Keluarga Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (KAFISPOLGAMA) bersama ExportHub.id dan GeTI Incubator menggelar acara yang bertajuk “Unggul di Persaingan Global Digital Era: Kompetensi Kunci Membangun Kredibilitas Diri”.
Acara tersebut diadakan pada Kamis, 8 Juli 2021, via Zoom yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta lintas alumni dan mahasiswa FISIPOL Universitas Gadjah Mada.
Dihadiri oleh Ketua Umum Kafispolgama, Setya Utama, Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas’udi, Managing Director ExportHub.id, Amalia S. Prabowo, Direktur Alibaba.com Authorized Global Channel Indonesia, Ghafran Cakradiwirya, GM International Business PT Andalan Export Indonesia, Aron Ng’, dan Head of Global Partnership PT AeXI, Irene Marshella.
“Banyak riset dari lembaga terkemuka bahwa banyak jenis pekerjaan yang hilang (job loss) dan jenis pekerjaan yang baru (job gain) di era disrupsi ini, termasuk keterampilan dan kompetensi apa yang dibutuhkan ke depan,” kata Ketua Umum Kafispolgama, Setya Utama, dalam sambutannya.
Riset tersebut menunjukkan bahwa jenis pekerjaan seperti data analis, spesialis big data, spesialis strategi dan pemasaran digital akan semakin meningkat. Sedangkan kebutuhan untuk administrasi, resepsionis, akuntan dan auditor akan semakin menurun.
“Kompetensi mutlak yang perlu dimiliki agar kompetitif di era sekarang adalah cognitive reliability, social and emotional intelligence, complex problem solving, creativity dan tentu saja technology and digital skill,” imbuh Setya.
Pada bulan April lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kontribusi ekonomi digital terhadap perekonomian Indonesia semakin meningkat. Nilai transaksi ekonomi digital di Tanah Air pada tahun lalu mencapai US$44 miliar atau setara Rp638 triliun dengan asumsi kurs Rp14.500 per-dolar AS. Nilai itu menurutnya bisa meningkat menjadi US$124 miliar (setara Rp1.798 triliun) atau tiga kali lipat pada 2025.
“Ekonomi digital ke depan akan didominasi oleh sektor e-commerce, karenanya kita semua harus bersiap dan memiliki modal untuk menghadapi era disrupsi ini. Baik dari pemerintah, industri, lembaga pendidikan dan komunitas masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan digital talent baik social skill maupun digital skill,” ungkapnya.
Sementara itu, Managing Director ExportHub.id, Amalia S. Prabowo menyampaikan, ExportHub.id merupakan ekosistem perdagangan global yang memiliki tiga pilar yaitu pelatihan berbasis kompetensi digital, akses ke pelanggan global, dan akses ke pasar domestik.
GeTI Incubator yang merupakan salah satu pilarnya merupakan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan juga memiliki Lembaga Pelatihan Sertifikasi (LSP).
“Melalui GeTI Incubator, kami menyiapkan digital talent yang berkompetensi menuju persaingan di pasar domestik maupun global. Dengan metode ajar hybrid di mana materi pelatihan teori 20 persen dan 80 persennya adalah inkubasi (praktik),” Amalia menguraikan.
Untuk diketahui, sebelumnya GeTI Incubator telah menandatangani nota kesepakatan kerjasama dengan FISIPOL UGM untuk program pemagangan dan sertifikasi pada 16 Juni lalu.
“Kami berharap kehadiran kami bisa menjadi percepatan SDM unggul dalam menghadapi era disrupsi dan menjadi pendukung peningkatan transaksi digital ekonomi Indonesia pada tahun 2025 dan seterusnya,” tutupnya.
Sumber: industry.co.id