Algoritma Medsos: Kawan atau Lawan?

Apa Itu Algoritma Media Sosial?

Di balik setiap postingan yang muncul di feed Instagram, TikTok, atau YouTube Shorts, ada sistem kompleks yang mengaturnya itulah algoritma media sosial. Algoritma adalah sekumpulan aturan atau logika pemrograman yang menentukan konten mana yang tampil lebih dulu kepada pengguna.

Tujuannya sederhana: membuat pengguna betah berlama-lama di aplikasi dan tetap aktif. Namun, yang sering luput disadari adalah bahwa kita tidak benar-benar memilih konten yang kita lihat.

Sebagian besar sudah diseleksi oleh sistem berdasarkan interaksi kita sebelumnya apa yang kita sukai, tonton lama, atau beri komentar. Artinya, semakin sering kita terlibat dengan suatu jenis konten, semakin besar kemungkinan algoritma akan terus menyajikan hal serupa.

Media sosial bukan hanya tentang siapa yang kita ikuti, tapi lebih kepada apa yang sistem pikir kita ingin lihat. Inilah mengapa terkadang konten dari akun yang tidak kita ikuti bisa tetap muncul, bahkan mendominasi.

Bagaimana Algoritma “Membaca” Kita?

Setiap tindakan di media sosial memberi sinyal ke sistem. Saat kamu berhenti scroll lebih lama di video masak, menyukai postingan meme, atau menonton ulang video motivasi, algoritma mencatatnya sebagai preferensi.

Bahkan durasi menonton, jeda di bagian tertentu, atau seberapa cepat kamu menggulir juga ikut diperhitungkan. Hal-hal kecil seperti ini perlahan membentuk profil digital kamu.

Beberapa faktor utama yang memengaruhi algoritma:

  • Engagement: like, komen, share, dan save
  • Watch time: berapa lama kamu menonton video
  • Search history: apa yang kamu cari
  • Follows: siapa yang kamu ikuti atau berhenti ikuti
  • Relevansi waktu: konten yang sedang trending atau baru diunggah

Kombinasi semua data ini membantu sistem menciptakan pengalaman yang terasa personal. Namun di sisi lain, ini juga berarti pengguna makin terkurung dalam gelembung konten yang terbatas.

Siapa yang Sebenarnya Mengendalikan?

Pertanyaan besar muncul: kalau algoritma yang memilih apa yang kita lihat, siapa yang mengendalikannya? Jawabannya adalah perusahaan media sosial itu sendiri. Tim pengembang dan insinyur mereka yang merancang, menyesuaikan, dan memperbarui algoritma secara berkala.

Mereka menetapkan tujuan apakah lebih mementingkan engagement, waktu tonton, atau penyebaran iklan. Namun, banyak yang menilai bahwa algoritma bersifat “abu-abu”, karena transparansinya minim.

Kita tidak tahu secara pasti bagaimana sistem itu bekerja dan keputusan seperti apa yang membuat suatu konten viral, sementara konten lain tenggelam. Ini jadi persoalan besar ketika menyangkut konten yang membawa pengaruh baik positif maupun negatif terhadap publik.

Platform seperti TikTok, misalnya, beberapa kali mendapat kritik karena terlalu mendorong konten hiburan viral, sementara konten edukasi atau sosial dianggap kurang mendapatkan eksposur.

Di sisi lain, kreator konten juga sering merasa “dihukum” oleh sistem saat engagement turun, meskipun kualitas kontennya tetap baik. Transparansi dan keadilan algoritma menjadi sorotan global.

Beberapa negara bahkan mulai mengatur dan meminta perusahaan platform untuk lebih terbuka mengenai cara kerja algoritmanya.

Dampak Terhadap Pengguna dan Kreator

Bagi pengguna biasa, algoritma bisa menciptakan echo chamber lingkaran konten yang seragam dan mempersempit sudut pandang. Kamu hanya disuguhkan konten yang sejalan dengan pikiranmu, sehingga tak sadar bisa membuat persepsi menjadi sempit atau bias.

Ini sangat berpengaruh terutama di topik politik, kesehatan, atau isu sosial. Sementara bagi kreator, algoritma bisa menjadi berkah sekaligus kutukan. Di satu sisi, sistem ini memberi peluang konten viral meskipun pengikut masih sedikit.

Namun di sisi lain, algoritma juga bisa berubah sewaktu-waktu dan mengacaukan strategi mereka. Kreator akhirnya “terpaksa” membuat konten yang disukai algoritma, bukan berdasarkan visi pribadi mereka.

Bahkan, muncul fenomena di mana kreator merasa lelah karena terus menerus harus menyesuaikan gaya, durasi, dan jenis konten agar tetap relevan di hadapan algoritma. Ini bukan lagi sekadar membuat konten yang disukai audiens, tapi lebih seperti “bermain sesuai aturan” sistem.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Meski kita tidak bisa mengontrol algoritma sepenuhnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar pengalaman berselancar di medsos lebih sehat dan sadar:

1. Kendalikan Interaksi
Sadari bahwa setiap klik dan like memberi sinyal. Berinteraksilah dengan konten yang benar-benar kamu dukung.

2. Keluar dari zona nyaman konten
Coba cari konten yang berbeda dari biasanya untuk memperluas wawasan dan memberi sinyal baru ke algoritma.

3. Ikuti akun yang edukatif atau bervariasi
Ini bisa membantu menyeimbangkan jenis konten yang muncul di beranda.

4. Kurangi doomscrolling
Gunakan waktu di media sosial dengan sadar, bukan karena terbawa arus rekomendasi tanpa henti.

5. Gunakan fitur “Not Interested”
Platform seperti TikTok dan YouTube sudah menyediakan opsi untuk mengatur konten yang tidak ingin kamu lihat.

    Dengan langkah-langkah kecil ini, kamu bisa lebih berdaya dalam menghadapi dunia medsos yang dikendalikan sistem.

    Kesimpulan

    Algoritma media sosial ibarat navigator tak terlihat yang membentuk pengalaman digital kita. Meski terlihat netral, sistem ini dikendalikan oleh perusahaan dengan tujuan tertentu, yang bisa memengaruhi cara kita berpikir dan berinteraksi.

    Menyadari cara kerja algoritma adalah langkah awal untuk menjadi pengguna yang lebih bijak baik sebagai penikmat konten maupun pembuatnya.

    Mengapa Media Sosial Menjadi Dunia Anak Muda di 2025?

    Ilustrasi anak muda menggunakan medsos.

    Ilustrasi anak muda menggunakan medsos. Sumber foto: Freepik/@freepik.

