 

Siti Roehana Koeddoes 

Adalah jurnalis perempuan generasi pertama Indonesia yang banyak menulis dengan tujuan memajukan bangsanya, khususnya perempuan, di bidang pendidikan.  

Roehana memang tidak main-main sebagai wartawati. Hal ini dibuktikan dengan pendirian surat kabar perempuan pertama di tanah Sumatra, yakni Soenting Melajoe pada 1912. 

Di surat kabar tersebut Roehana bertugas sebagai pemimpin redaksi. Melalui Soenting Melajoe pula, Getters, dia banyak menulis terkait pendidikan. 

Kartini 

Tokoh yang lebih dikenal sebagai pejuang emansipasi perempuan ini, ternyata juga seorang jurnalis! Mengutip dari Liputan6.com, Kartini banyak menulis untuk surat kabar dan majalah.  

Pemikiran-pemikiran hebat Kartini pernah terbit di De Echo, majalah perempuan yang bermarkas di Yogyakarta. Saat itu, Kartini menggunakan nama pena Tiga Saudara.  

Lebih lanjut, pahlawan kita ini ternyata juga menulis di surat kabar ternama pada masanya, yakni De Locomotief, yang berkantor di Semarang, Jawa Tengah. 

S.K. Trimurti 

Berikutnya, pahlawan yang juga jurnalis adalah S.K. Trimurti. Istri dari Sayuti Melik—pengetik naskah proklamasi—ini, ternyata wartawati hebat. Tidak tanggung-tanggung, melansir PikiranRakyat.com, di masa Indonesia belum merdeka, dia pernah menjadi redaktur surat kabar Pesat

Sejarah mencatat, S.K. Trimurti juga pernah menjadi jurnalis Pikiran Rakyat dan Genderang. Digambarkan, tulisan-tulisannya amat padat dan jernih. 

Ki Hadjar Dewantara 

Getters, kita lebih mengenal sosok Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Namun, sebagai pahlawan, dia ternyata seorang jurnalis hebat, seperti yang diwartakan Okezone.com

Karya-karya jurnalistiknya banyak terbit di berbagai surat kabar dan majalah. Misalnya, De Express, Oetoesan Hindia, Midden Java, Tjahaja Timoer, Poesara, dan Kaoem Moeda

Tulisannya yang paling tersohor diterbitkan De Express dengan judul Als ik een Nederlander was atau Seandainya Aku Seorang Belanda. Tulisan ini bersifat satire yang menyindir sekaligus mengkritik penjajah Belanda saat itu.  

Lantaran tulisan tersebut pula, Ki Hadjar Dewantara ditangkap dan diasingkan pemerintah Hindia Belanda. 

Tan Malaka 

Sosok yang satu ini adalah jurnalis kawakan yang tulisannya banyak terbit di media. Misalnya, Deli Spoor, Sumatera Post, dan Het Vrije Woord.  

Dalam karya-karya jurnalistiknya, Tan Malaka menuangkan pikirannya untuk membela bangsanya untuk merdeka. 

Bukan Jurnalis Ecek-Ecek 

Nah, Getters, itulah sedikit uraian tentang pahlawan dan pendiri bangsa Indonesia yang berkecimpung di dunia pers. Selain yang sudah disebutkan di artikel ini, sejatinya masih banyak lagi pahlawan dan pendiri bangsa yang juga seorang wartawan atau wartawati. 

Dapat dikatakan mereka semua bukan jurnalis kaleng-kaleng. Sebab, melalui tulisan-tulisan, mereka bisa membangkitkan semangat bangsa untuk terus berjuang agar merdeka.  

Namun, kita juga bisa, kok, mengikuti jejak pendiri dan pahlawan bangsa dengan menjadi jurnalis yang nggak kaleng-kaleng. Caranya? Dengan meningkatkan skill menulis jurnalistik. 

Buat kamu yang tertarik, tapi bingung di mana belajarnya, nggak usah khawatir. Pasalnya, sekarang ada kelas “Belajar Membuat Liputan Mendalam bagi Calon Wartawan dan Kontributor Media” di GeTI. Yuk, ikutan! 

4 Hal Penting dalam Hak Cipta Sebagai Kekayaan Intelektual 

Ilustrasi Hak Cipta

Kekayaan intelektual dapat didefinisikan sebagai hasil dari kemampuan berpikir (cipta, karsa, dan karya) manusia yang mempunyai nilai, termasuk ekonomis. Di Indonesia, kita ketahui ada beberapa jenis kekayaan intelektual. 

Di antaranya ada paten, indikasi geografis, desain tata letak sirkuit terpadu, merk, desain industri, rahasia dagang, dan hak cipta. 

Nah, Getters, dari banyaknya ragam kekayaan intelektual itu, kali ini kita akan mengenal lebih jauh tentang hak cipta sebagai kekayaan intelektual. Yuk kita simak bersama-sama! 

Apa itu Hak Cipta? 

Merujuk Kementerian Hukum dan HAM RI, secara umum hak cipta adalah bagian kekayaan intelektual yang punya ruang lingkup paling luas. Pasalnya, di dalam hak cipta ada ilmu pengetahuan, sastra, dan seni. Hal tersebut juga termasuk program komputer. 

Secara spesifik, hak cipta didefinisikan sebagai hak eksklusif bagi pencipta yang dimiliki secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif. Ketentuan ini berlaku setelah ciptaannya direalisasikan dalam bentuk nyata. 

Masih merujuk keterangan pemerintah, dijelaskan ada banyak ciptaan yang bisa dilindungi dengan hak cipta. Di antaranya: 

  1. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (layout) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; 
  1. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis; 
  1. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan; 
  1. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks; 
  1. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim; 
  1. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan; 
  1. Arsitektur; 
  1. Peta; 
  1. Seni batik; 
  1. Fotografi; dan 
  1. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan. 

Nah, Getters, jika kamu memiliki karya sebagaimana disebutkan di atas, maka kamu bisa banget mengurus hak ciptanya.  

Namun, sebelum mengurus hak cipta, kamu juga perlu tahu dulu bagaimana prosedurnya dan apa saja syarat yang harus dipenuhi. 

Prosedur Mengurus Hak Cipta 

Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI, ada tujuh tahapan yang perlu dilalui ketika seseorang ingin mengajukan permohonan hak cipta. 

