
Ilustrasi dark mode. Sumber foto: Freepik/@storyset.
Apa Itu Dark Mode?
Dark mode adalah tampilan visual yang mengubah latar belakang antarmuka menjadi hitam atau abu gelap, sedangkan teks dan elemen lainnya menjadi terang.
Fitur ini kini tersedia hampir di semua perangkat dan aplikasi populer—dari WhatsApp, Instagram, hingga sistem operasi seperti iOS dan Android.
Popularitas dark mode makin naik karena banyak yang merasa tampilannya lebih nyaman dan terlihat lebih modern. Tapi apakah hal ini benar-benar lebih sehat untuk mata? Atau hanya tren desain yang digemari para pengguna karena keren dilihat?
Manfaat Dark Mode Menurut Pengguna
Nyaman di Mata Saat Malam Hari
Mode ini sangat cocok untuk digunakan pada malam hari atau dalam ruangan minim cahaya. Warna latar yang gelap tidak membuat mata silau, apalagi saat kamu baru bangun dan langsung buka HP.
Banyak orang merasa mata jadi lebih rileks saat melihat layar dengan latar gelap.
Hemat Baterai
Bagi pengguna smartphone dengan layar OLED atau AMOLED, mengaktifkan mode ini bisa membantu menghemat baterai.
Kenapa? Karena saat layar menampilkan warna hitam, piksel pada bagian itu benar-benar mati, jadi tidak mengonsumsi daya. Beberapa studi menyebutkan hal ini bisa mengurangi penggunaan daya hingga 30%.
Lebih Estetik
Tak sedikit pengguna memilih mode ini hanya karena tampilannya yang lebih elegan dan modern. Nuansa hitam dan abu-abu yang mendominasi membuat tampilan aplikasi terlihat lebih rapi dan premium.
Tapi, Apakah Benar-Benar Lebih Sehat?
Walaupun punya banyak penggemar, dari sisi medis tidak selalu menjadi pilihan terbaik. Menurut American Academy of Ophthalmology, tidak ada bukti kuat yang menunjukkan dark mode secara signifikan mengurangi ketegangan mata.
Teks Terang di Latar Gelap Bisa Melelahkan
Membaca teks putih di atas latar gelap bisa menyebabkan mata cepat lelah karena kontras yang rendah. Mata harus bekerja lebih keras untuk menangkap detail teks, apalagi jika font-nya kecil atau bentuk hurufnya tipis.
Tidak Mencegah Digital Eye Strain
Dark mode memang mengurangi cahaya terang dari layar, tapi belum tentu mencegah ketegangan mata digital. Faktor yang lebih berpengaruh adalah kebiasaan menggunakan perangkat, seperti seberapa lama menatap layar dan apakah kamu memberi waktu istirahat bagi mata.
Fakta Tambahan: Tidak Semua Konten Cocok
Satu hal yang sering dilupakan adalah bahwa tidak semua jenis konten cocok dinikmati dalam dark mode. Misalnya, saat melihat grafik, tabel data, atau infografis, warna-warna dalam mode gelap bisa jadi kurang kontras.
Hal ini membuat informasi jadi sulit terbaca, apalagi jika warnanya pucat atau mirip dengan latar belakang. Desainer UI/UX bahkan menyarankan agar pengguna tetap fleksibel dalam menggunakan dark mode.
Beberapa aplikasi juga belum sepenuhnya optimal saat mengadopsi tampilan gelap. Ada tombol yang sulit terlihat, elemen visual yang tidak muncul sempurna, atau ilustrasi yang kehilangan detail.
Tips Menggunakan Dark Mode dengan Bijak
Kalau kamu termasuk pengguna mode gelap sejati, ada beberapa cara agar penggunaannya tetap nyaman dan tidak bikin mata tegang:
-
- Atur tingkat kecerahan: Jangan biarkan layar terlalu terang.
-
- Pilih font yang jelas: Font tebal dan ukuran sedang lebih ramah di mata dalam mode gelap.
-
- Gunakan mode terjadwal: Aktifkan otomatis di malam hari, dan nonaktifkan di siang hari.
-
- Berikan jeda untuk mata: Terapkan aturan 20-20-20 agar mata tetap sehat saat menatap layar lama.
-
- Sesuaikan berdasarkan aplikasi: Tak semua aplikasi cocok untuk mode gelap penuh. Coba eksperimen aplikasi mana yang nyaman.
Masa Depan Dark Mode
Melihat tren yang terus naik, dark mode kemungkinan akan terus dikembangkan. Beberapa produsen layar bahkan menggabungkan teknologi adaptive lighting, di mana tampilan otomatis berubah sesuai pencahayaan sekitar.
Hal ini bisa menggabungkan kelebihan dark mode dan light mode secara otomatis, tanpa harus diatur manual. Selain itu, pengembang aplikasi juga mulai lebih serius dalam merancang versi dark mode yang tidak hanya gelap, tapi juga fungsional.
Mereka kini mempertimbangkan aspek kontras, pemilihan warna aksen, serta responsivitas desain agar tampilannya tetap jelas dan mudah digunakan oleh semua kalangan, termasuk pengguna dengan keterbatasan visual.
Dengan semakin berkembangnya teknologi layar dan desain UI/UX, kita bisa berharap dark mode ke depannya akan menjadi lebih cerdas, personal, dan ramah mata.
Kesimpulan
Dark mode memang membawa banyak keuntungan: nyaman dipandang saat gelap, hemat daya, dan tentu saja lebih estetik. Tapi dari sisi kesehatan mata, manfaatnya masih tergantung pada konteks penggunaan dan preferensi pribadi.
Buat kamu yang sering kerja malam atau ingin tampilan lebih keren, mengaktifkan mode ini bisa jadi teman baik. Tapi jangan lupakan kebiasaan penting lain seperti mengatur jarak pandang, pencahayaan ruangan, dan istirahat mata secara berkala.
Pada akhirnya, kenyamanan digital adalah soal kebiasaan dan keseimbangan. Baik mode gelap maupun tidak punya kelebihan masing-masing. Gunakan sesuai waktu dan kebutuhanmu agar tetap produktif, stylish, dan tentunya sehat!
Intinya, bukan soal gelap atau terang tapi bagaimana kamu mengatur cara terbaik untuk menjaga kesehatan mata dan kenyamanan selama beraktivitas di depan layar.