    Media sosial sudah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi para pemuda. Di 2025, perannya tidak hanya sebagai alat untuk berkomunikasi, tetapi juga sebagai platform utama untuk berekspresi, mencari informasi, bahkan berkarier.

    Lalu, mengapa platform ini begitu mendominasi dunia anak muda di tahun ini? Mari kita telusuri lebih dalam.

    1. Media Sosial sebagai Wadah Ekspresi Diri

    Anak muda selalu mencari cara untuk mengekspresikan diri mereka. Dari tren fashion, musik, hingga ideologi, media sosial memberikan ruang bagi mereka untuk berbagi dan menemukan komunitas dengan minat yang sama.

    Platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter memberikan kesempatan untuk memperlihatkan siapa mereka dengan cara yang paling kreatif.

    Kenapa Ini Penting?

    Bagi banyak anak muda, medsos menjadi identitas mereka. Mereka tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga ikut menciptakan tren baru. Ini memungkinkan para anak muda untuk membuat komunitas serta hubungan yang lebih personal.

    2. Pengaruh Media Sosial Terhadap Karier Anak Muda

    Di tahun 2025, menjadi seorang influencer atau content creator adalah sebuah karier yang nyata. Platform seperti: Youtube, Tiktok, dan Instagram menawarkan peluang bagi anak muda untuk membangun merek pribadi mereka.

    Dari YouTube hingga TikTok, banyak anak muda yang mengandalkan platform tersebut sebagai sumber penghasilan utama. Mereka bisa menjadi kreator konten, menjual produk mereka sendiri, atau bekerja sama dengan merek-merek besar.

    Kenapa Ini Penting?

    Karena hal ini telah mengubah lanskap pekerjaan. Anak muda kini memiliki kesempatan untuk meraih kesuksesan tanpa harus mengikuti jalur pekerjaan tradisional. Dengan keahlian di bidang tertentu, mereka bisa langsung terhubung dengan audiens global.

    3. Media Sosial Sebagai Alat Pembelajaran dan Pencarian Informasi

    Di era digital ini, informasi tersedia dalam hitungan detik. Anak muda semakin mengandalkan media sosial untuk memperoleh berita terbaru, tren teknologi, hingga tips dan trik kehidupan.

    Grup dan komunitas di platform seperti Facebook atau Reddit menjadi tempat yang kaya akan diskusi dan berbagi pengetahuan.

    Kenapa Ini Penting?

    Anak muda tidak lagi hanya mengandalkan sumber informasi tradisional. Media sosial memberikan akses langsung kepada mereka untuk memperoleh informasi yang lebih cepat, mudah, dan berbasis minat pribadi mereka.

    4. Sosialisasi dan Koneksi Tanpa Batas

    Salah satu alasan terbesar mengapa platform medsos begitu populer di kalangan anak muda adalah kemampuannya untuk menghubungkan mereka dengan teman-teman dan orang-orang dari berbagai belahan dunia.

    Anak muda bisa berbicara dengan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Aplikasi seperti WhatsApp, Snapchat, dan Discord memudahkan mereka untuk menjaga hubungan, baik dengan teman lama maupun teman baru.

    Kenapa Ini Penting?

    Dalam dunia yang semakin terhubung ini, anak muda merasa lebih dekat dengan teman-teman mereka melalui medsos. Bahkan, mereka dapat berkolaborasi dalam berbagai proyek, berbagi ide, atau bahkan memulai bisnis bersama.

    5. Dunia yang Dinamis dan Fleksibel

    Media sosial terus berubah dan berinovasi. Fitur-fitur baru seperti augmented reality (AR) pada Instagram dan TikTok, atau pembaruan algoritma yang terus memperbaiki pengalaman pengguna, membuat platform ini semakin menarik bagi anak muda.

    Mereka tidak hanya menjadi pengguna pasif, tetapi juga aktif dalam mengadopsi dan mengeksplorasi teknologi terbaru yang ditawarkan.

    Kenapa Ini Penting?

    Anak muda tertarik pada media sosial karena selalu ada sesuatu yang baru untuk dijelajahi. Kecepatan perubahan dan inovasi di platform-platform ini membuat mereka merasa selalu terhubung dengan dunia yang terus berkembang.

    6. Media Sosial sebagai Platform Aktivisme

    Anak muda di 2025 semakin aktif menggunakan media sosial untuk menyuarakan pendapat mereka tentang isu-isu yang bersifat sosial, politik, dan lingkungan.

    Platform seperti Twitter, Instagram, dan TikTok telah menjadi alat utama untuk menyebarkan pesan dan memperjuangkan perubahan. Dari gerakan lingkungan hingga hak asasi manusia, media sosial memberikan suara bagi mereka yang ingin membuat perbedaan.

    Kenapa Ini Penting?

    Karena ini memberi kesempatan bagi anak muda untuk terlibat dalam perubahan sosial yang lebih besar. Mereka dapat mendukung berbagai gerakan, mengorganisir protes, dan berkolaborasi dengan aktivis lain dari seluruh dunia.

    7. Media Sosial Sebagai Sarana Hiburan

    Bagi anak muda, bermain medsos juga merupakan tempat untuk hiburan. Platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram tidak hanya menawarkan informasi, tetapi juga konten hiburan yang beragam.

    Mulai dari video lucu, tantangan (challenges), hingga konten kreatif, media sosial memberikan cara yang menyenangkan bagi anak muda untuk mengisi waktu luang mereka. Bahkan, banyak anak muda yang menghabiskan waktu berjam-jam menonton konten yang mereka sukai.

    Kenapa Ini Penting?

    Anak muda seringkali mencari pelarian dari rutinitas sehari-hari melalui hiburan. Media sosial memungkinkan mereka untuk menikmati berbagai jenis hiburan secara instan. Ini juga membuat mereka merasa lebih terhubung dengan dunia, karena banyak tren dan meme viral yang muncul dari sini.

    8. Efek Positif dan Negatif Media Sosial

    Sementara media sosial memiliki banyak manfaat, tidak dapat dipungkiri bahwa ia juga memiliki sisi negatif. Anak muda perlu bijak dalam menggunakannya.

    Terlalu banyak waktu yang dihabiskan dapat menyebabkan masalah seperti kecanduan, gangguan tidur, atau bahkan perasaan tidak aman (insecurities) akibat perbandingan sosial. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan digital dan kehidupan nyata.

    Kenapa Ini Penting?

    Anak muda perlu diajarkan untuk menggunakan platform tersebut secara sehat dan bijak. Dengan memahami dampak positif dan negatifnya, mereka dapat memaksimalkan manfaatnya sambil menghindari potensi dampak buruknya.