Pertama, kamu perlu melakukan registrasi pada akun hakcipta.dgip.go.id. Kedua, memilih pengajuan pencatatan ciptaan. 

Tahap ketiga, kamu perlu mengisi formulir yang disediakan dengan benar. Keempat, kamu perlu meng-upload atau mengunggah dokumen pendukung atau contoh ciptaanmu. 

Kelima, lakukan pembayaran sesuai nominal yang sudah ditentukan. Keenam, kamu akan mendapatkan persetujuan otomatis permohonan hak cipta. Terakhir, silakan download atau unduh surat pencatatan ciptaan. 

Syarat-syarat Mengurus Hak Cipta 

Nah, Getters, sementara itu, syarat yang diperlukan dalam mengurus hak cipta sebagai kekayaan intelektual seperti disarikan dari Indonesia.go.id, yaitu: 

  1. Mengisi formulir pendaftaran ciptaan (tiga rangkap) dan ditandatangani di atas materai. 
  1. Surat permohonan pendaftaran ciptaan mencantumkan: 
  • Nama, kewarganegaraan, dan alamat pencipta. 
  • Nama, kewarganegaraan, dan alamat pemegang hak cipta. 
  • Nama, kewarganegaraan, dan alamat kuasa. 
  • Jenis dan judul ciptaan. 
  • Tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali. 
  • Uraian ciptaan (rangkap tiga). 
  1. Surat permohonan hanya untuk satu ciptaan. 
  1. Melampirkan bukti kewarganegaraan pencipta dan pemegang hak cipta dalam fotokopi KTP atau paspor. 
  1. Apabila pemohon berbadan hukum, di surat permohonannya perlu dilampirkan turunan akta pendirian badan hukum. 
  1. Bila permohonan diajukan kuasa, perlu melampirkan surat kuasa dan bukti kewarganegaraan. 
  1. Jika pemohon tidak tinggal di wilayah RI, maka ia perlu punya tempat tinggal dan menunjuk kuasa di wilayah RI. 
  1. Apabila permohonan diajukan atas nama lebih dari satu orang atau badan hukum, maka nama-nama pemohon harus ditulis semua serta memilih atau menetapkan alamat pemohon. 
  1. Jika ciptaan telah dipindahkan, maka perlu melampirkan bukti pemindahan hak. 
  1. Melampirkan contoh ciptaan yang dimohonkan pendaftarannya atau penggantinya. 

Berapa Lama Hak Cipta Berlaku? 

Jika Getters sudah mengantongi hak cipta, maka yang perlu diketahui selanjutnya adalah masa berlakunya hak tersebut. Dalam konteks ini, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Antara lain: 

  1. Perlindungan hak cipta adalah seumur hidup pencipta ditambah 70 tahun. 
  1. Ciptaan program komputer selama 50 tahun sejak pertama kali dipublikasikan. 
  1. Untuk pelaku, hak cipta berlaku 50 tahun sejak pertama kali dipertunjukkan. 
  1. Hak cipta produser rekaman berlaku 50 tahun sejak ciptaan difiksasikan. 
  1. Hak cipta lembaga penyiaran adalah 20 tahun sejak pertama kali disiarkan.  

Demikianlah, Getters, penjelasan tentang hak cipta sebagai kekayaan intelektual. Setelah ini tentunya diharapkan kamu nggak bingung lagi kalau ingin mengurus hak cipta.  

Andai kata kamu masih bingung, kamu bisa, kok, buat pelajari lagi apa-apa saja yang harus diperhatikan serta dilakukan dalam mengurus hak cipta atau lebih luas lagi Hak Kekayaan Intelektual (HKI). 

Sebetulnya, pengetahuan tersebut bukan hanya berguna untuk diri kamu sendiri. Pasalnya, di dunia kerja, pengetahuan dan keterampilan mengurus HKI juga banyak dicari.  

Dengan kata lain, belajar mengurus HKI dapat membuat kariermu lebih baik dan berpotensi membuat pendapatanmu bertambah.  

Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk kamu mengasah keterampilan tersebut dengan ikut kelas “Mendampingi Proses Pengurusan Hak Kekayaan Intelektual” di GeTI! 

6 Manfaat Data Media Sosial di Dunia Kerja

Ilustrasi Data Media Sosial

 Ilustrasi Data Media Sosial

Media sosial adalah platform yang menyediakan beragam fitur agar penggunanya bisa melakukan aktivitas di dunia digital. Dalam kehidupan keseharian, media sosial punya banyak manfaat.

Dilansir dari Kompas.com, manfaat media sosial antara lain: memudahkan kita bersosialisasi, memperluas lingkaran pertemanan, memperoleh ilmu baru, dan mendukung perkembangan bisnis. 

Selain itu, manfaat lainnya adalah terhubung dengan global, memperoleh hiburan, mencari informasi, sarana ekspresi diri, media penyimpanan, dan mencari uang.

Meskipun memiliki banyak manfaat, media sosial juga bisa memberikan dampak negatif sebagaimana dikutip dari Detik.com. Bagi kesehatan mental misalnya, ternyata bisa membuat seseorang menjadi tidak percaya diri.

Di samping itu, dampak negatif lainnya adalah memunculkan rasa iri, menyebabkan depresi, meningkatkan risiko menjadi korban cyberbullying, dan memicu kesepian. Dengan pertimbangan ini, maka saat menggunakan media sosial kita perlu bijak. 

Di sisi lain, platform digital ternyata juga punya ragam manfaat di dunia kerja. Terkait inilah yang sejatinya kita akan bahas dalam artikel ini. Adapun topik yang hendak ditulis lebih spesifiknya adalah manfaat data media sosial di dunia kerja.

Pemasaran dan Strategi Brand

Merangkum dari berbagai sumber, data media sosial ternyata dapat kita manfaat untuk pemasaran dan strategi brand. Hal karena dengan data kita bisa memahami perilaku dan kebutuhan audiens.

Pengetahuan tersebut dalam dunia kerja sangat penting karena bisa membantu kamu dalam mengembangkan produk dan layanan. Di sisi lain, ketika kamu mengetahui datanya, maka strategi bisnis yang dirancang juga lebih tepat. 

Analisis Kompetitor

Dalam dunia kerja, Getters pasti tidak asing lagi dengan istilah kompetitor atau pesaing. Nah, dalam konteks mencari tahu kelebihan dan kekurangan kompetitor, maka data media sosial bisa digunakan. 

