Dalam era digital yang terus berkembang, banyak perusahaan dan individu yang berencana untuk memulai usaha online dihadapkan pada pertanyaan klasik: apakah lebih menguntungkan untuk menjual produk melalui marketplace atau mendirikan e-commerce sendiri? Kedua model ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Untuk menjawab kebingungan tersebut kami akan membahas, serta melihat perbandingan keuntungan dan kerugian masing-masing kedua model ini.
Apa itu Marketplace?
Marketplace adalah platform online yang menghubungkan penjual dengan pembeli, memungkinkan mereka untuk berinteraksi, melakukan transaksi, dan bertukar barang, jasa, atau informasi. Melalui marketplace, penjual dapat memasarkan produk atau layanan mereka kepada calon pembeli yang lebih luas, sementara pembeli dapat mencari dan membandingkan berbagai pilihan produk atau layanan dari berbagai penjual dalam satu tempat. Beberapa contoh marketplace terkenal di Indonesia adalah Shopee, Tokopedia, dan Lazada.
Keuntungan dan Kelemahan Jualan di Marketplace
Setelah mengetahui pengertian apa itu marketplace, berikut adalah beberapa kelebihan yang didapatkan jika Anda berjualan melalui marketplace:
- Kemudahan Akses: Bergabung dengan marketplace biasanya lebih mudah dan cepat daripada membangun toko online sendiri. Anda dapat mulai menjual dalam waktu singkat tanpa harus merancang situs web dari awal.
- Akses ke Pasar yang Luas: Marketplace memiliki basis pelanggan yang besar dan sudah terbangun, memungkinkan penjual untuk mencapai audiens yang lebih luas tanpa perlu upaya besar dalam pemasaran.
- Infrastruktur dan Layanan Siap Pakai: Marketplace menyediakan infrastruktur dan layanan yang sudah siap digunakan, termasuk sistem pembayaran, pengiriman, dan dukungan pelanggan. Ini mengurangi beban operasional dan teknis bagi penjual.
- Kepercayaan Konsumen: Marketplace yang terkenal telah membangun tingkat kepercayaan tinggi di kalangan konsumen. Ini membantu penjual baru atau kecil dalam membangun reputasi dan mendapatkan kepercayaan dari pelanggan.
Meski tampaknya bisa mendatangkan banyak keuntungan, ada juga beberapa kelemahan dalam berjualan melalui marketplace, seperti:
- Persaingan Tinggi: Karena banyak penjual yang berkompetisi di platform yang sama, persaingan bisa sangat ketat. Hal ini dapat mempengaruhi profitabilitas dan membuat sulit untuk membedakan produk atau menawarkan harga yang bersaing.
- Biaya dan Komisi: Marketplace biasanya mengenakan biaya dan komisi atas penjualan yang dilakukan. Ini dapat mengurangi sebagian dari margin keuntungan penjual.
- Keterbatasan Branding: Penjual cenderung memiliki keterbatasan dalam membangun identitas merek mereka sendiri, karena mereka beroperasi di bawah merek marketplace.
- Ketergantungan pada Pihak Ketiga: Penjual bergantung pada kebijakan dan keputusan pihak ketiga (marketplace) yang dapat berdampak pada operasional dan keputusan bisnis mereka.
Apa itu E-Commerce?
Dalam e-commerce, pemilik bisnis (penjual) dapat memiliki toko online sendiri di mana mereka menjual produk atau layanan mereka langsung kepada pelanggan melalui situs web atau platform yang mereka kelola. Berbeda dengan sistem jualan di Marketplace yang harus taat dengan peraturan, jualan barang atau jasa menggunakan toko online sendiri akan terasa jauh lebih bebas. Berjualan di toko online sendiri atau membangun situs web sendiri mungkin terdengar lebih sulit daripada sekadar mendaftar pada situs web orang lain, tapi sebenarnya jauh lebih mudah dari itu.
Keuntungan dan Kelemahan E-Commerce
Berjualan di marketplace memang tampak lebih mudah, tetapi berjualan di e-commerce sendiri pun juga menguntungkan. Berikut beberapa keuntungan berjualan di e-commerce:
- Kontrol Penuh: Memiliki kendali penuh atas desain, tampilan, dan fungsi toko online Anda. Ini memungkinkan Anda untuk membangun merek yang sesuai dengan visi Anda.
- Merek dan Identitas: Dapat membangun dan mengembangkan merek sendiri dengan identitas unik, membedakan merek dari pesaing.
- Kemampuan Berinovasi: Memiliki fleksibilitas untuk menguji berbagai strategi pemasaran, model bisnis, dan fitur baru tanpa harus mengikuti aturan platform pihak ketiga.
- Pendapatan Lebih Besar: Dengan tidak membayar komisi penjualan kepada platform, perusahaan memiliki potensi untuk memperoleh pendapatan yang lebih besar.
Walaupun memiliki keuntungan yang beragam, terdapat juga beberapa kelemahan berjualan di e-commerce yang perlu dipertimbangkan, seperti:
- Biaya Operasional: Mengelola e-commerce melibatkan biaya operasional seperti hosting situs web, pembayaran gateway, pengembangan situs, dan pemasaran.
- Keterbatasan Potensi Pasar: E-commerce sendiri mungkin memiliki potensi pasar yang lebih terbatas dibandingkan dengan marketplace yang memiliki basis pengguna yang lebih besar.
- Trafik dan Visibilitas: Mendapatkan visibilitas dan menarik trafik ke e-commerce baru bisa menjadi tantangan, karena harus membangun pengunjung dari awal.
- Pemasaran Sendiri: Anda harus merancang dan melaksanakan strategi pemasaran sendiri, yang dapat memerlukan pengetahuan dan sumber daya tambahan.
Pilihan antara berjualan melalui marketplace atau e-commerce tergantung pada tujuan bisnis, sumber daya yang tersedia, dan toleransi terhadap risiko. Marketplace menyediakan akses ke pasar yang luas dengan biaya operasional yang lebih rendah, tetapi dengan kompetisi yang tinggi dan keterbatasan potensi pasar. Di sisi lain, e-commerce sendiri memberikan kontrol penuh dan potensi margin yang lebih besar, tetapi memerlukan investasi lebih besar dalam pengembangan dan pemasaran. Memilih untuk mengkombinasikan keduanya juga bisa menjadi pilihan yang bijak, di mana penjual dapat memanfaatkan baik marketplace maupun e-commerce untuk mencapai kesuksesan yang optimal.
Nah, Getters, jika jaman dulu untuk sukses membangun toko online memerlukan keterampilan dan modal yang cukup besar, kini berjualan e-commerce semakin mudah dengan mengikuti kelas “Tips Sukses Berjualan di Toko Online dengan Modal Kecil” hanya di GeTI Incubator!