    Kesimpulan

    Media sosial telah menjadi dunia yang tak terpisahkan dari kehidupan anak muda di 2025. Dari platform yang menghubungkan, memberikan peluang karier, hingga menyuarakan pendapat mereka, media sosial menawarkan berbagai macam manfaat yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

    Meskipun demikian, penting bagi anak muda untuk bijak dalam menggunakannya, agar tetap bisa mendapatkan dampak positif dan menghindari efek samping negatif yang mungkin timbul.

    Dengan segala potensi yang dimiliki, medsos tidak hanya menjadi tempat untuk bersenang-senang, tetapi juga ruang untuk bertumbuh, belajar, dan berkontribusi. Oleh karena itu, tak heran jika dunia anak muda semakin erat dengan media sosial.

    Cara Menjawab Complain Customer di Media Sosial dengan Tepat

    Ilustrasi menjawab compain customer.

    Ilustrasi menjawab compain customer. Sumber foto: Freepik/@freepik.

    Cara Tepat Menjawab Complain di Sosmed

    Di zaman serba online seperti sekarang, media sosial menjadi ruang utama tempat brand dan pelanggan berinteraksi. Sayangnya, tidak semua interaksi selalu berjalan mulus. Complain pelanggan di platform seperti Instagram, Facebook, atau Twitter adalah hal yang sering terjadi.

    Bagaimana cara kamu menanggapi komplain ini bisa berdampak besar terhadap citra bisnis. Yuk, pelajari contoh komplain, kesalahan dalam menanggapi, dan strategi membalas komplain dengan benar!

    Pentingnya Menanggapi Complain Customer di Media Sosial

    Banyak bisnis meremehkan satu keluhan kecil, padahal menurut survei, lebih dari 80% pelanggan bisa kehilangan kepercayaan hanya karena satu pengalaman buruk, terutama jika itu dipublikasikan di media sosial.

    Menangani komplain dengan cepat dan tepat bukan hanya soal mempertahankan pelanggan lama. Respons kamu yang profesional juga diamati oleh calon pelanggan baru. Ini bisa menjadi penentu apakah mereka akan mempercayai brand-mu atau tidak.

    Lebih dari itu, pelanggan yang merasa dihargai setelah komplainnya ditangani dengan baik berpotensi menjadi loyalis yang lebih setia dibanding pelanggan yang belum pernah mengalami masalah.

    Contoh Complain Customer di Media Sosial

    Mari kita lihat contoh nyata komplain pelanggan:

    Customer:
    “Sudah hampir seminggu pesanan dari @BrandX saya tidak sampai. Admin juga lambat balas chat. Sangat mengecewakan!”

    Keluhan seperti ini umum terjadi, terutama soal keterlambatan pengiriman atau pelayanan customer service. Jika tidak ditangani dengan bijak, masalah kecil bisa membesar dan memperburuk reputasi brand.

    Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Menjawab Complain

    Beberapa brand malah memperparah keadaan dengan jawaban yang salah, seperti ini:

    Jawaban yang Salah:
    “Kami sudah kirim sesuai prosedur. Silakan cek ke ekspedisi. Bukan tanggung jawab kami.”

    Kenapa jawaban ini buruk?

    • Defensif: Menunjukkan sikap lepas tangan.
    • Tidak ada empati: Tidak menyampaikan permintaan maaf atau rasa pengertian.
    • Menyalahkan pelanggan: Membuat customer merasa tidak dihargai.

    Respons seperti ini bisa memicu kemarahan lebih besar dan membuat pelanggan membagikan pengalaman buruk mereka ke publik, yang tentunya merugikan brand.

    Contoh Cara Menjawab yang Benar

    Sebaliknya, inilah contoh jawaban yang lebih efektif dan membangun:

    Jawaban yang Benar:

    “Halo Kak, kami minta maaf atas ketidaknyamanan dan keterlambatan yang terjadi. Kami akan bantu cek secepatnya. Boleh kirimkan nomor order via DM? Terima kasih atas pengertiannya 🙏🏼”

    Apa yang membuat jawaban ini tepat?

    • Ada rasa empati: Dimulai dengan permintaan maaf yang tulus.
    • Bertanggung jawab: Tidak menyalahkan pihak lain.
    • Memberikan solusi: Menyediakan jalan untuk penyelesaian masalah.
    • Bahasa ramah: Menggunakan kata-kata hangat agar pelanggan merasa diperhatikan.

    Respons yang baik bisa membalikkan situasi negatif menjadi kesempatan membangun hubungan lebih erat dengan pelanggan.

    Tips Penting Menangani Complain di Media Sosial

    1. Tanggap Secepat Mungkin

    Di media sosial, kecepatan merespons sangat penting. Usahakan memberikan respon dalam waktu kurang dari 2 jam setelah komplain muncul. Setidaknya, berikan acknowledgment seperti:

    “Terima kasih sudah menghubungi kami, Kak. Kami sedang memeriksa masalah ini dan akan segera memberikan update.”

    2. Gunakan Bahasa Empatik dan Sopan

    Hindari penggunaan bahasa yang terkesan kaku atau dingin. Pilih kata-kata yang lebih empatik, contohnya:

    • “Kami memahami rasa kecewa yang Kakak alami.”
    • “Terima kasih atas masukannya, kami segera bantu follow up.”

    Bahasa yang penuh empati membantu meredam emosi negatif pelanggan.

    3. Fokus pada Solusi, Hindari Perdebatan

    Tujuan utama kamu adalah menyelesaikan masalah, bukan memperdebatkan siapa yang benar. Jika permasalahan tidak bisa diselesaikan di kolom komentar, ajak pelanggan melanjutkan komunikasi lewat DM atau email.

    Contoh ajakan sopan: “Supaya lebih cepat, yuk lanjutkan pembicaraan ini lewat DM, Kak.”

    4. Jangan Menghapus Komentar Secara Sembarangan

    Menghapus komentar keluhan tanpa alasan kuat (misalnya mengandung ujaran kebencian atau SARA) akan membuat brand terlihat tidak bertanggung jawab. Tanggapi keluhan tersebut secara terbuka, baru arahkan diskusi ke jalur pribadi.

    Ini menunjukkan transparansi dan keseriusan dalam menangani masalah.

    5. Dokumentasikan Setiap Komplain

    Buat catatan atas setiap keluhan yang masuk. Catat kronologi, solusi yang diberikan, dan tindak lanjutnya. Data ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki pelayanan di masa depan.

    Dengan evaluasi rutin, kualitas pelayanan bisa terus meningkat dan potensi komplain serupa bisa diminimalisir.

    Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

    Beberapa kesalahan fatal yang sering terjadi saat menangani keluhan pelanggan:

    • Auto-reply yang kaku dan tidak personal.
      Pelanggan ingin diperlakukan sebagai manusia, bukan sekadar tiket layanan.
    • Memberikan janji palsu.
      Lebih baik jujur soal waktu penanganan daripada memberikan harapan palsu yang akan mengecewakan.
    • Tidak melakukan tindak lanjut.
      Jangan hanya janji “kami cek ya,” tapi benar-benar tindak lanjuti sampai masalah tuntas.

    Menghindari kesalahan-kesalahan ini akan membuat brand kamu lebih dipercaya dan disukai pelanggan.

    Kesimpulan

    Menangani komplain pelanggan di media sosial membutuhkan kecepatan, empati, dan profesionalisme. Dengan merespons secara sopan, menawarkan solusi nyata, dan mengelola emosi dengan baik, kamu bisa mengubah pelanggan yang kecewa menjadi pendukung setia brand.
    Ingat, satu balasan kecil yang ditangani dengan baik bisa berdampak besar pada reputasi bisnis di mata publik.
    Karena itu, jangan pernah anggap remeh satu komplain yang masuk — hadapi dengan hati-hati dan jadikan itu peluang untuk membuktikan kualitas pelayananmu!

    Dari Scroll ke Sale: Cara Media Sosial Mengubah Cara Kita Belanja

    Ilustrasi wanita belanja online.

    Ilustrasi wanita belanja online. Sumber foto: freepik/@pikisuperstar.

    Belanja di Era Digital, Cukup Lewat Jempol

    Media sosial kini bukan sekadar tempat berbagi momen. Melalui beberapa platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook yang kini menjadi pusat perbelanjaan digital yang dapat memengaruhi keputusan konsumen dalam membeli sebuah produk.

    Fenomena “scroll lalu beli” makin umum, khususnya di kalangan Gen Z dan milenial. Tren ini bukan terjadi begitu saja. Algoritma canggih, fitur interaktif, serta strategi promosi yang kreatif telah mengubah media sosial menjadi alat pemasaran yang sangat efektif.

    Dari Inspirasi ke Pembelian dalam Sekejap

    Dulu, kita harus berpindah aplikasi untuk membeli produk yang dilihat di media sosial. Sekarang, cukup dengan beberapa ketukan jari, pembelian bisa selesai tanpa meninggalkan platform tersebut. Fitur seperti Instagram Shop, TikTok Shop, dan Facebook Marketplace menghadirkan pengalaman berbelanja yang lebih efisien dengan menggunakan satu aplikasi saja.

    Pengguna bisa langsung melihat, menilai, dan membeli produk dalam satu aplikasi. Bahkan, konten yang awalnya hanya untuk hiburan bisa berujung pada transaksi karena visual dan promosi yang menarik.

    Influencer Sebagai Etalase Digital

    Para influencer memainkan peran penting dalam membentuk preferensi konsumen. Mereka tidak hanya merekomendasikan produk, tapi juga membantu membangun kepercayaan lewat interaksi dan testimoni personal yang mereka buat kepada audiens yang dituju. Maka dari itu, testimoni atau ulasan dari para influencer lebih meyakinkan.

    Ketika seorang kreator konten membagikan pengalaman menggunakan produk, pengikutnya cenderung lebih mudah terpengaruh. Inilah yang membuat kampanye influencer marketing terus berkembang.

    Bahkan sekarang brand besar lebih memilih untuk menggandeng micro-influencer karena dianggap lebih dekat dan relatable dengan target audiens dari para brand besar tersebut.

    Algoritma yang Mengerti Selera

    Media sosial memiliki kemampuan untuk memahami kebiasaan pengguna. Dari riwayat tontonan, likes, hingga akun yang diikuti, semua itu menjadi bahan bakar bagi algoritma untuk menyajikan konten yang relevan.

    Hal ini menjelaskan mengapa kita sering melihat iklan atau promosi produk yang terasa “pas” dengan minat kita. Dengan pendekatan ini, peluang konversi jadi jauh lebih besar karena promosi lebih terarah.

    Selain itu, algoritma juga terus belajar dan menyesuaikan, sehingga pengguna merasa seperti ditawari produk yang memang mereka butuhkan.

    Pengalaman Belanja Lewat Live Streaming

    Live shopping menjadi tren baru yang menghadirkan suasana belanja seperti di toko fisik. Lewat siaran langsung, penjual bisa menjelaskan produk, menjawab pertanyaan, hingga menawarkan diskon terbatas waktu.

    Di Indonesia, fitur ini sangat populer di TikTok dan Shopee Live. Konsumen merasa lebih terlibat karena bisa langsung bertanya dan melihat produk secara real-time sebelum membeli.

    Pengalaman ini membuat pengguna merasa lebih yakin dan lebih cenderung menyelesaikan transaksi.

    Keuntungan dan Tantangan Belanja di Media Sosial

    Kelebihan:

    • Praktis dan cepat: Proses belanja bisa selesai dalam satu platform.
    • Penawaran eksklusif: Banyak diskon dan promo dari kreator.
    • Pengalaman yang personal: Algoritma menyesuaikan produk dengan minat pengguna.
    • Interaktif: Bisa tanya jawab saat live shopping.

    Kekurangan:

    • Belanja impulsif: Mudah tergoda tanpa rencana.
    • Produk tak sesuai harapan: Tampilan digital kadang menipu.
    • Rawan penipuan: Apalagi jika membeli dari akun tidak terpercaya.

    Tips Belanja Aman di Media Sosial

    Agar terhindar dari kerugian, berikut beberapa tips belanja yang bijak:

    • Teliti akun penjual: Lihat ulasan dan jejak digitalnya.
    • Jangan terburu-buru: Hindari beli hanya karena promo kilat.
    • Bandingkan harga: Cek juga harga di platform e-commerce lain.
    • Gunakan metode pembayaran aman: Hindari transfer langsung ke rekening pribadi.
    • Simpan bukti transaksi: Untuk antisipasi jika terjadi masalah.

    Peran Media Sosial dalam Gaya Hidup Konsumtif

    Media sosial tidak hanya memudahkan belanja, tapi juga membentuk gaya hidup konsumtif. Konten haul, unboxing, atau rekomendasi produk seringkali memicu dorongan membeli, bahkan untuk barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

    Namun, jika digunakan dengan bijak, media sosial juga bisa menjadi sumber inspirasi dan edukasi konsumen. Banyak akun yang membagikan tips hemat, review jujur, hingga perbandingan harga yang membantu pengguna membuat keputusan yang lebih rasional.