Sebab, dari data tersebut kamu bisa mengamati strategi dan aktivitas pesaing. Apakah hal ini penting? Tentu saja! Alasannya, mengetahui apa yang dilakukan kompetitor membuat kita lebih siap lagi dalam merancang strategi bisnis yang lebih efektif.

Peningkatan Layanan

Data media sosial juga dapat membantu kamu dalam meningkatkan layanan kepada pelanggan. Caranya, bisa dengan menganalisis review, respons, atau interaksi yang sebelumnya sudah dilakukan.

Pengembangan Produk

Data media sosial dapat digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan produk. Hal tersebut bisa terjadi karena dengan data kita bisa memperoleh ide atau inspirasi untuk melakukan inovasi.

Meningkatkan Visibilitas dan Interaksi

Dengan kecakapan membaca data media sosial, kita bisa tahu apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan brand awareness dan engagement. Kampanye yang hendak dilakukan pun akan lebih efektif dan tepat sasaran, sehingga target kamu bisa lebih cepat tercapai.

Mencari Kandidat

Jika Getters pernah mendengar ada seseorang yang direkrut padahal tidak wawancara kerja, maka bisa jadi yang bersangkutan dipantau oleh perusahaan melalui aktivitas di media sosialnya.

Kondisi tersebut memang bisa terjadi karena data media sosial dapat dimanfaatkan untuk mencari kandidat yang dibutuhkan perusahaan atau pemberi kerja. Di sisi lain, data ini pun berguna untuk mengevaluasi kandidat. 

Maka dari itu, agar karier tidak terhambat, maka kita perlu belajar untuk lebih bijak lagi di dunia maya. Jangan sampai, lantaran satu dua hal yang ada di media sosial kita pribadi, justru malah menghambat kemajuan karier kita.

Gimana? Banyak bukan main ‘kan manfaat data media sosial di dunia kerja? Oleh karena itu, menjadi pilihan yang tepat apabila Getters berkeinginan mempelajari dan menguasai keterampilan mengumpulkan big data dari media sosial.

Keputusan tersebut semakin tepat karena pilihan karier setelah menguasai keterampilan mengumpulkan big data media sosial juga luas. Keterangan itu didasari fakta, bahwa saat ini sudah memasuki era digital.

Di Indonesia, misalnya, We Are Social mendata ada 139 juta identitas pengguna media sosial, sebagaimana diberitakan  Katadata.co.id. Jumlah tersebut nyatanya hampir 50% dari total populasi nasional.

Maka itu, tidak mengherankan apabila peluang kerja yang terkait data media sosial amat luas. Masih nggak percaya? Ini buktinya.

Pekerjaan yang Berhubungan dengan Data Media Sosial

Ada banyak sekali pekerjaan yang berkaitan dengan keterampilan mengumpulkan data media sosial. Di antaranya adalah social media analyst sampai social media manager

Jenis pekerjaan berikutnya ada digital marketing specialist, data scientist, data analyst, sampai market research analyst.

Tidak berhenti di situ, saat kamu punya keterampilan mengumpulkan data media sosial, maka kamu berkesempatan pula bekerja sebagai content strategist, SEO dan SEM specialist, sampai customer insights manager

Jika melihat dari ragam pekerjaannya, maka bisa disimpulkan orang yang menguasai keterampilan mengumpulkan data media sosial berpeluang lebih besar memperoleh pekerjaan. 

Hal tersebut dirasa tidak berlebihan, terlebih era digital sudah semakin berkembang dan trend penggunaan media sosial di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari juga kian bertambah banyak. Oleh karena itu, menjadi masuk akal apabila orang yang punya keahlian mengumpulkan dan menganalisis data semakin dicari dan dibutuhkan.

Jadi, Getters, apakah kamu sudah siap menjadi salah satu orang yang makin dicari dan dibutuhkan itu? Jika sudah, jangan ragu untuk ikut kelas “Mengumpulkan Big Data dari Media Sosial” hanya di GeTI!

6 Cara Menulis Seperti Wartawan

Ilustrasi Pekerja Media

Kita semua pasti pernah baca berita, entah di media online, surat kabar, atau majalah. Saat kita baca berita, sadar atau tidak, wartawan selalu menyajikan kita informasi yang ringkas, jelas, dan padat.

Ternyata, Getters, hal tersebut punya tujuan, lho! Salah satunya, agar informasi yang disampaikan mudah dipahami oleh pembaca.

Di sisi lain, artikel yang ditulis menggunakan pendekatan gaya jurnalis, sejatinya juga enak dibaca. Maka, tidak salah kalau di antara kita ada yang ingin belajar menulis seperti wartawan.

Jika kamu ingin menjadi wartawan pun, ini juga bukan soal. Apalagi, di era digital seperti sekarang ini, profesi jurnalis semakin dibutuhkan. 

Sebab, dalam proses kerjanya, seorang wartawan bertanggung jawab untuk mengonfirmasi informasi. Dengan begitu, persebaran informasi bohong atau tanpa konfirmasi bisa diminimalisir. 

Hal tersebut sejatinya penting, mengingat di media sosial banyak sekali informasi yang justru bukannya mendidik, tapi menyesatkan publik.

Nah, atas dasar itulah artikel ini ditulis, yang tujuannya adalah menyampaikan informasi terkait cara yang dilakukan agar bisa menulis seperti wartawan. 

Tulisan ringkas ini pun diperuntukkan untuk kamu yang tertarik menjadi jurnalis dan sedang mencari informasi yang berkelindan dengannya.

Jadi, yuk, Getters, kita simak bersama!

Kenali Ciri-ciri Berita

Sebelum kita membahas lebih lanjut cara menulis ala wartawan, ada baiknya kita cari tahu lebih dulu ciri-ciri berita. Hal ini diperlukan agar kita memahami bagaimana alur seorang jurnalis menulis. 

  • 5 W + 1 H

Dalam menyajikan informasi, seorang wartawan wajib menyertakan 5 W + 1 H yang terdiri dari apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana. Hal ini dibutuhkan karena informasi yang disampaikan harus lengkap dan berdasarkan fakta.

  • Objektif

Jika kamu ingin menulis seperti wartawan atau bahkan berkarier jadi wartawan, maka perlu belajar untuk objektif. Demikian disampaikan karena dalam menulis berita, wartawan harus objektif atau tidak memihak dan menyertakan opini/prasangka pribadi dalam berita yang ditulis.

