Indonesia dianugrahi demografi angkatan produktif yang tinggi. Sayangnya, kebanyakan diantara mereka cenderung belum ikut pendidikan dan pelatihan kerja. Data penduduk tahun 2021 mengatakan, angkatan produktif di Indonesia mencapai 138 juta orang.
Hal ini merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan bagi bangsa ini. Angkatan produktif merupakan masyarakat yang memiliki rentang umur 15 sampai 64 tahun. Masyarakat di periode usia ini dapat dikatakan produktif karena dianggap mampu menghasilkan pendapatan baik dengan bekerja maupun berwirausaha.
Pendidikan dan pelatihan kerja adalah sebuah tangga yang dapat meningkatkan level terutama para angkatan produktif. Indonesia yang diprediksi pada tahun 2030 akan mendapat bonus demografi ditantang harus mendorong para angkatan produktif untuk ikut pendidikan dan pelatihan kerja.
Bonus demografi adalah sebuah fase di mana jumlah angkatan produktif di sebuah negara mencapai puncaknya. Beberapa kekuatan negara baru seperti Korea Selatan, dapat memanfaatkan bonus demografinya dengan baik. Indonesia yang tidak sampai sepuluh tahun lagi akan memasukinya, harus mempersiapkan angkatan produktifnya.
Sebuah riset menunjukkan, Indonesia berada di peringkat kelima di ASEAN dalam hal produktifitas tenaga kerja per orang per bulan. Pekerja di Indonesia menempatkan pendidikan dan pelatihan sebagai prioritas terakhir, ranking 10 dari 10.
Hal ini menunjukkan bahwa para angkatan produktif di Indonesia cenderung belum terdidik dan belum terlatih. Ditambah lagi, hanya 7,7% perusahaan yang menyisihkan anggarannya untuk pendidikan dan pelatihan kerja bagi karyawannya. Fenomena ini akhirnya membuat tidak heran, jika 90% angkatan produktif di Indonesia belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat.
Sebagai angkatan kerja yang digolongkan produktif, sudah saatnya mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan. Sertifikasi menjadi penting demi keahlian dan kemampuan menjadi lebih berkembang dan terlegitimasi. Berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan telah bermunculan dan bisa diikuti. Bahkan pemerintah telah membuat Program Kartu Prakerja, yang dapat menjadi pilihan untuk diikuti.
Para penerima manfaat program nantinya akan dididik dan dilatih sampai menerima sertifikat. Tanpa mengeluarkan biaya, program ini bahkan para pesertanya akan dapat insentif pelatihan prakerja pada akhir pendidikan dan pelatihan.
GeTI Incubator sebagai mitra resmi pemerintah telah menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan Program Kartu Prakerja. Bersama GeTI Incubator, para peserta nantinya akan dapat ikut kelas-kelas pendidikan dan pelatihan sesuai keinginan.
Pada akhir pendidikan dan pelatihan, para peserta akan menerima insentif pelatihan prakerja langsung dari pemerintah. Jadikan diri kamu angkatan produktif yang terdidik dan bersertifikat. Daftar GeTI Incubator sekarang!
Baca juga: Wapres: UMKM Perlu Naik Kelas dan Masuk Pasar Global