    Kesadaran ini penting terutama bagi generasi muda agar tetap bijak dalam mengelola keuangan.

    Kesimpulan: Belanja Cerdas di Tengah Arus Digital

    Media sosial telah mengubah cara kita berbelanja, menjadikannya lebih cepat, personal, dan menyenangkan. Namun, perubahan ini juga membawa tantangan baru seperti konsumsi berlebihan dan risiko penipuan.

    Sebagai pengguna, kita perlu lebih kritis dan sadar dalam menghadapi tren ini. Belanja boleh, asal tetap bijak. Dari sekadar scroll santai bisa saja berakhir di keranjang belanja. Di era digital ini, kontrol tetap ada di tangan kita apakah ingin klik beli, atau cukup lihat lalu geser.

    Dengan memahami cara kerja platform, strategi marketing, dan potensi risikonya, kita bisa menjadi konsumen yang cerdas dan tidak mudah terpengaruh. Yuk, manfaatkan media sosial dengan lebih positif dan sadar!

    Ke depan, media sosial kemungkinan akan terus mengintegrasikan fitur belanja dengan teknologi baru seperti augmented reality (AR) dan kecerdasan buatan (AI). Jadi, mari bersiap menjadi pembeli yang adaptif dan tetap cermat di tengah inovasi digital yang terus berkembang.

    Gangguan Besar X: Serangan Siber atau Masalah Internal?

    Apa yang Terjadi pada X?

    Ilustrasi platform x.

    Ilustrasi platform x. Sumber foto: Freepik/@starline.

    Platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, merupakan salah satu platform komunikasi terbesar di dunia. Dengan jutaan pengguna aktif setiap harinya, X menjadi tempat utama untuk berbagi informasi, berita, dan opini. Namun, baru-baru ini, X mengalami gangguan besar yang membuat penggunanya tidak bisa mengakses layanan secara normal.

    Banyak pengguna melaporkan masalah saat mengunggah postingan, mengirim pesan, bahkan mengalami logout otomatis. Gangguan ini memicu spekulasi luas mengenai penyebabnya, termasuk dugaan serangan siber besar-besaran.

    Penyebab Gangguan Layanan X (Twitter)

    Platform media sosial X mengalami gangguan besar yang membuat pengguna kesulitan mengakses layanan. Elon Musk menyebut serangan siber sebagai penyebab utama gangguan ini.

    Serangan tersebut diduga berasal dari Ukraina, namun kemungkinan lokasi pelaku sebenarnya bisa berbeda. Kelompok peretas Dark Storm Team mengklaim bertanggung jawab melalui akun Telegram mereka.

    Selain itu, serangan ini berbeda dari serangan harian yang biasanya ditangani oleh sistem keamanan X. Musk menekankan bahwa skala serangan kali ini jauh lebih besar dari biasanya.

    Hal ini menyebabkan server X mengalami lonjakan aktivitas yang berdampak pada kestabilan layanan. Para ahli keamanan siber juga mengatakan bahwa skala serangan ini sangat terorganisir.

    Teknologi yang digunakan oleh para peretas diyakini lebih canggih dibandingkan serangan sebelumnya. Gangguan ini menjadi tantangan baru bagi tim keamanan X dalam menghadapi serangan digital.

    Dampak Gangguan pada Pengguna X (Twitter)

    Gangguan layanan X menyebabkan banyak pengguna tidak bisa mengakses akun mereka secara normal. Menurut laporan dari Downdetector, ribuan pengguna melaporkan masalah saat mengakses platform ini.

    Kota-kota seperti London, New York, dan Los Angeles menjadi wilayah yang paling terdampak. Banyak pengguna tidak bisa mengirim pesan, memposting konten, atau membaca tweet dari akun lain.

    Beberapa pengguna mengalami logout otomatis dan kesulitan untuk masuk kembali. Pengguna bisnis yang mengandalkan X untuk pemasaran juga merasakan dampak signifikan.

    Kampanye promosi dan komunikasi dengan pelanggan menjadi terganggu karena gangguan ini. Akun resmi berbagai perusahaan pun mengalami keterlambatan dalam merespons pertanyaan pelanggan.

    Para jurnalis dan influencer yang sering menggunakan X untuk berbagi berita juga ikut terdampak. Gangguan ini menimbulkan pertanyaan mengenai ketahanan platform X dalam menghadapi serangan siber.

    Jika serangan semacam ini terus terjadi, kepercayaan pengguna terhadap keamanan X bisa menurun drastis. Platform lain seperti Threads dan Facebook mengalami lonjakan aktivitas akibat gangguan X.

    Reaksi Netizen terhadap Gangguan X (Twitter)

    Selama gangguan berlangsung, banyak pengguna beralih ke platform lain untuk mengekspresikan frustrasi mereka. Tagar seperti #TwitterDown dan #XDown menjadi trending di berbagai media sosial lainnya.

    Beberapa pengguna mengunggah meme yang menggambarkan frustrasi mereka terhadap gangguan layanan ini. Tidak sedikit pula yang mengkritik Elon Musk atas sistem keamanan X yang dianggap lemah.

    Beberapa pengguna bahkan mengancam untuk beralih ke platform media sosial lain secara permanen. Di sisi lain, beberapa pengguna menilai bahwa gangguan ini merupakan ujian bagi ketahanan X.

    Diskusi mengenai pentingnya keamanan digital kembali mencuat setelah serangan ini terjadi. Pakar teknologi menyarankan agar pengguna lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

    Sebagian besar netizen berharap agar gangguan ini segera teratasi dan layanan kembali normal. Platform pesaing seperti Threads dan Bluesky memanfaatkan momen ini untuk menarik pengguna baru.

    Kejadian ini menunjukkan betapa besar ketergantungan masyarakat terhadap media sosial dalam kehidupan sehari-hari.

    Tanggapan Resmi dan Langkah Selanjutnya

    Elon Musk dan tim X sedang berupaya untuk memulihkan layanan sesegera mungkin. Tim teknis mereka bekerja keras untuk mengidentifikasi dan menutup celah keamanan yang dimanfaatkan peretas.

    Musk menegaskan bahwa tim X akan meningkatkan sistem keamanan agar kejadian ini tidak terulang kembali. Meski demikian, gangguan ini memicu perdebatan mengenai kesiapan X dalam menghadapi serangan digital besar.

    Pakar keamanan menyarankan agar X mengadopsi langkah-langkah keamanan yang lebih ketat. Salah satunya adalah dengan meningkatkan enkripsi dan sistem deteksi dini terhadap serangan siber.