  • Gunakan Bahasa Sederhana dan Lugas

Seperti yang sudah disinggung di awal, berita yang ditulis wartawan umumnya mudah dipahami. Sebab, dalam penulisannya, wartawan perlu menggunakan kata-kata yang sederhana dan lugas atau tidak bermakna ganda. 

  • Struktur Jelas

Ingin bisa menulis dengan kalimat ringkas, tapi isinya padat? Kuncinya adalah menulis dengan struktur yang jelas. 

  • Aktual

Umumnya informasi dalam berita bersifat aktual. Dalam konteks tertentu, ada pula berita yang tidak aktual. Contohnya, feature, jurnalisme data, atau investigasi.

Komponen Berita

Agar kamu bisa memahami alur penulisan ala jurnalis, maka kamu perlu tahu juga komponen yang ada di dalam berita. Merujuk dari berbagai sumber, dalam berita biasanya ada:

  • Judul

Judul berita ditulis untuk merepresentasikan informasi yang ingin disampaikan kepada pembaca. Oleh sebab itu, kamu tidak bisa sembarang menulis atau menentukan judul.

  • Pembuka

Dalam menulis, wartawan bisanya membuka dengan sudut pandang utama atau angle berita. Lewat paragraf pembuka ini, biasanya pembaca sudah tahu gambaran umum dari berita yang dibacanya.

  • Badan Berita

Setelah bagian pembuka, dalam berita harus ada tubuh teks. Di bagian ini, terdapat informasi yang lebih rinci atau detail atas informasi yang ingin diberitahukan kepada publik.

  • Kutipan Langsung

Di berita, kutipan langsung digunakan untuk memperkuat narasi yang ditulis. Namun, kamu perlu ingat, kutipan langsung ini isinya adalah pernyataan dari narasumber yang keterangannya bisa dipertanggungjawabkan.

  • Latar Belakang

Di dalam berita, selalu ada latar belakang. Wartawan menyertakan latar belakang ringkas terkait informasi yang diberitakan untuk membantu pembaca mengetahui duduk mula informasi yang dibacanya.

Sampai sini kita sudah mengetahui ciri-ciri berita dan komponen berita. Lantas, selanjutnya apa yang diperlukan agar bisa menulis berita seperti wartawan?

Menentukan Topik

Seorang wartawan tentu saja tidak sembarangan menulis. Dengan kata lain, selalu ada tema, topik, atau isu tertentu. 

Dalam konteks tulisan, topik memang penting karena bisa menjadi arah atau peta kamu. Tujuannya, agar tulisan kamu lebih fokus dan tidak melebar ke mana-mana.

Sementara itu, dalam dunia jurnalistik, topik yang dipilih biasanya adalah isu-isu kekinian, cerita tentang manusia, perkembangan teknologi, ekonomi, politik, hukum, hiburan, dan masih banyak lagi.

Mencari Sumber

Kalau kamu sudah menentukan topik, maka langkah berikutnya agar bisa menulis seperti wartawan adalah mencari narasumber. Dalam berita, narasumber bisa dibagi menjadi dua: primer dan sekunder.

Narasumber primer adalah orang yang mengetahui langsung peristiwa. Sedangkan narasumber sekunder adalah orang yang mengetahui peristiwa, tapi tidak langsung.

Dalam menulis berita, sumber tidak terbatas pada keterangan orang. Akan tetapi, kamu juga bisa memanfaatkan laporan-laporan dari lembaga, hasil penelitian, atau data yang relevan. Yang terpenting, kamu bisa memastikan narasumber atau sumber yang digunakan memang kredibel, bisa dipertanggungjawabkan, dan relevan.

Riset

Riset atau observasi dalam menulis berita dibutuhkan agar segala informasi yang kamu sajikan sudah terkonfirmasi. Dalam proses ini, hal yang bisa dilakukan adalah melakukan wawancara dan dokumentasi.

Menulis

Ketika semua sudah kamu lalui, maka tahap berikutnya adalah menulis. Jika tulisanmu ingin seperti wartawan, maka kamu harus ingat-ingat betul ciri-ciri berita dan komponen berita yang sebelumnya sudah disampaikan di awal.

Itulah informasi singkat yang bisa disampaikan perihal enam cara yang diperlukan agar bisa menulis seperti wartawan. Sudah barang tentu kamu bisa mempraktikkan ini di kehidupan sehari-hari. 

Namun, andai kata kamu ingin mendalami keterampilan menulis berita dan menjadi wartawan sungguhan, maka jangan khawatir. Sebab, saat ini siapa saja bisa menjadi jurnalis.

Apalagi, sekarang sudah ada pelatihan yang bisa meningkatkan skill kewartawanan. Sekali lagi, wartawan, ya, bukan copywriting! Nah, salah satu pelatihan yang dimaksud ada di LPK GeTI dengan kelas “Belajar Membuat Konten Berita bagi Wartawan Kontributor Media di Era Digital”.

Di kelas tersebut kamu akan mendapatkan materi tentang persiapan menulis berita jurnalistik, belajar menyunting konten berita, sampai memahami aktivasi media sosial sebagai saluran media digital.

4 Alasan Mengapa Green Skills Dibutuhkan dan Contoh Pekerjaannya

4 Alasan Mengapa Green Skills Dibutuhkan dan Contoh Pekerjaannya-01

Ilustrasi tentang Green Skills

Beberapa waktu terakhir, kita semakin banyak mendapatkan informasi mengenai krisis iklim. Seiring itu, ternyata berkembang juga pembahasan tentang kebutuhan akan green skills atau keterampilan hijau.

Secara sederhana green skills bisa dibilang sebagai kumpulan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mengatasi krisis iklim. Tidak hanya itu, di saat yang sama keahlian tersebut juga menguntungkan secara ekonomi.

Hal tersebut sangat wajar banget. Pasalnya, semakin ke sini, keterampilan hijau ternyata makin banyak dicari. Makanya enggak mengherankan beberapa tahun belakangan ini, mulai banyak yang menyertakan green skills sebagai kualifikasi dalam lowongan pekerjaannya.

Namun, sangat mungkin di antara kita ada yang belum mengetahui alasan mengapa green skills dibutuhkan selain mengatasi krisis iklim. Lalu, bisa jadi masing-masing dari kita masih ada juga yang belum tahu contoh pekerjaan yang berhubungan dengan green skills.

