Secara sederhana, fotografi bisa diartikan sebagai proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dan juga dapat dikatakan sebagai proses dalam menghasilkan gambar atau foto dari sebuah objek dengan cara melakukan perekaman dari pantulan cahaya yang mengenai objek di sebuah media yang sensitif terhadap cahaya.
Prinsip dasar fotografi adalah mengeksplorasi cahaya dengan menggunakan pembiasan sehingga dapat menyalakan medium penangkap cahaya. Ketika medium terbakar pada frekuensi cahaya yang tepat, maka akan tercipta bayangan yang identik karena cahaya memasuki medium pembiasan (sekarang disebut lensa). Untuk menciptakan frekuensi cahaya yang tepat, Anda dapat mengaturnya dengan mengubah ISO/ASA (kecepatan ISO), f-stop (bukaan), dan kecepatan rana. Kombinasi ketiga komponen ini sering disebut dengan Segitiga Eksposur.
Apa itu Komposisi Fotografi?
Komposisi dapat diartikan sebagai susunan, dalam istilah fotografi memiliki arti susunan gambar dalam batasan satu ruang atau cara dalam menyusun elemen pada obyek foto yang secara keseluruhan ada didalam foto. Komposisi sendiri ada banyak jenisnya, bisa menggunakan untuk menghasilkan karya atau sekedar ber-eksperimen.
Teknik Komposisi dalam Fotografi
1. Rule of third
Jenis komposisi yang dibagi menjadi tiga secara merata oleh dua garis horizontal dan vertikal. Subyek gambar diposisikan di perpotongan garis pemisah dan di sepanjang salah satu garis. Empat titik sebagai hasil perpotongan beberapa garis merupakan titik yang ideal untuk menempatkan subyek dalam situasi tertentu ketika memotret obyek diam.
2. The golden ratio
Teknik komposisi ini menggunakan angka tertentu, yaitu 1,618 guna menciptakan komposisi yang dinamis, seimbang dan menyenangkan secara visual. Komposisi ini memakai rasio untuk memosisikan berbagai elemen yang berbeda.
3. Lead lines
Salah satu alat terbaik untuk memandu mata khalayak agar tertuju pada titik umum dalam foto. Garis diagonal adalah garis yang paling banyak digunakan untuk mendapat hasil terbaik. Selain itu, garis vertikal, horizontal dan paralel yang menonjol juga bisa digunakan untuk mencapai efek utama dan efek kedalaman.
4. Symmetry
Teknik ini disebut sebagai sesuatu yang sama persis di kedua sisinya. Komposisi simeri yang menyeimbangkan bingkai dapat memuat hasil jepretan yang bagus, sehingga membuat khalayak terpesona.
5. Framing
Segala hal yang ada di alam merupakan obyek pembuat bingkai alami yang sempurna. Dengan menempatkan obyek sekitar tepi komposisi sebagai bingkai alami dan subyek utama ditengahnya, ini membuat subyek utama terisolasi dari dunia luar. Sehingga dapat membuat gambar menjadiu lebih fokus secara alami, karena perhastian teralihkan pada subyek utama.
6. Negative space
Teknik ini merujuk pada area kekosongan dalam foto, seperti hamparan rumput yang luas, langit, dsb. Ruang negatif dapat membantu subyek bernafas serta membuat gambar lebih seimbang dan harmonis secara keseluruhan.
7. The rule of space
Teknik komposisi ini bekerja dengan meninggalkan cukup ruang di depan subyek, terutama jika bergerak. Khalayak memiliki ruang yang cukup untuk membayangkan subyek melakukan tindakan.
Nah, Getters, untuk kamu yang ingin memperlajari fotografi lebih dalam, kamu dapat mengikuti kelas “Membuat Foto Komersial Bagi Fotografer (Kontributor Foto)” hanya di Geti Incubator.