    Pengguna juga diimbau untuk mengaktifkan autentikasi dua faktor untuk melindungi akun mereka. Selain itu, beberapa pengguna mendesak X untuk lebih transparan dalam menginformasikan penyebab gangguan.

    Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi platform media sosial lainnya dalam menjaga keamanan sistem. Jika X tidak segera meningkatkan keamanannya, pengguna bisa kehilangan kepercayaan dan beralih ke platform lain.

    Kesimpulan

    Gangguan layanan X menjadi peringatan penting mengenai keamanan siber dalam platform media sosial. Serangan siber yang diklaim oleh Dark Storm Team menunjukkan betapa rentannya sistem digital saat ini.

    Dampaknya sangat luas, mulai dari pengguna biasa hingga bisnis yang mengandalkan X untuk komunikasi. Netizen merespons gangguan ini dengan berbagai cara, mulai dari kritik hingga humor dalam bentuk meme.

    Elon Musk berjanji untuk meningkatkan sistem keamanan agar gangguan serupa tidak terjadi lagi. Pengguna diimbau untuk lebih waspada terhadap ancaman keamanan digital di media sosial.

    Kejadian ini juga menunjukkan bahwa ketergantungan masyarakat terhadap X masih sangat tinggi. Masa depan X akan sangat bergantung pada bagaimana mereka menangani dan mencegah serangan siber selanjutnya.

    Jika tidak ada perbaikan signifikan, X bisa kehilangan banyak pengguna yang beralih ke platform pesaing. Untuk saat ini, pengguna hanya bisa menunggu hingga layanan kembali normal dan sistem keamanan ditingkatkan.

    Media Sosial dan Pembelajaran: Cara Baru Belajar di Era Digital

    Ilustrasi sosial media. Ilustrasi sosial media. Sumber foto: Freepik/@freepik.

    Peran Media Sosial dalam Transformasi Pembelajaran

    Media sosial kini tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga sebagai alat pembelajaran yang efektif. Platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok menghadirkan konten edukatif yang mudah diakses oleh semua orang.

    Dengan media sosial, siswa dan guru dapat berinteraksi tanpa batasan ruang dan waktu. Teknologi digital telah mempercepat transformasi pendidikan.

    Media sosial menjadi salah satu faktor utama yang mengubah cara pembelajaran, memungkinkan siapa saja untuk mendapatkan akses ke materi pendidikan dari berbagai sumber di seluruh dunia. Kini, pembelajaran tidak lagi terbatas pada ruang kelas, melainkan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

    Manfaat Media Sosial dalam Pembelajaran

    1. Akses Informasi Lebih Cepat

    Siswa dapat dengan mudah menemukan materi pembelajaran melalui media sosial. Tutorial video, infografis, dan diskusi daring mempercepat pemahaman terhadap suatu topik. Selain itu, banyak platform menyediakan kursus gratis yang dapat diikuti tanpa biaya.

    2. Meningkatkan Kolaborasi Antar Siswa

    Melalui grup diskusi di Facebook, Telegram, atau WhatsApp, siswa dapat berbagi materi, berdiskusi, dan belajar bersama lebih interaktif. Dengan adanya fitur komentar dan live streaming, mereka bisa mendapatkan umpan balik secara langsung dari guru atau pakar di bidangnya.

    3. Pembelajaran yang Lebih Menarik

    Konten visual dan interaktif seperti video pendek di TikTok atau Instagram Reels membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Siswa lebih tertarik untuk belajar dengan format yang tidak membosankan. Infografis di Pinterest atau LinkedIn juga membantu dalam memahami konsep yang kompleks dengan lebih mudah.

    4. Memudahkan Guru dalam Mengajar

    Guru dapat menggunakan media sosial untuk membagikan materi pelajaran, melakukan kuis interaktif, atau memberikan tugas melalui platform seperti Google Classroom atau Edmodo. Hal ini membuat proses belajar-mengajar lebih fleksibel dan efektif.

    5. Meningkatkan Motivasi Belajar

    Siswa cenderung lebih termotivasi untuk belajar ketika materi disajikan dengan cara yang menarik. Tantangan edukatif, seperti kuis online dan gamifikasi, dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

    6. Belajar dari Pakar di Seluruh Dunia

    Melalui media sosial, siswa dapat mengikuti kelas atau webinar dari para pakar yang berada di negara lain. Hal ini memperluas wawasan dan membuka peluang belajar yang lebih luas tanpa batas geografis.

    Media Sosial dan Gaya Belajar Generasi Digital

    1. Pembelajaran Visual dengan Video dan Infografis

    Platform seperti YouTube dan Instagram memungkinkan siswa memahami materi lebih mudah melalui video dan infografis dibandingkan membaca teks panjang. Video tutorial dan webinar dapat menjadi sumber belajar yang menarik.

    2. Audiobook dan Podcast sebagai Alternatif Belajar

    Spotify dan Apple Podcast menawarkan berbagai konten edukatif yang dapat didengarkan kapan saja. Cocok bagi siswa yang lebih nyaman dengan gaya belajar auditori.

    3. Gamifikasi dalam Pembelajaran

    TikTok dan Instagram sering digunakan untuk tantangan edukatif yang meningkatkan partisipasi siswa. Elemen gamifikasi ini membuat pembelajaran lebih menarik.

    4. Belajar dengan Komunitas Online

    Bergabung dengan komunitas belajar di media sosial memungkinkan siswa mendapatkan wawasan lebih luas. Mereka dapat bertukar pengalaman dan bertanya langsung kepada para ahli.

    Tantangan dalam Penggunaan Media Sosial untuk Pembelajaran

    1. Distraksi dari Konten Non-Edukasi

    Siswa sering tergoda untuk membuka konten hiburan di sela-sela pembelajaran. Ini dapat mengurangi fokus dan produktivitas belajar.

    2. Validitas Informasi yang Kurang Terjamin

    Tidak semua informasi di media sosial akurat. Siswa harus diajarkan cara memverifikasi sumber informasi agar tidak terjebak hoaks.

    3. Kesehatan Mental dan Ketergantungan Teknologi

    Terlalu lama berada di media sosial dapat menyebabkan kelelahan digital. Penting untuk mengatur waktu penggunaan agar tetap seimbang.

    4. Keamanan Data dan Privasi

    Menggunakan media sosial untuk pembelajaran juga memiliki risiko keamanan data. Siswa dan guru harus berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi.

    Cara Mengoptimalkan Media Sosial untuk Pembelajaran

    1. Menggunakan Platform yang Sesuai

    Pilih platform yang mendukung pembelajaran, seperti Google Classroom, YouTube Edu, atau forum akademik berbasis media sosial.