Maka itu, Getters, dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai alasan yang membuat green skills semakin dibutuhkan. Lainnya, kita bakal mencari tahu bersama-sama jenis pekerjaan apa saja yang membutuhkan keterampilan tersebut.

Tren Lapangan Kerja Naik

Alasan mengapa green skills dibutuhkan tidak lain karena adanya peningkatan kebutuhan akan keterampilan tersebut. Artinya, semakin ke sini lowongan pekerjaannya makin banyak! Hal ini sebagaimana temuan LinkedIn—platform yang menyediakan informasi lowongan kerja—dalam “Global Green Skills Report”.

Laporan tersebut menyatakan lapangan kerja yang membutuhkan green skills naik sampai 22,4% pada 2023. Sementara di dalam negeri, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas) juga menemukan hal serupa. 

Dalam risetnya, Bappenas memprediksi sampai 2045 nanti ada 15 juta lapangan kerja baru terkait green jobs. Nah, green jobs atau pekerjaan hijau ini sangat berhubungan erat dengan green skills

Adapun lembaga riset Center of Economic and Law Studies (Celios), menyatakan akan ada jutaan lapangan kerja baru dalam 10 tahun ke depan ketika Indonesia masuk pada transisi hijau. Tak tanggung-tanggung, jumlah yang diprediksi mencapai 19 juta lapangan kerja! Banyak banget kan?

Maka itu, Getters, kita bisa menyimpulkan pernyataan lapangan kerja yang membutuhkan keterampilan hijau semakin banyak itu benar adanya.

Persaingan Rendah

Tidak mengherankan mengapa orang-orang mulai mencari tahu green skills. Pasalnya, lapangan kerja yang semakin dibutuhkan saat ini dan masa depan itu, ternyata tidak disertai dengan kenaikan orang-orang yang memiliki green skills.

Kalau kita merujuk ke “Global Green Skills Report”, maka kita mendapati keterangan, meski kebutuhan akan keterampilan hijau naik, tapi kenaikan orang yang mengunggah green skills di profilnya tidak banyak atau cuma naik 12,3%.

Oleh karena itu, seseorang yang menekuni green skills memiliki peluang yang besar untuk berkarir di sektor ekonomi hijau dan berkelanjutan. Kalau begini, bisa-bisa bukan nyari kerja, tapi pekerjaan yang menghampiri!

Potensi Naik Pendapatan

Alasan mengapa green skills dibutuhkan berikutnya berhubungan sama pendapatan atau gaji. Lantaran keahlian tersebut sangat dibutuhkan, maka orang-orang yang memilikinya berpotensi punya gaji yang tinggi.

Kenapa bisa begitu? Umumnya, Getters, gaji atau pendapatan yang di atas rata-rata ini bisa diperoleh karena perusahaan sering banget memberikan apresiasi lebih kepada pegawainya yang punya green skills. Apresiasi ini salah satunya bisa berupa kenaikan gaji.

Di samping itu, green skills juga sangat membuka peluang kita untuk memiliki usaha sendiri yang ramah lingkungan. Misalnya, mengolah limbah kertas dan plastik menjadi barang kerajinan tangan untuk dijual kembali.

Hal semacam itu tentunya bisa menjadi sumber pendapatan baru untuk kita. Selain itu, usaha yang menerapkan konsep ekonomi hijau atau mendaur ulang, tentunya lebih mudah diterima masyarakat.

Manfaat untuk Lingkungan

Selanjutnya, green skills semakin banyak dicari dan digandrungi banyak pihak karena orang yang menguasainya tidak hanya memperoleh manfaat finansial. Sebab, mereka yang memiliki keterampilan hijau sudah barang tentu memberikan sumbangsih nyata untuk kelestarian lingkungan.

Hal itu tentu saja menjadi kebanggaan untuk diri kita sendiri. Sebab, selain mencari rezeki, di saat yang sama kita ikut serta menjaga lingkungan dan mengatasi krisis iklim yang dampaknya sangat buruk, seperti: suhu Bumi makin panas, sering banjir, atau kebakaran hutan.

Contoh Pekerjaan yang Membutuhkan Green Skills

Setelah mengetahui empat alasan mengapa green skills dibutuhkan, tibalah Getters untuk kita mencari tahu beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tersebut. Jika kita mengacu pada ekosistem ekonomi hijau, maka diketahui ada ratusan jenis green jobs di tanah air.

Hal tersebut berdasarkan publikasi Bappenas terkait “Peta Okupasi Nasional Green Jobs” dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Di laporannya, Bappenas berhasil mengidentifikasi ada 191 okupasi pekerjaan green jobs.

Pekerjaan-pekerjaan tersebut fokus pada lima area. Antara lain: pertanian, manufaktur, energi terbarukan, jasa pariwisata, dan konstruksi. Adapun jenis pekerjaannya, seperti: auditor lingkungan, spesialis pertanian organik, dan analis kebijakan energi.

Sementara menurut LinkedIn, tiga green jobs yang banyak dicari perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah agronomis, analis energi, dan sustainability manager.

Kendati demikian, sejatinya green skills dibutuhkan di seluruh industri, sebab keterampilan ini merupakan respons dari perubahan iklim. Adapun jenis pekerjaan ekonomi hijau yang termasuk menjanjikan, yaitu: carbon accounting, ecopreneur, dan corporate social responsibility (CSR).

Carbon Accounting

Salah satu jenis pekerjaan yang memiliki dampak nyata adalah carbon accounting. Orang yang bekerja sebagai akuntan karbon bertugas melakukan penghitungan jumlah gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan, baik langsung maupun tidak, dari suatu aktivitas ekonomi atau organisasi.

Seseorang yang mempelajari penghitungan emisi karbon, maka ia akan bersentuhan dengan hal-hal, seperti dokumen pemilihan faktor emisi karbon, karbon hutan, atau penghitungan selisih emisi dan serapan karbon.

Ecopreneur

Mereka yang berprofesi sebagai ecopreneur adalah wirausaha yang menjual dan menciptakan produk dan/atau jasa yang ramah lingkungan. Dalam penerapannya, seorang ecopreneur berdiri di atas prinsip ekonomi lingkungan dan ekologi.

Maka dalam menjalankan bisnisnya, selain mencari keuntungan finansial, fokus dari penerapan ecopreneur adalah pengurangan dampak lingkungan. Oleh sebab itu, Getters, setiap produk yang dihasilkan pasti meninggalkan limbah yang minim, sehingga biaya produksi bisa lebih rendah.

Keuntungan lain yang bisa diambil sebagai ecopreneur adalah potensi mendapatkan pendanaan dari banyak pihak atau kelompok tertentu. Akan tetapi, seorang ecopreneur perlu juga melengkapi dirinya dengan keterampilan penunjang. Tujuannya, agar bisa memaksimalkan kompetensi hijau yang dimilikinya.

CSR

Profesi lain yang masuk kategori ekonomi hijau adalah CSR. Seseorang yang bekerja sebagai CSR, biasanya akan berhadapan dengan tugas-tugas, seperti menyiapkan kader pemberdayaan masyarakat, inovasi untuk pemberdayaan masyarakat, dan mengembangkan kemandirian.

Oleh karena itu, tugas-tugas yang bakal dilakukan seorang CSR lebih banyak bersentuhan dengan aktivitas sosial.

Nah, Getters, demikianlah penjelasan yang bisa disampaikan perihal alasan mengapa green skills dibutuhkan saat ini dan di masa depan. Selain itu, kita pun sudah mengetahui bidang dan contoh pekerjaannya. 

Maka itu, jika Getters tertarik bekerja di bidang yang membutuhkan green skills, ada baik untuk tidak menunda-nunda belajarnya. Sebagai informasi, saat ini LPK GeTI sudah menyediakan kelas program prakerja Penghitungan Emisi Karbon dan Penyusunan Program CSR Perusahaan yang dapat membantu kamu membangun karir di sektor ekonomi hijau, lho!

Studi Independen Global Digital Talent Entrepreneur GeTI Incubator MSIB Batch 6

Publish rate

Rp 4.000.000

Durasi Kegiatan

16 Feb – 30 Jun 2024 (4 bulan)

Rincian Kegiatan

Program Studi Independen Global Digital Entrepreneur yang diselenggarakan oleh GeTI Incubator adalah inisiatif pendidikan yang menawarkan beragam program unggulan di bidang digital marketing dan kewirausahaan digital. Program ini dirancang untuk memberikan mahasiswa pemahaman mendalam dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk berkembang dan berhasil di era digital yang terus berkembang. GeTI Incubator menawarkan berbagai program studi independen yang mencakup Store Operator Marketplace Specialist, Digital Marketing, Digital Creative Content Creator, Global Entrepreneur, dan Logistic Export, Alibaba GDT. Setiap program dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam dan keterampilan praktis dalam bidang-bidang yang sangat relevan di dunia digital marketing. Cakupan program studi independen di GeTI Incubator:

1.Store Operator Marketplace Specialist: Program ini bertujuan memberikan pemahaman yang mendalam tentang pengelolaan dan optimalisasi operasi toko di platform marketplace. Mahasiswa akan mempelajari strategi penjualan, manajemen inventaris, dan pelayanan pelanggan di lingkungan marketplace.

2.Digital Marketing: Program Digital Marketing membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai strategi pemasaran digital yang efektif. Mereka akan memahami cara menggunakan berbagai saluran pemasaran digital, periklanan online, serta analisis data untuk meningkatkan performa kampanye.

3.Digital Creative Content Creator: Program ini fokus pada pengembangan konten kreatif yang menarik untuk media digital. Mahasiswa akan belajar cara menciptakan konten visual, teks, dan multimedia yang relevan dan menarik bagi audiens online.

4.Global Entrepreneur: Program ini mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi wirausaha global dengan memberikan wawasan tentang ekspansi bisnis ke pasar internasional, strategi perdagangan global, dan tantangan yang terkait.

5.Logistic Export: Program Logistic Export memberikan pemahaman mendalam tentang logistik ekspor, manajemen rantai pasokan global, serta persyaratan perdagangan internasional. Mahasiswa akan memahami seluruh proses ekspor barang dan dokumen yang terkait.

6.Alibaba GDT memberikan pemahaman mendalam tentang Alibaba Global Digital Talent Program

Rincian Program Studi Independen Global Digital Entrepreneur

Durasi Total: Program ini terdiri dari 20 SKS (Satuan Kredit Semester) dengan rincian konversi SKS = 20 SKS/semester, dengan total Durasi Pembelajaran: Mahasiswa akan menghabiskan waktu belajar selama 40 jam/minggu. Metode Tatap Muka Sinkronus: Selama program, mahasiswa akan berinteraksi dengan mentor secara tatap muka selama 2 jam. Tugas Terstruktur: Mahasiswa akan diberikan tugas terstruktur yang memerlukan waktu sekitar 4 jam per minggu. Belajar Mandiri Asinkronus: Mahasiswa akan menghabiskan waktu untuk belajar mandiri asinkronus selama sekitar 2 jam per minggu.

Manfaat Program Bagi Calon Peserta

Program studi independen Global Digital Entrepreneur di GeTI Incubator menawarkan sejumlah manfaat berharga bagi calon mahasiswa:

1.Pengembangan Keterampilan Praktis: Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan praktis yang sangat relevan di dunia kerja, seperti manajemen proyek, analisis data, pengembangan produk, dan komunikasi profesional. Ini membantu mereka untuk meraih sukses dalam dunia digital marketing.

2.Pemahaman Mendalam tentang Industri: Mahasiswa akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan dalam industri kewirausahaan dan inovasi. Mereka akan belajar bagaimana bisnis startup beroperasi dan beradaptasi dengan perubahan yang cepat.

3.Jaringan Profesional yang Bernilai: Selama program, mahasiswa memiliki kesempatan untuk membangun jaringan profesional yang berharga. Ini termasuk interaksi dengan anggota tim GeTI Incubator, mentor, dan pemangku kepentingan eksternal, membuka peluang kolaborasi dan pertumbuhan karier.

4.Mengaplikasikan Pengetahuan: Program studi ini memungkinkan mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh di kelas ke dalam situasi dunia nyata. Ini membantu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, memungkinkan mahasiswa untuk menjadi praktisi yang lebih kompeten.

5.Kontribusi Aktif dalam Inovasi: Mahasiswa program magang akan berkontribusi aktif dalam berbagai proyek dan inisiatif di GeTI Incubator. Ini memberi mereka kesempatan untuk merasakan dampak positif yang mereka buat dalam perusahaan dan menjadi bagian dari inovasi dalam dunia digital marketing.