    2. Mengatur Waktu Belajar dengan Bijak

    Gunakan teknik seperti Pomodoro untuk menghindari kecanduan media sosial saat belajar. Fokus dalam waktu tertentu, lalu istirahat sejenak.

    3. Mengikuti Akun Edukatif

    Banyak akun yang menyajikan konten berkualitas, seperti kanal YouTube pendidikan atau akun Instagram yang berbagi tips belajar.

    4. Memanfaatkan Fitur Interaktif

    Gunakan fitur live streaming, polling, dan diskusi untuk membuat pembelajaran lebih dinamis dan interaktif.

    5. Mengajarkan Literasi Digital

    Siswa perlu diajarkan cara menyaring informasi yang valid dan memahami etika dalam menggunakan media sosial untuk pembelajaran.

    Kesimpulan

    Media sosial telah mengubah cara pembelajaran secara efektif dengan menyediakan akses informasi lebih cepat, meningkatkan kolaborasi, dan membuat pembelajaran lebih menarik. Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan bijak agar tetap efektif dan tidak menimbulkan dampak negatif.

    Dengan strategi yang tepat, media sosial dapat menjadi alat pembelajaran yang efektif dan sangat bermanfaat di era digital ini. Semakin berkembangnya teknologi, kita harus mampu beradaptasi dan memanfaatkan media sosial secara positif.

    Dengan cara yang benar, media sosial bukan hanya tempat hiburan, tetapi juga sumber belajar yang kaya akan informasi dan wawasan yang luas.

    6 Manfaat Data Media Sosial di Dunia Kerja

    Ilustrasi Data Media Sosial

     Ilustrasi Data Media Sosial

    Media sosial adalah platform yang menyediakan beragam fitur agar penggunanya bisa melakukan aktivitas di dunia digital. Dalam kehidupan keseharian, media sosial punya banyak manfaat.

    Dilansir dari Kompas.com, manfaat media sosial antara lain: memudahkan kita bersosialisasi, memperluas lingkaran pertemanan, memperoleh ilmu baru, dan mendukung perkembangan bisnis. 

    Selain itu, manfaat lainnya adalah terhubung dengan global, memperoleh hiburan, mencari informasi, sarana ekspresi diri, media penyimpanan, dan mencari uang.

    Meskipun memiliki banyak manfaat, media sosial juga bisa memberikan dampak negatif sebagaimana dikutip dari Detik.com. Bagi kesehatan mental misalnya, ternyata bisa membuat seseorang menjadi tidak percaya diri.

    Di samping itu, dampak negatif lainnya adalah memunculkan rasa iri, menyebabkan depresi, meningkatkan risiko menjadi korban cyberbullying, dan memicu kesepian. Dengan pertimbangan ini, maka saat menggunakan media sosial kita perlu bijak. 

    Di sisi lain, platform digital ternyata juga punya ragam manfaat di dunia kerja. Terkait inilah yang sejatinya kita akan bahas dalam artikel ini. Adapun topik yang hendak ditulis lebih spesifiknya adalah manfaat data media sosial di dunia kerja.

    Pemasaran dan Strategi Brand

    Merangkum dari berbagai sumber, data media sosial ternyata dapat kita manfaat untuk pemasaran dan strategi brand. Hal karena dengan data kita bisa memahami perilaku dan kebutuhan audiens.

    Pengetahuan tersebut dalam dunia kerja sangat penting karena bisa membantu kamu dalam mengembangkan produk dan layanan. Di sisi lain, ketika kamu mengetahui datanya, maka strategi bisnis yang dirancang juga lebih tepat. 

    Analisis Kompetitor

    Dalam dunia kerja, Getters pasti tidak asing lagi dengan istilah kompetitor atau pesaing. Nah, dalam konteks mencari tahu kelebihan dan kekurangan kompetitor, maka data media sosial bisa digunakan. 

    Sebab, dari data tersebut kamu bisa mengamati strategi dan aktivitas pesaing. Apakah hal ini penting? Tentu saja! Alasannya, mengetahui apa yang dilakukan kompetitor membuat kita lebih siap lagi dalam merancang strategi bisnis yang lebih efektif.

    Peningkatan Layanan

    Data media sosial juga dapat membantu kamu dalam meningkatkan layanan kepada pelanggan. Caranya, bisa dengan menganalisis review, respons, atau interaksi yang sebelumnya sudah dilakukan.

    Pengembangan Produk

    Data media sosial dapat digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan produk. Hal tersebut bisa terjadi karena dengan data kita bisa memperoleh ide atau inspirasi untuk melakukan inovasi.

    Meningkatkan Visibilitas dan Interaksi

    Dengan kecakapan membaca data media sosial, kita bisa tahu apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan brand awareness dan engagement. Kampanye yang hendak dilakukan pun akan lebih efektif dan tepat sasaran, sehingga target kamu bisa lebih cepat tercapai.

    Mencari Kandidat

    Jika Getters pernah mendengar ada seseorang yang direkrut padahal tidak wawancara kerja, maka bisa jadi yang bersangkutan dipantau oleh perusahaan melalui aktivitas di media sosialnya.

    Kondisi tersebut memang bisa terjadi karena data media sosial dapat dimanfaatkan untuk mencari kandidat yang dibutuhkan perusahaan atau pemberi kerja. Di sisi lain, data ini pun berguna untuk mengevaluasi kandidat. 

    Maka dari itu, agar karier tidak terhambat, maka kita perlu belajar untuk lebih bijak lagi di dunia maya. Jangan sampai, lantaran satu dua hal yang ada di media sosial kita pribadi, justru malah menghambat kemajuan karier kita.

    Gimana? Banyak bukan main ‘kan manfaat data media sosial di dunia kerja? Oleh karena itu, menjadi pilihan yang tepat apabila Getters berkeinginan mempelajari dan menguasai keterampilan mengumpulkan big data dari media sosial.

    Keputusan tersebut semakin tepat karena pilihan karier setelah menguasai keterampilan mengumpulkan big data media sosial juga luas. Keterangan itu didasari fakta, bahwa saat ini sudah memasuki era digital.

    Di Indonesia, misalnya, We Are Social mendata ada 139 juta identitas pengguna media sosial, sebagaimana diberitakan  Katadata.co.id. Jumlah tersebut nyatanya hampir 50% dari total populasi nasional.

    Maka itu, tidak mengherankan apabila peluang kerja yang terkait data media sosial amat luas. Masih nggak percaya? Ini buktinya.