6.Persiapan Karier yang Solid: Magang di GeTI Incubator merupakan persiapan yang kuat untuk karier di bidang kewirausahaan, inovasi, atau bisnis digital. Pengalaman ini dapat memperkuat CV mereka dan memberikan wawasan berharga kepada calon pemberi kerja.

Link publish lowongan di MSIB :

https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/studi-independen/browse/54d86ad6-09b2-43e3-9305-57afc539ebc3/f0943e56-72f8-11ee-956e-caf415b2b078

Upaya GeTI Cetak SDM Berkualitas Bersama Program Kartu Prakerja

GeTI atau LPK GeTI Incubator adalah salah satu lembaga pelatihan kerja mitra resmi Program Kartu Prakerja. Berdiri pada 2018 dan berpusat di Great Western Resort, Kota Tangerang, Banten, GeTI menjadi mitra resmi Program Kartu Prakerja sejak 2020.  

Di setiap tahun, GeTI memiliki jumlah kelas yang semakin meningkat di Program Kartu Prakerja. Pada 2018 sebagai tahun pertamanya, lembaga pelatihan kerja ini memiliki sembilan kelas. Bertambah menjadi belasan kelas pada 2021, GeTI semakin berkembang dengan memiliki puluhan kelas. 

Kemudian, pada 2023 lembaga pelatihan kerja ini makin percaya diri memperkaya katalog kelasnya menjadi berisi 44 kelas. Selanjutnya, pada 2024 direncanakan GeTI akan menambah daftar kelas yang dimiliki menjadi 50 kelas.   

Beberapa kelas yang telah dimiliki antara lain mengenai digital marketing, ekspor-impor, content creator, e-commerce, human resource, dan IT. Untuk saat ini, kelas yang paling ramai digandrungi oleh peserta Program Kartu Prakerja adalah digital marketing, berhubung bidang ini masih memiliki lini profesi yang paling banyak diminati.  

Digadang-gadang akan ada kelas baru di lembaga pelatihan kerja ini yang berfokus pada green jobs seiring dengan adanya eco industry yang diprediksi akan semakin besar permintaan profesinya di masa depan. Kelas green jobs yang tengah digodok oleh GeTI di anataranya adalah Carbon Accounting dan Corporate Social Responsibility.  

Selama enam tahun berdiri, GeTI sudah memiliki sekitar 400.000 alumni peserta Program Kartu Prakerja dengan beragam latar belakang yang didominasi oleh laki-laki. Usia peserta yang paling banyak mengikuti kelas berada di rentang 26 sampai 35 tahun dan berdomisili di kota. Lulusan SMA juga menjadi peserta paling banyak di lembaga pelatihan kerja ini.  

Menurut survei yang dilakukan oleh GeTI pada November 2023, motivasi yang paling banyak dimiliki peserta yakni keinginan untuk memperoleh keterampilan baru sebanyak 97%, keinginan untuk meningkatkan keterampilan sebesar 93%, ingin memiliki skill yang memadai untuk memulai usaha sebesar 87%, dan diikuti alasan lain seperti ingin membangun jejaring, mendapatkan pekerjaan, mengganti karier, dan mendapatkan insentif pasca pelatihan. 

Sementara itu, alasan paling besar bagi mereka dalam memilih GeTI sebagai lembaga pelatihan kerja karena kelas yang mereka minati hanya ada di sini ada sebanyak 67%. Banyak juga alumni yang akhirnya direkrut menjadi karyawan di GeTI sendiri. 

Bukan hanya menjadi lembaga pelatihan kerja yang menjual kelas pelatihan, GeTI juga banyak melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam memperkuat komitmennya untuk mencetak SDM dalam negeri yang berkualitas dan bisa bersaing di dunia kerja lokal, bahkan global. 

Seperti salah satunya yang diselenggarakan pada 2023 lalu di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk 200 alumni Program Kartu Prakerja. Biaya penyelenggaraan acara tersebut ditanggung sepenuhnya oleh GeTI sehingga semua peserta yang datang tidak mengeluarkan dana sepeser pun.  

Dalam rangkaian acara tersebut, bukan hanya alumni saja yang datang. Pejabat daerah setempat juga turut hadir. Berisi sharing session oleh para peserta yang sudah pernah mengikuti kelas-kelas Program Kartu Prakerja dan merasakan langsung manfaat pascakelas untuk keberlanjutan karier dan upaya berwirausaha, acara ini juga menjadi bentuk kampanye Lifelong Learning yang tengah digaungkan oleh Program Kartu Prakerja.  

Lembaga pelatihan kerja ini juga ikut serta dalam Indonesia Skills Week, yang juga menjadi bagian dari Program Kartu Prakerja. Indonesia Skills Week dibuat dalam menjawab antusiasme masyarakat dan tingginya minat mereka untuk mengikuti kelas dan pelatihan.  

Kelas yang dijual di Indonesia Skills Week memang di luar saldo Program Kartu Prakerja yang diberikan oleh pemerintah, tetapi harga yang ditetapkan sangat terjangkau. Kelas tersedia dari harga Rp20.000,- saja. Bahkan ada juga kelas yang diberikan secara gratis.   

GeTI juga pernah mengadakan program CSR yang bekerja sama dengan beberapa universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Februari 2023. Pada program CSR tersebut, dibagikan sebanyak 20.000 voucher kelas gratis untuk para mahasiswa/i dan fresh graduate, khususnya di Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).  

Voucher kelas yang dibagikan secara cuma-cuma yakni “Membuat Konten di Platform Video Online untuk Pengelola Pemasaran Digital” yang memiliki fokus pada literasi digital dan “Meningkatkan Kinerja Toko Online dan Layanan Pelanggan di Marketplace Bagi Spesialis Pemasaran”  yang mengacu pada pemasaran digital. 

Program CSR lain yang baru-baru ini diadakan bekerja sama dengan Tokopedia sebagai pihak digital platform. Di acara itu, para alumni yang sudah pernah mengikuti kelas di GeTI membagikan pengalamannya dalam sharing session. Terbukti sudah banyak alumni yang mengalami perkembangan karier setelah mengikuti kelas di lembaga pelatihan kerja ini.  

Beberapa hal yang sudah disebutkan di atas memberikan bukti nyata bahwa GeTI memiliki komitmen penuh dalam mencetak SDM yang memiliki skill yang dapat diterapkan di dunia kerja atau bahkan dunia wirausaha sehingga memberikan kebermanfaatan langsung, tidak hanya sekadar menjual pelatihan.  

Kelas-kelas yang tersedia di GeTI memiliki kurikulum yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Lebih dari itu, lembaga pelatihan kerja ini juga memiliki program sertifikasi profesi yang sudah diakreditasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sehingga memungkinkan peserta yang lolos pelatihan dan uji kompetensi mendapatkan sertifikat untuk mengukuhkan kompetensi yang dimiliki terhadap profesi terkait.

Cerita Alumni Prakerja di GeTI yang Jadi Entrepreneur!

Agung adalah seorang entrepreneur yang penuh semangat. Ia memiliki tekad lebih dalam hidup yang bisa kita jadikan teladan. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan upayanya dalam mengikuti pelatihan yang disediakan pemerintah Indonesia melalui Program Kartu Prakerja secara berkelanjutan. 

Ia adalah salah satu alumni Program Kartu Prakerja yang merasakan langsung manfaat dari bentuk komitmen pemerintah dalam mencetak SDM yang bermutu ini.   

Bukan hanya semangatnya dalam mengembangkan keterampilan saja yang perlu diacungi jempol, Agung juga memiliki semangat pantang menyerah yang perlu dicontoh. Setelah mendapatkan informasi mengenai Program Kartu Prakerja lewat saudaranya, ia sudah langsung tertarik dengan program ini. Namun, sayangnya, pada tahun 2020 ia berulang kali gagal mengakses Program Kartu Prakerja.  

Akhirnya, tiga tahun kemudian, tepatnya suatu hari pada bulan Juli 2023, Agung mencoba lagi peruntungannya ketika ia mendapatkan informasi bahwa gelombang ke-55 telah dibuka. Esoknya, ia  langsung lolos. 

Sebelumnya, ia adalah seorang karyawan. Namun, saat badai PHK terjadi di tengah pandemi COVID-19, Agung adalah salah satu orang yang terkena dampak.  

Musibah itu tidak membuatnya lembek, malah membuka pikirannya untuk mencoba mencari nafkah lewat jalan lain, yakni menjadi entrepreneur. Menjual kopi, dijajalnya sebagai peruntungan.  

Pelatihan yang diambilnya saat itu adalah belajar mengedit video dasar bagi pemula. Ia ingin tahu bagaimana caranya memproduksi konten yang menarik sehingga bisa menjadi bahan promosi produk bisnisnya. 

“Saya coba banting stir bagaimana caranya bisa terus ada pemasukan. Jadi, saya mencoba buat video, supaya jualan saya bisa jadi menarik,” ujarnya. 

Memang seperti yang kita tahu, membuat konten promosi produk tidak semudah kelihatannya. Harus memikirkan tren, jalan cerita agar menarik, pengeditan, durasi, bahkan latar belakang musik yang cocok agar tidak terkena pelanggaran hak cipta, seta strategi agar tidak mengundang kontroversi di internet. 

Kerap kali ketika sudah membuat konten, audiens yang melihat sedikit, tidak sesuai dengan niche produk yang dijual, terkena pelanggaran copyright, atau bahkan yang terburuk terkena somasi perkara konten produksi. 

Pelatihan yang diberikan di Program Kartu Prakerja, khususnya yang bisa didapatkan di PT Global Edukasi Talenta Inkubator atau LPK GeTI Incubator tidak dibuat sembarangan. Rangkaian pelatihan yang tersedia dipersiapkan sesuai dengan kurikulum, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), bahkan diampu oleh instruktur ahli yang telah berpengalaman puluhan tahun dalam bidangnya sehingga ilmunya sudah pasti paten. 

Apalagi, PT Global Edukasi Talenta Inkubator juga menerbitkan sertifikat yang dapat menjadi bukti konkret atas kemampuan semua peserta yang telah lolos pelatihan Program Kartu Prakerja. 

Agung terkesan dengan apa yang ditawarkan pada Program Kartu Prakerja ini, karena yang diberikan bukan hanya pelatihan ekstensif yang bisa diikuti secara daring dan mandiri, ada juga insentif, lowongan pekerjaan, dan beberapa aspek ptlainnya yang bermanfaat. 

Sebagai salah satu lembaga pelatihan kerja yang tergabung dalam Program Kartu Prakerja, PT Global Edukasi Talenta Inkubator turut bahagia dan bangga dengan kisah Agung, salah satu alumni yang mengakses kelas dari lembaga tersebut. Semoga ada banyak lulusan Program Kartu Prakerja di PT Global Edukasi Talenta Inkubator yang juga mengalami kemajuan di karier dan usahanya. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa angka pencari kerja yang butuh banyak lapangan pekerjaan jumlahnya masih begitu tinggi di dalam negeri. Badai PHK ini bukan cuma terjadi selama wabah COVID-19 saja, winter tech dan masalah lain juga memberikan efek domino dalam bursa kerja di Indonesia saat ini. 

Para entrepreneur berskala kecil dan menengah di dalam negeri juga masih butuh lebih banyak sorotan dan bantuan untuk bisa mengembangkan usaha mereka. 

Program Kartu Prakerja dan PT Global Edukasi Talenta Inkubator hadir memberikan angin segar dalam inisiatif mencetak ratusan ribu talenta berkualitas yang berdaya saing di level lokal bahkan global. Pengembangan keahlian dan keterampilan itu juga berguna bukan hanya untuk pencari kerja, tetapi juga entrepreneur yang ingin mengembangkan usahanya.  

Kamu mau jadi orang selanjutnya yang merasakan manfaat menjadi peserta pelatihan Program Kartu Prakerja? Segera daftarkan dirimu dan akses pelatihan-pelatihan berkualitas di PT Global Edukasi Talenta Inkubator! 

Kamu bisa memilih beragam jenis pelatihan sesuai minat dan bakatmu. Dari bidang content creator dengan belajar cara mengedit video bagi pemula seperti Agung sampai  bidang green jobs yang diprediksi akan menjadi industri baru yang memiliki permintaan tinggi di masa depan, semuanya ada di PT Global Edukasi Talenta Inkubator. 

Yuk, ikut pelatihannya sekarang!