    Pekerjaan yang Berhubungan dengan Data Media Sosial

    Ada banyak sekali pekerjaan yang berkaitan dengan keterampilan mengumpulkan data media sosial. Di antaranya adalah social media analyst sampai social media manager

    Jenis pekerjaan berikutnya ada digital marketing specialist, data scientist, data analyst, sampai market research analyst.

    Tidak berhenti di situ, saat kamu punya keterampilan mengumpulkan data media sosial, maka kamu berkesempatan pula bekerja sebagai content strategist, SEO dan SEM specialist, sampai customer insights manager

    Jika melihat dari ragam pekerjaannya, maka bisa disimpulkan orang yang menguasai keterampilan mengumpulkan data media sosial berpeluang lebih besar memperoleh pekerjaan. 

    Hal tersebut dirasa tidak berlebihan, terlebih era digital sudah semakin berkembang dan trend penggunaan media sosial di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari juga kian bertambah banyak. Oleh karena itu, menjadi masuk akal apabila orang yang punya keahlian mengumpulkan dan menganalisis data semakin dicari dan dibutuhkan.

    Jadi, Getters, apakah kamu sudah siap menjadi salah satu orang yang makin dicari dan dibutuhkan itu? Jika sudah, jangan ragu untuk ikut kelas “Mengumpulkan Big Data dari Media Sosial” hanya di GeTI!

    YouTuber Pekerjaan Impian Orang Indonesia Saat Ini

    YouTuber adalah penyebutan untuk seseorang yang membuat konten video dan mengunggahnya di platform YouTube. YouTuber adalah pekerjaan impian

    BISNIS DI MEDIA SOSIAL BIKIN KAMU KAYA DI USIA MUDA!

    Bisnis di media sosial menjadi salah satu pilihan utama anak muda untuk berbisnis saat ini. Hal ini dikarenakan media sosial menjadi salah satu platform yang tengah naik dan dengan audiens yang begitu luas!

    KEUNTUNGAN BISNIS DI MEDIA SOSIAL

    Pemasaran digital telah menjadi bagian yang penting dari setiap bisnis, kini banyak bisnis di Media Sosial yang sukses karena pemasaran melalui digital. Pemasaran lewat digital memiliki banyak sisi keuntungan dan media sosial adalah salah satu aspek yang telah menarik banyak keberhasilan dan kesuksesan.

    HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN KETIKA BERBISNIS DI MEDIA SOSIAL

    Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat ingin sukses berbisnis dan memasarkan usaha lewat media sosial loh gatters. Salah satunya pilihlah Media Sosial yang cocok untuk memasarkan bisnis kamu. Saat ini sosial media yang paling banyak digunakan meliputi Facebook, Instagram dan Twitter.

    IKLAN BERBAYAR

    Lalu kalian juga bisa menggunakan iklan berbayar, salah satunya melalui Instagram dan  Facebook. Melalui iklan berbayar kamu dapat menargetkan konsumen melalui minat pengguna media sosial, serta menjamin iklan anda dilihat oleh mereka yang sedang memerlukan produk atau jasa yang kamu tawarkan. Kenapa hanya disarankan melalui Facebook dan Instagram?

    KENAPA HARUS FACEBOOK DAN INSTAGRAM?

    Karenga jika kamu memposting di Twitter ada batasan dan biasanya lebih cepat terganti dengan posting-posting lainnya. Oleh karena itu, tulisan yang digunakan di Facebook mungkin tidak cocok untuk Twitter. Twitter sebagai media sosial memang sangat berguna, tetapi tidak semua bisnis cocok menggunakan media Twitter.

    IKUTI KELASNYA!

    Semakin kamu tahu dan mengerti tentang bisnis melalui media sosial, semakin mudah untuk melihat adanya peluang untuk mendapatkan keuntungan gatters. Kamu akan mendapatkan banyak pengetahuan yang lainnya di geti.id dan ikuti kelas “Sukses Usaha Lewat  Media Sosial“ sekarang juga! Udah siap menjadi kaya diusia muda? Daftar kelasnya sekarang juga!

    BISNIS ONLINE DI MEDSOS, INI TIPS BIAR KAMU CUAN TERUS!

    Selama masa pandemi, bisnis online nampaknya semakin menjamur di mana-mana. Semua orang mendadak ingin jadi pebisnis, walau mungkin masih minim pengalaman.

    Bisnis online sebetulnya sudah hype sejak dulu, bahkan beberapa tahun sebelum pandemi ada. Nah, karena saat ini pemainnya sudah semakin banyak, gimana sih cara sukses bisnis melalui media sosial?

    JANGAN ASAL PILIH MEDIA SOSIAL

    Saat kamu berbisnis lewat media sosial, jangan asal pilih medsos! Pilih medsos yang sesuai dengan target konsumen agar produk kamu diminati dan dicari orang. Media sosial untuk berjualan daring tidak melulu Instagram dan Facebook ya, masih ada Twitter, Whatsapp, Tumblr, Kaskus, hingga Reddit.

    Kamu bisa memulai dengan menggambarkan brand yang sesuai dengan produk yang kamu jual. Iringi dengan konten yang menarik dan relevan. Buat konten dan deskripsi produk yang dapat menjawab pertanyaan para calon konsumen. Hal itu memengaruhi konsumen yang singgah di media sosial kamu loh sehingga berminat untuk membeli atau bahkan merekomendasikannya kepada orang lain.  

    INFLUENCER MARKETING

    Agar produk kamu dicari konsumen gunakan pendekatan dengan influencer atau orang yang dikenal sesuai dengan produk yang dijual. Misalkan jika kamu berjualan makanan ya kamu harus mencari food blogger untuk memasarkan produk yang dijual.  Ingat, kamu harus menghubungkan bisnis kamu dengan tepat sasaran.

    Pandemi meningkatkan seller digital, bahkan bisnis daring mulai digemari berbagai kalangan. Nah, Getters harus memahami strategi dalam berjualan online ya agar bisnis kamu berkembang, saingan kamu di media sosial tidak sedikit loh!

    Kamu bisa mengembangkan dan memperdalam kemampuan berjualan online kamu dengan mengikuti pelatihan di Geti Incubator loh Getters. Terdapat kelas “Belajar Strategi Sukses Berbisnis Lewat Media Sosial”, pahami seluk beluk nya dan kembangkan bisnismu!

    Rasanya kamu harus banget ikut kelas ini di Geti. Selain karena persainganmu sudah semakin berat, dalam memulai bisnis di media sosial kamu juga perlu trik-trik khusus yang hanya diketahui oleh ahlinya! Yuk belajar langsung dengan ahlinya di Geti!

    Klik di sini dan beli kelasnya sekarang juga! Bawa bisnis online-mu sukses di media sosial, yuk!